Anda di halaman 1dari 5

JURNAL BELAJAR

(PRROFESI KEGURUAN)

PERTEMUAN KE-10

I. IDENTITAS

NAMA : RAHAMAWATI

NIM : 181431356

DOSEN : TRI MARNIATA SARI, S.Pd.,M.Pd

KElAS : BIOLOGI A

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

TOPIK : MEMAMAHAMI PERAN GURU DALAM


BIMBINGAN DAN KOSNELING

II. ISI

A. KONSEP PENTING YANG DIPELAJARI


Bimbingan adalah sebuah proses untuk memberi bantuan terhadap orang lain
agar orang yang kita bantu dapat memahami diri sendiri dan lingkungan yang ada di
sekitarnya dengan baik sehingga hidup yang dijalaninya akan menjadi lebih teratur
dan jelas. Sedangkan Konseling adalah kegiatan yang sering dilakukan secara
langsung atau tatap muka antara konselor dan konseli . Dari segi tenaga konselor
dapat dilakukan oleh orang tua, wali kelas, kepala sekolah, guru, bahkan orang
dewasa. Namun konseling ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah
mempunyai ilmu atau pengetahuan dibidang ini, dengan kata lain konseling adalah
bentuk yang dilakukan oleh konselor kepada konseli.

Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah,tidak


lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain Guru Pembimbing atauKonselor
sebagai pelaksana utama, penyelenggaraan Bimbingan dan konseling disekolah, juga
perlu melibatkan kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas.
Tugas masing masing personil tersebut khususnya dalam kaitannya dengan
pelayanan bimbingan konseling adalah sebagai berikut :

1. Kepala sekolah

2. Wakil kepala sekolah


3. Koordinator bimbingan dan konseling
4. Guru pembimbing
5. Guru mata pelajaran dan guru praktik

6. Wali kelas

 Tujuan Bimbingan Disekolah

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-


tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi.
Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam
mencapai:

a) kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan


b) kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,
c) hidup bersama dengan individu-individu lain
d) harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan
demikian peserta didik dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat
memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat umumnya.
 Bimbingan Dan Konseling Dalam Proses Belajar Dan Pembelajaran

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu unsur terpadu dalam


keseluruhan program pendididikan di lingkungan sekolah. Dengan demikian
bimbingan dan konseling itu merupakan salah satu tugas yang sebaiknya
dilakukan oleh setiap pendidik (guru) yang bertugas di sekolah. Walaupun
demikian, di antara para guru banyak yang tidak menyadari bahwa bimbingan dan
konseling bagian dari tugasnya sebagai pendidik.
Secara ringkas, pembahasan mengenai layanan bimbingan dimaksud
dikemukakan dalam uraian berikut ini:
1. Bimbingan Belajar
2. Bimbingan Pribadi
3. Bimbingan Sosial
4. Bimbingan Karier
 Teknik Membantu Siswa Bermasalah

Secara lebih khusus upaya memberi bantuan bagi siswa yang


mengalami masalah belajar dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :

1. Pembelajaran Perbaikan (Remedial Teaching)

2. Kegiatan Pengayaan

3. Peningkatan Motivasi Belajar

4. Peningkatan Keterampilan Belajar

5. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar Efektif

B. KONSEP YANG BELUM DIPAHAMI

 Ada berbagai tehnik bimbingan sosial-kepribadian, tehnik mana yang sesuai


untuk membantu anak yang tidak percaya diri. Dan bagaimana prosedur
penerapannya?

 Pilih salah satu anak berkebutuhan khusus dan salah satu anak yang
memerlukan layanan khusus usia Madrasah Aliyah (MA), kembangkan tehnik
bimbingan dan tehnik konseling yang sesuai bagi mereka.?

C. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN/PERTANYAAN
BESERTA PEMECAHANNYA

 Hal pertama yang harus dipahamiterkait masalah anak yang tidak


percaya diri, ialah bahwa anak yang tidak percaya diri akan merasa terus
menerus jatuh, takut untuk mencoba, merasa ada yang salah dan khawatir.
Maka konselor dapat memberikan treatmet yang tepat bagi anak, agar
terbebas dari rasa tidak percaya dirinya. Adapun tehnik baik digunakan dalam
kegiatan konseling yakni dengan menggunakan tehnik konseling Rasional-
Emotif.
Tehnik konseling Rasional Emotif digunakan berdasarkan keyakinan
bahwa masalah ketidak percayaan diri dapat teratasi dengan cara
meminimalkan pandangan yang menyebabkan anak menjadi tidak percaya
diri, kemudian membantu anak untuk dapat memperoleh pandangan/sikap
hidup yang realistik. Hal ini berdasarkan pada keyakinan bahwa masalah
kepercayaan diri yang rendah hanya merupakan hal yang bersifat irasional.
Adapun terkait dengan prosedur penerapan dari tehnik konseling
Rasional-Emotif dimulai darikonfrontasi atas pemikiran yang tidak rasional
(ketidak percaya diri anak), pembatahan terhadap kecemasan yang
menyebabkan ketidakpercayaan diri, reedukasi (pengajaran kembali) akan
nilai diri dan penanaman sikap optimis akan tanggung jawab pribadi dengan
potensi yang dimiliki oleh anak.

