Anda di halaman 1dari 7

BED SITE TEACHING (BST)

FARINGITIS AKUT EC INFEKSI BAKTERI


Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
SMF Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok

Disusun oleh:
Firman Drajat Utama 12100118020
Sarah Nabila Rachmi 12100118053
Clarisa Rahmawati Putri 12100118070

Preseptor:
Fajar Nawawi, dr., Sp.THT-KL

SMF ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
RSUD AL ISLAM BANDUNG
2019
KASUS
I. IDENTITAS
– Nama : Ny.I
– Jenis Kelamin : Perempuan
– Usia : 39 tahun
– Alamat : Cipamokolan
– Agama : Islam
– Status : Sudah menikah
– Suku : Sunda
– Tanggal pemeriksaan: Juli 2019

II. ANAMNESIS
 Keluhan Utama
Nyeri menelan
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli klinik THT Rumah Sakit Al-Islam Bandung dengan keluhan
nyeri menelan. Keluhan ini dirasakan terus menerus sejak seminggu yang lalu. Pasien
merasakan nyeri terutama ketika sedang makan dan menelan ludah.
Pasien mengatakan keluhannya disertai batuk-batuk karena tenggoroknya terasa
kering dan gatal. Hal ini membuatnya menjadi kurang napsu makan. Pasien
mengatakan batuknya ini sering terjadi sampai membuatnya membuatnya sulit tidur.
Pasien mengeluhkan sakit kepala, menurutnya hal ini timbul tiap kali ia batuk-batuk.
Pasien juga mengeluhkan adanya badan yang sedikit demam.
Pasien menyangkal adanya perasaan mengganjal pada tenggorokannya dan tidak
ada keluhan mendengkur pada saat tidur. Pasien menyangkal adanya bau mulut, jumlah
ludah yang menjadi lebih banyak, suara bergumam, bengkak pada bagian bawah
rahang, atapun nyeri telinga. Pasien menyangkal adanya hidung yang meler. Pasien
menyangkal adanya hidung tersumbat yang disertai nyeri pada pipi, belakang mata dan
dahi ataupun adanya cairan hidung yang tertelan. Pasien tidak mengeluhkan adanya
nyeri pada telinga, keluarnya cairan dari telinga dan rasa penuh pada telinga.
Sebelum keluhan dirasakan, pasien mengaku sering mengonsumsi makanan pedas
dan berminyak. Pasien sering mengalami sakit tenggorokan sebelumnya. Pasien sudah
mengobati keluhannya sekarang dengan menggunakan FG troches, akan tetapi keluhan
tidak kunjung membaik.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering mengalami nyeri tenggorokan sebelumnya, akan tetapi menurutnya tidak
separah sekarang. Riwayat alergi, asthma disangkal oleh pasien.
 Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarganya yang mengeluhkan hal serupa

III. PEMERIKSAAN FISIK


 Status Generalis
Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Status gizi : Baik
BB : 65 kg
TB : 155 cm
Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, regular,equal, dan isi cukup
Suhu : 37,0 C
Pernapasan : 22 kali/menit
Kepala :
Mata
◦ Letak : Simetris
◦ Palpebra : Normal
◦ Konjungtiva : Anemis -/-
◦ Sklera : Ikterik -/-
◦ Kornea : Normal
◦ Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm / 3 mm, refleks cahaya
langsung & tidak langsung +/+
Leher : KGB: tidak membesar , Abses : tidak ada Kaku kuduk (-), Deviasi trakea
PembesaranJVP(-), Pembesaran Tiroid (-)
Thorax : Bentuk dan gerak : simetri, Retraksi dinding dada (-)
Cor : BJ murni regular, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : VBS kiri = Kanan, Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen : Datar lembut, Hepar/Lien tidak teraba, Bising usus (+) normal, Nyeri
tekan (-), Nyeri lepas (-), Pekak pindah (-), Pekak samping (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-/-), Sianosis (-/-)
Neurologis : Refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-)
 Status Lokalis Telinga

Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Preaurikula Kongenital Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Radang & tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Aurikula Kongenital Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Radang & tumor Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada
Postaurikula Kongenital Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fistula Tidak ada Tidak ada
Fluktuasi Tidak ada Tidak ada
CAE Kongenital Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Kulit Tenang Tenang
Sekret Tidak ada Tidak ada
Serumen + +
Edema Tidak ada Tidak ada
Jaringan granulasi Tidak ada Tidak ada
Membrana Timpani Warna Putih keabuan Putih keabuan
Intak Intak Intak
Refleks cahaya (+) (+)

