Anda di halaman 1dari 29

CV.

PREMA WANGUN JAYA

BAB III
PENDEKATAN METODOLOGI
3.1 UMUM

3.1.1 Dasar Hukum


Pedoman kriteria dan standar yang dipakai dalam melaksanakan kegiatan ini
adalah sesuai dengan kriteria dan standard bangunan pengairan yang diterbitkan
oleh Dirjen Pengairan dan harus berpedoman kepada :
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang
Sungai.
c. Peraturan Presiden (Perpres) RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah beserta perubahan-perubahannya.
d. Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR)
No. 09 Tahun 2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR)
No. 10 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air dan Tata
Pengairan.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR)
No. 06 Tahun 2015 tentang eksploitasi pemeliharaan sumber air dan bangunan
pengairan.
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR)
No. 04 Tahun 2015 tentang Kriteria Dan Pemetaan Wilayah Sungai.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2013 tentang
Perubahan Peraturan Menteri PU No. 7/PRT/M/2011 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi tanggal 31
Mei 2011.

III-1
CV. PREMA WANGUN JAYA

3.1.2 Lingkup Pekerjaan Supervisi


Metode pelaksanaan untuk tiap-tiap lingkup pekerjaan di jelaskan secara
umum sebagai berikut:
Standar Yang Digunakan
Pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang dilakukan untuk semua jenis
pekerjaan pada pekerjaan supervisi mengacu pada standar antara lain:
 SNI (Standar Nasional Indonesia)
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI 1971) atau peraturan
penggantinya
 Standar Internasional (ASTM, AASTHO, BS, JIS atau standar lain yang
sejenis)
1. Persiapan dan Orientasi Lapangan Awal.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap awal pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Melaksanakan orientasi lapangan awal terhadap rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan.
 Melaksanakan kajian terhadap hasil perencanaan setelah dilakukan
peninjauan awal lapangan.
 Melaksanakan sosialisasi
2. Pembuatan dan Perbaikan Desain
Konsultan supervisi dalam pelaksanaannya melihat situasi kondisi lapangan
perlu mengadakan pembuatan/perbaikan desain dan penggambaran secara detail
konstruksi apabila terjadi penambahan ataupun perubahan konstruksi yang signifikan
dari rencana yang ada dalam Dokumen Kontrak konstruksi.
3. Supervisi Konstruksi
Konsultan supervisi akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi
secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam
pelaksanaannya, yaitu :
a. Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction) dengan kegiatan meliputi
mobilisasi tim konsultan, evaluasi organisasi pelaksanaan di lapangan dan
koordinasi dengan pihak terkait.

III-2
CV. PREMA WANGUN JAYA

b. Saat Awal Proyek (At-Project Starting) meliputi koordinasi awal dengan pihak
proyek dan kontraktor, pengecekan bersama terkait dengan item-item
pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, sistem kerja dll.
c. Pelaksanaan Proyek (Project Construction) dengan kegiatan meliputi
pengendalian teknis pelaksanaan pekerjaan, pengukuran/pemeriksaan hasil
pekerjaan dan pembayarannya (Bulanan), monitoring dan pelaporan
pelaksanaan pekerjaan, pengendalian kualitas dan pengetesan hasil pekerjaan
dan semua kegiatan tersebut didokumentasikan.
d. Saat Proyek Selesai (Project Completion) dengan kegiatan meliputi masa
pemeliharaan, pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan, pembayaran
akhir dan evaluasi dan penilaian pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.

3.1.3 Pendekatan Operasional


Konsultan akan memberikan jasa-jasa teknis secara efisien dan efektif dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Beberapa langkah yang akan di lakukan antara lain;

 Organisasi dan Staffing


Konsultan akan mengajukan tim yang qualified dalam rencana pelaksanaan
pekerjaan ini. Semua anggota tim yang diusulkan merupakan tenaga ahli yang
berkualitas menurut spesialisasi yang diperlukan.

 Modulus kerja
Semua pekerjaan akan di tangani oleh konsultan supervisi yang mempunyai
tempat kerja di dalam kota dan memungkinkan untuk aktif terlibat dalam semua
aktivitas konstruksi. Konsultan akan proaktif untuk melakukan konsultasi dengan
direksi pekerjaan dan instansi terkait untuk memberikan hasil yang maksimal.
Semua pengalaman, standar dan analisa sejenis yang pernah dilakukan konsultan
akan digunakan untuk memberikan hasil maksimal.

 Tanggung Jawab Pekerjaan


Team leader akan memikul tanggung jawab keseluruhan terhadap hasil pekerjaan
dan aktivitas yang dilakukan di lapangan. Semua pekerjaan akan mengacu pada
standar kerja jasa konsultasi dari PPK Operasional dan Pemeliharaan Sumber
Daya Air IV, dan Team Konsultan yang melaksanakan harus berpengalaman

III-3
CV. PREMA WANGUN JAYA

dalam pekerjaan engineering service di lingkungan Balai Wilayah Sungai Bali-


Penida.

3.1.4 Pendekatan Teknis


Hasil yang baik hanya akan dapat tercapai apabila terdapat beberapa syarat
antara lain;
- Desain yang benar
- Penerapan peraturan standar resmi
- Pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis.
Penentuan tahapan-tahapan yang jelas dalam mempertimbangan kondisi
lapangan memberikan andil dalam terciptanya kondisi kerja yang sistematis dan
efisien. Dalam pelaksanaan pekerjaan supervisi desain yang diajukan oleh
kontraktor, konsultan akan mengikuti peraturan-peraturan, kode-kode, dan standar-
standar yang berlaku yang telah tercantum dalam dokumen kontrak atau yang
diterbitkan dan digunakan secara umum di Indonesia.
Standar yang digunakan antara lain:
- Standard Industri Indonesia, SII
- Standar Nasional Indonesia (SNI)
- Standar uji bahan: ASTM,JIS, BS, ISO, dll
- Standar pelaksanaan: AWS, dll

3.2 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SUPERVISI

3.2.1 Kegiatan Sebelum Pelaksanaan Konstruksi


Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan awal yang sangat penting bagi
suksesnya pelaksanaan konstruksi karena pada periode ini segala sesuatu yang
berhubungangan dengan evaluasi desain maupun persiapan Kontraktor, akan
dilakukan secara detail, diantaranya adalah:
- Penentuan dan penetapan anggota tim konsultan di lapangan.
- Evaluasi Dokumen Kontrak, Gambar Rencana dan Spesifikesi teknis.
Evaluasi terhadap dokumen kontrak perlu dilakukan untuk menyamakan
persepsi dan pemahaman terhadap kontrak, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
pada saat pelaksanaan konstruksi. Gambar Rencana yang telah dibuat perlu dicek
kembali sebelum pekerjaan Konstruksi dilaksanakan, sehingga beberapa bagian dari

III-4
CV. PREMA WANGUN JAYA

gambar rencana yang mungkin tidak sesuai dengan keadaan saat ini dapat
dilakukan evaluasi dan perbaikan terlebih dahulu.

