DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. AGUSTIAN (A1C317049)
2. ERIKA (A1C317007)
3. NOVRI ELISABETH HUTAURUK (A1C317047)
4. PUSPA CANTIKA (A1C317069)
5. BS DITA FITRI (A1C317054)
6. NURSELA FELIA SARI (A1C3170
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Agar pembaca dapat mengetahui maksud dari model pembelajaran
langsung.
2. Agar pembaca dapat mengetahui karakteristik model pembelajaran
langsung.
3. Agar pembaca dapat mengetahui tujuan dari model pembelajaran
langsung.
4. Agar pembaca dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran langsung.
5. Agar pembaca dapat mengetahui sintak model pembelajaran langsung
6. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Dahar dalam Narti (2018:32) model ialah suatu strukur konseptual
yang telah berhasil dikembangkan dalam suatu bidang, dan sekarang diterapkan,
terutama untuk membimbing penelitian dan berfikir dalam bidang lain, biasanya
dalam bidang yang belum berkembang. Sebuah model pembelajaran adalah
sebuah rencana atau pola yang mengorganisasi pembelajaran dalam kelas dan
menunjukkan cara penggunaan materi pembelajaran.
a. Fokus akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam penugasan
dan penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan perangkat non
akademik seperti misalnya mainan dan teka-teki tidak terlalu ditekankan atau
bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli, fokus yang kuat terhadap masalah
akademik menciptakan keterlibatan siswa yang semakin kuat dalam rangka
menghasilkan dan memajukan prestasi mereka.
b. Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan mengarahkan
tugas pembelajaran, menegaskan peran inti selama memberi instruksi, dan
meminimalisir jumlah percakapan siswa yang tidak berorientasi akademik.
c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam
bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta perilaku
kondusif demi terciptanya kemajuan dalam pendidikan.
d. Sistem manajemen waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu memaksimalkan
waktu belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru yang tampak
berhubungan langsung dengan waktu yang dimiliki siswa dan rating kesuksesan
dalam mengerjakan tugas, yang pada akhirnya juga berhubungan dengan tingkat
kemajuan prestasi siswa. Siswa menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu
untuk mengerjakan tugas seorang diri. Artinya, siswa dituntut untuk
menyelesaikan tugas dalam 50% sampai 70% dari jumlah waktu. Jika hal ini
dimaksimalkan, akan berdampak pada kemajuan prestasi siswa yang cukup
signifikan.
e. Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran menjadi
fokus utama dan tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik dalam
waktu tertentu dan mencapai rating kesuksesan yang tinggi. Iklim sosial dalam
lingkungan ini harus diciptakan secara positif dan bebas dari pengaruh negatif.
Dimana guru harus menghindari praktek-praktek negatif, seperti mencela perilaku
siswa.
1. Fase 1 : Orientasi
2. Fase 2: Presentasi/Demontrasi
Peserta didik melakukan kegiatan secara mandiri, fase ini dapat dilalui
peserta didik jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas sekitar 85%-90%
dala fase bimbingan latihan. Peran guru dalam fase ini adalah memberikan umpan
balik bagi keberhasilan peserta didik.
a. Tugas-Tugas Perencanaan
Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apa pun, namun
model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada
penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik, dan
pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung juga cocok untuk
mengajarkan komponen-komponen keterampilan dan mata pelajaran sejarah
dan sains.
1. Merumuskan Tujuan.
2. Memilih Isi, kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun
mengajar, tidak dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi
pelajaran yang diajarkan. Bagi mereka yang masih dalam proses menguasai
sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar
mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu
(Kardi dan Nur 1994:20).
3. Melakukan Analisis Tugas, analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh
guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang
setepatnya dari suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur
dengan baik, yang akan diajarkan guru. Ide yang melatar belakangi analisis
tugas ialah, bahwa informasi dan keterampilan yang kompleks tidak dapat
dipelajari semua dalam kurun waktu tertentu.
4. Merencanakan Waktu dan Ruang, pada suatu pengajaran langsung,
merencanakan dan mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat
penting. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh guru: (1) bakat dan
kemampuan siswa, (2) memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan
tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran