“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam
ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di
tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya
adalah jasad manusia. “ Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika
aku menemui zaman seperti itu?” Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada
pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu.
Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.” (HR. Muslim no. 1847. Lihat penjelasan
hadits ini dalam Muroqotul Mafatih Syarh Misykah Al Mashobih, 15/343, Maktabah
Syamilah)
“Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau benci
selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat,
maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat.” (HR. Bukhari no. 7144)
Panutan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan dalam Sabda-
nya :
“Barang siapa yang ingin menasehati para penguasa dengan suatu urusan maka jangan
dengan terang-terangan. Akan tetapi pegang tangannya, berduaanlah. Apabila
nasehatnya diterima makaitulah yang diharapkan, bila tidak diterima maka anda telah
menyampaikan haknya”
(HR Ahmad : 15369, dishahihkan oleh Al Albani di kitab Fi Dzilalil Jannah :1096).
Indah kan ?
“Mana mungkin bisa, kita kan bukan mentri yang deket ama presiden, sementara hak kita
di Dzholimi oleh mereka, kita ga bisa kasih tau secara langsung.. Gimana Dong
?!!!”(Ngetik nya sambal nge gas)
Enak kan kalo jawab nya pake Dalil.. hehe, kalo masih ada yang bilang “ah tapi kan…
begini, begitu..” yaa itu tergantung iman kalian kepada tuhan kalian
Jihad yang Allah perintahkan adalah jihad melawan orang-orang kafir yang menolak
islam, Jihad yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan adalah jihad tanpa
mencaci dan memaki, dan yang paling penting Tuhan kita dan Nabi Nya tidak pernah
mengajarkan kita DEMO. Dan DEMO bukan JIHAD. Apalagi di tambah dengan ejekan,
cacian, hinaan kepada pemimpin satu negara yang menyebabkan KEWIBAWAAN
NEGARA bisa hilang.
“Janganlah kalian mencela para pemimpin kalian, jangan menipu mereka, jangan marah
kepada mereka, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, karena urusannya sudah
dekat”
(H.R Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah dengan sanad yang baik (jayyid))
Wallahu a’lam bi shawaab, menurut ana yang ana dapat dari beberapa asatdiza kita
1. Ciptakan generasi rabbani yang taat kepada Allah dan Rasul Nya, karena
jika Rakyat nya baik, maka Allah akan mengangkat pimpinan yang baik
pula.
Sepakat ya ?