Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR INFORMED CONCENT

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : Januari 2018
Halaman : 1-2
PUSKESMAS
Adriana Bili, A. Md.Kep
ELOPADA NIP.19830709200932006
1. Pengertian Persetujuan tertulis maupun lisan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya
terhadap tindakan kedokteran/kedokteran gigi yang akan dilakukan dokter,
perawat dan bidan terhadap pasien
2. Tujuan Prosedur ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
pasien tentang diagnosa dan tata cara tindakan medik, tujuan tindakan medik
yang dilakukan, alternatif tindakan lain, resiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

3. Kebijakan
4. Referensi  Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Permenkes No.512/Menkes/Per/IV/2009 tentang Ijin Praktik Dokter dan
Pelaksanaan Praktek Kedokteran
 Buku Standart Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2013
5. Peralatan
6. Langkah - 1. Pasien datang setelah mendaftar di loket pendaftaran dengan membawa
langkah
rekam medis diterima oleh petugas medis/ paramedis
2. Dokter melakukan pemeriksaan meliputianamnesa, pemeriksaan vital sign (
tensidarah, nadi, pengukuransuhu, frekuensinafas ) , pemeriksaanfisik yang
diperlukan dan menuliskan hasil pemeriksaan tersebut di rekam medis
3. Doktermenyarankanpemeriksaanpenunjangbiladiperlukan ( Laboratorium,
Rapid Test , EKG )
4. Doktermenegakkandiagnosa
5. Dokter melakukan informed consent ( penandatanganan persetujuan
tindakan) oleh pasien atau keluarga pasien
6. Penjelasan diberikan oleh dokter yang merawat pasien tersebut atau perawat
yang sudah mendapatkan limpahan dari dokter yang merawat
7. Yang berhak menandatangani persetujuan tindakan adalah:
 Pasien itu sendiri dengan usia > 18 tahun dan dalam kondisi sadar
penuh
 Pasangan hidup pasien (istri atau suami)
 Orang tua / wali
 Bagi pasien usia < 18 tahun yang tidak mempunyai wali atau orang
tua, persetujuan dapat diberikanoleh keluarga terdekat (penanggung
jawab)
 Bagi pasien lanjut usia, persetujuan dapat diberikan oleh keluarga
terdekat
 Dalam hal pasien tidak sadar/pingsan, tidak didampingi keluarga
terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat dan atau
darurat yang memerlukan tindakan medik segera untuk
kepentingannya maka tidak diperlukan persetujuan dari siapapun
8. Setelah pasien dan keluarga paham tentang tindakan yang akan dilakukan,
kemudian menandatangani surat persetujuan yang telah tersedia dengan
disertai saksi sesuai dengan format surat pernyataan
9. Dokter menuliskan tindakan pengobatan yang sesuai dengan buku pedoman
pengobatan dasar.
10. Dokter atau perawat yang didelegasikan melakukan tindakan medik yang
diperlukan dan melakukan obserfasi lanjut setelah tindakan medik
11. Doktermeresepkanobatsesuaidengandiagnose dan menyiapkan rencana
pengobatan selanjutnya.

7. Bagan Alir
8. Hal – hal Keadaan umum pasien
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait  Loket

 UGD

 Rawat Jalan : poli umum, poli mata, poli gigi, poli KIA, petugas gizi

 Laboratorium

 Apotek
 Ambulans

10. Dokumen Rekam medik


terkait

Anda mungkin juga menyukai