Anda di halaman 1dari 14

IFRS 5

NON CURRENT ASSETS HELD FOR SALE

Disusun Oleh :

ANGGA TRIYOGA PERBAWA (1811070058)

SEMINAR AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

PERBANAS

JAKARTA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan laporan keuangan salah satunya adalah memberikan informasi yang cukup
bagi pengguna laporan keuangan agar mampu membuat keputusan. Untuk itu, laporan
keuangan harus menyajikan informasi yang memungkinkan pengguna dapat
mengevaluasi kinerja perusahaan di masa depan dan kemampuannya menghasilkan arus
kas.
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar, misalnya
aset tetap atau aset tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai tercatat aset akan
dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan usaha.
Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk tidak
menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk
menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara terpisah agar pengguna laporan keuangan
mendapat informasi mengenai kinerja entitas dimasa depan. Aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual diatur tersendiri dalam IFRS 5 Aset tidak lancar yang Dimiliki untuk
Dijual dan operasi yang dihentikan.
International Financial Reporting Standards 5 (IFRS 5) Aktiva Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan berkaitan dengan
pengukuran dan penyajian dalam laporan posisi keuangan aset tidak lancar (dan
kelompok pelepasan) yang dimiliki untuk dijual. Ini juga mencakup penyajian
operasi dalam penghentian pendapatan komprehensif.
IFRS 5 dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
pada bulan Maret 2004. Ketika pertama kali diperkenalkan, Standar ini disambut
secara langsung dan kurang rumit dibandingkan Standar lainnya yang dikeluarkan
sekitar waktu yang bersamaan. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, para pembuat
dan pengguna laporan keuangan telah menemukan bahwa Standar tersebut
menyajikan lebih banyak tantangan daripada yang telah diantisipasi. Sejumlah
masalah praktis muncul dalam penerapan IFRS 5 - terutama karena pedoman dalam
Standar tidak selalu jelas mengenai bagaimana transaksi tertentu harus
dipertanggungjawabkan dan bagaimana persyaratan IFRS 5 berinteraksi dengan
Standar lainnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik rumusan masalah yang akan
dibahas sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup.
2. Bilamana Dilakukan Reklasifikasi Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual
3. Kelompok Aset Yang dimiliki Untuk Dijual
4. Pengukuran Aset Yang dimiliki Untuk Dijual
5. Perubahan dalam Klasifikasi dari Aset Yang dimiliki Untuk Dijual
6. Pengungkapan
7. Operasi Yang Dihentikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup
Klasifikasi dan presentasi persyaratan IFRS ini berlaku untuk semua aset tidak
lancar yang diakui dan untuk semua kelompok yang dibuang dari sebuah entitas.
Persyaratan pengukuran IFRS ini berlaku untuk semua aset tidak lancar yang diakui dan
untuk semua kelompok yang dibuang (sebagaimana diatur dalam paragraf 4), kecuali untuk
aset yang tercantum dalam paragraf 5 yang akan terus diukur sesuai dengan standar yang
sudah ada.
Aset diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar sesuai dengan IAS 1 Penyajian
Laporan Keuangan tidak akan diklasifikasikan ulang sebagai aset lancar hingga mereka
memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual sesuai
dengan IFRS. Aset yang umumnya dianggap sebagai aset tidak lancar oleh suatu entitas
dimana aset tersebut diperoleh secara eksklusif dengan maksud untuk dijual kembali dan
tidak akan diklasifikasikan sebagai aset lancar kecuali aset tersebut memenuhi kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS.
Kadang – kadang sebuah entitas yang membuang atau melepas dari kelompok
aset, mungkin dengan beberapa kewajiban yang secara langsung terkait dalam satu
transaksi. Kelompok lepasan tersebut mungkin kelompok penghasil kas, satu unit penghasil
kas atau bagian dari unit penghasil kas. Kelompok mungkin berisi aset dan kewajiban
entitas, termasuk aset lancar, kewajiban lancar dan aset yang dikecualikan dari paragraf 5
dari persyaratan pengukuran IFRS ini. Jika aset tidak lancar dalam lingkup persyaratan
pengukuran IFRS ini adalah bagian dari kelompok lepasan, persyaratan pengukuran dari
IFRS ini berlaku untuk kelompok secara keseluruhan, sehingga kelompok ini diukur pada
nilai yang lebih rendah dari nilai tercatatnya dan nilar wajarnya dikurangi biaya – biaya untuk
dijual. Persyaratan untuk mengukur aset dan kewajiban individual dalam kelompok lepasan
ditetapkan dalam paragraf 18, 19 dan 23.
Ketentuan pengukuran IFRS ini tidak berlaku untuk aset berikut ini, dimana sudah
tercantum dalam IFRS lainnya, baik sebagai aset individu atau sebagai bagian dari
kelompok lepasan:
(a) aset pajak tangguhan (IAS 12 Pajak Penghasilan).
(b) aset yang timbul dari imbalan kerja (IAS 19 Imbalan Kerja).

