BAB 2-Shandhi-Rev-Setelah Sidang Tesis-15 SEP 2018
BAB 2-Shandhi-Rev-Setelah Sidang Tesis-15 SEP 2018
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas kajian teori, yang berkaitan dengan variabel
penelitian yang diteliti, hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis
penelitian.
yang diteliti dalam penelitian yang akan dibahas dari aspek ilmu manajemen
2.1.1. Manajemen
orang lain. Sebagaimana Stoner dan Freeman (Wibowo, 2015:2) bahwa manajemen
tertentu dengan jalan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam organisasi
11
12
klasik dan sederhana adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh orang lain. Kemudian Malayu S.P. Hasibuan (2014:2) menyatakan
bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
rangkum bahwa manajemen adalah aktivitas untuk mencapai tujuan bersama yang
telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam organisasi
dengan menggunakan dan menggerakan orang lain dengan cara sebaik mungkin.
yaitu George R. Terry (Sukmadi, 2012:46) bahwa fungsi manajemen terdiri dari
tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari : Planning
adalah kegiatan menetapkan atau menentukan tujuan yang akan dicapai dan cara
sistem koordinasi hubungan tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai
mendorong semua kelompok organisasi agar bekerja dan berusaha keras untuk
atas hasil pekerjaan untuk menjamin bahwa kegiatan organisasi dan kegiatan
disepakati.
dan peran tenaga kerja secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan utama
manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
masyarakat.
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli, beberapa ahli
diantaranya adalah:
14
Pengertian manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
peran hubungan kerja agar dapat secara efektif dan efisien dalam rangka untuk
manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang
untuk memenuhi kebutuhan pekerja atau aspek-aspek yang terdapat dalam SDM,
manusia adalah ilmu dan seni dalam suatu rangkaian kegiatan mengelola, mengatur,
manusia yang terdiri dari : karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja
operasional Manajemen sumber daya manusia itu sendiri. Menurut Malayu S.P.
terdiri dari :
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organization)
c. Pengarahan (Directing)
d. Pengendalian (Controlling)
e. Pengadaan (Procurement)
f. Pengembangan (Development)
g. Kompensasi (Compensation)
h. Pengintregrasian (Integration).
i. Pemeliharaan (Maintenance).
16
j. Kedisiplinan (Dicipline).
k. Pemberhentian (Separation)
tenaga kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien
pegawai, agar mau bekerja, mau bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien
pelatihan.
6). Kompensasi. Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung berupa uang
atau barang kepada pegawai sebagai imbalan balas jasa yang dibrikan kepada
organisasi.
mental dan kondisi loyalitas pegawai agar mau bekerja untuk mencapai tujuan
Kata kualitas mengandung banyak arti dan makna karena setiap orang yang
kesesuaian dengan standar yang ditetapkan, bebas dari kerusakan dan kecacatan,
kualitas dipandang secara lebih luas, yaitu tidak hanya aspek hasil yang ditekankan,
Harapan konsumen dapat bervariasi dari konsumen satu dengan konsumen lainnya
walaupun pelayanan yang diberikan sama dan konsisten. Kualitas mungkin dapat
dilihat sebagai suatu kelemahan kalau konsumen mempunyai harapan yang terlalu
antara layanan yang dirasakan (persepsi) konsumen dengan kualitas layanan yang
diharapkan konsumen. Jika kualitas layanan yang dirasakan sama atau melebihi
dan service mindedness. 2) kualitas teknis dengan kualitas output yang dirasakan
konsumen (standar pelayanan eksternal dan biaya) dan sistem kinerja cara
yaitu setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada
pihak lain pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni
service operations yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui keberadaannya
oleh pelanggan (back office atau backstage) dan service delivery yang biasanya
tampak (visible) atau diketahui pelanggan (sering disebut pula front office atau
frontstage).
sebagai berikut:
19
Kualitas adalah suatu kondisi dinamis, yang selalu berubah (moving target).
Dimana dalam hal ini kualitas harus diperbaiki setiap waktu karena produk yang
dianggap berkualitas pada saat ini mungkin akan dianggap kurang berkualitas pada
masa mendatang.
oleh seseorang, kelompok atau lembaga yang memberi kepuasan bagi pelanggan
atau masyarakat dan pada gilirannya kepuasan itu akan menciptakan loyalitas
(1998:38-39) bahwa :
berikut (Azwar, 1998: 39): Yang dimaksud dengan kualitas pelayanan kesehatan
20
disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
layanan kesehatan menurut Azwar (1998: 40) sebagai berikut : ”Kualitas pelayanan
yang sedang diderita oleh pasien”. Petugas dimaksud adalah tenaga medis/dokter
kepada pasien yang dirawat harus mengikuti kode etik yang telah ada.
subvariabel seperti tingkat pendidikan, jumlah tahun pengalaman kerja, dan variasi
komputer maka metode dan prosedur kerja akan berbeda dengan ketika organisasi
menghasilkan output yang lebih banyak dan berkualitas dalam waktu yang relatif
cepat.
apabila pelayanan tersebut tersedia dan terjangkau, tepat kebutuhan, tepat tujuan,
tepat sumber dayanya, tepat standard profesi, wajar dan aman, memuaskan bagi
merupakan suatu objek, alat, material atau benda yang bisa dilihat, disentuh dan
abstrak. Bila barang dapat dimiliki, maka jasa/layanan cenderung hanya dapat
Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar
atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Seorang konsumen jasa tidak dapat
sendiri.
2. Bervariasi (Heterogeneity)
output, artinya bentuk, kualitas, dan jenisnya sangat beraneka ragam, tergantung
22
pada siapa, kapan, dan di mana layanan tersebut dihasilkan. Terdapat tiga faktor
yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa, yaitu : (1) kerja sama atau
Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan
dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Interaksi antara penyedia jasa
lama, tidak dapat disimpan untuk pemakaian ulang di waktu yang akan datang,
dijual kembali, atau dikembalikan. Permintaan jasa juga bersifat fluktuasi dan
karena itu perusahaan jasa merancang strategi agar lebih baik dalam
jasa pelayanan dan model kualitas pelayanan. Menurut Gaspersz (2003) dalam
keluhan.
memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan
tersebut.
5. Bukti Fisik (Tangibles), berkenaan dengan daya tarik atau penampilan fasilitas
Kepuasan pasien adalah salah satu ukuran mutu atau kualitas pelayanan
yang dilakukan oleh puskesmas selama perawatan rawat jalan dan merupakan alat
yang dapat dipercaya untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dan dapat
sistem pelayanan di puskesmas. Apabila pasien atau konsumen merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan dalam arti sesuai dengan apa yang diharapkan, besar
kemungkinan konsumen ini akan kembali pada kesempatan lain yang lebih penting
kepuasan yang diterimanya. Untuk itu puskesmas perlu selalu menjaga hubungan
Kepuasan pasien terkait dengan teori tentang kepuasan yang dirasakan oleh
penyelenggara jasa pelayanan kesehatan baik jasa rumah sakit, puskesmas ataupun
yang diharapkan. Apabila hasilnya mendekati satu maka masyarakat akan puas,
begitu juga sebaliknya bila harganya jauh lebih kecil dari satu maka masyarakat
semakin tidak puas. Idealnya adalah melebihi satu yang berarti bahwa jasa layanan
yang diberikan melebihi harapan, atau ada harapan yang tidak diduga yang
dipuaskan. Bila hal ini tercapai maka masyarakat akan sangat puas terhadap layanan
yang diterima.
kinerja yang telah dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka.
Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja
sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi,
sesuatu terpenuhi sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Kotler yang dikutip
pelayanan kesehatan di puskesmas atau rumah sakit yang telah menjadi bagian dari
pengalaman atau yang dirasakan pasien atau dapat dinyatakan sebagai cara pasien
besar, kepuasan pelanggan memberikan dua manfaat utama bagi perusahaan, yaitu
berupa loyalitas pelanggan dan penyebaran (advertising) dari mulut ke mulut atau
yang biasa disebut dengan istilah gethok tular positif dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Pembelian
Loyalitas Ulang
Pelanggan
Penjualan Silang
Kepuasan Pelanggan
pendapatan masa depan (terutama melalui pembelian ulang, cross-selling, dan up-
berkenaan dengan prediksi aliran kas masa depan; meningkatnya toleransi harga
(terutama kesediaan untuk membayar harga premium dan pelanggan tidak mudah
cenderung lebih reseptif terhadap product-line extension, brand extension, dan new
relatif perusahaan terhadap jejaring pemasok, mitra bisnis, dan saluran distribusi.
Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa kepuasan pelanggan sangat krusial
bagi kelangsungan hidup dan daya saing setiap organisasi, baik perusahaan bisnis
perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para
Informasi dari para pelanggan ini akan memberikan masukan dan ide-ide bagi
pelanggan-nya langsung.
dan kelemahan dari produk perusahaan dan pesaing. Selain itu para ghost
shopper juga bisa mengamati cara penanganan terhadap setiap keluhan yang
tahu pelanggannya yang telah berhenti membeli produk atau yang telah pindah
metode survei, baik survei melalui pos, telepon, e-mail, website, maupun
dan balikan secara langsung (feedback) dari pelanggan dan juga akan
yang dilakukan oleh institusi penyelenggara jasa pelayanan kesehatan baik jasa
pelanggan.
kan indikator kepuasan pelanggan, bahwa atribut pembentuk kepuasan terdiri dari:
1. Kesesuaian harapan
Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang
diharapkan.
diharapkan.
karyawan memuaskan.
disediakan memadai.
3. Kesediaan merekomendasikan
produk jasa.
31
2). Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care
organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang terkait
kesehatan (Puskesmas);
(PKMD).
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat
dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
wilayah kerjanya.
publik yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap presiden dengan tugas
masyarakat Indonesia.
BPJS Kesehatan diatur oleh undang-undang (UU No.40 Tahun 2004). Dari program
Setiap Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA)
yang bekerja dan terdaftar di NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) selama
minimum 6 bulan diwajibkan untuk menjadi anggota BPJS. Hal ini merujuk pada
kesehatan. Untuk orang-orang atau keluarga yang tidak bekerja pada sebuah
perusahaan juga wajib untuk mendaftarkan diri dan anggotanya untuk mendapatkan
jaminan kesehatan secara berkala. Setiap peserta yang terdaftar pada BPJS akan
ditarik iuran secara berkala dan untuk golongan yang tidak mampu akan ditanggung
oleh pemerintah melalui program bantuan iuran kesehatan. Pemberian bantuan dari
BPJS ini bertujuan untuk memberikan asuransi kesehatan atau jaminan kesehatan
lainnya yaitu : klinik, praktek dokter pribadi, praktek dokter gigi atau rumah sakit
tipe D yang sudah bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Jadi ketika ingin berobat
jalan dengan BPJS kesehatan maka anda harus mengunjungi faskes tingkat 1 yang
sesuai dengan yang tertera pada kartu BPJS agar biayanya dapat ditanggung
4). Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
merupakan salah satu faskes tingkat 1 yang menjadi mitra dari BPJS Kesehatan..
terhadap kesehatan akan ditanggung BPJS kesehatan. Pasien akan diberi obat dan
konsultasi gratis atas sakit yang diderita, dan jika anda dirawat inap pun, biaya
rawat inap akan di tanggung BPJS kesehatan, tentunya sesuai dengan indikasi
medis saat melakukan pemeriksaan. Juga perlu diketahui bahwa proses pelayanan
BPJS kesehatan menggunakan sistem berjenjang, artinya, jika pasien ingin berobat
menggunakan layanan BPJS kesehatan, maka yang pertama kali harus didatangi
adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama atau dikenal sebagai fasilitas kesehatan
sebagai referensi dalam penelitian ini dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
pemecahan masalah yang diajukan pada Bab I penelitian ini. Model atau
Empati (Empathy)
(X2)
Daya Tanggap
(Responsivenes) (X4)
Jaminan (Assurance)
(X5)
layanan yang diberikan terbentuk dari kualitas layanan yang terdiri dari : reliability,
pasien terhadap organisasi. Sehingga dalam dalam penelitian ini variabel kualitas
pelayanan akan lebih detail dijadikan varibel X1, X2, X3, X4, dan X5.
kebenarannya dengan data hasil penelitian. Hipotesis ini merupakan dugaan yang
masih dimungkinkan benar atau salah. Dengan demikian hipotesis penelitian dalam
1). Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan kesehatan
Barat.
2). Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan kesehatan