Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN LISTRIK
“ GENERATOR TANPA BEBAN”

DOSEN PEMBIMBING :
MOKHAMMAD NURUDDIN, S.T., M.Si
OLEH:
1) NUR ALIZAH (H41171688)
2) OKTAVIDA INDAN P (H41171728)
3) MEGA LESTARI A (H41171758)
4) DEBY WIJAYA K (H41171778)
5) A. M. FAIEZY LANA P (H41171783)
6) KHOIRUL MULTAZAM (H41171885)

GOLONGAN C
JURUSAN TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Generator sinkron merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem
tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat secara umum baik industri, perkantoran, maupun konsumen rumah tangga.
Energi listrik sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi
masyarakat secara umum. Hampir selama 24 jam setiap harinya konsumen
membutuhkan dan memakai energi listrik untuk berbagai macam penggunaan. Tetapi
permasalahan penyediaan energi listrik dewasa ini sudah menjadi suatu hal yang perlu
diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan seringnya terjadi kekurangan penyediaan energi listrik
terutama di Indonesia.
Kurangnya penyediaan energi listrik tersebut mengakibatkan kontinuitas produksi dari
industri-industri menjadi terganggu, kualitas kinerja setiap instansi perkantoran yang
menggunakan energi listrik menjadi berkurang, demikian juga pada konsumen rumah tangga.
Oleh karena itu, industri-industri, perkantoran maupun konsumen rumah tangga menyediakan
pembangkitan energi listrik sendiri ataupun menyediakan generator cadangan. Sehingga
dapat dipastikan di Indonesia, penyediaan energi listrik sendiri ataupun generator cadangan
jumlahnya sangat banyak. Perlu diketahui bahwa generator cadangan yang dipakai untuk
penyediaan energi listrik merupakan generator yang dirancang oleh pabrik untuk melayani
kondisi beban yang seimbang. Sehingga untuk kondisi yang tidak ideal ataupun kondisi beban
yang tidak seimbang maka perlu diketahui bagaimana kondisi generator cadangan tersebut.

B. Tujuan
 Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja generator tanpa beban,
 Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara putaran dan tegangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. TINJAUAN PUSTAKA

A. PRINSIP KERJA GENERATOR SINKRON


Generator merupakan mesin elektrik yang digunakan untuk mengubah energi

mekanik menjadi energi listrik dengan menggunakan medan magnet sebagai

media. Konstruksi generator terbagi menjadi dua yaitu bagian diam atau stator dan

bagian berputar atau rotor. Pembangkitan tegangan oleh fluks hingga

menghasilkan tegangan terminal pada generator dalam hal ini generator sinkron

yang bekerja berdasarkan hukum induksi faraday yang menyatakan kuantitatif

induksi tegangan oleh waktu-perubahan medan magnetik adalah sebagai .

d
e  (1)
dt

Dimana:

e  Tegangan Eksitasi

d  Perubahan Fluks Bocor

dt  PerubahanWaktu

Urutan gambaran pembangkitan generator adalag sebagai berikut, ketika

kumparan rotor yang berputar terhadap sumbu diberikan arus eksitasi ( I f ) maka

akan timbul induktansi diri pada kumparan rotor dan induksi bersama kumparan

rotor-stator. Induktansi bersama kumparan rotor-stator berubah secara periodik

terhadap sudut  diantara sumbu magnetik kumparan rotor dan kumparan stator.

Dengan celah gaya gerak magnet dan celah udara, distribusi fluk diasumsikan
sinusoidal sempurna1, induktansi bersama kumparan rotor f dan phasa a berubah

sebagai cos a

Laf cos (2)

Dimana:

Laf  Induk tan si bersama kumparanrotor  stator

  Sudut diantara sumbu magnetik kumparanrotor  stator

Dengan kumparan rotor berputar pada kecepatan sinkron 

  t 0 (3)

Dimana:

 0  sudut ketika kumparan rotor pada posisi waktu t=0

Dengan arus eksitasi ( I f ) pada kumparan stator, menghasilkan fluks bocor pada

phasa a

af  Laf I f cost 0  (4)

L
aa
Dimana:
L
aa0

L
al
af  fluks bocor Induk tan si bersamakumparanrotor  stator

Sementara itu induktansi kumparan stator sendiri bersifat konstan,sehingga

induktansi diri kumparan stator dapat dituliskan seperti berikut


L L L
aa aa0 al (5)
Dimana:

 induk tan si diri kumparanstator phasa a

 induk tan si diri kumparanstator phasa a fluks celah udara

 induk tan si diri kumparanstator phasa a fluks bocor jangka

1
Diasumsikan berupa gelombang sinusoidal sempura, dengan mengabaikan cacat
gelombang semisal dikarenakan oleh harmonisa
1
Dan induktansi bersama phasa-phasa kumparan stator dapat dituliskan  2 Laa0