(c) aset keuangan dalam lingkup IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran.

(d) aset tidak lancar yang dicatat sesuai dengan model nilai wajar dalam IAS 40 Properti

Investasi.

(e) aset tidak lancar yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual sesuai

dengan IAS 41 Pertanian.

(f) hak kontraktual dalam kontrak asuransi sebagaimana didefinisikan dalam IFRS 4

Kontrak Asuransi.

Klasifikasi, penyajian, dan persyaratan pengukuran dalam IFRS ini berlaku untuk
aset tidak lancar(atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual juga berlaku untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset untuk dimiliki dan untuk didistribusikan kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik (dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik).
IFRS ini menentukan pengungkapan yang diperlukan dalam hal aset tidak lancar
(kelompok aset buangan) diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau
operasi dihentikan. Pengungkapan dalam IFRS lainnya tidak berlaku untuk aset tersebut
(atau kelompok lepasan) kecuali IFRS mensyaratkan:
 pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi
yang dihentikan; atau
 pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok lepasan
yang tidak berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan paragraf 5 serta
pengungkapan tersebut belum tersedia dalam catatan atas laporan keuangan.
Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan yang
mungkin diperlukan untuk memenuhi IAS 1, khususnya dalam paragraf 15, 25 dari standar
tersebut.

B. Bilamana Dilakukan Reklasifikasi


Bilamana kondisi berikut dipenuhi, maka IFRS mengharuskan entitas-
entitas untuk melakukan reklasifikasi asetnya sebagai aset yang dimilikki untuk
dijual atau sebagai kelompok aset yang dilepaskan. Dua persyaratan umum untuk
aset tidak lancar (atau grup pelepasan) diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual adalah bahwa: [IFRS 5 (7)]
 aset (atau kelompok pelepasan) harus tersedia untuk segera dijual dalam
kondisi sekarang hanya dengan persyaratan yang lazim dan biasa untuk
penjualan aset tersebut (atau kelompok pelepasan); dan
 penjualannya harus sangat mungkin.
Apabila penjualan tidak diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun, maka
aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai yang dimilikki untuk dijual jika
persyaratan berikut dipenuhi:
 Entitas berkomitmen untuk menjual aset tidak lancar, tetapi kondisi
dipaksakan oleh pihak lain yang menyebabkan penjualan tidak selesai hingga
suatu komitmen pembelian entitas dilakukan dan komitmen ini sangat
mungkin terjadi di dalam kurung waktu satu tahun.
 Suatu komitmen pembelian entitas dilakukan, tetapi kondisi yang tidak
diharapkan, dipaksakan oleh pembeli aset tidak lancar tersebut.
 Aset tidak dijual karena keadaan yang tidak memungkinkan muncul Aaset
tidak lancar harus dipasarkan pada harga yang masuk akal dan harus
memenuhi kriteria, untuk terus diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual.

Contoh 1
Entitas ABC sedang merelokasi fasilitas manufakturnya dari AS ke Cina. Bangunan pabrik
beserta tanahnya tidak diperlukan lagi dan manajemen memutuskan untuk menjualnya
melalui agen real astate yang terkenal. Entitas akan mengosongkan bangunan tersebut
bilamana ada pembeli dan kontrak penjualan sudah ditandatangani.
Dalam hal ini, entitas nampaknya memenuhi kriteria di dalam IFRS 5, dan dengan demikian,
harus diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar yang dimilikki untuk dijual.

C. Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual


1. Klasifikasi dari Aset Tidak Lancar (atau Kelompok lepasan) yang Dimiliki

untuk Dijual atau Dimiliki untuk Didisttribusikan kepada Pemilik


Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau
kelompok lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya
akan pulih terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui kelanjutan
penggunaan.
Dalam kasus ini, aset (atau kelompok lepasan) harus tersedia untuk
dijual segera pada kondisi sekarang hanya tunduk pada istilah lazim yang
biasanya digunakan dalam penjualan aset tersebut (atau kelompok lepasan) dan
penjualannya harus sangat memungkinkan.
Dalam kemungkinan tertinggi penjualan, sesuai dengan kelayakan
tingkat manajemen harus berkomitmen untuk merencanakan penjualan aset
(atau kelompok lepasan), dan mempunyai program aktif untuk mencari
pembeli dan menyelesaikan rencana yang telah dimulai. Selanjutnya, aset (atau
kelompok lepasan) harus aktif dipasarkan untuk dijual dengan harga yang
wajar dalam kaitannya dengan nilai wajar saat ini. Selain itu, penjualan
diharapkan untuk memenuhi syarat sebagai pengakuan dari penjualan yang
telah selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi, kecuali
diizinkan dalam paragraf 9, dan tindakan diperlukan untuk menyelesaikan
rencana yang mengindikasikan bahwa tidak seperti rencana yang memiliki
perubahan signifikan akan dibuat atau rencana tersebut akan ditarik.
Probabilitas dari persetujuan pemegang saham (jika diperlukan dalam
yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian apakah
penjualan sangat memungkinkan.
Sebuah entitas yang berkomitmen pada rencana penjualan
menyebabkan hilangnya kontrol pada anak perusahaan yang harus
mengklasifikasikan semua aset dan kewajiban yang dimiliki untuk dijual
ketika tersebut ditetapkan dalam paragraf 6-8 terpenuhi, terlepas dari apakah
entitas akan mempertahankan kepentingan non-pengendali di anak perusahaan
setelah penjualan.
Peristiwa atau keadaan dapat memperpanjang periode untuk
menyelesaikan penjualan lebih dari satu tahun. Perpanjangan periode yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan penjualan tidak menghalangi aset (atau
kelompok lepasan) dari pengklasifikasian sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual jika penundaan itu disebabkan oleh peristiwa atau keadaan diluar kendali
entitas dan adanya bukti yang cukup bahwa entitas tetap berkomitmen pada
rencananya untuk menjual aset (atau kelompok lepasan). Ini akan menjadi
kasus ketika kriteria dalam Lampiran B terpenuhi.
Transaksi penjualan yang meliputi pertukaran dari aset tidak lancar
pada aset tidak lancar lainnya ketika pertukaran memiliki substansi
komersial lainnya yang sesuai dengan IAS 16 Aset Tetap.
Ketika entitas memperoleh aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
secara ekslusif dengan tujuan pelepasan berikutnya, akan mengklasifikasikan
aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual pada tanggal akuisisinya jika persyaratan satu tahun pada paragraf 8
terpenuhi (kecuali sebagaimana diizinkan dalam paragraf 9) dan itu sangat
memungkinkan bila pada kriteria lain dalam paragraf 7 dan 8 tidak terpenuhi
pada periode pendek akuisisi berikutnya (biasanya dalam waktu tiga bulan).
Bila kriteria dalam paragraf 7 dan 8 tidak terpenuhi setelah periode
pelaporan, sebuah entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset tidak lancar
(atau kelompok lepasan) sebagai aset yang tersedia untuk dijual dalam laporan
keuangan pada saat diterbitkan. Namun, ketika kriteria tersebut terpenuhi
setelah tanggal pelaporan tapi sebelum persetujuan laporan keuangan untuk
diterbitkan, entitas harus mengungkapkan informasi secara spesifik dalam
paragraf 41(a), (b) dan (d) dalam catatan atas laporan keuangan.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan
sebagai aset yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik ketika entitas
berkomitmen untuk mendistribusikan aset (atau kelompok lepasan) kepada
pemiliknya. Dalam kasus ini, aset harus tersedia untuk didistribusikan
secepatnya pada kondisinya sekarang dan distribusi harus sangat
memungkinkan. Untuk distribusi yang sangat memungkinkan, tindakan untuk
menyelesaikan distribusi harus dimulai dan diharapkan selesai dalam kurun
waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi. Tindakan diperlukan untuk
menyelesaikan distribusi harus mengindikasikan bahwa tidak seperti
perubahan yang signifikan pada distribusi yang akan dibuat atau distribusi
akan ditarik. Persetujuan para pemegang saham (jika diperlukan dalam
yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian apakah
distribusi sangat memungkinkan.
2. Aset Tidak Lancar yang Ditinggalkam

Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset sebagai aset yang dimiliki


untuk dijual pada aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk
ditinggalkan. Hal ini dikarenakan nilai tercatatnya akan dipulihkan terutama
melalui penggunaan yang terus – menerus. Namun, jika kelompok lepasan
untuk ditinggalkan memenuhi kriteria dalam paragraf 32 (a) – (c), entitas harus
menyajikan hasilnya dan arus kas dari kelompok lepasan sebagai operasi yang
dihentikan sesuai dengan paragraf 33 dan 34 pada tanggal aset tersebut
berhenti untuk digunakan. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk
ditinggalkan termasuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
digunakan pada akhir usia ekonomisnya dan aset tidak lancet (atau kelompok
lepasan) lebih baik ditutup daripada dijual.
Sebuah entitas tidak boleh memperhitungkan aset tidak lancar yang
sementara telah diambil dari penggunaan bila sudah ditinggalkan.

D. Kelompok Aset Yang dimiliki Untuk Dijual


Suatu kelompok aset yang dilepaskan dengan dijual atau lainnya, secara
bersama – sama sebagai kelompok dalam suatu transaksi tunggal dan kewajiban
yang berhubungan secara langsung dengan aset tersebut yang akan dipindahkan
dalam transaksi tersebut. Dalam kelompok ini ter masuk goodwillyang diperoleh
dalam penggabungan usaha jika kelompok ini adalah unit penghasil kas dimana
goodwilltelah dialokasikan sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset atau jika
operasi dalam semacam unit penghasil kas.

E. Pengukuran Aset Yang dimiliki Untuk Dijual


Suatu entitas mengukur aset tidak lancar (atau kelompok pelepasan) yang
diklasifikasikan dalam aset yang dimiliki untuk dijual dengan nilai tercatat lebih rendah
dan nilai wajar dikurangi biaya-biaya penjualan. Aturan pengukuran yang berasal dari
prinsip pengukuran:
 Jika aset yang baru diakuisisi (atau kelompok pelepasan) memenuhi kriteria
untuk diklasifikasikan dalam aset yang dimiliki untuk dijual, akan
menghasilkan aset (atau kelompok pelepasan) yang diukur pada pengakuan
awal pada nilai lebih rendah dari nilai tercatatnya (contohnya, biaya) dan
nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual. Oleh karena itu, jika aset (atau
kelompok pelepasan) diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis, harus
diukur pada nilai wajar dan dikurangi biaya untuk dijual. Ketika penjualan
diharapkan terjadi lebih dalam satu tahun, entitas harus mengukur biaya
untuk menjual pada nilai sekarangnya. Setiap kenaikan nilai sekarang dari
biaya untuk menjual yang timbul dari berlalunya waktu akan disajikan dalam
laporan laba rugi sebagai biaya pembiayaan;
 Segera sebelum klasifikasi awal aset aset (atau kelompok pelepasan) sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual, nilai tercatat dari aset (atau kewajiban) diukur
sesuai dengan Standar dan Interpretasi yang berlaku.
 Pada pengukuran ulang berikutnya dari kelompok pelepasan, jumlah tercatat
dari nilai aset dan liabilitas yang tidak termasuk dalam lingkup IFRS 5, tetapi
termasuk dalam kelompok pelepasan yang diklasifikasikan sebagai aset yang
dimiliki untuk dijual, harus diukur ulang sesuai dengan Standar yang berlaku
sebelum nilai wajar dikurangi biaya penjualan kelompok pelepasan diukur.
Contoh (1)

PT Abadi Jaya mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2015 pada biaya perolehan
Rp180.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp30.000.000 dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1
Desember 2018, aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual. Nilai wajar diestimasikan
Rp150.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp 5.000.000. Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2019 pada
harga Rp145.000.000. Pada saat reklasifikasi aset tanggal 1 Desember 2018;

 Aset dipindahkan dari kelompok aset tetap ke kelompok aset yang dimiliki untuk dijual.
 Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp 145.000.000 (Rp
150.000.000 – Rp 5.000.000). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar Rp
135.000.000 (Rp 180.000.000 – ((Rp 180.000.000 – Rp 30.000.000)/10 X 3). Jadi aset tetap
diukur sebesar Rp120.000.000.

Jurnal 1 Desember 2018


Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 135.000.000
Dr. Akumulasi depresiasi Rp 45.000.000
Cr. Aset tetap Rp 180.000.000
Jurnal 30 Juni 2019
Dr. Kas Rp 145.000.000
Cr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 120.000.000
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp 25.000.000

Pada saat dijual pada tanggal 30 Juni 2019, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp 25.000.000 (
perolehan Rp 145.000.000 – Nilai tercatat kini Rp 120.000.000)

Contoh (2)

Sama seperti contoh sebelumnya, namun nilai wajar aset diestimasi Rp 95.000.000 dan biaya menjual Rp
5.000.000. Aset dijual pada tanggal 30 Juni 2019 seharga Rp 90.000.000.

Pada tanggal 1 Desember 2018;

 Nilai tercatat = Rp 135.0000.000


 Nilai wajar – biaya menjual = Rp 90.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 90.000.000
Nilai aset direklasifikasi dan diukur pada nilai wajar dikurang biaya menjual sebesar Rp
90.000.000 (lebih rendah)
 Rugi penurunan nilai diakui = Rp 135.0000.000 – Rp 90.000.000 = Rp 45.000.000

Jurnal 1 Desember 2018


Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 90.000.000
Dr. Akumulasi depresiasi Rp 45.000.000
Dr. Rugi penurunan nilai Rp 45.000.000
Cr. Aset tetap Rp 180.000.000

Jurnal 30 Juni 2019


Dr. Kas Rp 90.000.000
Cr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 90.000.000

Jurnal 30 Juni 2019, tidak ada untung rugi yang diakui karena jumlah perolehan dari penjualan sama
dengan tercatat kini.
F. Operasi Yang Dihentikan
Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu komponen
dalam entitas yang dilepas atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:
 Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
 Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau
area geografis operasi utama yang terpisah, atau
 Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali

G. Perubahan dalam Klasifikasi dari Aset Yang dimiliki Untuk Dijual


Jika entitas merubah rencananya dan memutuskan untuk tidak menjual aset
ini, maka kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual tidak terpenuhi
lagi. Pada tanggal keputusan dibuat, aset ini harus dinilai pada nilai yang lebih
rendah antara nilai tercatat awal sesaat sebelum direklasifikasi (disesuaikan dengan
depresiasi, amortisasi atau revaluasi) dan nilai yang dapat terpulihkan (recoverable
amount).

H. Penyajian dan Pengungkapan


1. Penyajian

Penyajian dalam laporan keuangan tentang operasi yang dihentikan PSAK 58


mensyaratkan pengungkapan terinci mengenai pendapatan, beban, laba atau rugi
sebelum pajak, secara terpisah di Laporan Laba Rugi dan di Catatan atas Laporan
Keuangan. Sedangkan pada Laporan Arus Kas, arus kas bersih dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan yang terkait dengan Operasi Dihentikan harus disajikan
terpisah. Ini dilakukan agar jelas terlihat, mana arus kas yang berasal dari Operasi
Berlanjut, mana yang berasal dari Operasi Dihentikan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa mungkin saja suatu aset (atau
kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria sebagai aset dimiliki untuk dijual dapat juga
memenuhi kriteria sebagai Operasi yang Dihentikan. Aset ini akan disajikan terpisah
baik di Laporan Posisi Keuangan, sebagai Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan di
Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas, sebagai Operasi Dihentikan. Selain itu
mungkin saja kriteria klasifikasi hanya terpenuhi salah satu. Berikut penjelasannya
dalam bentuk tabel:
Kriteria yang terpenuhi Kondisi Penyajian di Laporan Keuangan

Laporan Posisi Keuangan: Aset Tidak Lancar


Aset Tidak Lancar Dimiliki Aset dihentikan penggunaannya dan Dimiliki untuk Dijual
untuk Dijual dan Operasi akan dijual serta memenuhi kriteria
Dihentikan sebagai Operasi Dihentikan
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:
Operasi Dihentikan

Aset dihentikan penggunaannya, Laporan Posisi Keuangan: Aset Tidak Lancar


tidak memenuhi kriteria sebagai Dimiliki untuk Dijual
Aset Tidak Lancar Dimiliki
operasi dihentikan karena bukan
untuk Dijual
suatu lini operasi / area geografis
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:
terpisah
Operasi Berlanjut

- Aset yang akan ditinggalkan dan


tidak memenuhi kriteria sebagai aset Laporan Posisi Keuangan:
tidak lancar dimiliki untuk dijual

Operasi Dihentikan - Kelompok aset (operasi


dihentikan) yang telah dilepas pada - Aset Lancar/Tidak Lancar atau
periode berjalan

- Tidak muncul lagi karena telah dilepas pada


periode berjalan sebelum tanggal neraca

Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:


Operasi Dihentikan

2. Pengungkapan

Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual harus disajikan terpisah dari kelompok aset yang lain yang ada di Laporan
Posisi Keuangan. Untuk kelompok lepasan yang terdiri dari aset dan liabilitas yang
dimiliki untuk dijual, juga harus disajikan terpisah di Laporan Posisi Keuangan, tidak
boleh di-net-off.
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas,
pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:
 Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait dengan Operasi
Dihentikan
 Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset tidak lancar dimiliki
untuk dijual,
maka hasil yang sebelumnya disajikan sebagai Operasi Dihentikan harus direklasifikasi
dan dimasukkan ke dalam Laba dari Operasi Berlanju

Anda mungkin juga menyukai