 a. Tehnik bimbingan dan konseling yang tepat bagi anak berkebutuhan


khusus (ABK).

ABK seyogyanya memang harus mendapatkan perhatian dan pelayanan


secara khusus, sama halnya dengan anak normal pada umunya. Kategorisasi
ABK sendiri dapat mencakup mereka yang cacat fisik, keterbelakangan
mental (Autis), kesulitan belajardan gangguan pribadi lainnya.

Dalam konteks ABK di madrasah aliyah (MA) jenis layanan bimbingan


dan konseling yang tepat untuk diberikan dapat berupa layanan bimbingan
suportif, life skill dan perencanaan kehidupan. Hal ini dapat terwujud melalui
praktik konseling Adlerian.Konseling ini melihat konseli secara utuh dibalik
kekurangannya, artinya bahwa “setiap anak itu spesial”,. Hal tersebut sangat
membantu konseli untuk menekan perasaan inferioritas atas kekurangan
dirinya. Kemudian, dari situ maka akan terbentuk paradigma baru
(pencerahan) akan hakikat diri anak dan siap untuk merencanakan kehidupan
dengan bakat dan kemampuan yang telah dikembangkan berdasarkan pada
kondisi diri anak. Hal penting lainnya yang diperhatikan ialah, bahwa
konselor maupun pihak terkait harus memahami kebutuhan dari ABK.

b. Tehnik bimbingan dan konseling yang tepat bagi anak yang memerlukan
layanan khusus. disini kiranya dimaksudkan bagi mereka yang termasuk
dalam kategori anak berbakat. Anak berbakat disini diperjelas maknanya
pada sosok anak yang memiliki kemampuan diatas rata-rata anak pada
umumnya. Penyediaan layanan bimbingan dan konseling bagi anak yang
memerlukan layanan khusus sejatinya dimaksudkan akan tumbuh
kembang/tugas perkembangan anak dapat dicapai secara optimal, sesuai
dengan potensi yang ia miliki.

Adapun tehnik bimbingan dan konseling yang tepat bagi anak yang
memerlukan layanan khusus dalam konteks peserta didik di Madrasah Aliyah
(MA) ialah dapat dilakukan dengan memberikan layanan Bimbingan Studi
dan Karir. Bimbingan studi berguna untuk memaksimalkan potensi lebih
yang ia miliki, sehingga arah studi lanjutan yang akan ia tempuh akan
semakin terarah dan mengasahserta mematangkan bakat istemewa yang
dimiliki.Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk layanan peminatan dan atau
penjurusan yang ada di sekolah.

Selanjutnya, bimbingan karir berguna untuk memahami potensi yang ada


dalam dirinya, membangun orientasi karir yang tepat sesuai dengan bakat
yang dimiliki, kemudian memberikan motivasi yang kuat untuk berkarir
secara lebih baik, memilih jenjang karir yang kelak akan dijalani dan melatih
kemandirian dalam berkarir nantinya.

Sementara itu, jenis praktik konseling yang digunakan dalam bentuk


terapi bagi anak, dapat menggunakan model konseling humanistik-
eksistensialis. Hal ini dimaksudkan untuk mensinkronisasikan bakat dan
kemampuan anak dengan hierarki tertinggi dari kebutuhan manusia, yakni
untuk bereksistensi secara penuh dengan cara memanfaatkan potensi dan
kelebihan secara maksimal.

D. REFLEKSI DIRI

Pada pertemuan ini, saya merasa lebih baik karena cukup mampu
memaparkan materi dengan berani meskipun tidak/kurang lengkap dalam
pemaparan isi maeteri yang saya jelaskan.

E. LESSON LEARNED

Saya berharap kedepannya agar saya lebih memberanikan diri dalam


menyatakan pendapat dan tidak merasa malu untuk bertanya, karena saat ini saya
masih belum bisa dkatakan individu ysng percaya diri sebab keraguan dalam diri
saya lebih besar dibandingkan dengan tingkat keberanian saya. Dan semoga
wawasan saya akan terus bertambah agar saya bisa berbagi ilmu dengan individu
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai