Anda di halaman 1dari 9

Resume Mata Kuliah Sistem Administrasi Negara Indonesia

Dosen pengampu mata kuliah Yayan Andri, M.AP


SITEMATIKA ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Ilmu pengetahuan modern itu bukan ilmu (“ilmu” berarti “kemampuan”, “kepandaian”,
“kebolehan”, dan sebagainya) dan juga bukan pengetahuan, melainkan suatu sistem
(sarana [means] atau alat [tool] manusia) untuk melakukan tiga hal, yakni:
1. memperoleh dan atau mengumpulkan “pengetahuan” yang benar dalam arti bahwa
“kebenaran atau kenyataannya dapat dibuktikan dengan sarana dan atau cara
tertentu” yang disebut metodologi studi atau metodologi ilmiah.
2. “mengingat secara logis relasional” segala pengetahuan yang telah diperoleh
tersebut di atas.
3. sarana yang dipergunakan untuk “mengingat” tersebut di atas adalah kerangka
teoretika atau tatanan kaitan teori, termasuk di dalamnya ajaran mengenai
“pengertian” (concept, begrip) dan pengembangannya (begripsontwikkeling,
begripsvorming), juga taksonomi dan terminologi. Untuk menerapkan segala
pengetahuan dan teori yang telah diperoleh ke dalam praktik kehidupan sehari-hari,
sarana yang dipergunakan adalah teknologi, semacam “reseptur” atau teknika
(technics).
Dengan demikian, ilmu pengetahuan terdiri atas:
1. metodika, untuk mencari pengetahuan;
2. metodika, untuk mencari pengetahuan;
3. teknika, untuk menerapkan pengetahuan.
Ilmu administrasi negara sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan juga merupakan suatu
sistem yang terdiri atas :
1. metodologi studi administrasi negara,
2. teoretika administrasi negara,
3. teknologi administrasi negara.
yang diperlukan bagi seorang sarjana administrasi negara, selain penguasaan disiplin
administrasi sebagai inti, juga pemahaman dalam disiplin pikir sosiologi, politikologi,
ekonomi, hukum, psikologi sosial, teknologi, dan bisnis (termasuk commerce) secara dasar
agar mereka memahami jalan pikiran sosiolog, ahli politik, ekonomis, yuris, sosial-psikologi,
teknologis, dan businessmen, yang mempunyai tata cara berpikir tersendiri dalam
(menentukan apa yang harus diperbuat dalam menghadapi atau memecahkan masalah.
Pelanggaran/pemecahan masalah melahirkan keputusan, yaitu keputusan untuk berbuat
atau keputusan untuk tidak berbuat. Tata cara penyelenggaraan segala keputusan yang
dilahirkan adalah administrasi.
Ilmu administrasi pada hakikatnya adalah ilmu penyelenggaraan keputusankeputusan
atasan. Atasan administrasi negara adalah pemerintah. Oleh sebab itu, administrasi negara
kadangkadang disebut administrasi pemerintah.
Jika semua hanya mau menjadi pelaksana, tergiur oleh gaji dan dasi mentereng, bangsa
kita akan tidak mempunyai pemikir yang berkualitas tinggi, sehingga mudah dipermainkan
oleh bangsabangsa lain yang cukup mempunyai ahli-ahli pemikir, dan secara halus, kita akan
dijajah lagi secara intelektual.
Dalam praktik, banyak orang tidak mampu melihat “administrasi” secara lengkap, yang
terdiri atas:
1. Pimpinan (governance, hiding geven),
2. Organisasi,
3. Sistem informasi, termasuk tata usaha,
4. Sistem manajemen,
5. Sistem operasi.
Sistematika ilmu administrasi negara yang akan dikemukakan, hanya merupakan
kerangka (framework) yang harus diisi oleh setiap ilmuwan atau sarjana menurut tujuan
studinya atau kuliahnya masing-masing dan berdasarkan hasil studinya sehari-hari mengenai
keadaan realitas masyarakat Indonesia yang berbeda-beda menurut pulau atau provinsi.
Setiap daerah (= masyarakat wilayah) mempunyai ciri-ciri khas, terutama Daerah Tingkat II,
dan di luar Jawa. Bahkan, kecamatan atau desa mempunyai ciri-ciri khas yang tidak dapat
diabaikan begitu saja.
Apa pun tujuan dari studi ilmu administrasi negara kita, beberapa aspek atau segi
administrasi negara perlu diperhatikan, di antaranya sebagai berikut :
 Aspek Politik
Administrasi negara hanya menjalankan apa yang dikehendaki oleh pemerintah
mengenai negara sebagai badan politik. Dengan demikian, apa yang dikehendaki dan
menjadi keputusan pemerintah mengenai negara merupakan politik. Politik selalu
terdiri atas strategi dan policy, dan selalu menyangkut permainan kekuatan dan
kekuasaan. Dalam praktik, permainan politik dilakukan oleh orang-orang yang
kebanyakan atau sering tidak dapat memisahkan dirinya sebagai pejabat
pemerintah, warga negara, warga suku, warga keluarga besar, warga golongan, dan
sebagai manusia pribadi yang berpikir, berperasaan, dan mempunyai kepentingan
hidup. Jadi, memang sulit bagi pejabat administrasi negara, yang wajib menjalankan
perintah pejabat pemerintah yang menjadi atasannya, untuk selalu menjunjung
tinggi hukum, asas keadilan, dan asas efisiensi.
 Aspek Hukum
Negara Republik Indonesia, menurut Undang-Undang Dasar 1945, adalah negara
hukum, khususnya negara hukum Pancasila. Di dalam negara hukum, kekuasaan
tertinggi adalah hukum. Semua harus tunduk kepada hukum. Semua negara maju
masa kini merupakan negara hukum. Negara-negara yang belum maju merupakan
negara oligarki (partai tunggal berkuasa) atau negara penguasa (machtsstaat). Di
dalam negara maju, bagian terbesar dari hukum merupakan hukum tertulis yang
dicipta dan dikembangkan melalui perundang-undangan. Ratusan, bahkan ribuan,
undang-undang diciptakan setiap tahun oleh badan legislatifnya, antara lain untuk
mencegah adanya ketidakpastian hukum dan untuk mencegah para pejabat
pemerintah main politik pribadi. Undang-undang itu ditegakkan dan dijunjung-tinggi
secara ketat oleh seluruh aparat negara dan masyarakat. Melalui undang-undang,
ditetapkan politik (strategi + policy) apa yang harus dijalankan oleh pemerintah
mengenai atau dalam suatu bidang urusan tertentu. Untuk meningkatkan
produktivitas legislatif (pembuatan undang-undang), Dewan Perwakilan Rakyat
mempunyai staf ahli yang besar jumlahnya, terdiri atas ahli- ahli dari berbagai bidang
yang membantu komisi-komisi DPR secara aktif dengan mengadakan studi, analisis,
survei, dan sebagainya untuk keperluan penilaian terhadap Rancangan Undang-
undang (RUU) yang diajukan oleh pemerintah sehingga proses pembuatan undang-
undang dapat berlangsung secara cepat.
 Aspek Administrasi
Karena administrasi negara adalah administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-
tujuan yang bersifat kenegaraan, administrasi merupakan segi yang terpenting.
Administrasi adalah pimpinan dan pengendalian organisasi secara keseluruhan
(administration is the governance and overall control of an organization).
Administrasi dijalankan oleh setiap administrator. Administrator adalah setiap kepala
(unit) organisasi. Organisasi administrasi negara terdiri atas ribuan unit
suborganisasi, sub-suborganisasi, dan sub-sub organisasi yang masing-masing
memerlukan administrasi pada setiap unit organisasi administrasi negara tersebut di
atas dijalankan oleh seorang administrator negara dibantu oleh staff-nya.
 Aspek Sosial – Budaya
Administrasi negara harus dijalankan secara efisien dalam mempergunakan
(mengerahkan) sumber daya manusia, finansial, dan fisik, menghasilkan jasa -jasa
administratif menuju tercapainya misi atau tujuan tiap -tiap unit organisasi
administrasi negara.Perhitungan dan pertimbangan ekonomis tidak dapat
dihindarkan karena masalah efisiensi adalah masalah ekonomis. Tujuan administrasi
atau manajemen bukan efisiensi. Tujuan administrasi adalah membuat organisasi
berfungsi efektif secara keseluruhan agar tugas, fungsi, dan misinya terlaksana dan
tujuannya tercapai secara sebaik -baiknya.
 Aspek Teknologi
Administrasi negara modern dijalankan dengan penggunaan teknologi, metodologi,
teknik, dan sarana tertentu yang memerlukan desain (perancangan), pendidikan dan
latihan, serta attituda (sikap mental) tertentu pula. Sebagian besar dari administrasi
negara di Indonesia, terutama pada peringkat bawah, belum sampai pada pemikiran
dan pandangan demikian.
 Aspek Moralitas dan Etika
Administrasi negara harus dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab, dengan
menjunjung tinggi moral dan etik, tidak boleh dilakukan secara sembarangan,
ngawur, dan sembrono. Di Indonesia sudah sangat diperlukan adanya undang-
undang tentang “asas-asas administrasi negara yang baik” (beginselen van behoorlijk
bestuur) beserta tata-cara (termasuk peradilan) penegakannya. Pada saat ini belum
ada instansi, seperti Conseil stat di Prancis atau Raad van State di Negeri Belanda
yang mengawasi tindaktanduk administrasi negara berdasarkan un- dang-undang
seperti yang dimaksud di atas.
Pengertian dan istilah administrasi negara terdiri atas dua pengertian yang dijadikan satu,
yakni:
1. Administrasi
2. Negara.
Apa yang dimaksud dengan administrasi telah diuraikan di atas. 2. Administrasi terdiri atas:
1. pimpinan,
2. organisasi,
3. informatika,
4. manajemen,
5. operasi.
Apa yang dimaksud dengan negara tidak dapat diuraikan hanya dalam satu paragraf. Secara
singkat, apa yang relevan dapat dirumus sebagai berikut. Negara merupakan suatu
organisasi yang terdiri atas: a.Wilayah kedaulatan (territory, territorium).
 Penguasa negara:
 penguasa/badan konstitutif,
 penguasa/badan legislatif,
 penguasa/badan yudikatif,
 penguasa/badan konsultatif,
 penguasa/badan inspektif,
 penguasa/badan eksekutif,
 penguasa/badan administratif. Pemerintah merupakan penguasa eksekutif.
Administrasi negara merupakan penguasa administratif.
 Penduduk (population, bevolking).
 Penduduk (population, bevolking).
 Masyarakat negara (polity, staatsgemeenschap).
 Bahasa/kebudayaan nasional.
 Hukum nasional.
 Rumah tangga ekonomi negara (political economy, staats- huishouding).
 Unit-unit otonom (teritorial, sosietal, fungsional).
 Sistem moneter nasional.
Sejarah Perkembangan Administrasi Negara di Indonesia
Untuk mempermudah kita bertolak dari asumsi bahwa Negara Indonesia dilahirkan pada
tanggal 1 Januari 1800, walaupun wilayah Negara Republik Indonesia yang kita kenal
sekarang sebenarnya baru terjadi secara definitif pada tanggal 1 Januari 1867, yaitu dengan
mulai berlakunya Undang Undang Perbendaharaan Negara 1864 (ICW atau Indische
Comptabiliteitswet 1864). Dengan adanya ICW, berarti:

 lahirnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Indonesia yang pertama
yang merupakan Undang-undang (artinya disetujui serta oleh Dewan Perwakilan
Rakyat);
 kepala negara merangkap sebagai pemerintah (gubernur jenderal) dan bertanggung
jawab menurut Undang Undang Dasar.
Sejak tahun itu, wilayah negara Indonesia sebenarnya tidak pernah berubah sampai
ditambah dengan Wilayah Provinsi Timor Timur pada bulan Juli tahun 1976. Negara
Indonesia merdeka, yakni Negara Republik Indonesia, lahir pada tanggal 17 Agustus 1945,
tetapi negara Indonesia kesatuan modern, dilihat dari segi wilayah dan organisasi
pemerintahan, dapatlah dikatakan, lahir secara formal pada tanggal 1 Januari 1800, dan
secara kenyataan, lahir pada tahun 1824 dengan suatu Traktat antara negeri Belanda dan
Inggris.
Yang meletakkan dasar-dasar administrasi negara modern di Indonesia adalah gubernur
Jenderal Daendels, dengan cara:

 mencipta jabatan-jabatan kenegaraan (ambten, publik offices) untuk pertama


kalinya dalam sejarah Indonesia, dengan rumusan tugas, fungsi, wewenang, dan
tanggung jawab setiap jabatan, dengan gaji (salaris, salary) menurut skala gaji
tertentu yang dibayarkan dari kas negara,
 membentuk kas negara (fiskus) yang diisi melalui pemungutan pajak, bea, dan cukai
secara resmi melalui pejabat-pejabat perpajakan yang resmi pula,
 membentuk direktorat jenderal keuangan yang menyusun anggaran, dan mengelola
keuangan negara hasil pungutan- pungutan pajak, bea, dan cukai resmi,
 membentuk Badan Pemeriksa Keuangan (Generate Rekenkamer) yang bertugas
memeriksa semua penerimaan dan pengeluaran uang negara, dengan membentuk
inspeksi-inspeksi pajak di berbagai tempat yang dianggap penting,
 membentuk sistem pemerintahan wilayah provinsi, keresidenan, kabupaten, distrik,
kecamatan, dan kemantren, masing-masing dikepalai oleh seorang pejabat negeri
resmi,
 membentuk sistem kepolisian, sistem kejaksaan, dan sistem peradilan modern.

 Seperti telah dikemukakan di atas, pengalaman membangun jalan sudah ada pada
bangsa Indonesia sejak zaman Majapahit, bahkan sebelumnya. Hal ini terbukti
dengan perjalanan Kaisar Hayam Wuruk mengelilingi sebagian Pulau Jawa dengan
menaiki kereta, tidak seluruhnya digotong dengan tandu.
 Memang betul bahwa grandmaster dari jalan raya tersebut adalah Daendels, tetapi
tanpa pengalaman membangun jalan sebelumnya dan tanpa prestasi kerja para
petugas dan pekerja Indonesia, jalan raya Daendels tidak akan jadi. Hal ini dilupakan
oleh buku-buku sejarah yang ditulis oleh Belanda, seolaholah hanya Belandanya
yang berjasa dan jagoan. Hingga sekarang, kita masih mempergunakan jalan raya
Anyer–Banyuwangi tersebut walaupun telah diubah trasenya (alurnya) dan telah
diperlebar. Peninggalan lain dari administrasi Daendels adalah Gedung Departemen
Keuangan pada Lapangan Banteng Jakarta.
 Selama periode Pemerintahan Inggris (Raffles, 1811–1816) tidak banyak perubahan
pada sistem yang dibangun oleh Daendels. Hanya nama-nama sebutannya yang
banyak diubah oleh Raffles, namun sistem pemerintahan dan administrasinya pada
dasarnya sama. Akan tetapi, yang telah diubah secara radikal oleh Raffles adalah jiwa
pemerintahannya, yakni dari jiwa otokratis militer menjadi demokratis sipil.
Keadaan sosial-ekonomi-politik menjelang pendudukan Jepang memang sangat rumit
karena penduduk mayoritas allohton dikuasai ekonominya oleh penduduk allohton Barat
dan Timur, dan politiknya dikuasai oleh golongan allohton Barat.
Indonesia secara administratif dibagi menjadi delapan gewest (sekarang menurut istilah UU
No. 5/1974: provinsi), masingmasing dikepalai oleh seorang gubernur:

 gewest/provinsi Sumatra, Ibukota: Medan,


 gewest/provinsi Jawa Barat, Ibukota: Bandung,
 gewest/provinsi Jawa Tengah, Ibukota: Semarang, 4.
 gewest/provinsi Jawa Timur, Ibukota: Surabaya, 5.
 gewest/provinsi Surakarta, Ibukota: Solo,
 gewest/provinsi Jogjakarta, Ibukota: Jogja (Yogya),
 gewest/provinsi Kalimantan, Ibukota: Banjarmasin, dan
 gewest/provinsi Timur Besar, Ibukota: Makassar (Ujung Pandang).

Organisasi Pemerintahan dan Administrasi Negara Republik Indonesia


 Organisasi Pemerintahan
 Di setiap negara modern, organisasi pemerintahan dan organisasi
administrasi negara menjadi satu, sehingga pejabatnya yang bersangkutan
harus selalu tahu dan sadar, bila dia sedang menjalankan fungsi
pemerintahan, dan sedang melakukan fungsi administrasi (negara).
 Asal kesadaran akan dwiorganisasi itu, organisasi pemerintahan dan
administrasi negara untuk mudahnya dapat disingkat menjadi “organisasi
pemerintahan”. Organisasi pemerintahan dan administrasi negara
disesuaikan dengan dan bergantung pada tipe negara yang bersangkutan.
 Negara Republik Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal tersebut berarti
bahwa Negara Republik Indonesia tergolong dalam tipe negara kesejahteraan
dan kemakmuran (welfare state).
Dalam abad yang lampau masih banyak negara yang merupakan etat gendarme (tipe
negara jaga malam). Organisasinya sederhana dan murah penyelenggaraannya karena
fungsi-fungsi negara hanya memiliki sedikit perbandingan.
pengambilan desisi birokratis, adalah cara pengambilan keputusan yang harus
mengikuti prosedur dan formalitas tertentu sebagaimana ditetapkan oleh pejabat atasan,
pembentukan kekuasaan birokratis (bureaucratische machtsvorming), adalah pembentukan
atau pengembangan suatu sirkit atau jaringan kekuasaan di antara pejabat-pejabat negeri
berdasarkan kewenangan masing-masing yang bertautan satu sama lain. Pembentukan sirkit
kekuasaan birokratis biasanya timbul bila perlu menghadapi golongan politisi yang
mengancam integritas pemerintahan.
Jenis Organisasi Pemerintahan
Karena merupakan organisasi politik, sosial, fungsional, dan teritorial, Negara Republik
Indonesia tersusun atas empat macam atau jenis organisasi pemerintahan. Adapun keempat
jenis organisasi pemerintah itu adalah sebagai berikut.
 Organisasi pemerintahan politik, yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden
ditambah Dewan Perwakilan Rakyat, Kepala Daerah ditambah Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
 Organisasi pemerintahan sosial otonom, yakni:
 Negara Republik Indonesia = rukun nasional,
 Daerah Tingkat I = rukun provinsial,
 Daerah Tingkat II = rukun kabupaten,
 Desa = rukun desa.
 Rukun adalah unit sosial untuk mempersatukan atau mengatasi perbedaan
antara suku, agama, aliran kepercayaan, profesi, dan sebagainya. Unit rukun
terkecil adalah rukun tetangga (RT).
 Organisasi pemerintahan fungsional, yakni organisasi pemerintahan sentral,
dekonsentral, dan desentral.
 Organisasi pemerintahan territorial, adalah organisasi pemerintahan kewilayahan:
 Wilayah Republik Indonesia, wilayah provinsi, wilayah kota,
 Wilayah kabupaten, wilayah kotamadya, wilayah kecamatan, kota
administratif.
 Wilayah dibentuk melalui pembagian (secara) administratif dari teritorium
atau wilayah kedaulatan negara atau wilayah yurisdiksi negara.
 Unit wilayah pada umumnya sekaligus menjadi wilayah jabatan
(ambtsgebied, yurisdiksi) dari jabatan atau seorang pejabat negeri (negara).
 Organisasi administrasi negara mempunyai tiga arti, yakni:
 sekelompok orang yang harus bekerja sama secara tertentu untuk mencapai
tujuan -tujuan tertentu.
 strukturstruktur adalah suatu tatanan hubungan hierarkis antara orang
-orang yang masing -masing memegang/ menjalankan jabatan/tugas/fungs i.
Struktur mengendalikan mekanisme yang menggerakkan kegiatan -kegiatan
dan sarana - sarana menuju tercapainya tujuan –tujuan.
 kegiatan - kegiatan yang menggerakkan orang -orang dan sarana -sarana
secara tertib menuju tercapainya maksud dan tujuan -tujuan tertentu.
Istilah dan Pengertian Penguasa
Istilah penguasa dipergunakan bagi semua jabatan atau pejabat atau badan yang
mengemban dan menjalankan kekuasaan atau kewenangan atas nama negara di Indonesia
terdapat beberapa penguasa, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Penguasa Konstitutif, berwenang mencipta konstitusi negara, yaitu Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
2. Penguasa Legislatif, berwenang mencipta/membentuk Undang- undang (dalam arti
formal), yaitu Presiden bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
3. Penguasa Eksekutif, berwenang menjalankan pemerintahan, mem- pergunakan
kekuasaan, dan wibawa negara untuk melakukan politik negara, dan menjalankan
undang-undang dalam arti luas, yakni: Presiden, berdasarkan UUD 1945, Pasal 4 ayat
1.
4. Penguasa Administratif, berwenang menjalankan administrasi negara, yakni Presiden
sebagai Administrator Negara, sebagai “penyelenggara pemerintahan” (UUD 1945,
Penjelasan).
5. Penguasa Yudikatif, berwenang menjalankan pengadilan atas nama Negara Republik
Indonesia, yakni Mahkamah Agung.
6. Penguasa Konsultatif, yang berwenang memberikan pertimbangan dan nasihat
kepada Presiden Republik Indonesia, yakni Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
7. Penguasa Inspektif, yang berwenang melakukan inspeksi dan pengawasan terhadap
penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan negara (dalam arti luas) dan
memberi laporan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, yakni Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK).
Koordinasi Kepala Wilayah
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang “Koordinasi Kegiatan Instansi
Vertikal di Daerah” lebih mempertegas kedudukan Kepala Wilayah (Gubernur, Bupati,
Walikotamadya, Walikota, dan Camat) sebagai Penguasa Tunggal di Daerah.
Menurut Pasal 2, “Kepala Wilayah di dalam rangka melaksanakan wewenang, tugas,
dan kewajiban urusan pemerintahan umum menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan
semua Instansi Vertikal, antara Instansi Vertikal dengan Dinas Daerah dan antara Instansi
Vertikal dengan Instansi Vertikal lainnya. Instansi Vertikal adalah perangkat dari
Departemen atau Lembaga Pemerintah non Departemen yang mempunyai lingkungan kerja
di wilayah. Instansi Vertikal Departemen yang tertinggi di wilayah adalah Kantor Wilayah,
disingkat Kanwil.”
Pamong Praja
Kepala Wilayah adalah Pejabat Pamong Praja, yakni Gubernur/Kepala Wilayah
Provinsi, Bupati/Kepala Wilayah Kabupaten, dan Camat/Kepala Wilayah Kecamatan. Ada
pendapat bahwa Walikotamadya/Kepala Wilayah Kotamadya dan Walikota/Kepala Wilayah
Kota Administratif, juga merupakan Pejabat Pamong Praja. Hal ini dapat dibenarkan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974.
Tingkatan Pemerintahan
 Pemerintahan Negara, terdiri atas Lembaga-lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara,
yakni Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Pertimbangan Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Mahkamah Agung.
 Pemerintah Pusat, terdiri atas Presiden dibantu oleh para Menteri, dan Pejabat-
pejabat Pemerintah Pusat di Pusat.
 Pemerintahan Provinsi Regional, terdiri atas Gubernur Kepala Wilayah Provinsi
dibantu oleh Pejabat-pejabat Pemerintah Pusat di Provinsi.
 Pemerintahan Kabupaten/Kotamadya, terdiri atas Bupati Kepala Wilayah Kabupaten
dan Walikota Kepala Wilayah Kotamadya, dibantu oleh Pejabat-pejabat Pemerintah
Pusat di Kabupaten dan Kotamadya.
 Pemerintahan Kecamatan/Kota Administratif, terdiri atas Camat Kepala Wilayah
Kecamatan dan Walikota Administratif dibantu oleh Pejabat-pejabat Pemerintah
Pusat di Kecamatan dan Kota Administratif.
Lingkungan Pemerintahan
Setiap organisasi berada dan bergerak di dalam suatu lingkungan (environment,
omgeving). Demikian pula halnya dengan organisasi pemerintahan. Lingkungan
pemerintahan terdiri atas:

 lingkungan geografis (alam fisik asli dan buatan manusia),


 lingkungan demografis (penduduk, populasi menurut susunan),
 lingkungan kebudayaan dan masyarakat (society, community),
 lingkungan politik (masyarakat, partai, golongan politik).

Anda mungkin juga menyukai