3. Mengidam
4. Pingsan
3. Tanda hegar
4. Tanda piscazek
Diharapkan ibu tersebut segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan baik itu bidan maupun
dokter.
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 1
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Kebijakan program untuk kunjungan ante natal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari:
1. 1 kali pada trimester pertama
2. 1 kali pada trimester kedua
5. Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (fe 60 mg, asam folat
500 ug).
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 2
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Dengan adanya kontak dini khususnya pada trimester I, maka akan memudahkan kita dalam
mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi yang mungkin dialami oleh ibu hamil dalam
kehamilannya.
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 3
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 4
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 5
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 6
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 7
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Kunjungan pertama : Pada setiap kunjun- Pada kunjungan per- Kunjungan pertama
Tekanan darah gan : tama : Darah :
Suhu badan Mengukur TFU Pemeriksaan vulva/ Hemoglobin
Nadi Palpasi untuk perineum untuk : Glukosa
Berat badan menentukan letak Varises VDRL
Tinggi badan janin (atau lebih dari Kondiloma
Muka : edema, pucat 28 minggu) Edema Urin ;
Mulut & gigi : Auskultsi detak Hemoroid
kebersihan, karies, jantung janin Kelainan lain Warna,bau, kejernihan
tonsil Pemeriksaan dengan Protein
Tiroid / gondok speculum untuk Glukosa
Tulang belakang / menilai :
punggung : scoliosis Serviks
Payudara ; putting Tanda-tanda infeksi
susu, tumor Cairan dari ostium
Abdomen : bekas uteri
operasi Pemeriksaan untuk
Ekstremitas : edema, menilai :
varises, refleks Serviks*
patella Uterus*
Costrovertebral angle Adneksa*
tenderness (cvat) Bartolini
Kulit : kebersihan, Skene
penyakit kulit Uretra
Kunjungan berikutnya
* Bila usia kehamilan <
Tekanan darah
12 minggu
Berat badan
Edema
Masalah dari kunjungan
pertama
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 8
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Tanda-tanda persalinan :
Lightening
Lightening yang mulai dirasa kira-kira dua minggu sebelum persalinan adalah
penurunan bagian presentasi bayi ke dalam pelvis minor.
Perubahan Serviks
Bloody Show
Bloody show merupakan tanda persalinan yang akan terjadi, biasanya, dalam 24 jam
hingga 48 jam. Akan tetapi bloody show bukan merupakan tanda persalinan yang
bermakna jika pemeriksaan vagina sudah dilakukan 48 jam sebelumnya karena rabas
lendir bercampur darah selama waktu tersebut mungkin akibat trauma kecil terhadap
atau perusakan plak lendir saat pemeriksaan tersebut dilakukan.
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 9
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Pengeluaran cairan
Keluar banyak cairan dari jalan lahir ini terjadi akibat pecahnya ketuban atau
selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan
lengkap tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil(4).
Tahap-tahap persalinan
Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10
cm).
Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut kala pengeluaran bayi.
Kala III
Kala III persalinan juga disebut sebagai kala uri atau kala pengeluaran
plasenta, dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta
dan selaput ketuban.
Kala IV
Kala IV dimulai dari saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama postpartum(5).
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 10
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Tidak semua persalinan berjalan dengan normal, karena itu diperlukan pemantauan
untuk mendeteksi adanya penyulit dalam persalinan. Adapun pemantauan yang dilakukan
yaitu dengan menggunakan partograf.
Partograf adalah partograf merupakan suatu sistem yang tepat untuk memantau
keadaan ibu dan janin dari yang dikandung selama dalam persalinan waktu ke waktu.
Partograf standar WHO dapat membedakan dengan jelas perlu atau tidaknya intervensi dalam
persalinan. Juga dapat dengan jelas dapat membedakan persalinan normal dan abnormal dan
mengidentifikasi wanita yang membutuhkan intervensi.
Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan para ibu dan bayinnya
mendapatkan asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu juga mecegah terjadinya penyulit
yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka.
Lengkapi bagian awal ( atas ) partograf secara teliti pada saat mulai asuhan persalinan. Waktu
kedatangan (tertulis sebagai : “jam” pada partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu datang
dalam fase laten persalinan catat waktu terjadinya pecah ketuban.
Kolom,lajur dan skala pada partograf adalah untuk pencatatn DJJ, air ketuban dan
penyusupan ( kepala janin ).
a) DJJ
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 11
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Dengan menggunakan metode seperti yang di urauikan pada bagian pemeriksaan fisik, nilai
dan catat DJJ setiap 30 menit ( lebih sering jika ada tanda – tanda gawat janin).
Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf di antara garis tebal 180. Tetapi,penolong harus
sudah waspada bila DJJ di bawah 120 atau di
0 : tulang – tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat di palpasi.
2 : tulang – tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi masih dapat di
pisahkan.
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 12
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
3 : tulang – tulang kepala janin saling tumpang tindih da tidak dapat dipisahkan.
3. Kemajuan persalinan
Menurut Depkes (2004), kolom dan lajr kedua pada partograf adalah untuk pencatatan
kemajuan persalinan.
a) Pembukaan serviks
Dengan menggunakan metode yang di jelaskan di bagian pemeriksaan fisik dalam bab
ini, nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam (lebih sering di lakukan jika ada tanda –
tanda penyulit). Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf hasil temuan
dari setiap pemeriksaan. Tanda “X” harus di tulis digaris waktu yang sesuai dengan jalur
besarnya pembukaan serviks. Beri tanda untuk temuan – temuan dari pemeriksaan dalam
yang di lakukakn pertama kali selama fase aktif persalinan di garis waspada. Hubungkan
tanda “X” dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh (tidak terputus).
b) Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin.
Dengan menggunakan metode yang di jelaskan di bagian fisik bab ini. Setiap kali
melakukan pemeriksaan dalam(setiap 4 jam), atau lebih sering jika ada tanda – tanda
penyulit, nilai dan catat turunnya bagian terbawah atau presentasi janin.
Pada persalinan normal, kemajuan pembukaan serviks umumnya di ikuti dengan
turunnya bagian terbawah/presentasi janin baru terjadi setelah pembukaan serviks.
c) Garis waspada dan garis bertindak
Garis waspada di mulai pada pembukaan serviks 4 jam cm dan berakhir pada titik
dimana pembukaan 1 cm per jam. Pencatatan selama fase aktif persalinan harus di mulai di
garis waspada. Jika pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada. Jika
pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada (pembukaan kurang dari 1 cm
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 13
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
per jam), maka harus di pertimbangkan adanya penyulit (misalnya fase aktif yang
memanjang, macet, dll). Pertimbangkan pula adanya tindakan intervensi yang di perlukan,
misalnya persiapan rujukan ke fasilitaskesehatan rujukan (rumah sakit atau puskesmas) yang
mampu menangani penyulit dan kegawat daruratan obsetetri. Garis bertindak tertera sejajar
dengan garis waspada, dipisahkan oleh 8 kotak atau 4 lajur ke sisi kanan. Jika pembukaan
serviks berada di sebelah kanan bertindak, maka tindakan untuk menyelesaikan persalinan
harus dilakukan. Ibu harus tiba di tempat rujukan sebelum garis bertindak terlampui.
5. Kontraksi uterus
Di bawah lajur waktu partograf terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi per 10
menit” di sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu kontraksi.
Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dengan mengisi angka pada
kotak yang sesuai.
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 14
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk mencatat oksitosin,
obat – obat lainnya dan cairan IV.
a. Oksitosin
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah di mulai, dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit
oksitosin yang di berikan per volume cairan IV dan dalam satuan tetesan per menit.
b. Obat – obatan lain dan cairan IV
Catat semua pemberian obat – obatan tambahan dan atau cairan IV dalam kotak yang sesuai
dengan kolom waktunya.
Bagian terakhir pada lembar depan partograf berkaitan dengan keehatan dan kenyamanan.
a. Nadi, tekanan darah, dan temperature tubuh.
Angka di sebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan nadi dan tekanan darah ibu.
1. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan.
2. Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan.
3. Nilai dan catat temperature tubuh ibu (lebih sering jika meningkat, atau di anggap
adanya infeksi) setiap 2 jam dan catat temperature tubuh dalam kotak yang sesuai.
b. Volume urine, protein atau aseton
Ukur dan catat jumlah produksi urine ibu sedikitnya setiap 2 jam ( setiap kali ibu berkemih).
Catat semua asuhan lain, hasil pengamatan dan keputusan klinik disisi luar kolom partograf,
atau buat catatan terpisah tentang kemajuan persalinan. Cantumkan juga tanggal dan waktu
saat membuat catatan persalinan.
Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik mencakup :
a. Jumlah cairan peroral yang di berikan.
b. Keluhan sakit kepala atau penglihatan (pandangan) kabur.
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 15
AKADEMI KEBIDANAN No :
BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Tanggal :
Modul Prinsip Deteksi Dini Terhadap Kelainan, Komplikasi Dan Penyulit Pada Ibu
Hamil Page 16