Sehingga fluks bocor phasa a kumparan jangka dapat dituliskan seperti berikut;

1
 L  L i  L i  i  (6)
a aa0 al a 2 aa0 b c af

Dengan arus kumparan stator tiga phasa setimbang ia  ib  ic  0 , sehingga

persamaan fluks bocor pada phasa a kumparan stator dapat ditulis sebagai berikut:

1 3
  L  L i  L i   L  L i 
a aa0 al a aa0 a af  aa0 al  a af (7)
2 2 

a
 Ls ia  af (8)

Dimana:

a  fluks bocor Induk tan si kumparanstator phasaa


Ls  induk tan si sin kron

3 

Ls  L
aa0  Lal 
2 

af
 fluks bocor Induk tan si bersama kumparanrotor  stator phasaa

Ls induktansi sinkron sesungguhnya adalah induktansi efektif phasa a kumparan

stator pada kondisi tiga phasa setimbang pada kondisi mesin bekerja secara

normal.

Tegangan terminal phasa a kumparan stator adalah penjumlahan tegangan jatuh


tahanan kumparan stator Ra I a dan tegangan induksi, sehingga dapat dituliskan

seperti persamaan berikut:

d di daf
a a
v  R i  Ri L  (9)
s
a a a dt a a dt dt

Berdasarkan persamaan 1,hubungan tegangan ea f adalah;


daf  
e
af   Laf I f cost  0   (10)

dt  2 

Dimana ea f adalah tegangan yang dibangkitkan dari fluks yang


dihasilkan oleh

perputaran kumparan rotor dan didefinisikan sebagai tegangan eksitasi,


tegangan

eksitasi mendahului fluks bocor  sebesar 900 dan nilai rms nya adalah E :
af af

Laf I f

E
af  (11)
2

Persamaan untuk tegangan rms yang dibangkitkan pada phasa

kumparan stator oleh gelombang fluks berputar. Dalam keadaan tanpa

beban arus jangka tidak mengalir pada kumparan stator, karena tidak

terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluksi hanya dihasilkan oleh arus

medan (If).

Eaf  2fk w N phaf (12)

Dimana:

Eaf  Tegangan eksitasi rms


 af  Fluks perkutub

N ph  putaran perphasa

K w  faktor distribusi

Faktor distrbusi diperlukan karena kumparan stator tidak terletak

didalam satu sisi, melainkan terdistribusi dalam beberapa slot per fase

. Oleh karena beban ggl stator merupakan fungsi dari fluks magnet

Dari persamaan diatas jika arus penguat medan diatur besarnya, maka

akan diikuti kenaikan fluks dan akhirnya juga pada kumparan stator

pengaturan arus penguat medan pada keadaan besarnya akan

didapatkan besar ggl kumparan stator tanpa beban dalam keadaan

saturasi.

Besarnya ggl yang dibangkitkan bergantung pada laju pemotongan

garis gaya atau dalam hal generator, besarnya ggl bergantung pada

kuat medan dan kecepatan rotor. Kecepatan yang konstan akan

membangkitkan ggl yang bergantung pada eksitasi medan. Hal ini

berarti ggl yang dibangkitkan dapat dikendalikan dengan mengatur

besarnya eksitasi medan yang diberikan pada generator. Dimana

eksitasi medan dapat dikendalikan dengan mengubah tegangan eksitasi

yang diberikan pada medan generator.

Pada kondisi berbeban arus stator mengalir pada kumparan stator (Ia),

dengan adanya arus tersebut akan timbul fluks putar jangka yang
bersifat mengurangi atau menambah fluks putar yang dihasilkan oleh

kumparan rotor. Hal ini tergantung pada faktor daya beban .

Bila faktor daya (pf) sama dengan satu, berarti arus jangkar sefase

dengan tegangan beban. Pada keadaan ini fluks tertinggal 90

Sehingga tegangan terminal phasa a vta dan arus kumparan jangka


ia dapat dituliskan dalam bentuk phasor seperti persamaan berikut:

ˆ ˆ ˆ ˆ
V
ta Ra I a  jX s I a  Eaf (13)
Dimana:

X s  Ls  reak tan si sin kron


3 

X s  Ls  Lal  L


aa0  X al XA
2 
Lal  X al  reak tan si bocor kumparanstator
3 
 Laa0  XA  reak tan si reaksikumparanstator

2 

B. KONSTRUKSI GENERATOR SINKRON

Pada konstruksi generator bagian medan yang berputar dikatakan rotor

sedangkan lilitan jangkar sebagai bagian yang diam disebut stator.


