Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA

DAN
ISU NASIONAL
Kelompok 7 – BK 2B
Sub Materi :
1. Pancasila Dan Revolusi Mental

2. Pancasila Dan Reformasi Birokrasi

3. Pancasila Dan Demonstrasi

4. Pancasila Dan Pemilu

5. Bagaimana Peran Seorang Pancasilais Dalam


Menanggulangi Berita Hoax Dan Ujaran
Kebencian?
PANCASILA DAN REVOLUSI
MENTAL
Revolusi Mental merupakan semangat untuk melanjutkan
perjuangan besar mengisi Janji kemerdekaan yang
dinyatakan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada
tanggal 17 Agustus 1957, yang bertujuan untuk
membangkitkan kembali semangat perubahan
berkemajuan bangsa Indonesia, sehingga memerlukan
gerakan hidup baru untuk Mewujudkan Trisakti, yaitu
berdaulat di bidang politik, berdikari dalam bidang
ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
PANCASILA DAN REVOLUSI
MENTAL
Tujuan Revolusi Mental Hubungan Revolusi Mentan Dengan
Tiga nilai utama yang dikembangkan sebagai Pancasila
pengungkit revolusi mental adalah: Pelaksanaan Revolusi Mental di
1) Integritas (jujur, dipercaya, berkarakter, Indonesia adalah dengan mengacu atau
tanggung jawab) mengedepankan kepada nilai-nilai
2) Etos Kerja (kerja keras, berdaya saing, Pancasila sebagai dasar hukum,
optimis, inovatif, dan produktif) sedangkan konstitusi atau Batang Tubuh
3) Gotong Royong (kerja sama, solidaritas, UUD 1945 sebagai staats fundamental
komunal,berorientasi pada kemaslahatan) norm artinya sebagai hukum dasar.
Pancasila dan Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi adalah perubahan
besar dalam paradigma dan tata
kelola pemerintahan untuk
menciptakan birokrasi pemerintah
yang profesional dengan karakteristik
adaptif, berintegritas, bersih dari
perilaku korupsi kolusi dan
nepotisme, mampu melayani publik
secara akuntabel, serta memegang
teguh nilai-nilai dasar organisasi dan
kode etik perilaku aparatur negara.
Pancasila dan Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi bukan lagi sekedar tuntutan dari segenap elemen masyarakat yang
mengharapkan agar birokrasi dan terutama aparatur dapat berkualitas lebih baik lagi.
Reformasi birokrasi kini benar-benar menjadi kebutuhan bagi para aparatur
pemerintahan (reformasi gelombang pertama) dan telah berhasil meletakkan landasan
politik, hukum, dan ekonomi bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Berbagai
perubahan dalam sistem penyelenggaraan negara dilakukan dalam rangka membangun
good governance, namun banyak pihak yang merasakan reformasi di bidang birokrasi
tertinggal dibanding reformasi di bidang politik, ekonomi, dan hukum. Oleh karena itu,
pemerintah menegaskan kembali untuk mereformasi birokrasi guna mewujudkan clean
government dan good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Latar Belakang Reformasi Birokrasi
Pada intinya latar belakang reformasi
birokrasi ini adalah sbb:
● Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) masih berlangsung hingga saat
ini.
● Tingkat kualitas pelayanan publik yang
belum mampu memenuhi harapan publik
● Tingkat efisiensi, efektifitas dan
produktivitas yang belum optimal dari
birokrasi pemerintahan
● Tingkat transparansi dan akuntabilitas
birokrasi pemerintahan yang masih
rendah.
● Tingkat disiplin dan etos kerja pegawai
yang masih rendah
Visi dan Misi Reformasi Birokrasi
● VISI REFORMASI BIROKRASI
Menjadi Pemerintah Kelas Dunia Tahun 2025

● MISI REFORMASI BIROKRASI


- Membentuk/menyempurnakan undang-undang-undangan dalam rangka
Melakukan penataan dan penguatan -organisasi, tatalaksana, manajemen
sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas
pelayanan publik, mind set dan culture set.
- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
- Menyelesaikan mekanisme kontrol yang efektif.
- Mengatasi masalah administrasi secara efektif dan efisien.
Tujuan Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi bertujuan untuk
menciptakan birokrasi pemerintah yang
profesional dengan karakteristik adaptif,
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan
bebas KKN, mampu melayani publik,
netral, sejahtera, berdedikasi, dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan
kode etik aparatur negara.
Grand Design dan Road Map Reformasi
Birokrasi
Grand Design Reformasi Birokrasi adalah rancangan Grand Design Reformasi Birokrasi 2010
induk yang berisi arah kebijakan pelaksanaan reformasi 2025 dan Road Map Reformasi
birokrasi nasional untuk kurun waktu 2010-2025. Birokrasi 2010-2014 merupakan
Sedangkan Road Map Reformasi Birokrasi adalah bentuk penyempurnaan dari Peraturan Menteri
operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi yang Negara Pendayagunaan Aparatur
disusun dan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali dan Negara (Permenpan) Nomor:
merupakan rencana rinci reformasi birokrasi dari satu PER/15/M.PAN/7/2008 tentang
tahapan ke tahapan selanjutnya selama lima tahun Pedoman Umum Reformasi Birokrasi
dengan sasaran per tahun yang jelas. Grand Design dan Permenpan Nomor:
Reformasi Birokrasi 2010-2025 ditetapkan dengan PER/04/M.PAN/4/2009 tentang
Peraturan Presiden, sedangkan Road Map Reformasi Pedoman Pengajuan Dokumen
Birokrasi 2010-2014 ditetapkan dengan Peraturan Menteri Usulan Reformasi Birokrasi di
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Lingkungan Kementerian/ Lembaga/
Birokrasi agar dapat memiliki sifat fleksibilitas sebagai Pemerintah Daerah.
suatu living document.
PermasalahanStruktur
Reformasi
Mendahului
Birokrasi
Pemikiran Myopic Fungsi Desain Egois
Birokrasi belum bisa mengatasi penyakit
Birokrasi harus berpikir rasional-
legal, hanya fokus pada teks Struktur organisasi birokrasi silo maupun krisis koordinasi. Ini karena
lahir lebih dulu daripada secara struktural tidak ada kewajiban
peraturan, karena ini ada
birokrat menggenapi kegiatan pada unit
anggarannya. Birokrasi tak masalah di lapangan.
kerja yang lain agar hasil akhir,
memakai fakta di lapangan
membangun rumah tadi, bisa terwujud.
sebagai dasar program atau
kegiatan.
Menyatukan Hasil Penguasaan Informasi
Dominasi Administrasi Akhir Lapangan
Struktur dan ukuran kinerja Untuk mewujudkan hasil akhir Fungsi birokrasi pemerintah tidak
birokrasi hasil kerja rasional-legal yang dikehendaki masyarakat, tergantikan, walau teknis
membuat tugas terikat secara kegiatan untuk lintas atau dalam pelaksanaannya bisa dijalankan
administratif, bukan berdasar fakta, eselon 1 atau 2 bisa digabung oleh swasta, mesin, teknologi.
tapi kreativitas pikiran dan sejak awal perencanaan. Birokrasi ada karena ada
kebutuhan individual atau kebutuhan masyarakat.
kelompok.
Definisi Pancasila dan Demonstrasi

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia,


maka dari itu sumber hukum di Indonesia bersumber dari
Pancasila. Selain itu pancasila adalah suatu rumusan dan pedoman
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demonstrasi merupakan suatu unjuk rasa atau aksi massa sebagai


suatu proses akan suatu kekecewaan terhadap sesuatu yang
dianggap tidak adil baik dalam hal ekonomi, sosial, politik maupun
hal lainnya.
Keterkaitan Antara Pancasila dan
Demonstrasi
Konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
memiliki peran penting dalam menentukan cara –
cara untuk mengekspresikan pendapat dan hak
untuk berdemonstrasi. Pancasila mengajarkan nilai
– nilai seperti musyawarah untuk mufakat,
keadilan sosial dan kesatuan Indonesia yang
dijadikan sebagai landasan bagi demonstrasi yang
damai dan konstruktif.
Demonstrasi Berdasarkan
Sila Pancasila
1. Demonstrasi untuk menyuarakan kebenaran yang datangnya dari Tuhan.

2. Demonstrasi dilakukan untuk kepentingan bersama.

3. Demonstrasi untuk menolak perpecahan dan menjaga persatuan.

4. Demonstrasi yang dilakukan mampu menghargai pilihan orang banyak dan bijak
dalam bermusyawarah.

5. Demonstrasi dilakukan untuk menuntut keadilan bagi seluruh masyarakat.


Pancasila dan Pemilu
Pemilu adalah singkatan dari Pemilihan Umum. Pemilu di
Indonesia dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil. Pemilu di Indonesia dilakukan
untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga
legislatif, presiden dan wakil presiden, serta kepala daerah.

Pemilu adalah sarana bagi rakyat untuk memilih, menyatakan pendapat


melalui suara, berpartisipasi sebagai bagian penting dari negara sehingga
turut serta dalam menentukan haluan negara. Negara Indonesia
menjunjung tinggi hak-hak warga negara Indonesia
Manfaat Pemilu Bagi Indonesia

Sebagai sarana perwujudan Sebagai sarana melakukan pergantian


kedaulatan rakyat pemimpin secara konvensional

Sebagai sarana bagi pemimpin politik Sebagai sarana bagi rakyat untuk
untuk memperoleh legitimasi berpastisipasi dalam proses politik
Nilai-nilai Pancasila Pada Pemilu
Ketuhanan yang
Demokrasi
Maha Esa

Kemanusiaan Keadilan Sosial Bagi


yang Adil dan Seluruh Rakyat
Beradab Indonesia

Persatuan
Gotong Royong
Indonesia
Hubungan antara Pancasila dan
Pemilu
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mempengaruhi pelaksanaan pemilu di
Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman dalam pelaksanaan pemilu, seperti nilai
demokrasi, kerakyatan, persatuan, dan keadilan sosial. Dalam pelaksanaan pemilu, nilai-
nilai Pancasila harus diwujudkan dalam bentuk konkret, seperti dalam penyelenggaraan
pemilu yang jujur, adil, dan terbuka.

Pancasila menjadi acuan dalam menentukan calon pemimpin yang akan dipilih dalam
pemilu, khususnya untuk calon presiden dan wakil presiden. Pemilu juga menjadi salah
satu cara dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila, khususnya nilai kerakyatan dan
persatuan.
Bagaimana peran seorang pancasilais dalam
menanggulangi berita hoax dan ujaran kebencian jurnal

Hoax adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. Hoax adalah
informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah ada.
Pentingnya Ideologi pancasila dalam menghadapi berita yang tersebar di
era pandemi covid 19. Mencari berita tersebut, karena dimasa sekarang
banyak sekali berita yang tersebar namun banyak kebohongan di dalam
nya, maka dari itu lebih memfilter berita masuk, bersikap kritis mencari
sumber-sumber resmi mengenai pemberitaan agar tidak termakan hoax.
Bagaimana agar tidak percaya
1. hoax ?
Melihat sumber berita tersebut
2. Memastikan bahwa isinya tidak mengandung unsur-unsur memecah
belah seperti hoax, mengandung sara, menyinggung dan sebagainya
3. Tidak langsung percaya pada isinya, dan membandingkan isinya
dengan berita yang lainnya
4. Jika berita itu dirasa tidak benar dan kurang meyakinkan, maka
tidak perlu disebarkan Kembali
5. Memahami informasi dan bijak mengambil keputusan selanjutnya
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai