Anda di halaman 1dari 7

Nama : Virgin Enjel Pioh

NIM : 18202111024
KARS SORE

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT

 Buat penganggaran pendapatan dan pengeluaran di Rumah Sakit!

LAPORAN REALISASI ANGGARAN.


Selama periode berjalan, Rumah Sakit “X”telah
mengadakan revisi Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) dari DPA awal. Hal ini
disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya
perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat
pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja
adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Pendapatan Negara dan Realisasi Anggaran

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI %


REAL.
ANGG
1 Realisasi Pendapatan Negara
dan Hibah
Pendapatan Asli Daerah 30.330.882.824 20.844.411.479 68.72%
Pendapatan Hibah
2 Realisasi Belanja
Belanja 59.440.942.165 55.871.610.445 94.00%

Pendapatan
Pendapatan negara meliputi pendapatan asli daerah dan hibah.
Tabel 2. Anggaran Pendapatan dan Realisasi

URAIAN ANGGARAN REALISASI % REAL.


ANGG
Pendapatan Asli 30.330.882.824 20.844.411.479 68,72%
Daerah

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016


adalah sebesar Rp 20.844.411.479 atau mencapai 68,72% persen dari
estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 30.330.882.824,-

URAIAN 2016 2015 Kenaikan


Pendapatan Asli Daerah 20.844.411.479 16.635.528.205 25,30%
Pendapatan Asli Daerah tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 25,30%.
Hal ini salah satunya disebabkan oleh bertambahnya pelayanan kesehatan
yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Rumah Sakit “X”.

Belanja

Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp


55.871.610.445 atau 94% dari anggaran belanja sebesar Rp 59.440.942.165.
Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 2016

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Grafik 1. Perbandingan antara Anggaran dan Realisasi Belanja

Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016


mengalami kenaikan sebesar 7% dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Pengadaan belanja modal diikuti dengan peningkatan belanja barang untuk
mendukung rencana strategis yang dimulai pada TA 2016
Tabel 4. Perbandingan Belanja 2016 dan 2015

Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 11.327.408.177 dan Rp 7.946.859.236. Belanja Pegawai adalah belanja
atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundangundangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
modal. Realisasi belanja TA 2016 mengalami Kenaikan sebesar (75,10%)
persen dari TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

1. Adanya Penambahan pegawai dalam rangka mendukung program maupun


kegiatan dalam beberapa tahun mendatang.
2. Penambahan Tunjangan PNS.
Tabel 5. Perbandingan Belanja 2016 dan 2015
NAIK
REALISASI TA
URAIAN REALISASI TA 2016 (TURUN)
2015
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 4.703.445.677 4.070.361.736 15.55
Belanja Honorarium 6.623.962.500 3.862.452.500 71.50
Belanja Lembur - 14.045.000 (100..)
Jumlah Belanja Kotor 11.327.408.177 7.946.859.236 42.54
Pengembalian Belanja Pegawai - -
Jumlah Belanja 11.327.408.177 7.946.859.236 42.54

Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp24.841.469.495 dan Rp18.861.959.982. Realisasi Belanja Barang
TA 2016 mengalami Kenaikan 31,70% dari Realisasi Belanja Barang TA
2015.
Hal ini antara lain disebabkan oleh Kenaikan belanja perjalanan dinas dan
belanja barang untuk pelayanan kesehatan masyarakat sepanjang tahun 2016.
Tabel 6. Perbandingan Belanja Barang 2016 dan 2015

Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masingmasing


sebesar Rp19.702.732.773 dan Rp5.099.083.215. Belanja modal merupakan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar


286,39% dibandingkan TA 2015 disebabkan oleh implementasi akuntansi
berbasis akrual, dan berakibat peningkatan kebutuhan fasilitas pelatihan
akuntansi, berupa gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan, jaringan,
irigasi serta belanja modal lainnya.

Tabel 7. Perbandingan Belanja Modal 2016 dan 2015

Belanja Modal Tanah

Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-


masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar


Rp6.458.782.573,- mengalami kenaikan sebesar 91,55% persen bila
dibandingkan dengan realisasi TA 2015 sebesar Rp 3.371.780.215,-. Hal ini
disebabkan oleh penambahan peralatan dan mesin sebagai fasilitas gedung.

Tabel 8. Realisasi Belanja Modal 2016 dan 2015

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing


sebesar Rp 12.841.155.000 dan Rp 904.730.000. Realisasi Belanja Modal TA
2016 mengalami kenaikan sebesar 1319,33 persen dibandingkan Realisasi TA
2015. Belanja Gedung dan Bangunan ini berasal dari penambahan dua gedung
Yakni gedung IGD dan Ruang Kelas 3.

Tabel 9. Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan 2016 dan 2015

Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jari


Realisasi TA 2015.

Tabel 10. Realisasi Belanja Modal 2016 dan 2015

Belanja Modal Lainnya

Realisasi Belanja Modal Lainya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-


masing sebesar Rp 4.000.000 dan Rp 192.300.000. Realisasi Belanja Modal
Lainnya TA 2016 mengalami penurunan sebesar 4.707,5 persen dibandingkan
Realisasi TA 2015. Hal ini disebabkan pengurangan anggaran.

Anda mungkin juga menyukai