Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
Anggota Kelompok :
Penulis
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami kesetimbangan kimia.
Simbol KC jarang digunakan. Ada beberapa simbol lain untuk KC, sesuai jenis
reaksi kesetimbangannya, seperti:
- K, untuk reaksi kesetimbangan secara umum
- Ka, untuk reaksi kesetimbangan asam lemah
- Kb, untuk reaksi kesetimbangan basa lemah
- Kw, untuk reaksi kesetimbangan air (water) dan
- Kh, untuk reaksi kesetimbangan hidrolisis
Contoh (KC):
Penyelesaian:
= [Ca(OH)2][H2CO3]
Catatan:
CaCO3 dan H2O tidak disertakan dalam rumus tetapan kesetimbangan, karena
memiliki fasa padat (s) dan cair (l). Masing-masing diberi nilai = 1.
Penyelesaian:
[SO2]4
KC =
[S2O3]2 x [O2]1
[SO2]4
=
[S2O3]2 [O2]
Penyelesaian:
(PCO2)1
KP =
1
= (PCO2)
Catatan:
Rumus KP hanya berlaku untuk zat yang berfasa gas, sehingga CO2 pada
ruas kiri (aq) tidak dilibatkan, hanya diberi nilai = 1.
(PSO2)4
KP =
(PS2O3)2 x (PO2)1
(PSO2)4
=
(PS2O3)2 (PO2)
Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada
temperatur tetap, secara umum dinyatakan dengan persamaan :
mA + nB ↔ pC + qD
[𝐂]𝐩 [𝐃]𝐪
Kc =
[𝐀]𝐦 [𝐁]𝐧
a. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)∆n
b. Prinsip Le Chatelier
Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, pada tahun 1884, Henri Le
Chatelier, menemukan bahwa jika reaksi kimia yang setimbang menerima
1. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi
bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil
maka reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut.
2. Pengaruh tekanan dan volume
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas, berdasarkan
hukum boyle bila tekanan gas diperbesar maka volumenya diperkecil,
sedangkan bila tekanan gas diperkecil maka volume gas diperbesar,
berdasarkan persamaan gas ideal :
PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas
bertambah maka tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas
berkurang maka tekanan akan menjadi kecil. Dengan demikian jika tekanan
diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih
kecil dan juga sebaliknya.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
Pada temperatur tetap, apabila tekanan dinaikkan, kesetimbangan
akan bergeseer ke arah hasil reaksi sehingga volume akan berkurang dan
mengurangi kenaikan tekanan. Bila tekanan diturunkan kesetimbangan
bergeser ke arah pereaksi atau ke arah jumlah molekul yang banyak.
3. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke
arah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200° maka kesetimbangan ke arah
endoterm atau ke kiri.
Reaksi ini menyerupai sintesis amonia karena reaksi yang terjadi adalah
eksoterm dan terjadi penurunan volume. Untuk mengatasi SO3 yang
optimum operasi/reaksi dilakukan pada temperatur rendah, tekanan tinggi,
dan gas oksigen atau SO2 berlebihan, tetapi proses tidak ekonomis karena
laju reaksinya rendah.
3. Pembentukan Nitrogen Oksida ( Proses Birkland-Eyde )
N2 + O2(g) ↔ 2NO – 43.250 kal
= 4,122
2SO3 ⇌ 2SO2 + O2
M: 1 – -
[SO2]2 .[O2]
Kc =
[SO3]2
[0.1]2 .[0,1]
Kc =
[0.05]2
Kc = 0,05
M: 1 1 – -
M: 0,4 - -
[H2][I2 ]
Kc =
[HI]2
[0,05][0,05 ]
Kc =
[0,3]2
Kc = 0,028
B. Energi Bebas
Energi bebas adalah jumlah maksimum energi yang dibebaskan
pada suatu proses yang terjadi pada suhu tetap dan tekanan bebas. Energi bebas
di lambangkan dengan ∆G. Pada suhu dan tekanan tetap reaksi kimia akan
berlangsung spontan menuju ke arah dengan perubahan energy bebas yang
lebih rendah sampai akhirnya mencapai keadaan setimbang.
Pada suhu dan tekanan tetap, reaksi kimia akan berlangsung spontan
menuju ke arah dengan perubahan energi bebas yang lebih rendah, sampai
akhirnya mencapai suatu keadaan setimbang. Jadi, posisi kesetimbangan
menyatakan nilai energi bebas paling rendah dalam suatu sistem reaksi.
Entalpi
Entalpi gas ideal, solid, dan liquid tidak tergantung pada tekanan.
Benda nyata pada temperatur dan tekanan ruang biasanya kurang lebih
mengikuti sifat ini, sehingga dapat menyederhanakan perhitungan entalpi.
Contoh :
1 mol gas ideal pada suhu tertentu mengisi volume 10 L. Dalam wadah tersebut,
gas memiliki banyak keadaan mikro yang tersedia daripada dalam volume 1 L,
sehingga entropi posisional lebih besar dalam volume yang lebih besar.
G = G° + RT In (p)
Keterangan :
T = Suhu mutlak
Entropi
A(g) ↔ B(g)
Jika 1 mol gas A dimasukan kedalam tabung pada tekanan tertentu, dimana pada
awalnya hanya ada gas A, maka sejalan dengan waktu, A(g) terurai menjadi
B(g), dan energi bebas total sistem berubah. Dan menghasilkan :
G = ∆G° + RT In Q
∆G° = - RT In K
5.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis dan bisa menambah wawasan dalam mengetahui tentang
kesetimbangan kimia. Menambah referensi dalam mata kuliah kimia fisika.
http://andellaforester.blogspot.com
http://anaistianah.blogspot.com
Sriwijaya
http://velahumaira.blogspot.com