JIAN MAXRIZ
NIM. 3172131003
PEND.GEOGRAFI B 2017
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Mini Riset
ini. Dan juga tidak lupa saya berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Meteorologi dan
Klimatologi.
Penulis sangat berharap tugas laporan mini riset ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Jian Maxriz
NIM. 3172131003
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...………….1
A. Latar Belakang…….. ……………………….……….…..……….…….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………1
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………..8
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………8
4.2 Saran………………………………..…………………………….……...8
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa kini dimana usia bumi terbilang sudah tidak muda lagi menimbulkan banyak
sekali fenomena yang sangat susah di pahami dan di jelaskan khususnya dalam bidang
meteorologi dan klimatologi, cuaca dan iklim dapat berubah dengan sangat exstrim di
karenakan karna faktor manusia yang di mana dapat menimbulkan banyak bencana
sehingga menimbulkan hasrat saya untuk mengtahui curah hujan,tipe iklim, dan
evapotranspirasi di kota medan. Serta laporan ini saya susun atas dasar memenuhi
kewajiban dalam mata kuliah meteorology dan klimatologi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah :
1. Berapa curah hujan di wilayah kota medan dalam kurung waktu 10 tahun ?
2. Apa tipe iklim wilayah kota medan ?
3. Berapa evapotranspirasi tanaman di wilayah kota medan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah :
1. Guna mengetahui curah hujan di wilayah kota medan dalam kurung waktu 10
tahun.
2. Memahami tipe iklim di wilayah kota medan.
3. Mengetahui jumlah evapotranspirasi tanaman di kota medan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Curah Hujan
a) Cara rata-rata aritmatik
Cara rata-rata aritamatik adalah cara yang paling mudah diantara cara lainnya
(poligon dan Isohyet). Digunakan khususnya untuk daerah seragam dengan variasi
CH kecil.
Cara ini dilakukan dengan mengukur serempak untuk Riki Rahmad, S.Pd., M.Sc. |
Praktikum Meteorologi dan Klimatologi 2 lama waktu tertentu dari semua alat
penakar dan dijumlahkan seluruhnya.
Kemudian hasil penjumlahannya dibagi dengan jumlah penakar hujan maka akan
dihasilkan rata-rata curah hujan di daerah tersebut. Secara matimatik ditulis
persamaan sbb: perhitungan: Untuk mengukur rata-rata curah hujan yang mewakili
suatu daerah X diperlukan 4 (empat buah) penakar hujan yaitu pada stasiun A, B, C
dan D. Tercatat selama waktu tertentu di stasiun A sebesar 6 cm, di B (10 cm), di C
(8 cm) dan di D (11 cm). Maka : Rata-rata CH = (6+10+8+11)/4 = 8,75 cm.
5
2. Tipe Iklim
a) Schmidt-Ferguson (1951)
Menentukan tipe iklim di Indonesia berdasarkan bulan basah dan bulan kering
yang dianalisis dari data hujan minimal 10 tahun. Schmidt-Ferguson menerima
metode Mohr dalam menentukan bulan kering dan bulan basah. Menurut Mohr
berdasarkan penelitian tanah, terdapat tiga derajat kelembaban yaitu:
• Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan lebih dari 100 mm, maka bulan ini
dinamakan bulan basah, jumlah curah hujan ini melampaui jumlah
penguapan.
• Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan kurang dari 60 mm, maka bulan ini
dinamakan bulan kering, penguapan banyak berasal dari air dalam tanah
daripada curah hujan.
• Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan antara 60 mm sampai 100 mm
maka bulan ini dinamakan bulan lembab, curah hujan dan penguapan kurang
lebih seimbang.
6
Jian maxriz BAB II
PEMBAHASAN
A. Curah Hujan
Metode Aljabar
1.Stasiun Klimatologi Sampali
Curah Hujan Bulanan (mm) Keterangan
No Tahun
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November DesemberTotal (mm)
Rata-rata (mm)
1 1991 66 34 29 9 138 157 124 87 270 279 241 240 1674 139
2 1992 62 38 20 168 110 114 55 185 253 346 147 426 1924 160
3 1993 121 26 104 147 147 179 219 281 256 177 268 154 2079 173
4 1994 19 140 122 80 158 124 44 253 327 189 352 110 1918 159
5 1995 85 57 73 36 101 195 84 302 236 196 442 174 1981 165
6 1996 43 56 19 162 146 192 184 203 232 274 221 136 1868 156
7 1997 34 116 58 56 12 82 121 104 326 88 245 122 1364 114
8 1998 136 0 8 15 160 146 143 229 255 289 296 348 2025 169
9 1999 314 62 197 234 143 317 30 66 199 166 112 414 2254 188
10 2000 72 110 146 65 117 79 76 232 217 328 152 74 1668 139
Total 18755
Rata-rata 1875.5
4.Keseluruhan
Curah Hujan Tahunan (mm) Keterangan
No Stasiun
1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Total (mm)Rata-rata (mm)
1 Sasiun Klimatologi Sampali 1674 1924 2079 1918 1981 1868 1364 2025 2254 1668 18755 1875.5
2 Stasiun Meteorologi Maritim Belawan 1849 1637 2252 2319 2163 2108 1812 2678 3718 2475 23011 2301.1
3 Stasiun Geofisika Tuntungan 2461 2104 2988 3111 3028 3354 2039 3273 3707 3155 29220 2922
Total 70986
Rata-rata 23662
2. Metode Poligon
Berdasarkan jumlah bulan basah dan bulan kering di wilayah kota medan, daerah
kota medan dapat di masukkan kedalam tipe iklim Sangat Basah.. Di karenakan jumlah
kering hanya terdapat 1 bulan sedangkan jumlah bulan basah mencapai 8 bulan.
Dengan Perhitungan
Maka dapat di golongkan pada tipe iklim A yaitu <0,143 ( Sangat Basah).
C. Evapotranspirasi Tanaman
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahka curah hujan di daerah kota medan
dengan 3 metode adalah :
Metode Aljabar : 2366 mm
Metode Poligon : 2307 mm
Metode Isoyet : 2400 mm
Dengan memiliki jumlah bulan kering sebanyak 1 dan jumlah bulan basah sebanyak
8, wilayah kota medan dapat di golongkan tipe iklim A yaitu Sangat Basah.
Serta dengan evapotranspirasi yang belum dapat di tentukan karna terhambat waktu
pengerjaan yang sangat singkat serta kerumitan dalam mencari evapotranspirasi sehingga
membuat penulis membutuhkan waktu lain utuk menyelesaikan segala kekurangan.
B. Saran
Untuk para pembaca di harapkan dapat member masukan serta kritik yang
membangun guna menyempurnakan laporan ini serta marilah kita lebih peduli
kepada alam guna memperbaiki kondisi alam yang semakin memburuk yang dapat di
lihat dari banyaknya terjadi phenomena yang tidak dapat di jelaskan bagaimana
proses terjadinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/klasifikasi-iklim-oldeman