Konstrusi medan berputar dan lilitan jangkar diam menyederhanakan

masalah isolasi generator.

B.1. STATOR

Bagian generator yang tidak bergerak dan terdiri dari rangka besi cor

atau baja, inti magnetik stator, dan kumparan. Tipe yang dipakai

adalah lilitan rangkaian terbuka yang terbentuk dari kumparan yang

terisolasi. Lilitan yang disusun adalah hubungan Y, karena

menimbulkan tegangan tinggi. Jika lilitan terdistribusi yang melebihi

distribusi yang merata maka hasilnya adalah pembangkitan gelombang

ggl yang lebih baik.


Gambar 1 Konstruksi Stator generator 125.5 MVA PLTU
Tarahan.(Atas kebaikan PLTU Tarahan,2 pole air cooled turbine
generator.ppt oleh Fuji elektrik e-Front Runner)

B.2 ROTOR

Bagian generator yang bergerak/berputar yang mempunyai jenis

salient-pole dengan lilitan mengelilingi kutub-kutub medan yang

berada pada sekeliling inti yang berlapis. Kumparan yang terpasang

pada poros diberi isolasi agar tidak terjadi hubung singkat.

Ada dua tipe rotor yang dipakai suatu generator, yaitu:

1. Tipe kutub sepatu (salient)


2. Tipe silindris

Dua tipe ini memiliki perbedaan dalam hal ketahanan terhadap tekanan

dan kecepatan pada rotor. Pada kutub sepatu mempunyai rugi – rugi

angin yang tinggi pada kecepatan tinggi, sedangkan pada silindris

rugi-rugi angin rendah pada kecepatan rendah. Pada pembangkit listrik

tenaga gas dan uap menggunakan tipe silindris.

Gambar 2 Konstruksi Rotor Generator 125.5 MVA PLTU


Tarahan.(Atas kebaikan PLTU Tarahan,2 pole air cooled turbine
generator.ppt oleh Fuji elektrik e-Front Runner)
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat

Hari/Tanggal : Jum’at, 30 November 2018

Waktu : 09.00 – 11.00 WIB

Tempat : Workshop TET

3.2 Alat dan Bahan

1. 1 Set simulator Turbin Angin


2. AVO meter digital SANWA
3. Kabel

3.3 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Rangkai alat seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.
3. Atur RPM generator pada kecepatan yang anda inginkan
4. Ukur tegangan output Vout menggunakan AVO meter
5. Catat hasil percobaan pada tebel 1.
6. Ulangi Prosedur no 3 dengan mengubah - ubah nilai RPM
generator sebanyak
7 kali.

Montor AC Generator AC Penyearah AC


3 fasa 3 fasa 3 fasa

V Out
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil

rpm Volt
100 6.8
200 6.85
300 6.9
400 6.91
500 7.08
600 7.1
700 7.15
1500 7.3

volt
grafik tegangan dan rpm
7.4

7.3

7.2

7.1

6.9

6.8

6.7 rpm
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum kali ini dapat kita ketahui bahwa semakin
tinggi nilai rpm yang diberikan atau semakin cepat motor memutar generator
maka semakin besar pula nilai voltase atau tegangan output yang dihasilkan
namun jika nilai rpm atau kecepatan melebihi batas tertentu maka generator
akan mengeluarkan nois atau suara yang terjadi karena terdapat sistem pada
microcontroller untuk meng-rem pada batas rpm tertentu. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi dampak kerusakan yang akan terjadi pada generator
apabila mendapat beban atau putaran yang melebihi batas atau terlalu cepat.
Terjadi semakin besarnya voltase output jika rpm atau kecepatan motor
dinaikkan ini sesuai dengan persamaan yang digunakan untuk mengukur nilai
voltase output pada generator pada umumnya yakni;

e= BLV

yang mana simbol B ini menunjukkan nilai besar medan magnetik yang
terjadi pada stator. Nilai B ini bisa diperbesar dengan menambahkan tegangan
yang dialirkan pada stator hingga akhirnya rotor dapat berputar lebih cepat.
Dari pengertian tersebut bisa dipahami bahwa nilai B berbanding lurus
dengan kecepatan maka ketika generator mendapat tambahan kecepatan maka
fluks yang terjadi pada stator juga akan semakin besar dan memperbesar nilai
B sehingga nilai voltase output pun bertambah.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil praktikum ini ialah semakin
banyak putaran atau rpm yang diterima generator maka semakin besar pula
voltase output yang dihasilkan namun setiap generator memiliki batas rpm
tersendiri sehingga untuk membatasi kecepatan yang diterima dibutuhkan sistem
pengereman menggunakan microcontroller sehingga generator dapat bertahan
lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai