Anda di halaman 1dari 3

KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01 1 dari 2

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala RSUD Syamrabu Bangkalan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
10 Pebruari 2016 drg. Yusro
Pembina tingkat l
Nip.1996102261989112001
Kewaspadaan adalah hal yang diterapkan untuk memutus mata rantai
transmisi mikroba penyebab infeksi pada pasien yang di ketahui maupun
PENGERTIAN dugaan terinfeksi atau terkolonisasi patogen yang dapat di transmisi lewat
uara (air borne), droplet, kontak dengan kulit maupun dengan lingkungan
yang terkontaminasi.

TUJUAN Untuk memutuskan mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi

REFERENSI Permenkes Nomor 27 tahun2017 tentang Pedoman PPI

Surat keputusan Direktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan


Nomor : 188/ /kep/433.208/2012 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
KEBIJAKAN
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Di RSUD Syarifah Ambami
Rato Ebu Kabupaten Bangkalan

PROSEDUR 1. Tranportasi pasien


a. Transmisi melalui kontak
 Batasi gerak
 Transportasi pasien jika perlu
 Bila diperlukan pasien keluar ruangan, perlu kewaspadaan
agar resiko minimal transmisi ke pasien lain atau lingkungan
dan pasien.
b. Transmisi melalui droplet
 Batasi gerak dan transportasi
 Untuk membatasi droplet dari pasien dengan menggunakan
masker pada pasien
 Terapkan hygiene respirasi dan etika batuk
c. Transmisi melalui airborne
 Batasi gerak dan transportasi pasien hanya kalau perlu saja
 Bila perlu untuk pemeriksaan, pasien diberikan masker.

2. Penggunaan APD petugas.


a. Transmisi melalui kontak
 Cuci tangan kemudian memakai sarung tangan bersih non
steril saat masuk ke ruang pasien, ganti sarung tangan setelah
kontak dengan bahan infeksius (feses, cairan tubuh/darah,
drain)
 Lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien
dan cuci tangan dengan antiseptik
b.

4. Pakai jarum yang steril, sekali pakai pada tiap suntikan untuk mencegah
kontaminasi pada peralatan dan terapi

5. Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun multidose.

6. Tidak diperbolehkan menggunakan jarum atau spuit yang dipakai ulang


untuk mengambil obat dalam vial multidose karena dapat menimbulkan
kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien

PRAKTEK MENYUNTIK AMAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445/0705/PPI/V/2016 00 2 dari 2

10. Buang spuit injeksi kedalam safety box oleh dokter atau perawat yang
melakukan insersi.

11. Lepas APD

12. Lakukan Kebersihan tangan


13. Lakukan pencatatan dokumentasi pada lembar daftar pemberian terapi

UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
6. Intensive Care Unit
7. Unit Haemodialisa
8. Unit CVC
9. Unit Jangsus

Anda mungkin juga menyukai