Tes Pendengaran Rinne Test Normal Normal


Webber Test Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi
Swabach Normal Normal
 Status Lokalis Hidung

Nasal
Pemeriksaan
Dextra Sinistra
Keadaan Luar Bentuk & ukuran Dalam batas normal Dalam batas normal

Rhinoskopi Mukosa Hyperemis (-) Hyperemis (-)


Anterior Sekret (-) (-)
Concha Normal Normal
Septum Tidak deviasi Tidak deviasi
Polip/tumor - -
Pasase udara + +
Rhinoskopi Mukosa
Posterior Koana Tidak Tidak
Sekret Dilakukan Dilakukan
Polip

 Status Lokalis Rongga Mulut

Bagian Kelainan Keterangan

Mukosa mulut Tenang/Normal


Lidah Bersih, basah, gerakan normal ke segala arah
Palatum molle Tenang, simetris
Mulut
Gigi geligi Caries (-), Gigi bolong (-)
Uvula Simetris
Halitosis (-)
Mukosa Hyperemis (+)
Besar T1-T1
Tonsil
Kripta Tidak melebar
Detritus -/-
Mukosa Hyperemis
Granula Tidak ditemukan
Faring
Post nasal drip Tidak ditemukan
Eksudat (+)

Epiglotis
Kartilago aritenoid
Laring Plika ariepiglotis Tidak dilakukan
Plika vestibularis
Plika vokalis
 Status Lokalis Maksilofasial

Bagian Kelainan

Bentuk Simetris
Parese N. kranialis -
Inspeksi Sinus maksila dan frontalis Tidak membengkak
Tes palpasi dan perkusi di wajah (sinus tidak nyeri
maksila/sinus frontalis)
Alergic shiner -
Allergic salute -
Allergic crease -

 Status Lokalis Leher

Bagian Kelainan

Kaku kuduk -
KGB Pembesaran KGB (+)
Submandibulla, bilateral, 1x1x1 cm,
terfiksasi, nyeri tekan (+)
Tiroid Tidak ada pembesaran
Massa/benjolan Tidak ada

IV. RESUME
Wanita berusia 39 tahun datang dengan keluhan nyeri menelan. Keluhan ini dirasakan
terus menerus sejak seminggu yang lalu. Pasien merasakan nyeri terutama ketika sedang
makan dan menelan ludah. Pasien mengatakan keluhannya disertai batuk-batuk karena
tenggoroknya terasa kering dan gatal. Hal ini membuatnya menjadi kurang napsu makan.
Pasien mengatakan batuknya ini sering terjadi sampai membuatnya membuatnya sulit tidur.
Pasien mengeluhkan sakit kepala, menurutnya hal ini timbul tiap kali ia batuk-batuk.
Pasien juga mengeluhkan adanya badan yang sedikit demam. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan tanda-tanda vital dalam batas normal, pada pemeriksaan rongga mulut tonsil
T2/T2 hiperemis, faring hiperemis dan eksudat (+). Terdapat pembesaran KGB pada
submandibulla, bilateral, 1x1x1 cm, terfiksasi, nyeri tekan (+)
V. DIAGNOSIS BANDING
 Odinofagia ec Faringitis akut ec infeksi bakteri
Faringitis akut ec infeksi virus
Tonsilitis akut
VI. DIAGNOSIS KERJA
Odinofagia ec Faringitis akut ec infeksi bakteri

VII. USULAN PEMERIKSAAN


 Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Hitung jenis leukosit)
 Pewarnaan gram apus tenggorok
 Kultur apus tenggorok

VIII. TATALAKSANA
 Non Farmakologi
o Istirahat cukup
o Minum air putih yang cukup
o Kumur dengan air hangat atau obat kumur antiseptic 2x sehari
 Farmakologi
o Antibiotik : amoksisilin 3x500mg selama 6-10 hari
o Kortikosteroid : deksametasone 3x0,5mg selama 3 hari
o Antitusif : Kodein 3x10mg, prn
IX. PROGNOSIS
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai