Makalah Biokimia Vitamin
Makalah Biokimia Vitamin
BAB I PENDAHULUAN………..………………………………………………….. 1
A. PENGERTIAN VITAMIN………..…………………………………………. 2
B. MACAM-MACAM DAN GOLONGAN VITAMIN ………………………. 2
C. MANFAAT VITAMIN………….…………………………………………... 6
D. METABOLISME VITAMIN………………………………………………... 7
A. KESIMPULAN ………………………………………………………….…. 8
B. SARAN ………………………………………………………………….…. 8
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ VITAMIN DAN PROSES
METABOLISME DI DALAM TUBUH ”. Makalah ini berisi tentang apa itu vitamin, macam-
macam vitamin dan fungsinya serta proses metabolismeya di dalam tubuh.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
mengharap kritik dan saran guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai penulis adalah untuk memberikan informasi kepada
pembaca tentang Vitamin dan Proses Metabolisme dalam Tubuh.
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu vitamin
2. Untuk mengetahui macam-macam vitamin
3. Untuk mengetahui manfaat vitamin
4. Untuk mengetahui proses metabolisme vitamin dalam tubuh
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu kelompok vitamin-vitamin yang
disebut B-kompleks. Vitamin B1 larut dalam air, tidak larut dalam minyak dan dalam
zat-zat pelarut lemak, stabil terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada suasana
biasa atau netral. Tiamin mudah larut dalam air, sehingga di dalam usus halus mudah
diserap kedalam mukosa. Di dalam sel epitel mukosa usus, thiamin difosforilasikan
dengan pertolongan ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae ke hati. Thiamin
dieskresikan di dalam urine pada keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap tingkat
konsumsi, tetapi pada kondisi defisien hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.
c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak, stabil dalam
pemanasan dalam larutan asam mineral dan tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi
sensitive terhadap larutan alkali, dimana terurai irreversible oleh sinar ultraviolet
maupun oleh cahaya biasa. Vitamin ini diketemukan sebagai pigmen kuning kehijauan
yang bersifat fluoresen (mengeluarkan cahaya) dalam susu. Dalam bentuk murni adalah
kristal kuning, larut air, tahan panas, oksidasi dan asam tetapi tidak tahan dengan alkali
dan cahaya terutama sinar ultraviolet.
Riboflavin bebas terdapat di dalam bahan makanan dan larut di dalam air sehingga
mudah diserap dari rongga usus ke dalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus,
riboflavin bebas mengalami fosforilasi dengan pertolongan ATP dan sebagai FMN
(Flavin Mononukleotida) dialirkan melalui vena portale ke hati.
d. Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi
, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar
dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan
vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa
sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara
lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan
mual.
3
dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari
daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang
hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit
pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram
otot serta kesulitan untuk tidur.
4
Anemia Persiosa adalah penyakit gangguan gizi yang dapat disembuhkan dengan pembe
rian makanan yang mengandung 100-200 gram hati sapi. Bentuk utama vitamin ini
dalam makanan adalah 5-doeksiadenolsilkobalamin, metilkobalamin, dan
hidroksobalamin. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu
diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
Absorpsi vitamin B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik. Di dalam sekresi
gaster terdapat enzim transferase yang disebut Faktor Intrinsik (FI). Faktor Intrinsik
mengikat vitamin B12 yang membuat vitamin ini resistan terhadap serangan mikroba
yang menghuni rongga usus. Pada manusia, FI dihasilkan oleh sel-sel cardia ventriculi.
b. Vitamin A (retinol)
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A
merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoiddan prekursor atau provitamin
A atau karotenoid yang mempunyai aktivitas bilogik sebagai retinol. Vitamin A esensial
untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Disamping itu kekurangan
vitamin A meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran
pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan
keterlambatan pertumbuhan.
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil, ber
sama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus,
ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih
5
efesien diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten
di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan
bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian
diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati
merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disintesis oleh hati. Pengambilan
retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membrane
yang spesifik oleh RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk
kemudian diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein CRBD) dan RBP kemudian
dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel
sebagai asam retinoat.
c. Vitamin D (colecalciferol)
Vitamin D adalah nama generik dari dau molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan
kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D mencegahdan menyembuhkan riketsia, yaitu dim
ana penyaklit penyakit tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh cukup mendapat
matahari konsumsi makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam tubuh,
vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu pro hormon. Bila tubuh
tidak tidak cukup mendapat sinar matahari, vitamin perlu dipenuhi melalui makanan.
Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipidadenagn bantuan cairan empedu. Vit
amin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke
tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang, dan jaringan lain. Absorsi
vitamin D dan pada orang tua kurang efesien bila kandungan kalsium makanan rendah.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh gangguan ginjal dalam metabolisme vitamin D.
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7-
dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25 hidroksi
kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin D3. Bentuk
{25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah dan banyaknya
bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif
adalah kolsitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih
aktif dari vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh ginjal.
Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang
meningkatkan mobilisasinya.
Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor didalam serum. Hormon paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya merupakan
perantara yang merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi taraf konsumsi
kalsium yang rendah tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan
6
mempengaruhi sekresi PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat
dari makanan mempunyai pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
d. Vitamin E (tokoferol)
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran dan
sterilitas pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak
gandum dan dinamakan tokoferol. Sekarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan
vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif
secara biologik.
Fungsi vitamin E:
Ø Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus
hidroksil.
Ø Melindungi asam lemak jenuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi
radikal bebas.
Sebanyak 20-80 tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel.
Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai
panjang tidak jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam system limfe
dilakukan oleh kilo micrón untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokoferol
diangkut oleh very low-density lipoprotein /VLDL masuk kedalam plasma, sedangkan
sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui empedu.
Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel perifer low-density
lipoprotein/ LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel
dimana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan
reticulum endoplasma.
e. Vitamin K (fitomenadion)
Vitamin K ialah 2-methyl, 1,4-naphthoquinone Sekarang terdapat sejumlah derivate
yang semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin K. Bentuk induk dari vitamin K
disebut Menadion oleh IUPAC dan Menaquion oleh IUNS. Vitamin K cukup tahan
terhadap panastetapi tidak tahan terhadap alcali dan cahaya. Vitamin K tidak dapat
disintesa oleh tubuh, tetapi suplai vitamin K bagi tubuh berasal dari bahan makanan
dan dari sintesa oleh mikroflor usus yang menghasilkan menaquinone. Untuk
penyerapan vitamin K diperlukan garam empedu dan lemak didalam hidangan. Garam
empedu dan lemak dicerna membentuk misel (misell) yang berfungsi sebagai transport
carrier bagi vitamin K tersebut.
7
Sangat dibutuhkan untuk menjaga siste kesehatan tubuh sehingg seluruh proses metabolism
yang terjadi di dalam tubuh dapat berjalan dengan baik.
Sebagaimana kita ketahui bahwa vitamin adalah zat yang sangat dibutuhkan tubuh kita untuk
melakukan proses metabolisme dalam tubuh. Namun, manfaat vitamin tersebut tidak dapat
diperoleh tanpa asupan makanan dengan kandungan vitamin yang cukup.
Jika tubuh kita kekurangan vitamin dapat menimbulkan gangguan metabolisme dan berakibat
buruk bagi kesehatan tubuh kita, kekurangan vitamin ini dikenal dengan sebutan
avitaminosis.
a. Manfaat Vitamin A
1. Mencegah dan menghindarkan kita dari gangguan mata.
2. Mencegah penyakit kulit.
3. Sebagai Antioksidan dan pelindung dari penyakit kanker.
4. Menambah sistem kekebalan.
c. Manfaat Vitamin C
1. Sebagai Antioksidan alami yang sangat baik.
2. Membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
3. Menjaga dan Membantu pertumbuhan serta memperbaiki jaringan yang rusak.
4. Menghindarkan kita dari penyakit kanker.
5. Membantu menyerap zat besi ke dalam tubuh.
d. Manfaat Vitamin D
1. Sebagai pelindung otot.
2. Membantu penyerapan kalsium dan fosfor.
3. Membantu perkembangan dan pertumbuhan gusi maupun gigi.
e. Manfaat Vitamin E
1. Sebagai Antioksidan untuk menghindarkan kita dari penyakit kanker maupun
serangan jantung.
2. Membantu menjaga maupun meningkatkan fertilitas/kesuburan
3. Mencegah radikal bebas yang menyerang sel tubuh.
4. Membantu mempercepat proses pembekuan darah saat terjadi luka.
8
f. Manfaat Vitamin K
1. Mempercepat proses pembekuan sel darah saat terjadi luka.
2. Memperbaiki susunan pertumbuhan tulang.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai
makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan,
hewan, sampai makhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manusia. Di dalam proses ini,
makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa
atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang
penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu
mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat
dikeluarkan dari tubuh.
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam, yaitu vitamin B kompleks dan
vitamin C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh system pembuangan tubuh.
Akibatmya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut tiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat
dari sayur, buah dan produk hewani, seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan
atau minuman tidak berada dalan keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun
kimia. Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap
didalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan
prinsip proses penyerapan antara vitamin larut dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan
diserap secara difusi pasif dan kemudian didalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron
(lipoprotein) yang kemudian diserap system limfak, kemudian bergabung dengan saluran darah
untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran
darah dan ditransportasikan ke hati.
B. Kelebihan vitamin
9
a. Sering terjadi pada vitamin A, D, E, K (lifofil) dan tidak pada vitamin komplek dan C
(hidrofil, yang jika kelebihan mudah dibuang melaui urin).
b. Hipervitaminosis A, dengan gejala sakit kepala, muntah-muntah, kelainan kulit, sakit
tulang, dan pertumbuhan terhambat.
c. Hipervitaminosis C, merupakan agresson yang kuat pada lambung akibat dari HCI lambung
yang meningkat, radang usus, maag, dll.
C. Kekurangan vitamin
BAB III
PENUTUP
10
3.1 Kesimpulan
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk Membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Yang diantaranya Vitamin
terdapat banyak macamnya seperti Vitamin A, Vitamin B, B1, B2, B3, B5, B6, B12. Vitamin
larut air jenis vitamin C dan semua golongan vitamin B ini larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan
Vitamin yang larut air adalah : vitamin C, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3,
vitamin B5, vitamin B6, vitamin B12. Vitamin larut lemak adalah : vitamin A, vitamin D,
vitamin E, vitamin K. Metabolisme vitamin : vitamin A, asam ascorbat (vitamin C), vitamin D,
thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), asam pantotenat (vitamin B5)
, vitamin B6, vitamin E.
Kelebihan vitamin sering terjadi pada vitamin A, D, E, dan K dan tidak pada vitamin komplek da
n C, hipervitaminosis A dan C. Sedangkan kekurangan vitamin akan mengakibatkan
hipovitaminosis.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan vitamin di dalam
tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola
makan dan menkomsumsi makanan yang seimbang.
Daftar pustaka
11
http://www.peterparkerblog.com/2460/manfaat-vitamin/
https://www.slideshare.net/mobile/edihardx/metabolisme-protein-karbohidrat-lipid-
vitamin-dan-mineral
Khomsan, A. (2004) Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas hidup. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia
Sediaoetama, AD. (2006). Ilmu Gizi I. Jakarta: Dan Rakyat.
12