Anda di halaman 1dari 13

FISIOLOGI OTOT

Disusun oleh:

Nama :Esra Parereu

Nim :C1814201011

Kelas :1A/S1 Keperawatan

STIK STELLA MARIS MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
limpah dan rahmat-Nya sehingga makalah fisiologi Sistem Otot ini dapat
terselesaikan. Makalah Sistem Otot ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
FISIOLOGI.

Makalah ini disusun berdasarkan beberapa referensi yang saya ambil.


Selain itu makalah ini saya susun dengan agar dapat memberikan manfaat untuk
pembaca dalam mempelajari sistem otot.

Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama mahasiswa(i)STIK Stella Maris.

Makassar,18 September 2018

Penulis

Esra Parereu

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................ 2
1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................................. 2
1.4 MANFAAT PENULISAN .............................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 FISIOLOGI SISTEM OTOT ........................................................... 3

2.2 JENIS-JENIS OTOT ........................................................................ 4

2.3 SIFAT KHUSUS OTOT .................................................................. 5

2.4 FUNGSI OTOT ................................................................................ 5

2.5 CARA KERJA OTOPT ................................................................... 6

2.6 KONTRAKSI OTOT ....................................................................... 7

2.7 JENIS-JENIS KONTRAKSI OTOT ................................................ 7

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ................................................................................. 9

3.2 SARAN ............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manusia adalah makhluk yang bergerak.Dalam setiap situasin dan
kondisi pasti ada gerakan,baik untuk mempertahankan posisi maupun
untuk melakukan aktivitas.Gerakan-gerakan itu disebabkan oleh
kontarksi otot dan di aktifkan oleh nervus.Otot dibentuk oleh jaringan
yang kontarksi (myofibril).Ada 3 jenis otot yang berbeda menurut
struktur dan fungsinya,yakni: (1)Otot Skelet ,(2)Otot Polos ,(3)Otot
Jantung.Unit struktural dari otot adalah myofibril dan unit fungsional
otot adalah satu unit yang terdiri dari sebuah neuron motoris fungsional
otot yang mempersarafi kumpulan myofibril.Myofibril dibungkus oleh
sarcolemma,dan secara bersama-sama dihubungkan oleh jaringan ikat
membentuk fascriculi.Sebuah otot dibentuk oleh sejumlah besar
fascriculi yang dipersatukan oleh jaringan ikat.
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamannya
adalah berkontraksi yang berfungsi untuk menggerakkan bagian-
bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak.Otot manusia
merupakan suatu alat yang penting untuk menunjang pergerakan atau
selama aktifitas.Pergerakan otot sadar di awali dengan adannya sebuah
sinyal dari syaraf motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot ini
bergerak sesuai dengan batasan kemampuan geraknya.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan fisiologi sistem otot?
b. Apa saja sifat khusus otot?
c. Bagaimana cara kerja otot?
d. Apa jenis-jenis kontraksi otot?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui maksud dari fisiologi sistem otot
b. Mengetahui sifat khusus otot
c. Mengetahui cara kerja otot
d. Mengetahui jenis kontraksi otot

1.4 Manfaat Penulisan


Mampu memahami jenis dan fungsi otot dari system otot.Serta
dapat dijadikan sebagai acuhan pembelajaran fisiologi bagi mahasiswa
keperawatan.Belajar memahami masalah dan mencari solusi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fisiologi Sistem Otot


Otot merupakan sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan
hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan
tulang (jaringan peka rangsang).Kontarksi otot terjadi bila ada
rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau oleh pengaruh
lain.Kontraksi dapat terjadi karena adanya energy kimia berupa ATP
yang terbentuk pada sel otot.Kontraksi dapat terjadi sangat dipengaruhi
oleh 2 jenis protein yaitu aktin dan myosin.Interaksi dari 2 protein
tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot.
Gabungan otot terbentuk kumparan dan terdiri dari:
1).Fascia adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan
lunak.Fungsi fascia yaitu mengelilingi otot,menyediakan tempat
tambahan otot,memungkinkan strukutur bergerak satu sama lain dan
menyediakan tempat peredaran darah dan saraf.
2).Ventrikel (empal),merupakan bagian tengah yang mengembung
3).Tendon (urat otot),yaitu kedua ujung yang mengecil,tersusun dari
jaringan ikat dan bersifat liat.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang,tendon dibedakan sebagai
berikut:
1).Origo,merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak
berubah kedudukannya ketika otot berkontarksi.
2).Inersia,merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
ketika otot berkontarksi.

3
Otot diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu otot lurik,otot polos,dan otot
jantung.Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut,dan juga mengandung
protein-protein kontraktil.Sedangkan sistem otot adalah system tubuh yang
memiliki fungsi untuk alat gerak,menyimpan glikogen dan menentukan
postur tubuh.

2.2 Jenis-jenis Otot

 Otot Rangka/Skelet :
Merupakan otot lurik, volunter, dan merekat pada rangka.
Memiliki serabut otot sangat panjang, sampai 30cm,
berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron
sampai 100 mikron. Setiap seranut memilik banyak inti yang
tersusun di bagian perifer. Dengan kontraksi sangat cepat dan
kuat yang digunakan untuk aktivitas non-homeostasis seperti
menari, mengoperasikan computer, dll. Di ujung otot rangka
serat otot mengumpul menjadi tendon otot dan sarkolema
menyatu dengan serat tendon

 Otot Jantung
Merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini
dapat ditemukan pada dinding berongga sperti kandung
kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem
respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem
sirkulasi darah.Memiliki serabut otot berbentuk spindel
dengan nukleus sentral. Serabut ini berukuran
kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah)
sampai 0,5mm pada uterus wanita hamil. Dengan kontraksi
kuat dan lamban.
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak
memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga
sarkoplasmanya tampak polos dan homogeny. Otot polos
mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah
besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos

4
terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya
pipih.

 Otot Rangka
Merupakan otot lurik namun disebut juga otot seran lintang
involunter hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang
dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom.
Letak ini sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung
disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.
Otot ini hanya terdapat pada dinding jantung yang
kontraksinya memompa darah ke seluruh tubuh. Bekerja
terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut. Otot
jantung juga mirip dengan otot skelet/rangka.

 Otot Polos
Merupakan otot lurik, volunter, dan merekat pada rangka. Memiliki
serabut otot sangat panjang, sampai 30cm, berbentuk silindris
dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron. Setiap
seranut memilik banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
Dengan kontraksi sangat cepat dan kuat yang digunakan untuk
aktivitas non-homeostasis seperti menari, mengoperasikan
computer, dll. Di ujung otot rangka serat otot mengumpul menjadi
tendon otot dan sarkolema menyatu dengan serat tendon

2.3 Sifat Khusus Otot


 Mudah terangsang (irritability)
 Mudah berkontraksi (contractility)
 Dapat melebar (extensibility)
 Dapat diregang (elasticity)
 Mempunyai irama kontraksi (otot jantung)

2.4 Fungsi Otot

1. Melakukan kontraksi sehingga terjadi gerakan tubuh


2. Mampu mempertahankan postur tubuh
3. Mampu membangkitkan kehangatan
4. Melakukan pergerakan bersama tulang/mobilitas

5
5. Mengalirkan darah/sirkulasi darah
6. Mengedarkan sari makanan/melaksanakan pencernaan
7. Menggerakkan jantung
8. Komunikasi
9. Pemeliharaan postur dan keseimbangan
10. Pemeliharaan suhu tubuh

2.5 Cara Kerja Otot

Gambar 13.1 Diagram yang memperlihatkan gerakan tulang saat


otot berkontraksi

Bila suatu otot berkontraksi, salah satu ujungnya biasanya


diam sedangkan ujung yang lain bergerak kearah ujung yang diam
tersebut (Gambar 13.1). Ujung yang diam di sebut origo,
sedangkan yang bergerak disebut insersi. Namun, kadang-kadang
otot bisa digerakkan sdemikian rupa sehingga insersinya diam dan
origo dapat bergerak ke arah insersi. Misalnya otot gluteus
maksimus. Origo otot ini terletak pada sakrum dan insersinya pada
femur. Bila insersi bergerak ke origo, maka paha yang refleksi
menjadi ekstensi. Apabila seseorang mengubah posisi dari
membungkuk ke depan pada sendi pinggul menjadi berdiri tegak,
maka origo bergerak ke arah insersi. Susunan ini menghemat

6
jumlah otot yang diperlukan dan penghematan lebih lanjut
dilakukan dengan menempatkan otot sedemikian rupa sehingga
bisa melakukan lebih dari satu kerja. Otot-otot harus melintasi
sendi yang digerakkannya. Beberapa otot melintasi dua sendi dan
bekerja menggerakkan keduanya, mislanya otot bisep melintasi
siku dan bahu dan menghasilkan fleksi pada kedua sendi tersebut.

