Anda di halaman 1dari 5

MUSLIM & PEMIMPIN-Nya

Oleh : Kevin Kautsar

1. Sikap Muslim yang seharusnya kepada Pemimpin-Nya.

Firman Allah (Tuhan mu dan Tuhan ku)


“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu.” (QS.An Nisa’ [4] : 59)

Sabda Guru kita, Utusan Allah Azza Wa Jalla,


Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam :

“Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam
ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di
tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya
adalah jasad manusia. “ Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika
aku menemui zaman seperti itu?” Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada
pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu.
Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.” (HR. Muslim no. 1847. Lihat penjelasan
hadits ini dalam Muroqotul Mafatih Syarh Misykah Al Mashobih, 15/343, Maktabah
Syamilah)

“Seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam perkara yang dia sukai atau benci
selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat. Apabila diperintahkan untuk bermaksiat,
maka tidak ada kewajiban mendengar dan taat.” (HR. Bukhari no. 7144)

Sebagian Netizen akan berkata :


“Oke-oke, berarti sikap kita pertama kepada pemimpin kita adalah TAAT dan PATUH.
Tapi kan mereka juga manusia yang bisa aja salah, kalo mereka salah masa kita gab oleh
kasih tau ? masa kita diemin aja ?”

Baik, kita masuk Poin ke 2.


2. Menasihati Pemimpin sesuai Sunnah

Panutan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan dalam Sabda-
nya :
“Barang siapa yang ingin menasehati para penguasa dengan suatu urusan maka jangan
dengan terang-terangan. Akan tetapi pegang tangannya, berduaanlah. Apabila
nasehatnya diterima makaitulah yang diharapkan, bila tidak diterima maka anda telah
menyampaikan haknya”
(HR Ahmad : 15369, dishahihkan oleh Al Albani di kitab Fi Dzilalil Jannah :1096).

Indah kan ?

Nasihatin nya berdua aja bro.. jangan teriak-teriak di pinggir jalan

Sebagian Netizen akan berkata :

“Mana mungkin bisa, kita kan bukan mentri yang deket ama presiden, sementara hak kita
di Dzholimi oleh mereka, kita ga bisa kasih tau secara langsung.. Gimana Dong
?!!!”(Ngetik nya sambal nge gas)

Baik, kita jawab lagi.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


“Akan muncul kezhaliman demi kezhaliman dari penguasa, dan perkara-perkara yang
kalian ingkari dari mereka.” Para Shahabat berkata: “Ya Rasulullah, Lalu apa yang
engkau perintahkan kepada kami? Beliau Shalallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab:“Kalian
tunaikan hak penguasa atas kalian, dan kalian meminta kepada Allah hak kalian atas
penguasa”.
(HR. Al-Bukhary)

Enak kan kalo jawab nya pake Dalil.. hehe, kalo masih ada yang bilang “ah tapi kan…
begini, begitu..” yaa itu tergantung iman kalian kepada tuhan kalian

Sebagian Netizen akan berkata lagi :


“ente ini ga tau apa Al-Qur’an Surat Ar-Ra’ad ayat 11 ? hah ? POKOK NYA KITA HARUS
JIHAAADDD!!..”

Baik sekarang kita masuk ke poin ke-3


3. Jihad yang disalah Artikan

Jihad yang Allah perintahkan adalah jihad melawan orang-orang kafir yang menolak
islam, Jihad yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan adalah jihad tanpa
mencaci dan memaki, dan yang paling penting Tuhan kita dan Nabi Nya tidak pernah
mengajarkan kita DEMO. Dan DEMO bukan JIHAD. Apalagi di tambah dengan ejekan,
cacian, hinaan kepada pemimpin satu negara yang menyebabkan KEWIBAWAAN
NEGARA bisa hilang.

Allah ta’ala Berfirman dalam Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 11 :


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan
pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Analogi Pemikiran :
Jika saya adalah seorang ayah yg mempunyai beberapa anak, kemudian 1 anak saya ada
yg kurang setuju dengan pendapat saya kemudian dia mencela saya dengan keras di
depan istri dan anak-anak saya yg lain tanpa adab bahkan sampai tetangga mendengar..
apakah saya tidak malu dan tidak marah kepada anak yg selalu saya urus makan,
minum dan buang kotoran nya dari kecil ?… apakah mungkin saya akan meng gubris
protesan anak saya ?.. atau saya malah marah dan menghukum nya ?

Itulah yg di rasakan pemimpin kita saudaraku sekalian jika kita berDEMOnstrasi di


depan istana

nya dengan teriak-teriak menggunakan kata kata yg “Subhaanallah”.. Jadi saudaraku


sekalian, jika ada sesuatu yang tidak kita sukai dari pemimpin kita, apa yg mesti kita
lakukan ? jawaban nya DOA-Kan.. Doa itu adalah senjata nya orang mukmin saudaraku
sekalian, bisa menembus tembok istana dan langsung masuk ke relung hati pak
Presiden.. dan kita harus yakin bahwa Allah Selalu mendengar dan mengabulkan doa
hamba Nya.. APALAGI HAMBA NYA YG SEDANG DI DZHOLIMI. Kalau kita memang
merasa di Dzholimi kemudian kita malah teriak-teriak sambil memaki maka tidak aka
nada manfaat yang dating kepada kita melainkan DOSA.

Kita masuk kepada Poin ke 4


4. Apasih DOSA nya menghina Pemimpin ?

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam Bersabda :


“Barangsiapa yang menghinakan pemimpin Allah di bumi, Allah akan hinakan dia..”
(H.R atTirmidzi no 2150 dihasankan oleh atTirmidzi dan al-Albany)

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:


“Tidaklah suatu kaum berjalan menuju pemimpin Allah dengan tujuan untuk
menghinakannya, kecuali Allah akan hinakan ia sebelum hari kiamat..”
(H.R alBazzar no 2848)

Hadits-hadits tersebut juga merupakan dalil larangan demonstrasi dengan menjelek-


jelekkan kebijakan penguasa. Perbuatan demonstrasi bukanlah dari Islam, namun ditiru
dari negeri-negeri kafir. Demikian juga menjelekjelekkan dan meruntuhkan
kewibawaan pemerintah melalui tulisan-tulisan di media massa, buletin, maupun blog,
web, maupun social media di internet.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Janganlah kalian mencela para pemimpin kalian, jangan menipu mereka, jangan marah
kepada mereka, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, karena urusannya sudah
dekat”
(H.R Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah dengan sanad yang baik (jayyid))

Baik, udah jelas ya.. sekarang kita masuk ke poin terakhir..


5. SOLUSI

Wallahu a’lam bi shawaab, menurut ana yang ana dapat dari beberapa asatdiza kita

1. Kembali kepada Tauhid yang benar dan Hilangkan Kesyirikan

1. Fokus kepada penegakkan Sunnah-Sunnah dan menghapuskan Bid’ah

1. Ciptakan generasi rabbani yang taat kepada Allah dan Rasul Nya, karena
jika Rakyat nya baik, maka Allah akan mengangkat pimpinan yang baik
pula.

Perhatikanlah firman Allah Ta’ala,


“Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman
bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan” [al-An’âm/6:129]

Intinya, kalua mau pemimpin yang baik.. KITA-NYA BAIK DULU

Sepakat ya ?

Wallahu a’lam bi shawwab

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai