Wa0007
Wa0007
PENDAHULUAN
infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi,
(WHO, 2012 dalam Widayati, 2017). Salah satu kesehatan mulut adalah
kesehatan gigi. Kesehatan gigi menjadi hal yang penting, khususnya bagi
gigi yang banyak menyerang anak-anak maupun dewasa, baik pada gigi susu
Karies gigi menjadi salah satu masalah kesehatan serius pada anak usia
sekolah, anak usia sekolah adalah anak dalam rentang usia 6 sampai 12 tahun
(Potter & Perry, 2010). Anak usia 6-12 tahun merupakan kelompok usia yang
kritis dan mempunyai sifat khusus yaitu transisi atau pergantian dari gigi susu
ke gigi permanen (Suciari dkk, 2015 dalam Norfai dan Eddy, 2017). Namun
faktanya anak dibawah umur 6 tahun atau bisa disebut dengan anak
prasekolah juga banyak yang mengalami masalah kesehatan gigi dengan salah
jajanan yang tidak diatur baik dengan rasa manis atau masam.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2007 dalam Nofair, dkk
(2017) menyatakan bahwa angka kejadian karies gigi pada anak mengalami
keries gigi pada balita usia 3-5 tahun sebesar 81,7%. Prevalensi karies gigi
menurut kelompok usianya, usia 3 tahun (60%), usia 4 tahun (85%) dan usia
mulut diatas angka nasional, sedangkan proporsi penduduk umur ≥10 tahun
sebagian besar (93,8%) menyikat gigi setiap hari dan sebanyak 15 provinsi
adalah DKI Jakarta (98,1%) dan terendah Papua (49,6%). Sebagian besar
penduduk juga menyikat gigi pada saat mandi sore, yaitu sebesar 79,7 persen
dengan urutan tertinggi di Bengkulu sebesar 94,2 persen, dan yang terendah
gigi setiap hari saat mandi pagi atau mandi sore. Kebiasaan yang keliru
menyikat gigi dengan benar adalah Sulawesi Batar yaitu 8,0 persen
2013).
Karies gigi terjadi karena sejumlah faktor yang saling mempengaruhi yaitu
tiga faktor utama yakni gigi, saliva, mikroorganisme serta substrat dan waktu
tumpang tindih maka akan terjadi karies gigi. Karies gigi juga dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang secara tidak langsung yang disebut sebagai faktor luar
karies gigi adalah makanan dan minuman yang mengandung banyak gula.
Orang tua yang memiliki anggapan tidak perlu merawat gigi anak, karena
suatu saat nanti gigi anak akan tanggal dan digantikan dengan gigi tetap. Gigi
sulung pada anak pra sekolah, jika mengalami karies dan tidak dilakukan
hubungan frekuensi makanan jajanan dengan kejadian karies gigi pada anak
konsumsi jajanan makanan yang memicu terjadinya karies gigi di PAUD AL-
1.3 Tujuan
Kecamatan Tajinan.
1.4 Manfaat
3. Bagi peneliti
dipelajari.
OLEH
MARSIS ANASARI
14.20.064
KABUPATEN MALANG