Anda di halaman 1dari 3

Birokrasi

Birokrasi menurut Max Weber suatu bentuk organisasi yang penerapannya


berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga birokrasi dapat dimaknai sebagai
salah satu lembaga otoritas yang dapat membantu mengorganisir suatu pekerjaan yang ada di
suatu negara.

Ciri ciri birokrasi, menurut Max Weber ada beberapa ciri khusus mengenai birokrasi,
yaitu :

 Jabatan administratif yang tersusun secara hierarkis


 Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri Pegawai negeri
ditentukan, tidak dipilih berdasarkan pada kualifikasi teknik yang
ditunjukkan dengan ijazah atau unian.
 Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat dan
kedudukannya.
 Pekerjaan merupakan karir yang terbatas , atau pada pokoknya, pekerjaan
sebagai pegawai negeri.
 Pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan
 Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang melebihi rata rata.

Peran lembaga birokrasi dalam pemerintahan, menurut Michael G. Roskin, et al , ada


empat , yaitu sebagai berikut :
1. Administrasi
Peran administrasi meliputi kegiatan administrasi, pengaturan, pelayanan,
perizinan, dan mengumpulkan informasi
2. Pelayanan
Birokrasi ditujukan untuk melayani masyarakat
3. Pengaturan (Regulation)
Pengaturan dalam birokrasi bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi
masyarakat
4. Pengumpul Informasi (Information Gathering)
Badan birokrasi dijadikan ujung tombak pelaksanaan kebijaksanaan suatu
negara untuk menyediakan data data yang berhubungan dengan
kebijaksanaan terhadap sejumlah pelanggaran atau keperluan dalam
membuat kebijakan kebijakan baru berdasarkan situasi yang ada.

Contoh Birokrasi yang ada di Indonesia :


1. Pengurus partai politik dari daerah hingga ke pusat

Adanya pengurus partai politik yang dimiliki pusat dan daerah, dengan
susunan DPP ( dewan piminan pusat) yang berkedudukan di ibukota
negara, DPW (dewan pimpinan wilayah) yang berkedudukan ibukota
provinsi, lalu ada DPD ( dewan perwakilan daerah ) yang berkedudukan
di ibukota kabupaten atau kota. Kemudian di tingkat kecamatan ada
DPC (dewan pimpinan cabang) dan yang paling bawah, yaitu di tingkat
desa ada PAC (pimpinan anak cabang ). Namun tidak semua partai
politik menerapkannya , dengan alasan SDM yang terbatas.

2. Sistem pemerintahan dari pusat hingga ke daerah

Pimpinan tertinggi di Indonesia adalah presiden, kemudian gubernur,


walikota/bupati, camat, lurah/kepala desa. Ketua RW, ketua RT, dan
kepala keluarga.

Pemerintah Indonesia dan perilaku birokrasi merupakan pencerminan dari sebagian aspek
yang terpenting dari “budaya politik” karena perilaku birokrasi tersebut sangat
mempengaruhi seluruh dimensi kehidupan politik masyarakat Indonesia. Dalam kaitan ini
budaya birokrasi mempunyai kaitan relevansi yang sangat tinggi dengan budaya politik di
Indonesia karena beberapa pertimbangan :

1. Birokrasi sebagai sebuah “institusi politik”, dalam sejarah Indonesia modern,


paling tidak sejak proklamasi 17 Agustus 1945, memegang peranan politik
yang sangat penting, dan birokrasi dapat dibagi-bagi sebagai imbalan
terhadap jasa atau peranan partai-partai dalam perjuangan dan pertarungan
politik.

2. Budaya birokrasi mempunyai peranan yang penting dalam


memahami”budaya politik elit” karena untuk sebagian besar elite politik
Indonesia modern diisi oleh para “birokrat”. Aparatur negara, baik eksekutif
maupun legislatif pada hakikatnya didominasi oleh para birokrat, baik sipil
maupun militer. Perilaku politik Indonesia, pada dasrnya tidak lain adalah
perilaku para “aktor politik” yang sebagian besar adalah birokrat (para
gubernur, Bupati, Menteri, yang diangkat oleh presiden berdasarkan hak
preogatif, ataupun anggota DPRD Tingkat I, DPRD Tingkat II dan DPR
Pusat).

3. Pembangunan nasional Indonesia pada dasarnya amat ditentukan oleh


peranan birokrat yang berfungsi sebagai pemikir, perencana, pelaksana
maupun pengawas pembangunan. Peranannya dalam pembangunan
tercermin dalam konsep “Administrator Pembangunan” sebagai salah satu
peran kepala wilayah yang bekerja secara efisien, efektif dan produktif. Hal
ini pada dasarnya merupakan cerminan dari nilai, sikap, perilaku aparat
perilaku aparat birokrasi dalam menjalankan.
Daftar Pustaka

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/download/372/355

Michael G. Roskin, et al., Political Science: An Introduction, Bab 16

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/viewFile/1540/1280

https://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/9.-PENDIDIKAN-
KEWARGANEGARAAN-1.1.pdf

Anda mungkin juga menyukai