Bab 4 PDF
Bab 4 PDF
id
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
umur 2 tahun, anak pertama dari pasangan Ny.S dan Tn.K bertempat
nggrok sejak 1 minggu yang lalu, muntah, nafsu makan menurun, panas
sejak 3 hari yang lalu dan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Selain itu, ibu
seorang perokok.
tubuh yaitu 38,3ºC. Tidak terlihat adanya sianosis, terdapat nafas cuping
hidung, gerakan dada simetris dan terdengar wheezing pada dada kanan
dan kiri. Hasil pemeriksaan foto thorax pulmo tampak infiltrat di perihiler
ditemukan jumlah monosit yang meningkat hingga 19% dari batas normal
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
a. DIAGNOSA KEBIDANAN
Data Dasar :
1) Data Subjektif
yang lalu, pilek, demam sejak 3 hari yang lalu dan sesak nafas
Respirasi : 40 x/menit
Suhu : 38,3ºC
b. MASALAH
c. KEBUTUHAN
perawatan anak
Penangannya
d. Jelaskan tentang penyakit yang diderita anak pada ibu dan keluarga
terapi
tinggi dari badan dan kaki diganjal dengan bantal kurang lebih 30
derajat.
parenkim paru yang ditandai dengan batuk dan sesak napas serta
anak
per oral)
7. Evaluasi
c. Infus KA-EN 3A terpasang pada pukul 09.50 WIB dengan 20 tetes per
Respirasi
Pukul (WIB) Nadi (x/menit) Suhu (°C) KU
(x/menit)
10.00 40x/menit 118x/menit 38,3 Cukup
16.00 38x/menit 116x/menit 38,2 Cukup
Sumber : Data Sekunder (2016)
dan bersedia untuk rawat inap agar kondisi anaknya pulih kembali.
b) Skin test telah dilakukan pukul 14.00 WIB, dengan hasil tidak
terdapat alergi.
nasi sayur dengan diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
CATATAN PERKEMBANGAN
Pada perawatan hari kedua tanggal 24 Maret 2016 pukul 12.00 WIB ibu
mengatakan anaknya masih batuk, panas, dan sesak nafasnya sudah berkurang.
Keadaan umum pasien sedang, frekuensi napas 38x/menit, suhu 38ºC sehingga
hari kedua. Asuhan yang diberikan oleh bidan antara lain memberitahu orang tua
pemeriksaan batuk dan sesak nafas dengan hasil masih ada batuk dan tidak sesak
nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan vital sign terlampir ; melanjutkan
pemberian terapi sesuai advis dokter spesialis anak yaitu pemberian infus KA-EN
3A 20 tetes per menit (tpm) mikro, injeksi antibiotik (Ampicillin 500 mg/ 6 jam)
secara IV per infus diberikan pada pukul 15.00 WIB, malam pukul 21.00 WIB
dan pagi pukul 09.00 WIB, injeksi antibiotik (Gentamicin 80 mg/ 24 jam)
diberikan pada pukul 15.00 WIB. Untuk obat yang diberikan secara oral bidan
mengingatkan pada ibu untuk pemberian obat secara teratur sesuai dengan
perintah dokter spesialis anak berupa antipiretik (Paracetamol sirup 125 mg/ 4x1
cc per oral) setiap 6 jam pada pukul 10.00 WIB, 16.00 WIB, malam pukul 22.00
WIB dan pagi pukul 06.00 WIB, Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3x½ cc
/ 8 jam per oral) pada pukul 10.00 WIB, 14.00 WIB dan 16.00 WIB, Suplemen
(Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc/ 24 jam per oral) pada pukul 10.00 WIB. Bidan
menganjurkan pada orang tua untuk tidak memberikan anaknya makan dan
minuman selain dari rumah sakit, hasil orang tua bersedia untuk tidak
commit to user
memberikan anaknya makan dan minuman selain dari rumah sakit.
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Perawatan hari ketiga tanggal 25 Maret 2016 pukul 12.00 WIB. Ibu
mengatakan demam anak sudah tidak demam dan batuk sudah berkurang, nafsu
makan anak membaik. Dari hasil pemeriksaan frekuensi nafas 30x/menit dan suhu
dalam perawatan hari ketiga. Asuhan yang diberikan oleh bidan antara lain
memberitahu orang tua hasil pemeriksaan anaknya yaitu suhu 37,7ºC, respirasi
38x/menit ; melakukan pemeriksaan batuk dan sesak nafas dengan hasil masih ada
batuk dan tidak sesak nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan vital sign
sebelumnya serta menganjurkan pada orang tua untuk memberikan nutrisi secara
adekuat pada anaknya dengan cara memberi makanan secara teratur hasil, orang
tua bersedia memberikan kebutuhan nutrisi pada anak dengan memberikan makan
secara teratur.
Perawatan hari keenam tanggal 28 Maret 2016 pukul 12.00 WIB, ibu
pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam, batuk sudah berkurang dan
sudah tidak ada sesak nafas. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya
peningkatan frekuensi nafas dan suhu tubuh. Frekuensi nafas dalam batas normal
pemeriksaan anaknya yaitu keadaan umum baik, nadi 100x/menit, suhu 36,5ºC,
respirasi 36x/menit ; melakukan pemeriksaan batuk dan sesak nafas hasil, batuk
sudah berkurang dan tidak sesak nafas ; melakukan observasi keadaan umum dan
commit to user
vital sign terlampir ; mengingatkan pada ibu untuk pemberian obat secara teratur
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
sesuai dengan perintah dokter spesialis anak. Pada hari keenam, pasien
yang diberikan yaitu Infus KA-EN 3A 20 tpm dilepas pukul 15.30 WIB ;
40mg/ 3x3/4 cth), Oral bronkhodilator (Salbutamol 100 ml/3x½ cth), Suplemen
(Mulsanol sirup 60 ml/ 1x1 cc per oral) ; menganjurkan pada orang tua untuk
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan
menggunakan sabun sebelum dan sesudah merawat balita, mencuci bersih pakaian
dan alat – alat makan serta menganjurkan pada ayah untuk tidak merokok di dekat
B. PEMBAHASAN
sesak napas, demam dan nafsu makan menurun. Hal ini sesuai dengan
commit to user
Rahajoe (2008) dan Muttaqin (2008) menyebutkan bahwa keluhan balita
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
yang hebat. Selain itu orang tua balita mengatakan bahwa mereka
adalah seorang perokok. Hal ini merupakan salah satu faktor pemicu
balita kurang dari 2 bulan, gizi kurang,BBLR dan riwayat BBLR, tidak
dengan produksi sekret sesuai dengan Muttaqin (2008) yaitu batuk terjadi
akibat dari sekresi edema dan prochopasma, terdengar wheezing pada dada
kanan dan kiri sesuai Setyoningrum (2006) yaitu wheezing akan ditemui
pada anak – anak dengan pneumonia, terdapat nafas cuping hidung dan
terdapat retraksi dada, gerakan dada seimbang antara kanan dan kiri,
terdapat suara redup dan respirasi 40 kali/menit sesuai dengan Said (2010)
dasar data subjektif dan data objektif yang telah didapatkan pada langkah
pertama.
adalah pola nafas balita yang tidak efektif, nafsu makan menurun dan takut
atau cemas pada balita dan orang tua, sehingga muncul kebutuhan yaitu
anak serta libatkan orang tua dalam perawatan anak. Hal ini sesuai dengan
teori Hidayat (2006) dan Rahajoe (2008) bahwa masalah yang mungkin
timbul pada balita sakit dengan pneumonia yang mungkin timbul pada
balita sakit dengan pneumonia yaitu pola nafas yang tidak teratur, takut
Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
napas. Hal ini sesuai dengan teori Setyoningrum,dkk (2006) yaitu pada
hipoksia, hiperkapne dan pada keadaan berat dapat terjadi gagal napas.
commit to user
Antisipasi tindakan yang dilakukan bidan dengan membebaskan jalan
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
napas dan melakukan observasi vital sign pada balita. Antisipasi tindakan
Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
yang harus dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk
suplemen. Hal ini sesuai dengan teori menurut Hidayat (2006) pada pasien
kebutuhan anak.
elektrolit, observasi tanda – tanda vital, observasi batuk dan sesak nafas,
menjelaskan pada orang tua tentang penyakit anaknya dan anjurkan untuk
tim gizi untuk pemberian diit makanan. Hal ini sesuai teori Muttaqin
(2008) bahwa perencanaan yang harus dipenuhi yaitu mengatur posisi semi
dan praktik.
jam) secara IV. Hal ini sudah sesuai dengan Noels (2013) pada pengobatan
gentamicin.
dan praktik.
7. Evaluasi
gejala klinis yaitu tidak ditemukan batuk, sesak nafas, cuping hidung,
retraksi dada, wheezing, demam dan takipnea. Keadaan umum dan vital
sesuai dengan Maryunani (2013) yaitu pola napas anak telah membaik,
frekuensi napas kurang dari 40x/ menit pada anak usia 12 bulan-5 tahun.
Untuk gejala klinik dari pneumonia yang meliputi demam, nyeri dada,
dan pratik.
commit to user