KELOMPOK 8
Disusun Oleh:
1. Rika Wijaya 20178600023
2. Siska Herawati 20178600024
MANUSIA DAN KESADARAN BERTANGGUNG JAWAB
CONTOH GOOGLE
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari – hari kita sering menemui kata “Manusia”, bahkan kita sering
menyebut bahwa diri kita adalah “Manusia”. Tetapi hampir sebagian besar dari kita tidak
mengetahui apa pengertian manusia itu sendiri, kewajiban apa saja yang harus kita kerjakan
sebagai makhluk Allah SWT yang paling sempurna ini.
Secara tidak langsung kehidupan manusia terlibat dengan masalah tanggungjawab, baik
tanggungjawab terhadap diri sendiri, keluarga, Tuhan, Negara dan lain – lain. Bahkan
sebenarnya tanpa disadari kita telah melaksanakannya dalam aktifitas setiap hari. Terkadang
jug kita tidak memenuhi tanggungjawab itu sendiri dan hanya menuntut hak serta keinginan
yang harus kita raih.
Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan tanggungjawab itu ??? Dan ada berapa jenis
tanggungjawab itu? Adakah hubungannya antara manusia dan tanggungjawab? Apakah
saling berkaitan atau tidak ? Setelah kita melaksanakan tanggungjawab apa wujud yang akan
kita peroleh dan efek apa yang akan kita rasakan.makalah “MANUSIA DAN
TANGGUNGJAWAB” ini, diharapkan pembaca dapat memahami pengertian manusia,
kesadaran untuk melaksanakan kewajiban dengan penuh tanggungjawab sebagai makhluk
ciptaan Allah SWT baik tanggungjawaba dan kewajiban terhadap Allah SWT, keluarga,
masyarakat, Negara dan lain-lain. Setelah mampu menjalankan kewajiban dengan penuh
tanggungjawab setiap manusia / pembaca akan mengetahui hubungan antara manusia dan
tanggungjawab serta merasakan efek positif dari tanggungjawab itu sendiri.
VERSI GUA KETIK SENDOKIR
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala
perbuatan dan akibatnya bagi diri sendiri dan bagi kepentingan pihak lain, atau bagi
alam lingkungan, atau bagi Tuhan. Kesadaran atau pengertian bersumber pada unur-
unsur budaya dalam diri manusia. Sebagai manusia berbudaya (beradab), manusia
menilai dan karena itu menyadari atau mengerti bahwa perbuatan dan akibatnya bagi
diri sendiri dan orang lain, rela mengabdi dan berkorban kepada alam lingkungan,
pasrah mengabdi, menyembah, dan memuja kepada Tuhan itu benar atau salah, baik
atau buruk, wajar atau tidak wajar, bermanfaat atau merugikan.
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan
manusia berbudaya (beradab) bahwa setiap manusia pasti dibebani tanggung jawab.
Apabila tidak mau bertanggung jawab, ada pihak lain yang memaksakan tanggung
jawab itu. Tanggung jawab dapat dilihat dari 2 (dua) sisi, yaitu dari sisi pihak yang
berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pihak yang berbuat, dia harus
menyadari akibat perbuatannya, sehingga dia sendiri pula yang harus memulihkan ke
dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila pihak yang berbuat tidak mau
bertanggung jawab, pihak lain akan memulihkan, baik secara individual maupun
secara kemasyarakatan.
Kewajiban dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk melakukan sesuatu atau
meninggalkannya. Kewajiban dalam arti obyektif adalah sesuatu yang harus
dilakukan atau ditinggalkan.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang
dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak,
namun dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab manusia dalam
hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Setiap keadaan hidup
menentukan kewajiban tertentu. Status dan peranan juga menentukan kewajiban
seseorang.
Ada dua bagian atau dua kewajiban yang berbeda, yang pertama yaitu kewajiban
terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap
orang, sama, tidak dibeda bedakan. Contohnya undang undang larangan mencuri,
membunuh, yang konsekuensinya tentu diberlakukan hukuman atas perbuatan
tersebut. Kemudian yang kedua yaitu kewajiban tidak terbatas, adalah kewajiban yang
tanggung jawabnya berlaku juga untuk semua orang. Namun tanggung jawab
terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti
berbuat keadilan dan kebajikan.
Tanggung jawab kepada diri sendiri menuntut kesadaran setiap manusia untuk
memenuhi kewajiban bagi dirinya sendiri dalam pengembangan kemandirian
sebagai manusia pribadi. Dengan demikian, manusia pribadi diharapkan dapat
memecahkan masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
Contoh, apabila 2 (dua) orang pria dan wanita telah melakukan hubungan
seksual tanpa pernikahan berdasarkan suka sama suka, mereka bertanggung
jawab. Pria bertanggung jawab kepada wanita dan wanita bertanggung jawab
kepada pria, mereka berdua bertanggung jawab kepada anak yang lahir.
Bentuk tanggung jawabnya dengan cara si pria berkewajiban menikahi wanita
yang telah hamil itu dan menanggung segala beban dalam keluarga sebagai
seorang suami. Wanita berkewajiban memenuhi fungsi seorang istri terhadap
suami dan fungsi seorang ibu terhadap anaknya. Pria dan wanita berkewajiban
menjamin keabsahan anak yang dilahirkan dan memberi nafkah dan
pendidikan kepada anak mereka sampai dewasa.
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan
pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
1. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai
perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja
keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya
membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian,
tetapi hanya sebuah bantuan saja.
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak
mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.
Pengabdian lebih ditunjukan pada perbuatan baik untuk kepentingan pihak lain,
misalnya mengantar anak ke sekolah, melindungi gadis kesayangan dari gangguan
orang lain. Sedangkan pengorbanan lebih ditunjukan pada pemberian sesuatu untuk
kepentingan pihak lain, misalnya pengorbanan biaya (santunan yatim piatu, dana
untuk bencana alam), pengorbanan perasaan (sudah dibantu malah di marahin), dan
pengorbanan tenaga (bekerja melebihi jam dinas, mengajar tanpa honor, atau
penyelamatan korban banjir).
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa tanggung jawab dalam konteks
pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur
terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri.
Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi
kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan
kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri
ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya
tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.
Daftar Pustaka