Dalam Dokumen Spesifikasi Teknis juga jika ditemukan pasal-pasal yang tidak
mungkin untuk dilaksanakan dengan kondisi setempat, karena itu perlu diadakan
evaluasi.
- Evaluasi terhadap Program Kerja Kontraktor.
Pelaksanaan konstruksi akan terselenggara dengan baik apabila didukung
dengan personil, peralatan dan perlengkapan teknis lainnya secara lengkap
dengan kondisi baik serta tepat waktu dalam pengadaannya. Untuk itu Konsultan
akan memeriksa dan memberikan saran-saran yang mencakup proses mobilisasi
berikut ini:
 Rencana Lay Out Base Camp.
 Mobilisasi personil dan peralatan kantor.
 Membangun Construction Plan, Kantor dan sarana lain yang dibutuhkan.

III-5
CV. PREMA WANGUN JAYA

Mulai

Tugas dan Tanggung


Jawab Konsultan Supervisi

Tugas Administrasi Konsultan Supervisi Kontruksi

1. Menyiapkan Laporan-Laporan
- Laporan Mingguan & Bulanan Aspek Umum Pengawasan Aspek Umum Pengawasan
- Laboran Pendahuluan /Supervisi Modifikasi Desain
- Laporan Akhir
- Laboran Penagihan kontrak
- Laboran Pekerjaan Tambah
- Amandemen Kontrak & Tahapan Kegiatan
Spesifikasi

2.Membuat Berita Acara Pekerjaan


Selesai
Persiapan
3. Mengadakan Rapat - Pengurusan Administrasi
- Rapat Konsolidasi - Konsolidasi Tim
- Rapat Interm Konsultan - Penyusunan Renc. kerja

Inventarisasi Data

- Dok. Kontrak
- Dok. Pelelangan
- KAK Pek. Supervisi
- Gambar Kerja
CONCECPT

TASK

Peninjauan Lapangan Pengkajian Data

- Kondisi Eksisting - Dok. Kontrak


CONCECPT

- Inventarisasi Bentuk - Dok. Pelelangan


Kontruksi Ideal - KAK Pek. Supervisi
- Gambar Kerja

Evaluasi & Kajian Ulang

PERBEDAAN
YA
SIGNIFIKAN

REVIEW DESAIN
TIDAK
- Struktur
- Gambar
GAMBAR DESAIN - BOQ dan RAB

III-6
CV. PREMA WANGUN JAYA

Lanjutan

Pra Konstruksi

- Penyiapan Sistem Pelaporan


- Gambar Detail & Spesifikasi
- Analisa & Persetujuan Rencana
Kontraktor,Schedule,Rencana
Lokasi Pekerjaan
- Memeriksa Rencana Harian dan
Jadwal Pelaksanaan Kontraktor
- Revisi Desasin

Supervisi Konstruksi

- Jadwal Pelaksanaan Konstruksi


Mutual Check ( MC) 0% - Rencana Kerja
- Evaluasi Volume & Biaya Konst
A - Kontraktor - Meneliti Desain Konst
S - Konsultan - Evaluasi Progress Pekerjaan
S - Direksi Pekerjaan - Pengawasan Lapangan
I - Supervisi Pekerjaan Tambahan
S - Inspeksi ke suplier Material
T - Menyiapkan Lap. Inspeksi, Hasil
A Tes dan aktivitas Konst
- Supervisi Gambar Pelaksanaan
N Pelaksanaan Konstruksi - Pengawasan bahan/material
C Konst.
E ( Kontraktor ) - Pemeriksaan Usulan Rencana
pembayaran kontraktor
C
O
N
C
E
P Running test
T

Mutual Check 100 %

Pemeliharaan

Serah terima Pekerjaan

SELESAI

Gambar III-1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi

III-7
CV. PREMA WANGUN JAYA

Selain dari pada itu, Konsultan akan mengevaluasi secara detail terhadap
rencana kerja Kontraktor seperti berikut:
• Jadwal pelaksanaan pekerjaan
• Volume pekerjaan yang berpengaruh terhadap Rencana Anggaran Biaya
(MC 0)
• Metode pelaksanaan
• Metode pengujian mutu bahan dan pekerjaan terlaksana
• Sistem pelaporan
• Rapat koordinasi
Konsultan akan memeriksa, membuat koreksi perbaikan dan memberi usulan
agar diperoleh efisiensi waktu dan biaya pelaksanaan konstruksi dengan
pertimbangan yang dapat diterima secara teknis. Perlu adanya koordinasi antara
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Konsultan Supervisi dan Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan akan memberikan hasil yang baik. Rapat koordinasi
diharapkan rutin (secara mingguan atau bulanan) selama pekerjaan konstruksi.
• Penetapan organisasi proyek
• Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung
• Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang (direksi pekerjaan dan instansi
terkait)
• Sosialisasi kepada instansi terkait dan dinas pekerjaan umum mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan. Sosialisasi ini meliputi lingkup,
metode dan dampak yang akan timbul dilapangan akibat pelaksanaan
pekerjaan.
• Melakukan evaluasi terhadap desain yang ada.
• Melakukan konsultasi dengan semua stakeholder
• "Pre Construction Meeting", berupa pertemuan antara Pejabat Pembuat
Komitmen, Konsultan dan Kontraktor.
Sebelum memulai kegiatan di lapangan di mulai tiga pihak pelaku Pekerjaan
yaitu Direksi, Konsultan dan Kontraktor mengadakan koordinasi awal. Koordinasi
kerja diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan serta mencapai hasil
pekerjaan yang sebaik-baiknya. Untuk itu diperlukan kejelasan mengenai tugas,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing pihak. Dalam hal ini Konsultan
Supervisi bertugas membantu PPK Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air

III-8
CV. PREMA WANGUN JAYA

IV dalam pengawasan teknis, memberikan nasehat dan saran penyelesaian masalah


serta administrasi proyek. Selanjutnya koordinasi yang erat selama periode
pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan mengadakan pertemuan berkala secara
teratur. Hal penting dalam koordinasi awal adalah mencakup semua persiapan yang
akan dilakukan oleh masing-masing pihak. Pekerjaan persiapan tersebut mencakup:
• Organisasi dari masing-masing pelaku pekerjaan (Direksi, Konsultan dan
Kontraktor) telah ada dan dipahami dan disepakati jalur koordinasinya.
• Pembahasan mengenai spesifikasi teknis yang kurang jelas dan kurang
dimengerti.
• Bentuk serta jenis/macam pelaporan dan sistem serta batas waktu pelaporan
hendaknya telah dijelaskan dalam pertemuan awal.
• Wewenang dan tanggung jawab serta segala sanksi yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dibahas dengan jelas.
• Menentukan waktu untuk kunjungan bersama ke lokasi menentukan batas awal
serta akhir proyek serta survey lapangan dengan kondisi saat ini sebagai bahan
dalam diskusi lanjutan dan menentukan metode kerja selanjutnya.
• Hal-hal penting yang dapat menimbulkan perbedaan penafsiran akan dibahas
secara lebih seksama untuk mendapatkan kesamaan persepsi, supaya tidak
menimbulkan masalah dikemudian hari.
• Rapat ini akan menghasilkan suatu acuan dalam melaksanakan pekerjaan.

3.2.1.1 Survey Lapangan


Konsultan bersama-sama dengan Kontraktor melaksanakan sistem
peninjauan untuk menentukan lingkup pekerjaan. Selanjutnya menentukan titik
referensi yang akan digunakan dalam waktu pelaksanaan. Apabila masih terdapat
perbedaan dari hasil evaluasi, maka pada saat itu dibuat perbaikan seperlunya dan
menghitung kembali volume pekerjaan yang sebenarnya akan dilaksanakan.
Selanjutnya apabila terdapat perbedaan volume maka akan dibuatkan Dokumen
Perubahan Volume (Addendum).

3.2.1.2 Penelitian Bahan yang Digunakan


Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan Dokumen
Kontrak, maka penelitian terhadap bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
sangat penting mengingat bahan tersebut akan permanen dan tidak akan dibongkar

III-9
CV. PREMA WANGUN JAYA

lagi. Bahan yang perlu mendapat penelitian lebih awal ialah; baja ,besi beton,
semen, mortar, pasir, batu pecah (split), batu, dan sebagainya. Apabila diperlukan
Konsultan akan meninjau pabrik pembuat fasilitas hidromekanik. Data-data hasil
penelitian ini akan merupakan dasar pengawasan pekerjaan selanjutnya. Semua
penelitian tersebut harus dilakukan oleh Kontraktor dan mengajukan permintaan
persetujuan kepada PPK Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air IV melalui
Konsultan.

3.2.1.3 Pengawasan Survey Topografi


Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan gambar desain, kontraktor harus
melakukan pengukuran secara teliti sehingga diperoleh kondisi terbaru dari lokasi
pelaksanaan pekerjaan. Hasil pengukuran ini akan dijadikan sebagai dasar dalam
perhitungan volume pekerjaan tanah (galian dan timbunan), maupun untuk
menentukan letak bangunan sesuai dengan gambar desain. Semua hasil
pengukuran ini dijadikan satu dengan gambar kerja (shop drawing) yang dibuat oleh
kontraktor dan diperiksa secara teliti oleh konsultan.

3.2.1.4 Persiapan Konsultan Supervisi


Konsultan akan menyiapkan format standar untuk dipergunakan dalam
pelaksanaan pengawasan pekerjaan konstruksi, berupa format :
• Laporan harian dan mingguan.
• Laporan pengujian mutu bahan dan pekerjaan terlaksana.
• Pengukuran dan perhitungan kuantitas pekerjaan.
• Permohonan dan persetujuan melaksanakan pekerjaan.
• Pemakaian peralatan dan kendaraan.
• Korespondensi proyek.

III-10
CV. PREMA WANGUN JAYA

MULAI

Penetapan Pemenang dan


Penyerahan Lapangan

Mobilisasi
Konsultan dan Kontraktor

Konsultan Mempelajari Dokumen Pemilik Pekerjaan Kontraktor Menyiapkan


Kontrak Kontraktor dan menyiapkan undangan Rapat Program kerja ( Schedule
Menyiapkan Dok. Administrasi Pra Pelaksanaan Network Planing)
( Pre Construction Meeting) Metode Kerja

PRE CONSTRUCTION MEETING


- Menetapkan dimulainya Pekerjaan
- Menetapkan Waktu Rapat Koordinasi Mingguan dan Bulanan
- Menetapkan Sistem Perhitungan Volume
- Menetapkan Batas-batas Konstruksi
- Menetapkan Aturan dan Standard yang Digunakan
-
- Menetapkan Formular-Formulir yang di gunakan

SELESAI

Gambar III-2 Bagan Alir Pre-Constrution Meeting

III-11
CV. PREMA WANGUN JAYA

MULAI

PELAKSANAAN
KONTRAK AWAL
PEKERJAAN

PERHITUNGAN BIAYA
PEKERJAAN

TIDAK ADA
TIDAK ADA PERBEDAAN
PERUBAHAN KONTRAK
?

YA

PERSETUJUAN KONSULTAN

PERSETUJUAN SATKER / PPK

PEMBUATAN BERITA ACARA

PERUBAHAN KONTRAK

SELESAI

Gambar III-3 Bagan Alir Penentuan Base Camp

III-12
CV. PREMA WANGUN JAYA

3.2.2 Pekerjaan Saat Pelaksanaan Konstruksi


Dalam periode pelaksanaan ini kegiatan pengawasan meliputi kegiatan rutin
yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak. Apabila tahap kegiatan sebelum
pelaksanaan telah diselesaikan dengan baik, maka tahap waktu pelaksanaan ini
tidak menemui kesulitan yang berarti. Pekerjaan pokok pada waktu pelaksanaan
pekerjaan adalah pekerjaan pengawasan yang meliputi:

3.2.2.1 Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi


Pekerjaan ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan terlaksana
sesuai dengan spesifikasi. Selain melakukan pengawasan dan monitor pelaksanaan
konstruksi, Konsultan akan melakukan setiap usaha membantu Kontraktor dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada, menghindari kesalahan konstruksi,
mengoptimalkan biaya dan waktu pelaksanaan. Untuk menjamin suatu pekerjaan
dapat dilaksanakan dengan baik maka sebelum memulai suatu pekerjaan, Kontraktor
harus mengajukan surat permintaan memulai pekerjaan (Request) kepada Direksi
dalam pengajuan tersebut harus dilengkapi dengan penjelasan detail mengenai jenis
pekerjaan, lokasi pekerjaan, gambar kerja, perkiraan volume, rencana jadwal kerja,
metode pelaksanaan, kelengkapan pengujian bahan yang akan dipergunakan,
kesiapan tenaga serta material pendukung.
Konsultan atas wewenang yang diberikan Direksi membuat koreksi-koreksi
dan meminta tambahan kelengkapan lainnya yang diperlukan. Apabila seluruh
persyaratan telah dipenuhi, maka Konsultan akan memberikan rekomendasi kepada
Direksi yang selanjutnya menerbitkan surat persetujuan untuk memulai atau
melakukan pekerjaan tersebut. Selama pekerjaan berlangsung, Konsultan akan
melakukan pengawasan secara rutin dan detail terhadap metode pelaksanaan,
jumlah tenaga kerja , kondisi peralatan dan construction plan, tingkat dan mutu
produksi, penggunaan material yang lolos uji, pekerjaan pengujian mutu serta
keselamatan kerja. Konsultan akan menginformasikan dan memberikan saran
pemecahan permasalahan atas kekurangan-kekurangan, kerusakan-kerusakan serta
perbaikan-perbaikan yang harus segera diambil. Selain melakukan pengawasan
seperti tersebut diatas, Konsultan akan memonitor secara rutin terhadap tingkat
produksi dan kemajuan pekerjaan untuk disesuaikan dengan rencana kerja.
Konsultan akan membuat laporan kegiatan harian yang mencakup seluruh aspek
kegiatan pelaksanaan pekerjaan antara lain: lokasi kerja, kondisi cuaca, jumlah

III-13
CV. PREMA WANGUN JAYA

tenaga, jenis dan jumlah peralatan, perkiraan hasil pekerjaan serta kondisi-kondisi
khusus yang terjadi berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Rangkuman dari seluruh hasil pengawasan dan monitor ini akan dituangkan
dalam bentuk laporan kemajuan bulanan. Hal-hal khusus yang untuk penyelesaian
akan dilaporkan secara tertulis atau dengan mengadakan pertemuan yang
membahas perincian permasalahan yang ada dan usulan pemecahannya. Pada
setiap bagian pekerjaan yang telah selesai, Konsultan akan melakukan inspeksi
akhir. Apabila pekerjaan telah dilaksanakan dengan spesifikasi dan ketentuan lain
dalam dokumen kontrak, Konsultan segera membuat rekomendasi secara resmi
kepada kepada PPK Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air IV untuk
penerimaan pekerjaan.
Pekerjaan yang tidak akan diterima disebabkan oleh hasil pekerjaan yang
buruk dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang akan dilaporkan kepada direksi
selanjutnya ditolak dengan secara tertulis berikut catatan dan alasan penolakannya.

3.2.2.2 Pengawasan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Waktu pelaksanaan perlu pengawasan yang ketat agar tidak terjadi
kemunduran waktu pelaksanaan. Untuk melaksanakan pengawasan, konsultan akan
selalu mengacu kepada program kerja yang telah disusun oleh kontraktor dan telah
mendapatkan persetujuan dari PPK. Konsultan akan selalu mengingatkan dan
mencarikan jalan keluar apabila pelaksanaan pekerjaan mengalami keterlambatan.
Dalam melakukan pengawasan waktu ini konsultan akan memberikan surat
peringatan jika terjadi keterlambatan dari schedule pekerjaan yang telah disepakati.

3.2.2.3 Pengawasan Mutu


Pengawasan mutu ini terdiri dari beberapa urutan pekerjaan, antara lain:
• Kontraktor harus mengajukan permintaan (request) untuk mulai sesuatu
pekerjaan. Pekerjaan tidak dapat dimulai sebelum persetujuan diberikan oleh
Konsultan. Dalam pengajuan tersebut Kontraktor harus menjelaskan lokasi
pekerjaan, jenis pekerjaan, peralatan yang digunakan, pekerjaan yang
diperlukan dan perkiraan selesai suatu tahap serta perkiraan volume pekerjaan.
• Pengajuan untuk memeriksa pemasangan profil atau patok. Pekerjaan tidak
dapat dimulai sebelum pemasangan profil atau patok mendapat persetujuan
dari Konsultan.

III-14
CV. PREMA WANGUN JAYA

• Pengajuan persetujuan terhadap campuran bahan. Sebelum melakukan


pekerjaan yang memerlukan campuran bahan, maka Kontraktor harus
mengajukan permintaan persetujuan atas campuran yang diinginkan, dalam
bentuk pemeriksaan visual maupun pemeriksaan laboratorium.
• Setiap hari Kontraktor bersama-sama dengan Konsultan membuat laporan
mengenai kegiatan yang dilakukan termasuk pencatatan terhadap kemajuan
dan kejadian-kejadian penting lainnya.
Kendali mutu merupakan salah satu aspek penting dalam pengawasan teknik
ini, Konsultan akan menggunakan metode, langkah pengawasan serta sistem
pelaporan yang teliti sehingga dapat menjamin setiap pekerjaan konstruksi
terlaksana sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Pekerjaan pengendalian
mutu akan meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini:

a. Survey Lokasi Quarry


Sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai, konsultan bersama sama
dengan direksi pekerjaan / tim teknis akan meninjau keberadaan lokasi quarry, dan
melakukan estimasi volume material yang tersedia serta mengambil contoh material
untuk dilakukan pengujian di laboratorium. Hasil pengujian ini akan menentukan
kualitas material apakah dapat dipergunakan untuk pekerjaan ini dan secara volume
mencukupi atau tidak.

b. Pengujian Material
Pengujian material konstruksi dilakukan oleh Kontraktor dengan
menggunakan peralatan test di lapangan maupun di laboratorium yang disediakan
Kontraktor serta mengikuti standar prosedur pengujian seperti yang tercantum dalam
Dokumen Kontrak. Pengujian mutu dilakukan secara rutin dengan mengambil contoh
secara acak pada lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Konsultan. Secara garis
besarnya pengujian akan mencakup:
a. Pengujian Material Konstruksi
Pengujian material ini dilaksanakan pada pra konstruksi dan pada saat
konstruksi. Pengujian material pra konstruksi dilaksanakan untuk mengecek
kualitas bahan yang akan dipergunakan. Penerimaan suatu material akan
dilakukan dengan beberapa jalan yaitu :
- Pengujian material di laboratorium

III-15
CV. PREMA WANGUN JAYA

- Brosur yang dilengkapi dengan sertifikat hasil pengujian


- Kunjungan ke pabrik pembuat material / alat yang akan dipergunakan dan
membandingkan hasil yang dicantumkan pada sertifikat.

MULAI

KONTRAKTOR
MENGAJUKAN ALTERNATIF
LOKASI QUARRY

PENGAMBILAN SAMPEL
MATERIAL

CARI LOKASI QUARRY


YANG LAIN

PENGUJIAN SAMPEL
MATERIAL

TIDAK
SESUAI SPESIFIKASI

YA

PENETAPAN LOKASI QUARRY


( TIDAK HARUS SATU LOKASI )

SELESAI

Gambar III-4 Bagan Alir Pengajuan Quarry

Jenis pengujian yang akan dilaksanakan akan disesuaikan dengan standart


yang telah ditentukan dalam dokumen spesifikasi teknis atau standart Nasional
Indonesia yang ada, dan jika tidak terdapat dalam SNI maka akan mengacu
pada standart internasioanal (ASTM, BS , JIS), atau standart yang sesuai.

III-16
CV. PREMA WANGUN JAYA

b. Pengujian Hasil Pekerjaan


Pengujian ini dilaksanakan pada material yang perlu pengujian lanjutan seperti
comprehessive strengt test untuk material beton. Tes kepadatan timbunan
tanah, dan test lainnya seperti diatur dalam spesifikasi teknis.
c. Pengujian Job Mix Formula (JMF)
Pengujian ini antara lain berupa tes terhadap bahan campuran untuk bahan
agregat dan beton. Konsultan akan mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi
pekerjaan pengujian laboratorium dan pengetesan di lapangan terhadap
material konstruksi yang akan dipergunakan. Berdasarkan hasil pengujian
tersebut, Konsultan akan membuat rekomendasi berupa persetujuan dan
penolakan berikut alasan teknis sesuai dengan persyaratan teknis dalam
spesifikasi.

3.2.2.4 Pengawasan Biaya Proyek


Disadari sepenuhnya pentingnya pengendalian semua biaya yang
berhubungan dengan proyek, untuk itu konsultan akan berusaha sepenuhnya dalam
hal pengendalian biaya proyek mulai dari permulaan pekerjaan sampai akhir tahap
konstruksi. Berkaitan dengan hat tersebut akan diusahakan agar tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan tambah kurang seminimal
mungkin dan menjamin prosedur konstruksi yang seefisien mungkin.

3.2.2.5 Pengawasan Administrasi


Pengawasan administrasi yang akan dilakukan antara lain :
• Semua data lapangan tersebut disimpan oleh Konsultan dan dikirimkan secara
berkala kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
• Setiap bulan Konsultan memeriksa progress kemajuan pekerjaan dari
Kontraktor dan dipergunakan sebagai bukti pembayaran dan apabila tidak
sesuai dengan data yang akan disampaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk ditinjau kembali, selanjutnya Pejabat Pembuat Komitmen akan
memproses pembayaran kepada Kontraktor.
• Apabila selama pelaksanaan proyek terdapat hal-hal yang menurut
pertimbangan Pejabat Pembuat Komitmen perlu ditubah atau disesuaikan,
maka Konsultan akan mengevaluasi perubahan tersebut dan mengusulkan ke
PPK Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air IV

III-17
CV. PREMA WANGUN JAYA

• Pembuatan Dokumen Perubahan (Change Order) untuk disetujui oleh Pejabat


Pembuat Komitmen dan Kontraktor.

MULAI

SAMPEL MATERIAL

PENGUJIAN MATERIAL

JOB MIX DESIGN

REQUEST DAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN SESUAI DENGAN
DESAIN CAMPURAN ( JOB MIX
DESIGN )

PENGUJIAN MATERIAL BAHAN


DIBONGKAR / DIPERBAIKI
OLAHAN DAN BAHAN JADI

TIDAK DITERIMA ?

YA

VERIFIKASI

SELESAI

Gambar III-5 Bagan Alir Pengujian Bahan Jadi

Dalam melaksanakan pengawasan secara administrasi, biasanya ada beberapa


dokumen yang harus disiapkan dan diperiksa yaitu:

a) Sertifikat Bulanan
Konsultan akan melakukan setiap usaha pengendalian biaya yang
berhubungan dengan proyek dari permulaan hingga akhir tahap konstruksi

III-18
CV. PREMA WANGUN JAYA

sehingga tidak melampaui batas maksimal Nilai Kontrak. Konsultan akan


memeriksa surat penagihan pembayaran dari Kontraktor. Jumlah pembayaran
akan diteliti dan dihitung terhadap pekerjaan terlaksana yang telah selesai dan
diterima secara kuantitatif maupun kualitatif yaitu berdasarkan hasil pengukuran
dan perhitungan kuantitas serta hasil pengujian mutu yang telah diperiksa dan
disetujui oleh Konsultan.
Sertifikat Bulanan yang telah diperiksa kebenarannya oleh Konsultan akan
diteruskan kepada PPK Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air IV
untuk pemeriksaan terakhir serta persetujuan pembayaran. Konsultan
menyimpan setiap data pembayaran proyek secara beruntun dan
menjumlahkan secara akumulasi sampai dengan data pembayaran bulanan
terakhir. Disamping itu, Konsultan akan membuat evaluasi secara berkala
terhadap pekerjaan sisa yang masih akan dilaksanakan untuk membuat
perkiraan biaya. Perkiraaan keseimbangan biaya pekerjaan sisa secara
berkesinambungan akan dilaporkan kepada Operasional dan Pemeliharaan
Sumber Daya Air IV. Untuk itu Konsultan akan menyiapkan jadwal pembayaran
berdasarkan kemajuan pekerjaan yang diperkirakan dan akan diperbaharui
secara berkala sejalan dengan kemajuan pekerjaan yang sebenarnya termasuk
adanya setiap perubahan jadwal pekerjaan.

b) Rencana dan Kemajuan Pelaksanaan


Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh telah ditetapkan pada
tahap pekerjaan persiapan, demikian pula jadwal kerja untuk setiap jenis
pekerjaan harus diajukan Kontraktor dalam surat permohonan memulai
pekerjaan dan ditetapkan sebelum pelaksanaan suatu jenis pekerjaan dimulai.
Konsultan akan memonitor dan mengevaluasi jadwal kerja Kontraktor secara
berkesinambungan berdasarkan data kemajuan pekerjaan mingguan.
Hal ini dilakukan untuk memperoleh data tingkat kemajuan pekerjaan,
mendeteksi kemungkinan terjadi keterlambatan termasuk faktor penyebabnya
dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang harus diambil lebih awal.
Faktor penyebab keterlambatan antara lain dapat berupa kelemahan organisasi
kerja, metode pelaksanaan, program pengendalian mutu, penyediaan material,
penugasan personil, penggunaan perlatan, sub kontraktor, dan lain-lain.
Apabila keterlambatan akan mempengaruhi Critical Path, Konsultan segera

III-19
CV. PREMA WANGUN JAYA

mengadakan rapat khusus dengan Kontraktor untuk mendiskusikan seluruh


item pekerjaan yang berkaitan dengan masalah tersebut, menunjukkan secara
tepat permasalahannya, memberikan pengarahan untuk pemecahannya dan
menginstruksikan Kontraktor untuk segera mengambil tindakan.
Penyelenggaraan program kendali waktu juga dilakukan dalam rapat koordinasi
mingguan. Dalam rapat ini dikonfirmasikan data-data tingkat kemajuan
pekerjaan mingguan terlaksana, penentu rencana kerja mingguan selanjutnya,
pelapor permasalahan dan penentu langkah-langkah perbaikan. Dengan
koordinasi yang baik akan dimungkinkan tercapainya kendali waktu
pelaksanaan pekerjaan secara optimum.

c) Pekerjaan Tambah Kurang


Dari hasil survey lapangan dan selama periode pelaksanaan pekerjaan,
terdapat kemungkinan timbulnya perubahan beberapa jenis pekerjaan yang
akan tertuang dalam bentuk perintah perubahan pekerjaan. Konsultan akan
melakukan evaluasi yang diperlukan sehubungan dengan rencana perubahan
pekerjaan baik yang diusulkan oleh pihak Kontraktor maupun oleh pihak
Direksi. Selanjutnya hasil evaluasi Konsultan ini akan diserahkan kepada
Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air IV untuk evaluasi akhir
pengambilan keputusan. Apabila rencana perubahan pekerjaan diterima,
Konsultan akan menyiapkan perintah perubahan pekerjaan untuk ditanda
tangani oleh direksi. Sebagai bahan evaluasi Konsultan akan menyiapkan data
penunjang dan membuat analisa terhadap :
• Rencana Pendahuluan pekerjaan perubahan
• Perimbangan kuantitas pekerjaan
• Kebutuhan personil dan peralatan
• Perkiraan biaya konstruksi
• Perkiraan waktu pelaksanaan
• Persyaratan umum dan spesifikasi teknik
• Aspek-aspek yang mempengaruhi keseluruhan proyek
Selanjutnya hasil evaluasi Konsultan ini akan diserahkan kepada direksi
untuk evaluasi akhir dan pengambilan keputusan. Apabila rencana perubahan
pekerjaan diterima, Konsultan akan menyiapkan perintah perubahan pekerjaan
untuk ditanda tangani direksi dan Konsultan. Pekerjaan yang tercakup dalam

III-20
CV. PREMA WANGUN JAYA

perintah perubahan akan dinilai pada harga satuan sesuai Dokumen Kontrak.
Apabila jenis pekerjaan tambahan tersebut belum tercantum didalam Dokumen
Kontrak, Konsultan akan membuat analisa harga satuan baru untuk
dipergunakan direksi dalam penentuan harga dengan Kontraktor.

MULAI

SHOPDRAWING
AS BUILT DRAWING

HARGA SATUAN PERHITUNGAN VOLUME

PERHITUNGAN BIAYA
PEKERJAAN

PERSETUJUAN KONSULTAN

PERSETUJUAN DIREKSI

BERITA ACARA PEKERJAAN

PENGAJUAN DANA
PEMBAYARAN

SELESAI

Gambar III-6 Bagan Alir Pengajuan Dana Pembayaran

3.2.2.6 Review Desain Selama Masa Konstruksi


Dalam melaksanakan pekejaan jika diperlukan review design, konsultan akan
melaksanakan berdasarkan studi yang ada (desain dasar - desain rinci) dan bersifat
task concept.
a. Melakukan review dan memberikan persetujuan terhadap semua hasil analisa,
perhitungan dan gambar konstruksi yang diajukan oleh kontraktor. Dasar
penyusunan review adalah kondisi terakhir di lapangan dari hasil pengukuran
dari konsultan dan kontraktor (shop drawing).

III-21
CV. PREMA WANGUN JAYA

b. Melakukan kajian ulang mengenai engineering design fabrication dan gambar-


gambar metode pelaksanaan yang dianggap perlu.
c. Melakukan supervisi umum terhadap semua aktivitas lapangan untuk
menjamin maksud dari design setelah melewati kajian panjang sesuai kondisi
lapangan dan jika diperlukan melakukan penyesuaian dari desain awal.
d. Melakukan kajian ulang dan membuat persetujuan terhadap laporan akhir
desain konstruksi termasuk gambar revisi yang ada.

3.2.3 Pekerjaan Setelah Pelaksanaan Konstruksi


Setelah selesai konstruksi, maka Konsultan akan melakukan kegiatan-kegiatan yang
meliputi :
a. Masa pemeliharaan (Maintenance Period).
b. Melakukan pengecekan bersama volume pekerjaan total (Final Quantity) yang
menjadi dasar kontraktor melakukan klaim akhir pembayaran
c. Pemeriksaan bersama setelah pekerjaan selesai (Final Request for Joint
Inspection) dengan kontraktor, direksi dan konsultan.
d. Serah terima pekerjaan yang telah selesai
e. Test Commisioning pekerjaan yang telah selesai
f. Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan
g. Evaluasi dan cara penilaian pekerjaan yang telah dilaksanakan
h. Penyusunan laporan penyelesaian akhir proyek (Project Completion Report)

3.3 SISTEM MANAJEMEN PROYEK

Konsultan akan melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang


diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian jadwal,
kualitas dan biaya. Hal ini dilakukan untuk:
 Mengkaji ulang jadwal, pelaksanaan konstruksi proyek yang dibuat oleh
kontraktor dan melakukan pengendalian terhadap terlaksananya jadwal
tersebut.
 Membuat “Cost Disbursement Schedule” sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

III-22
CV. PREMA WANGUN JAYA

 Menyiapkan System Management dan prosedur-prosedur yang diperlukan


untuk monitoring dan kontrol biaya agar dapat diambil langkah perbaikan yang
tepat.
 Melakukan koordinasi, supervisi, dan pengambilan keputusan untuk
mengeluarkan instruksi atas semua aspek engineering design dan aktivitas
konstruksi. Metode konstruksi ini termasuk dalam tahapan “quality control”
 Membuat semua laporan kegiatan yang telah dilakukan dan kemajuan yang
dicapai.

3.4 GAMBAR DAN SERTIFIKAT

Konsultan supervisi bertanggung jawab terhadap semua gambar desain yang


disajikan kontraktor. Konsultan harus mengawasi pembuatan gambar-gambar
konstruksi, data perencanaan, analisa perencanaan, hitungan-hitungan, petunjuk-
petunjuk operasional dan perawatan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
Urutan pembuatan gambar konstruksi harus jelas agar mudah dimengerti dan
dibaca.
Biaya semua proses pembuatan gambar pelaksanaan (shop drawing) dan As
Built Drawing serta data-data, dan perlengkapannya termasuk pengiriman harus
dimasukkan dalam intem pekerjaan kontrak administrasi.
Semua gambar konstruksi (blue print) yang dibuat dan dikirim kontraktor harus
diberi tanda/cap stempel “MOHON PERSETUJUAN”. Masing-masing gambar
copy/blue print yang dikembalikan akan ditandai dengan tanda ‘DISETUJUI’,
“DISETUJUI DENGAN PERBAIKAN” atau “DIKEMBALIKAN UNTUK DIPERBAIKI”.
Untuk gambar yang ditandai dengan “DISETUJUI” atau DISETUJUI DENGAN
PERBAIKAN” berarti memberi wewenang kepada kontraktor untuk melanjutkan
pekerjaan fisik dilapangan berdasarkan gambar-gambar yang telah diperiksa oleh
konsultan supervisi.
Persetujuan konsultan terhadap gambar-gambar pelaksanaan tidak boleh
mengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap item pekerjaan. Beberapa gambar
yang pengerjaannya dalam pengawasan konsultan supervisi antara lain;
1) Gambar Kerja (Shop Drawing)
Konsultan akan melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap
gambar rencana (shop and working drawing), program pelaksanaan pekerjaan,

III-23
CV. PREMA WANGUN JAYA

schedule pelaksanaan. Konsultan akan membantu pemberi kerja dalam


melaksanakan pekerjaan dan mengeluarkan persetujuan gambar kerja.
2) Sertifikat
Konsultan akan membantu pemberi pekerjaan dalam menyiapkan sertifikat
pembayaran bulanan, sertifikat pelaksanaan pekerjaan dan sertifikat
pemeliharaan sebagai langkah untuk mendapatkan persetujuan pembayaran
bulanan.
3) As-Built Drawing
Konsultan supervisi mengoreksi gambar as built drawing untuk disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Semua item pekerjaan yang telah disebutkan seperti
gambar pelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor harus dibuatkan gambar
aslinya di atas kertas ukuran A3, tanpa ada tanda-tanda koreksi atau adanya
perubahan-perubahan baru, sehingga antara Kontraktor dan Direksi dapat
menyetujui gambar tersebut sebagai dasar perhitungan akhir (Final Quantity).

3.1 PENGENDALIAN ADMINISTRASI TEKNIS

Pengendalian teknis di lapangan ini dimaksudkan untuk mengetahui


perkembangan dan permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan
koordinasi proyek. Laporan kemajuan proyek dibuat dalam bentuk harian, mingguan,
dan bulanan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan proyek itu.

a. Laporan harian
Laporan harian merupakan laporan mengenai seluruh pekerjaan dalam satu
hari kerja meliputi pekerjaan fisik, catatan, atau perintah-perintah yang disusun oleh
pelaksana dengan persetujuan Konsultan/ Manajemen Konstruksi (MK). Biasanya
dibuat pada akhir jam kerja. Dalam laporan harian memuat antara lain:
- Kejadian penting pada hari tersebut (seperti kesepakatan tambah/kurang
pekerjaan, perubahan desain, dan lain-lain).
- Keadaan cuaca di lokasi proyek.
- Situasi dan kondisi yang menyebabkan pekerjaan ditunda atau dihentikan.
- Material dan peralatan yang digunakan beserta jumlahnya.
- Jumlah tenaga kerja, waktu jam kerja, dan hal-hal spesifik lain yang terjadi di
lapangan.

III-24
CV. PREMA WANGUN JAYA

b. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat dari hasil rekap laporan mingguan dan harus dibuat
setiap bulan. Dalam laporan bulanan yang berisi seluruh kegiatan proyek dan
evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap rencana awal, baik pelaksanaan maupun
kegiatan- kegiatan penunjangnya. Dalam laporan bulanan terdapat hal-hal sebagai
berikut.
- Data umum proyek.
- Master schedule.
- Monthly progress report (persentase pekerjaan selama satu bulan serta
kemajuan proyek yang dicapai sampai saat laporan itu dibuat).
- Nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan.
- Catatan jenis pekerjaan selama satu bulan.
- Permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya.
- Kondisi cuaca di proyek selama satu bulan lengkap.
- Foto dokumentasi yang merupakan tolak ukur realisasi kemajuan pelaksanaan
proyek kemajuan proyek.
Laporan bulanan ini harus disahkan dahulu oleh quality control dan
ditandatangani oleh project manager sebagai bukti nilai pekerjaan yang telah
dilakukan selama satu bulan, kemudian diserahkan kepada konsultan/ Manajemen
Konstruksi (MK).

c. Rapat Koordinasi
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek masalah-masalah yang tidak terduga
dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak bisa saja muncul, untuk itu maka diperlukan
rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah secara bersama.

3.2 PENGAWASAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Pada setiap pelaksanaan pekerjaan Kontraktor berkewajiban melindungi dan


mengamankan seluruh tenaga kerja atau masyarakat umum dan peralatan dan
kemungkinan kecelakaan. Untuk keperluan ini kontraktor harus membuat pagar-
pagar pengaman, lampu penerangan pada tempat-tempat pelaksanaan, dan
dilengkapi dengan tanda-tanda pada tempat-tempat yang berbahaya, pemadam

III-25
CV. PREMA WANGUN JAYA

kebakaran dan lampu tanda kebakaran yang diletakkan pada tempat yang strategis
dalam daerah pelaksanaan.
Setelah dilaksanakan kegiatan mobilisasi, konsultan mengusulkan agar
diadakan rapat yang dhadiri oleh wakil dari proyek, wakil dari masyarakat sekitar,
konsultan, dan metode konstruksi transportasi alat berat, material dalam
hubungannya dengan aktifitas sehari-hari masyarakat di sekitar proyek. Masalah ini
memerlukan perhatian agar tidak mengganggu aktifitas lain di luar proyek.
Persiapan yang perlu dilakukan kontraktor sehubungan kegiatan ini antara lain:
- Sosialisasi awal pelaksanaan pekerjaan untuk memperoleh permakluman dari
instansi terkait dan masyarakat yang terkena impas (langsung/tidak langsung)
- Membuat rambu-rambu peringatan di lokasi proyek dan menempatkan personil
di beberapa lokasi yang rawan kemacetan (perempatan jalan)
- Pekerjaan menggunakan alat berat (crane, dump truck, trailer, bulldozer
excavator, dll)
- Aktivitas proyek yang menimbulkan berbagai dampak (kebisingan, polusi udara
dll)

3.3 PELAPORAN KONSULTAN SUPERVISI

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Konsultan berkewajiban membuat dan


menyerahkan laporan yang berkaitan dengan rencana dan hasil kegiatan Konsultan
sebagai berikut :
1) Laporan Rencana Mutu Kontrak
Laporan Rencana Mutu Kontrak ini diserahkan paling lambat 2 minggu setelah
SPMK, dan penyusunan laporan ini agar mengacu pada Permen PU No 20 /
PRT / M / 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum. Laporan ini dibuat sebanyak 2
rangkap.
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi susunan tim pengawas, program kerja, jadwal
pelaksanaan, hasil pengecekan lapangan awal dan metode pelaksanaan
pekerjaan, Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 2 (dua) rangkap.

III-26
CV. PREMA WANGUN JAYA

2) Laporan Bulanan
Laporan harus memuat keterangan mengenai mobilisasi dan demobilisasi,
kemajuan pelaksanaan pekerjaan, masalah teknis dan non teknis yang dihadapi
dan rencana pelaksanaan pekerjaan pada periode berikutnya, Laporan ini harus
disampaikan pada setiap akhir bulan dan dibuat dalam bahasa Indonesia
rangkap 2 (dua) setiap bulannya.
3) Laporan Akhir Supervisi
Laporan Akhir berisikan tentang hasil kegiatan supervisi secara menyeluruh dan
detail termasuk pelaksanaan pembuatan desain yang dilakukan selama
pelaksanaan konstruksi, Laporan ini dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap dan
diserahkan paling lambat akhir kontrak.
4) Laporan Pelaksanaan Hidromekanikal
Laporan ini berisikan tentang hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan
hidromekanikal. Dalam laporan ini harus berisi Manual Operasi & Pemeliharaan
peralatan yang dipasang serta hasil kontrol pekerjaan terhadap kesesuaian
terhadap spesifikasi yang disyaratkan. Laporan ini dibuat sebanyak 2 (dua)
rangkap dan diserahkan paling lambat akhir kontrak.
5) Laporan Pengawasan Lingkungan
Laporan ini berisi tentang kajian – kajian mengenai seberapa jauh dampak
lingkungan yang dapat terjadi akibat pelaksanaan kegiatan. Laporan ini dibuat
sebanyak 2 (dua) rangkap dan diserahkan paling lambat akhir kontrak.
6) File Video
File video yang dikumpulkan adalah video kegiatan survey, presentasi, video
dokumentasi udara dan kegiatan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan. File video dikumpulkan sebanyak 1 set file video.
7) Album Foto
Album foto yang dikumpulkan harus berisikan hasil foto yang dicetak pada studio
foto dan foto yang dicetak telah mewakili segala kegiatan konsultan baik di
lapangan maupun kantor. Pada bagian bawah foto diberi keterangan kegiatan
yang dilaksanakan sesuai foto yang dicetak. Album foto dikumpulkan sebanyak 1
album.

III-27
CV. PREMA WANGUN JAYA

8) Softcopy Eksternal Hardisk 1 TB


Keseluruhan laporan, foto, video dan aktivitas lain yang dilaksanakan oleh
konsultan harus dikumpulkan dalam media penyimpanan data dengan kapasitas
1 TB dan dikumpulkan sebanyak 1 buah Eksternal Hardisk.

3.5 ORGANISASI DAN PERSONIL KONSULTAN SUPERVISI

Dalam pelaksanaan kegiatan Perbaikan Hidromekanikal Bendungan Palasari,


Grokgak, Telaga Tunjung dan Benel di Provinsi Bali dengan lingkup pekerjaan
seperti diuraikan diatas diperlukan pelaksana kegiatan dengan kualifikasi sebagai
berikut :

1. Tenaga Profesional

a) Ketua Tim (Team Leader)


Seorang Sarjana Teknik Sipil/ Pengairan (S1) dengan pengalaman minimal 6
tahun dalam bidang planning, perencanaan, supervisi konstruksi dan manajemen
konstruksi untuk menangani pekerjaan sejenis. Tugas dan tanggung jawab Team
Leader yaitu melakukan pengendalian pelaksanaan dan kualitas pekerjaan secara
menyeluruh yang mencangkup aspek teknis, administratif dan logistik. Memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang dengan Klasifikasi Bidang Sumber
Daya Air. Perkiraan penugasan selama 8 bulan.

b) Ahli Mekanikal
Seorang Sarjana Teknik Mesin (S1) dengan pengalaman minimal 4 tahun
dalam sub bidang planning, perencanaan, supervisi dan manajemen konstruksi
untuk menangani pekerjaan sejenis. Tugas dan tanggung jawab Ahli Mekanikal yaitu
menangani pekerjaan penggantian peralatan hidromekanikal meliputi pengecekan
peralatan yang akan diganti, pengawasan pabrikasi dan pemasangan. Memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh asosiasi profesi yang telah
terakreditasi oleh lembaga yang berwenang dengan Klasifikasi Ahli Muda Mekanikal.
Perkiraan penugasan selama 3 bulan.

c) Ahli Lingkungan
Seorang Sarjana Teknik Lingkungan (S1) dengan pengalaman minimal 4
tahun dalam sub bidang perencanaan, supervisi dan manajemen konstruksi untuk

III-28
CV. PREMA WANGUN JAYA

menangani pekerjaan sejenis. Tugas dan tanggung jawab Ahli Ligkungan yaitu yaitu
melakukan pengumpulan data, mengidentifikasi, memprediksi akibat yang timbul
akibat kegiatan proyek serta merumuskan dan menyusun laporan mengenai
lingkungan hidup. Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh asosiasi
profesi yang telah terakreditasi oleh lembaga yang berwenang dengan Klasifikasi
Ahli Muda Lingkungan. Perkiraan penugasan selama 1 bulan.

2. Sub Profesional

Tenaga Sub professional staff yang diperlukan untuk membantu kelancaran


pekerjaan adalah Inspektor, yaitu seorang Sarjana Teknik Mesin / Elektro (S1)
dengan pengalaman minimum 2 tahun, atau D3 Teknis Mesin / Elektro dengan
pengalaman 3 tahun dalam pengawasan/ pengendalian pekerjaan mekanikal,
dibutuhkan sebanyak 2 orang (1 orang penugasan di bendungan Palasari dan
Benel, dan 1 orang lagi di Bendungan Telaga Tunjung dan Grokgak). Perkiraan
penugasan selama 8 bulan.

3. Supporting Staff

Selain personil-personil tersebut, dalam pelaksanaan pekerjaan konsultan


juga menggunakan supporting staff untuk membantu kelancaran pekerjaan, seperti
Administrasi dan Keuangan. Perkiraan penugasan selama 8 bulan.

III-29

Anda mungkin juga menyukai