2.6 Kontraksi Otot


Bagian otot yang berkontraksi adalah sel-sel otot.Otot hanya
bekerja melalui kegiatan kontraksi dan kegiatan menarik.Otot tidak
bisa mendorong,meskipun bisa berkontraksi tanpa memendek
sehingga mempertahankan sendi diam pada posisi tertentu.Bila
kontraksi hilang,otot menjadi lunak,tetapi tidak memanjang sampai
ia teregang oleh kontraksi otot yang berlawanan kerjanya (otot
antagonis).
Otot tidak pernah bekerja sendiri,bahkan gerakan paling
sederhana sekalipun memerlukan kerja banyak otot.Mengambil
pensil memerlukan gerakan jari dan ibu jari,pergelangan
tangan,dan siku,bahkan mungkin bahu dan batang tubuh ketika
badan membungkuk ke depan.Setiap otot harus berkontraksi dan
setiap otot antagonis harus rileks untuk memungkinkan gerakan
yang halus tanpa sentakan.Kerja harmonis otot-otot ini disebut
koordinasi otot,setiap kerja baru yang melibatkan koordinasi
memerlukan waktu dan latihan sampai kombinasi baru gerakan otot
tersebut dikuasai dan setelan itu,gerakan tersebut bisa dilakukan
tanpa kerja mental dan konsentrasi yang besar.

2.7 Jenis-jenis Kontraksi Otot


 Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya
berlawanan. Jika otot perama berkontraksi dan yang kedua
berelaksasi akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat.
Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua
berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula.
Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep
adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat
pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep
adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat

7
pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk
mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep
berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep
berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan
efek gerak berlawanan, contohnya adalah :
 Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan),
misalnya otot trisep dan otot bisep.
 Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati
badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap
sempurna
 Depresor (ke bawah) dan adductor (ke atas), misalnya
gerak kepala merunduk dan menengadah.
 Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup),
misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak
telapak tangan menelungkup.

 Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan
gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus
(otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau
menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang
bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot-otot itu
berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot-otot
antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas,
atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan
menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh,
umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot
berkontraksi, maka otot akan menarik akan menarik tulang yang
dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang
dimilikinya.
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan
memendek,mengeras,dan bagian tengahnya menggembung.Karena
memendek,tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau
terangkat.Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakkan tulang kesatu arah tertentu.Agar tulang dapat
kembali ke posisi semula,otot tersebut harus mengadakan relaksasi
namun relaksasi otot ini saja tidak cukup.
Tulang harus ditarik ke posisi semula.Oleh karena itu,harus ada
otot lain yang berkontarksi yang merupakan kabalikan dari kerja

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem otot adalah suatu system pada tubuh manusia yang
meliputi system gerak yang terdiri dari otot dan tulang. Otot merupakan
organ tubuh yang mempunyai kemampuan berkontraksi untuk
menggerakkan rangka. Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari
tulang, sendi dan tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya
otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
Otot merupakan alat gerak pasif dan memiliki karakteristik, antara lain
kontrakbilitas, ekstenbilitas dn elastisitas. Berdasarkan perlekatannya, otot
terdiri tas origo dan insersi. Jenis-jenis otot antara lain yaitu otot rangka,
otot polos, dan otot jantung.

3.2 Saran
Berbagai teori fisiologi system otot tentang berbagai macam
penyakit yang berhubungan dengan system tersebut diharapkan mahasiswa
mampu memberikan tindakan keperawatan dengan tepat.Dan bisa menjadi
tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal mengenai
otot.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Roger Watson. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,1997.
2. Saunders Elsevier. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapore: Pte.
Ltd. Hak cipta dilindungi, 2014.
3. C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 1992.
4. Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,2003.
5. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003.

10

Anda mungkin juga menyukai