Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA

Dosen Pengampu : Wita Kristiana, ST., MT.

Anggota Kelompok :

Ferdha Alif Pratama 193030504051


Muhammad Adi Yusuf 193030504041
Sofi Miftah Alrasyid 193030504048
Wahana Wisnu Indria 193030504046
Zainudin 193010504003

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang pada akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang
berjudul “Kesetimbangan Kimia”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah “Kimia Dasar I” yang telah banyak membimbing kami sehingga
bisa menyelesaikan makalah ini.

kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, dikarenakan


keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan makalah, untuk itu
kami mengaharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
kami dan umumnya untuk semua pihak yang membacanya.

Palangka Raya, 20 November 2019

Penulis

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3. Tujuan ......................................................................................... 2


BAB II KESETIMBANGAN KIMIA .............................................. 3
2.1. Keadaan Kesetimbangan Kimia .................................................. 3

2.2. Tetapan Kesetimbangan .............................................................. 4


BAB III SISTEM KESETIMBANGAN ........................................... 9
3.1. Kesetimbangan Homogen ...........................................................9
3.2. Kesetimbangan Heterogen .........................................................11
BAB IV TETAPAN KESETIMBANGAN DAN ENERGI BEBAS
4.1. Perubahan Energi Bebas Dalam Reaksi Kimia Kesetimbangan .17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 22
5.2 Saran ............................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 23

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA ii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di alam sekitar kita banyak terjadi reaksi-reaksi kimia, seperti
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses kimia yang mengubah karbon dioksida
dan air menjadi karbohidrat dan oksigen, di mana reaksi ini berkataliskan
klorofil dan menggunakan sinar matahari sebagai energi untuk reaksi.
6 CO2(g) + 6 H2O(l) --> C6H12O6(s) + 6 O2(g)
glukosa
Reaksi pembakaran bahan bakar bensin menghasilkan energi untuk
menjalankan kendaraan. Reaksi perkaratan logam (misal besi) terjadi karena
reaksi antara logam dengan oksigen di udara. Amoniak merupakan hasil
industri kimia yang sangat penting. Reaksi kesetimbangan nitrogen dan
hidrogen pada kondisi standar (STP) menghasilkan amoniak dengan kualitas
yang kurang baik. Produk amoniak dikembangkan dengan menggunakan suhu
dan tekanan tinggi.
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang
kita sebut ”keseimbangan kimia” akan tetapi, keseimbangan ini merupakan
keseimbangan Mekanik. Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah
bejana yang mencegah masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi
tersebut. Maka besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-
komponen reaksi tersebut berubah ketika beberapa komponen tersebut
digunakan dan komponen lainnya terbentuk. Setelah komposisinya tetap selama
sistem tersebut tidak terganggu, sehingga sistem tersebut kemudian di katakan
berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana ”berada dalam
kesetimbangan” dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam
kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat
peraksi dan zat hasil reaksi untuk berubah.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 1


1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kesetimbangan kimia ?
2. Apa yang dimaksud keadaan dan tetapan kesetimbangan kimia ?
3. Apa yang dimaksud kesetimbangan homogen dan heterogen ?
4. Apa yang dimaksud perubahan energi bebas pada reaksi kesetimbangan ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami kesetimbangan kimia.

2. Untuk mengetahui dan memahami keadaan dan tetapan pada kesetimbangan


kimia.

3. Untuk mengetahui dan memahami kesetimbangan heterohen dan homogen.


4. Untuk mengetahui dan memahami perubahan energi bebas pada reaksi
kesetimbangan.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 2


BAB II
KESETIMBANGAN KIMIA

2.1. Keadaan Kesetimbangan Kimia


Kesetimbangan kimia adalah ilmu yang mempelajari semua proses
yang dapat berlangsung dua arah, artinya proses atau reaksi yang dapat balik.
Keadaan kesetimbangan kimia diperlihatkan pada contoh dibawah ini :
Ag+ + Fe2+ ↔ Ag + Fe3+
Tanda panah kedua arah yang berlawanan menunjukkan bahwa reaksi dapat
dibalik atau terjadi reaksi yang setimbang. Saat keadaan setimbang, tidak akan
terjadi perubahan secara makrokopis, artinya perubahan yang dapat diamati
atau diukur, tetapi reaksi terus berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan
yang sama. Jadi kesetimbangan kimia bersifat dinamis, jika ion Ag+ dan Fe2+
dicampur, laju perubahan Ag+ dan Fe2+ setiap saat selalu berubah.
Jika suatu kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka
konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan
yang teramati dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap
berjalan, molekul-molekul reaktan berubah mnjadi produk secara terus-
menerus sambil molekul-molekul produk berubah menjadi reaktan kembali
dengan kecepatan yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan
adalah reaksi dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah
pembentukan produk. Sesaat setelah produk tersebut, pembentukan reaktan
produk juga mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah
sama, dan dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah dicapai. Harus diingat
bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang berbeda sebagai
reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama disebut
kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika.
Jadi kesetimbangan reaksi disebut juga dengan kesetimbangan dinamis.
Kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan setimbang reaksi tidak
diam (statis), tetapi terjadi dua reaksi berlawanan arah yang mempunyai laju
reaksi sama. Pada keadaan tidak setimbang ini tidak terjadi lagi perubahan

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 3


bersih dalam sistem reaksi. Misalnya kesetimbangan dinamis yang
diasumsikan dalam kehidupan sehari-hari.
Air dipanaskan dalam wadah tertutup sampai air menguap. Pada saat
air menguap, uap air tertahan pada permukaan tutup wadah. Selanjutnya, uap
air tersebut akan mengalami kondensasi,yaitu uap air menjadi cair kembali,
kemudian jatuh ke dalam wadah. Pada wadah tersebut terjadi dua proses yang
berlawanan arah, yaitu proses penguapan yang arahnya ke atas dan proses
kondensasi yang arahnya ke bawah. Pada saat tertentu laju proses penguapan
dan laju proses kondensasi akan sama. Hal itu dapat kita lihat volume air dalam
wadah tersebut adalah tetap. Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan
dinamis.
Sistem disebut dalam keadaan setimbang jika tidak terjadi perubahan
yang berarti antara sistem dengan lingkungannya, bila keduanya mengadakan
kontak satu sama lain. Kesetimbangan ada tiga macam, yaitu :
• Kesetimbangn Mekanik
Merupakan sistem yang tidak mempunyai energi mekanik, karena resultan
gaya terhadap sistemnya nol. Contohnya, sebuah pompa yang pistonnya
diam karena tekanan gas dalam pompa sama dengan tekanan luar.
• Kesetimbangan Termal
Terjadi bila energi yang masuk dan yang keluar sistem sama jumlahnya
dalam saat bersamaan. Hal ini terjadi jika suatu sistem dan lingkungan sama.
• Kesetimbangan listrik
Keadaan sistem dan lingkungan yang mempunyai potensial listrik yang
sama sehingga tidak terjadi perpindahan muatan.

2.2. Tetapan Kesetimbangan


Tetapan kesetimbangan (K) merupakan konstanta (angka/nilai tetap)
perbandingan zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi kesetimbangan.
Tiap reaksi memiliki nilai K yang khas, yang hanya berubah dengan pengaruh
suhu.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 4


Ada dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu: KC dan KP. Perbedaannya:
- KC diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat.
- KP diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (khusus fasa
gas).

Simbol KC jarang digunakan. Ada beberapa simbol lain untuk KC, sesuai jenis
reaksi kesetimbangannya, seperti:
- K, untuk reaksi kesetimbangan secara umum
- Ka, untuk reaksi kesetimbangan asam lemah
- Kb, untuk reaksi kesetimbangan basa lemah
- Kw, untuk reaksi kesetimbangan air (water) dan
- Kh, untuk reaksi kesetimbangan hidrolisis

Rumus tetapan kesetimbangan (KC)

Rumus tetapan kesetimbangan KC secara garis besar merupakan perbandingan


(hasil bagi) antara konsentrasi molar ([ ]) zat-zat ruas kanan dengan konsentrasi
molar zat ruas kiri yang dipangkatkan dengan koefisiennya.
Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua fasa
ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan KC (diberi nilai=1).
Perlu diingat:
tanda kurung siku ([ ]) merupakan simbol untuk konsentrasi molar zat.

[zat ruas kanan]koefisien


KC =
[zat ruas kiri]koefisien

Mari kita perhatikan contoh berikut:

Contoh (KC):

1. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:


CaCO3 (s) + 2 H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2CO3 (aq)

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 5


Tentukan rumus tetapan kesetimbangannya!

Penyelesaian:

Koefisien persamaan reaksi: 1 - 2 - 1 -1


[Ca(OH)2]1 x [H2CO3]1
KC =
1x1

= [Ca(OH)2][H2CO3]

Catatan:
CaCO3 dan H2O tidak disertakan dalam rumus tetapan kesetimbangan, karena
memiliki fasa padat (s) dan cair (l). Masing-masing diberi nilai = 1.

2. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:


2 S2O3 (g) + O2 (g) 4 SO2 (g)

Tentukan rumus tetapan kesetimbangan KC untuk reaksi tersebut!

Penyelesaian:

Koefisien persamaan reaksi: 2 - 1 - 4

[SO2]4
KC =
[S2O3]2 x [O2]1

[SO2]4
=
[S2O3]2 [O2]

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 6


Rumus tetapan kesetimbangan (KP)

Rumus tetapan kesetimbangan KP merupakan perbandingan (hasil bagi) antara


tekanan parsial (PX) zat-zat ruas kanan dengan tekanan parsial zat ruas kiri yang
dipangkatkan dengan koefisien masing-masing..
Hanya zat yang berfasa gas (g) yang diperhitungkan dalam rumus tetapan
kesetimbangan KP.
Zat dengan fasa selain gas (S, l, dan aq) tidak dicantumkan dalam rumus tetapan
kesetimbangan, tetapi diberi nilai = 1.

(tekanan parsial zat ruas kanan)koefisien


KP =
(tekanan parsial zat ruas kiri)koefisien
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh berikut:
Contoh (KP):

1. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:


CO2 (aq) CO2 (g)

Tentukan rumus tetapan kesetimbangan KP untuk reaksi tersebut!

Penyelesaian:

Koefisien persamaan reaksi: 1 - 1

(PCO2)1
KP =
1

= (PCO2)

Catatan:
Rumus KP hanya berlaku untuk zat yang berfasa gas, sehingga CO2 pada
ruas kiri (aq) tidak dilibatkan, hanya diberi nilai = 1.

Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:


2 S2O3 (g) + O2 (g) 4 SO2 (g)
Tentukan rumus tetapan kesetimbangan KP untuk reaksi tersebut!

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 7


Penyelesaian:

Koefisien persamaan reaksi: 2 - 1 - 4

(PSO2)4
KP =
(PS2O3)2 x (PO2)1

(PSO2)4
=
(PS2O3)2 (PO2)

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 8


BAB III
SISTEM KESETIMBANGAN
3.1. Kesetimbangan Homogen

Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang hanya terdiri


atas satu fasa atau reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi ada dalam fase
yang sama . Salah satu contoh kesetimbangan homogen yaitu :
H2O + I2 ↔ 2HI
2SO2 + O2 ↔ 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat setimbang,
kecepatan reaksi pembentuk gas C dan D adalah sama dengan pembentukan gas
A dan B. Reaksi ini dapat dinyatakan dengan persamaan :
A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V2 adalah kecepatan reaksi
pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang :
[C][D]
K=
[A][B]

Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada
temperatur tetap, secara umum dinyatakan dengan persamaan :
mA + nB ↔ pC + qD
[𝐂]𝐩 [𝐃]𝐪
Kc =
[𝐀]𝐦 [𝐁]𝐧

a. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)∆n
b. Prinsip Le Chatelier
Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, pada tahun 1884, Henri Le
Chatelier, menemukan bahwa jika reaksi kimia yang setimbang menerima

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 9


perubahaan keadaan (menerima aksi dari luar), reaksi tersebut akan menuju
pada kesetimbangan baru dengan suatu pergeseran tertentu untuk mengatasi
perubahan yang diterima (melakukan reaksi sebagai respon terhadap
perubahan yang diterima).

1. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi
bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil
maka reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut.
2. Pengaruh tekanan dan volume
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas, berdasarkan
hukum boyle bila tekanan gas diperbesar maka volumenya diperkecil,
sedangkan bila tekanan gas diperkecil maka volume gas diperbesar,
berdasarkan persamaan gas ideal :
PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas
bertambah maka tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas
berkurang maka tekanan akan menjadi kecil. Dengan demikian jika tekanan
diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih
kecil dan juga sebaliknya.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
Pada temperatur tetap, apabila tekanan dinaikkan, kesetimbangan
akan bergeseer ke arah hasil reaksi sehingga volume akan berkurang dan
mengurangi kenaikan tekanan. Bila tekanan diturunkan kesetimbangan
bergeser ke arah pereaksi atau ke arah jumlah molekul yang banyak.
3. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke
arah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200° maka kesetimbangan ke arah
endoterm atau ke kiri.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 10


4. Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya
kesetimbangan kimia. Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu katalis
menaikkan kecepatan reaksi maju dan reaksi balik dengan sam kuatnya.
Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang ada dalam
kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah berubah. Katalis
mempengaruhi laju reaksi maju sama besar dengan reaksi balik.

3.2. Kesetimbangan Heterogen


1. Kesetimbangan Heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem kesetimbangan
yang komponen zatnya mempunyai fasa berbeda atau lebih dari satu.
Contoh :
CaCO3(p) ↔ CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) ↔ 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P
CuO(p) + H2(g) ↔ Cu(p) + H2O(g)
Adalah
𝐏𝐇𝟐𝐎
𝐊𝐩 =
𝐏𝐇𝟐
Misal :
2SO2(g) + O2 ↔ 2SO3(g)
[𝐏𝐒𝐎𝟑 ]𝟐
𝐊𝐩 =
[𝐏𝐒𝐎𝟐 ]𝟐 [𝐏𝐎𝟐 ]

Kuantitas yang diperoleh melalui pemasukan harga konsentrasi


awal spesies-spesies ke dalam pernyataan konstanta kesetimbangan
disebut hasil bagi reaksi (Qc). Untuk menentukan arah pergeseran reaksi
untuk mencapai kesetimbangan, kita harus membandingkan harga Qc dan
Kc. Ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi :
1. Qc > Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan
adalah cukup besar. Untuk mencapai kesetimbangan maka produk
harus berubah menjadi reaktan. Proses berjalan dari ke kiri.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 11


2. Qc = Kc konsentrasi mula-mula adalah sama dengan konsentrasi pada
kesetimbangan berarti telah tercapai kesetimbangan.
3. Qc < Kc harga perbandingan konsentrasi awal produk terhadap reaktan
adalah cukup kecil. Untuk mencapai kesetimbangan maka reaktan
harus berubah menjadi produk. Proses berjalan dari ke kanan.

Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri


1. Pembentukan Amonia dengan proses Haber-Bosch
Proses Haber Bosch dalam bidang industri contohnya pada
pembuatan amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen yang sangat
penting bagi kehidupan, teutama sebagai bahan pembuatan pupuk dan
sebagai pelarut yang baik untuk berbagai senyawa ionik dan senyawa polar.
Amonia dibuat berdasarkan reaksi antara gas nitrogen dengan hidrogen.
2. Pembentukan Belerang Trioksida (SO3) pada proses kontak
2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) + 42.000 kal

Reaksi ini menyerupai sintesis amonia karena reaksi yang terjadi adalah
eksoterm dan terjadi penurunan volume. Untuk mengatasi SO3 yang
optimum operasi/reaksi dilakukan pada temperatur rendah, tekanan tinggi,
dan gas oksigen atau SO2 berlebihan, tetapi proses tidak ekonomis karena
laju reaksinya rendah.
3. Pembentukan Nitrogen Oksida ( Proses Birkland-Eyde )
N2 + O2(g) ↔ 2NO – 43.250 kal

Reaksi pembentukan NO merupakan reaksi eksoterm, maka jika


temperatur dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah penyerapan
kalor atau ke arah reaksi endoterm. Dengan demikian, pembentukan NO
akan bertambah pada kenaikan temperatur. Selain itu, hasil NO semakin
bertambah bila gas N2 dan O2 berlebihan.
4. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak
Asam sulfat digunakan pada industri baja untuk menghilangkan
karat besi sebelum baja dilapisi timah atau seng. Pada pembuatan zat warna,

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 12


obat-obatan; pada proses pemurnian logam dengan cara elektrolisis; pada
industri tekstil, cat, plastik, akumulator, bahan peledak, dan lain-lain.
Pendeknya, banyaknya pemakaian asam sulfat di suatu negara telah dipakai
sebagai ukuran kemakmuran negara tersebut.

Kesetimbangan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal di alam yang mengalami


kesetimbangan dinamis. Contoh beberapa proses yang termasuk ke dalam
proses kesetimbangan dinamis yaitu sebagai berikut :

 Proses pemanasan air dalam wadah tertutup


 Proses pelarutan zat padat dalam air, misalnya garam AgCl dilarutkan
dalam air sehingga padatan AgCl sebagian melarut ke dalam air. Pada
waktu AgCl sudah melarut, terjadi lagi reaksi pembentukan padatan AgCl
yang disebut proses pengendapan. Hal itu berarti dalam sistem terjadi dua
proses yang berlawanan arah, yaitu proses pelarutan AgCl yang arahnya
kekanan dan proses pengendapan AgCl yang arahnya kekiri. Pada saat
tertentu laju proses pelarutan (V1) akan sama dengan laju proses
pengendapan (V2). Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis.
Pada keadaan setimbang V1=V2. Hal itu dapat dituliskan sebgai berikut.
AgCl (g) ⇋ Ag+ + Cl-
 Proes penguapan air dari permukaan bumi dengan proses turunnya hujan
merupakan kesetimbangan dinamis. Jika dalam kurun waktu tertentu
jumlah air yang menguap dari permukaan bumi sama dengan jumlah air
yang jatuh ke permukaan bumi melalui turunnya hujan, maka
kesetimbangan air di alam dapat dipertahankan. Akan tetapi, kenyataan
yang dihadapi oleh manusia pada masa sekarang ini sangat berbeda dengan
kesetimbangan dinamis yang kita bicarakan sebelumnya musim kemarau
berkepanjangan mengakibatkan banyak tanaman mengalami kekeringan,
lalu mati sehingga manusia menderita kelaparan. Sebaliknya hujan yang
terus menerus menyebabkan bencana banjir yang mengakibatkan banyak
manusia meninggal dan banyak rumah yang hanyut terbawa arus banjir.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 13


Contoh Soal dan Pembahasan
1. Satu mol A dan B direaksikan sampai mencapai kesetimangan
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g). Pada saat setimbang, didapat zat A = 0.33mol.
Hitung tetapan kesetimbangannya (Kc)!
Jawab :
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g)
Mula-mula : 1 1
Bereaksi : 0.67 0.67 0.67 0.67
__________________________ _
Seimbang : 0.33 0.33 0.67 0.67
[C][D]
K=
[A][B]
[0,67][0,67]
=
[0,33][0,33]

= 4,122

2. Pemanasan gas SO3 dalam ruang tertutup pada temperatur tertentu


menghasilkan O2 sebanyak 20% volume. tentukan derajat disosiasi SO3
Jawab :
SO3 ↔ SO2 + ½ O2
Mula-mula : 80 - -
Bereaksi : 40 40 20
——————————-
Setimbang : 40 40 20

mol zat terlarut


α=
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
40
α=
80
α = 0,5

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 14


3. Pada Pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumenya 5 liter
diperoleh gas o2 sebanyak 0.25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan
kesetimbangan Kc adalah…
Jawab :

2SO3 ⇌ 2SO2 + O2

M: 1 – -

B: 0.5 0.5 0.25__

S: 0.5 0.5 0.25

[SO3] = 0.5 / 5 = 0.1 M

[SO2] = 0.5 / 5 = 0.1 M

[O2] = 0.25 / 5 = 0.05 M

[SO2]2 .[O2]
Kc =
[SO3]2
[0.1]2 .[0,1]
Kc =
[0.05]2

Kc = 0,05

4. Pada Suatu reaksi kesetimbangan 2Al(s) + 3H2O ⇌ Al2O3(s) + 3H2

Mula-mula terdapat 1 mol Al dan 1 mol uap air. Setelah kesetimbangan


tercapai terdapat 0.6 mol hz. Harga tetapan kesetimbangan adalah…

2Al(s) + 3H2O ⇌ Al2O3(s) + 3H2

M: 1 1 – -

B: 0.4 0.6 0.2 0.6

S: 0.6 0.4 0.2 0.6

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 15


[H2]3
Kc =
[H2O]3
[0,6]3
Kc =
[0,4]3
= 3,375

5. Sebanyak 0,4 mol HI di masukan ke dalam bejana 1 liter, sehingga terjadi


kesetimbangan menurut persamaan berikut: 2HI ⇋ H2 + I2 .
Jika derajat dissosiasi HI diketahui sama dengan 0,25. Hitung harga Kc ?
Jawab :
2HI ⇋ H2 + I2 .

M: 0,4 - -

B: 0.1 0.05 0.05__

S: 0.3 0.05 0.05

mol zat terlarut


α =
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
mol zat terlarut
0,25 =
0,4
Mol terlarut = 0,1 mol

[H2][I2 ]
Kc =
[HI]2
[0,05][0,05 ]
Kc =
[0,3]2

Kc = 0,028

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 16


BAB IV
TETAPAN KESETIMBANGAN DAN ENERGI BEBAS

4.1. Perubahan Energi Bebas Dalam Reaksi Kimia Kesetimbangan


A. Tetapan Kesetimbangan
Dalam keadaan setimbang, perbandingan konsentrasi pereaksi dan hasil re
aksi tergantung pada suhu dan jenis reaksi kesetimbangan. Cato Maximilian
Guldberg dan Peter Waage, dua ahli kimia dari Norwegia, menyatakan bah
wa dalam reaksi kesetimbangan berlaku hukum kesetimbangan.
Tetapan kesetimbangan (K) merupakan konstanta (angka/nilai tetap)
perbandingan zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi kesetimbangan.
Tiap reaksi memiliki nilai K yang khas, yang hanya berubah dengan
pengaruh suhu.
Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua
fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan KC (diberi
nilai=1).
Ada dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu: KC dan KP.
Perbedaannya:
1. KC diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat
Gas dan larutan.
2. KP diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (hanya gas)

B. Energi Bebas
Energi bebas adalah jumlah maksimum energi yang dibebaskan
pada suatu proses yang terjadi pada suhu tetap dan tekanan bebas. Energi bebas
di lambangkan dengan ∆G. Pada suhu dan tekanan tetap reaksi kimia akan
berlangsung spontan menuju ke arah dengan perubahan energy bebas yang
lebih rendah sampai akhirnya mencapai keadaan setimbang.

Pada suhu dan tekanan tetap, reaksi kimia akan berlangsung spontan
menuju ke arah dengan perubahan energi bebas yang lebih rendah, sampai
akhirnya mencapai suatu keadaan setimbang. Jadi, posisi kesetimbangan
menyatakan nilai energi bebas paling rendah dalam suatu sistem reaksi.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 17


Perubahan energi bebas suatu reaksi merupakan akibat dari
perubahan dalam tekanan atau perubahan dalam konsentrasi zat-zat yang
terlibat dalam reaksi. Dengan demikian terdapat hubungan antara perubahan
energi bebas dan tekanan atau dengan konsentrasi sistem reaksi.

C. Energi Bebas Dan Tekanan

Pengaruh tekanan terhadap fungsi termodinamika dalam persamaan energi bebas


gibbs, yakni entalpi dan entropi.

 Entalpi

Entalpi adalah kemampuan sistem untuk memberikan energi


berbentuk kalor(energi panas) dari sistem ke lingkungan. paa tekanan konstan
perubahan entalpi suatu sistem menunjukan banyaknya kalor yang diberikan.
perubahan ini diukur dengan kalori meter terbuka(tekanan udara sistem =
tekanan udara luar).
Dulu entalpi disebut isi kalor(heat content) dengan lambang H. kalor
reaksi suatu reaksi kimia yang berlangsung pada tekanan konstan tidak lain
adalah perubahan entalpi ∆H itu. untuk benda yang berubah suhunya tanpa
mengalami reaksi atau perubahan fase, perubahan entalpi per satuan suhu
aadalah kapasitas panas benda itu pada tekanan tetap.

Entalpi gas ideal, solid, dan liquid tidak tergantung pada tekanan.
Benda nyata pada temperatur dan tekanan ruang biasanya kurang lebih
mengikuti sifat ini, sehingga dapat menyederhanakan perhitungan entalpi.

Contoh :

1 mol gas ideal pada suhu tertentu mengisi volume 10 L. Dalam wadah tersebut,
gas memiliki banyak keadaan mikro yang tersedia daripada dalam volume 1 L,
sehingga entropi posisional lebih besar dalam volume yang lebih besar.

Jadi dapat dinyatakan bahwa :

S volume besar > S volume kecil

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 18


Oleh karena tekanan berbanding terbalik dengan volumenya, maka entropi dapat
diungkapkan dalam kaitannya dengan tekanan sistem sebagai berikut :

Stekananrendah > Stekanantinggi

Dampak dari entropi dipengaruhi oleh tekanan, maka energi bebas


juga dipengaruhi oleh tekanan. Kebergantungan energi bebas terhadap tekanan
dirumuskan dalam bentuk persamaan berikut.

G = G° + RT In (p)

Keterangan :

G° = energi bebas suatu gas pada tekanan 1 atm

G = energi bebas gas pada tekanan tertentu

R = tetapan gas universal

T = Suhu mutlak

 Entropi

Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur


energi dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk
melakukan usaha. Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah
(mengikuti hukum termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup selalu
naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah dari komponen
yang bersuhu lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu
sistem yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses
reversibel/bolak-balik). Entropi suatu sistem perlu diukur untuk menentukan
bahwa energi tidak dapat dipakai untuk melakukan usaha pada proses-proses
termodinamika.
Proses-proses ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah
diubah bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi kerja/usaha, maka secara
teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu. Selama kerja/usaha tersebut,
entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi dalam
bentuk panas buangan.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 19


Pada termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan
pada hukum kedua termodinamika, yang menyatakan bahwa entropi dari sistem
yang terisolasi selalu bertambah atau tetap konstan. Maka, entropi juga dapat
menjadi ukuran kecenderungan suatu proses, apakah proses tersebut cenderung
akan "terentropikan" atau akan berlangsung ke arah tertentu. Entropi juga
menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan dari daerah
yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah.

∆G Reaksi Menuju Kesetimbangan


Untuk memahami hubungan perubahan energi bebas selama reaksi menuju
keadaan kesetimbangan, tinjau reaksi kesetimbangan berikut.

A(g) ↔ B(g)

Jika 1 mol gas A dimasukan kedalam tabung pada tekanan tertentu, dimana pada
awalnya hanya ada gas A, maka sejalan dengan waktu, A(g) terurai menjadi
B(g), dan energi bebas total sistem berubah. Dan menghasilkan :

Energi bebas A(g) = GA = G°A +RT In PA

Energi bebas B(g) = GB = G°B = RT In PB

Total energi bebas sistem G = GA + GB

Reaksi akan menuju kearah produk selama energi bebas sistem


menurun(GB lebih kecil dari GA). Pada titik dimana tekanan A dan Tekanan B
mencapai harga PeA dan PeB atau GA = GB, sistem dikatakan mencapai keadaan
kesetimbangan. Oleh karena A(g) pada tekanan PeA dan B(g) pada tekanan PeB
memiliki energi bebas sama tapi berlawanan tanda, maka ∆G = 0. pada keadaan
ini sistem mencapai energi bebas minimum. Pada titik ini tidak ada lagi daya
dorong untuk mengubah A(g) menjadi B(g) atau sebaliknya, sehingga sistem
tetap pada posisi ini. Dengan kata lain, tekanan A(g) dan B(g) tidak berubah
terhadap waktu.

Hubungan antara energi bebas dan tetapan kesetimbangan diperoleh dari


persamaan

G = ∆G° + RT In Q

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 20


Dimana pada keadaan kesetimbangan nilai Q = K dan ∆G = 0, sehingga :

∆G° = - RT In K

Tetapan kesetimbangan yang ditentukan dari persamaan ini disebut


kesetimbangan termodinamik.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 21


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapat berlangsung
dua arah. Pada saat kesetimbangan tercapai, kecepatan reaksi ke kiri adalah
sama dengan kecepatan reaksi ke kanan. Sistem kesetimbangan homogen
terjadi bila dalam sistem terdapat satu fasa. Sedangkan jika fasa komponen zat
lebih dari satu atau berbeda disebut kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc merupakan tetapan pada temperatur tertentu yang tetap dan
hanya berlaku untuk gas. Dengan demikian, kesetimbangan reaksi dipengaruhi
oleh konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur. Pengaruh konsentrasi,
tekanan, volume, dan temperatur pada kesetimbangan dijelaskan menurut Le
Chatelier, maka pada sistem akan timbul reaksi yang berusaha untuk
menetralkan aksi tersebut, sehingga harga tetapan kesetmbangan tetap.
Pada kesetimbangan heterogen, apabila fas azat adalah padat dan gas, maka
harga Kp hanya tergantung pada fasa gas, karena harga aktivitas zat padat
adalah : Pengaruh konsentrasi, tekanan, dan temperatur pada kesetimbangan
heterogen adalah sama dengan pengaruhnya kesetimbangan homogen.
Penerapan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada kondisi-
kondisi tertentu (konsentrasi, tekanan, katalis, dan temperatur) dilakukan agar
proses dapat dilakukan secara ekonomis. Salah satu proses yang
mengguanakan prinsip sistem kesetimbangan dalam reaksi adalah proses
Haber-Bosch dalam pembentukan amonia.

5.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis dan bisa menambah wawasan dalam mengetahui tentang
kesetimbangan kimia. Menambah referensi dalam mata kuliah kimia fisika.

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 22


DAFTAR PUSTAKA

http://andellaforester.blogspot.com

http://anaistianah.blogspot.com

Junaidi, Robert, dkk. 2013. Modul Kimia Fisika.Palembang : Politeknik Negeri

Sriwijaya

http://velahumaira.blogspot.com

MAKALAH KESETIMBANGAN KIMIA 23

Anda mungkin juga menyukai