Anda di halaman 1dari 27

Pankreas

Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang usus duabelas jari
dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans. Kepulauan Langerhans
ini menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang digunakan untuk mengatur jumlah gula
dalam darah. Insulin akan mengubah kelebihan glukosa darah menjadi glikogen untuk kemudian
menyimpannya di dalam hati dan otot. Suatu saat ketika tubuh membutuhkan tambahan energi,
glikogen yang tersimpan di dalam hati akan diubah oleh glukagon menjadi glukosa yang dapat
digunakan sebagai energi tambahan.

Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas adalah
getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga kelompok bahan
makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah pankreas ini terutama
terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas enzim tripsin, enzim
amilase, serta enzim lipase.

Getah pankreas dialirkan ke usus duabelas jari melalui dua saluran di sepanjang pankreas.
Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam. Tripsin bekerja atas protein dalam
makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan makanan di dalam lambung
bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh lambung. Amilase berperan dalam
melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah dimulai oleh enzim ptyalin dalam air
ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang tak kalah penting dalam proses pemecahan
lemak.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1835479-pankreas/#ixzz1MtASHHUV

01

Kelenjar Pankreas (Langerhans)


Opie_Cute materi Add comments
gambar anatomi kelenjar pankreas

 Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau – pulau langerhans.

 Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah


gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.

 Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.

 Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan


pembentukan lemak (lipogenesis).

 Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan
insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.

 Pengaturan kadar gula darah


Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang
pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil
kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi
glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara
mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah

Potongan depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum.


Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:

 insulin yang dihasilkan sel beta


 GHS yang dihasilkan sel epsilon.
 GHIH yang dihasilkan sel delta

Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua
belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah :

 Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucagon, yang menambah kadar
gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
 Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam
sel-selnya

Anatomi manusia
Gambar gabungan anatomi lelaki dan wanita yang disediakan atas izin www.3dscience.com

Anatomi manusia atau antropotomi ialah sebuah bidang khusus dalam anatomi yang
mempelajari struktur tubuh manusia, sedangkan jaringan dipelajari di histologi dan sel di
sitologi.

Tubuh manusia, seperti tubuh hewan, terdiri atas sistem, yang terdiri atas organ-organ, yang
terdiri atas jaringan, yang terdiri atas sel.

Lihat sejarah anatomi untuk sejarah anatomi, termasuk anatomi manusia.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Sistem tubuh manusia


 2 Diagram anatomi manusia

 3 Organ dalam

 4 Anatomi otak

 5 Belajar anatomi manusia

 6 Lihat pula

 7 Pranala luar

Sistem tubuh manusia


 Sistem kardiovaskular: memompa darah ke seluruh tubuh
 Sistem pencernaan: pemrosesan makanan yang terjadi di dalam mulut, perut, dan usus

 Sistem endokrin: komunikasi dalam tubuh dengan hormon

 Sistem kekebalan: mempertahankan tubuh dari serangan benda yang menyebabkan penyakit

 Sistem integumen: kulit, rambut

 Sistem limfatik: struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan aliran darah

 Sistem otot: menggerakkan tubuh

 Sistem saraf: mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam otak dan saraf

 Sistem reproduksi: organ seks

 Sistem pernafasan: organ yang digunakan bernafas, paru-paru

 Sistem rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan tulang


 Sistem urin: ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi urin

Diagram anatomi manusia


Diagram anatomi manusia
1. Kepala
2. Wajah:Dahi, Mata, Telinga, Hidung,
Mulut, Lidah, Gigi, Rahang, Pipi, Dagu
3. Leher, Tenggorokan, Jakun
4. Bahu
5. Dada, Buah dada, Tulang rusuk
6. Pusar
7. Perut, Pinggul
8. Organ seks
9. Penis/Skrotum atau Klitoris/Vagina

 Kaki:

10. Paha
11. Lutut
12. Betis, tulang kering
13. Pergelangan kaki
14. Telapak kaki, Tumit, Jari kaki

 Tangan:

15. Lengan
16. Siku/sikut
17. Pergelangan tangan
18. Telapak tangan, Jari tangan (Ibu jari,
telunjuk, tengah, manis, kelingking

 Tidak bernomor: Tulang


belakang, Kulit, Rektum, Anus,
Pantat

Organ dalam

Nama-nama umum organ dalam (secara alfabetis) :

Adrenalin - Appendiks - Duodenum - Esofagus - Ginjal - Hati - Jantung - Kandung empedu -


Kandung kemih - Kulit - Kunci paha - Limpa - Mata - Otak - Ovarium - Pankreas - Paratiroid - Paru-
paru - Lambung - Pituitari - Prostat - Rahim - Thymus - Tiroid - Usus - Vena - Zakar

Anatomi otak
Amigdala — Batang otak — Otak kecil — Korteks otak besar — Hipotalamus — Sistem limbik —
medulla — otak tengah — Kelenjar pituitari — pons
Belajar anatomi manusia

Beberapa profesi, khususnya kedokteran dan fisioterapi, memerlukan studi anatomi manusia
secara mendalam. Buku teks biasanya membagi tubuh ke dalam kelompok regio berikut ini:

 Kepala dan Leher — termasuk segala sesuatu di atas cerukan dada


 Ekstremitas atas — termasuk tangan, lengan bawah, lengan atas, bahu, aksilla, regio pektoral
dan skapula.

 Thoraks — memuat regio dada dari cerukan dada ke diafragma thoraks.

 Abdomen — segala sesuatu dari diafragma thoraks ke pinggir panggul atau cerukan panggul.

 Bagian belakang — sekitar tulang belakang dan komponen-komponennya, cakram dan badan
intervertebral

 Pelvis dan Perineum — pelvis terdiri atas segala sesuatu dari cerukan panggul ke diafragma
panggul. Perineum ialah regio antara area genital dan anus.

 Ekstremitas bawah — biasanya segala sesuatu di bawah ligamen inguinal, termasuk paha,
persendian tulang paha, kaki, dan telapak kaki.

Sistem kardiovaskular



 Sistem peredaran darah manusia, pembuluh nadi (arteri) berwarna merah dan pembuluh
balik (vena) berwarna biru.
 Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem
peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran
darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah
(sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme,
didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan
fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan
karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari
nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan
dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau
asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan
usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan
bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Sistem endokrin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari


Kelenjar endokrin utama pada manusia.

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem
endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.

Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi,
suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.

Jaringan sekretoris

Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar
dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah.
Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel
berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang
dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami
fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.

Sistem kekebalan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

perubahan templat/berkas menunggu peninjauan.

Akurasi Terperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Sistem kekebalan (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia sebagai
perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus,
bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein
tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi
menjadi tumor.[1]

Kemampuan sistem kekebalan untuk membedakan komponen sel tubuh dari komponen patogen
asing akan menopang amanat yang diembannya guna merespon infeksi patogen - baik yang
berkembang biak di dalam sel tubuh (intraselular) seperti misalnya virus, maupun yang
berkembang biak di luar sel tubuh (ekstraselular) - sebelum berkembang menjadi penyakit.
Meskipun demikian, sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. Pada
proses peradangan, penderita dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang dapat
ditimbulkan sifat toksik senyawa organik yang dikeluarkan sepanjang proses perlawanan
berlangsung.[2]

Barikade awal pertahanan terhadap organisme asing adalah jaringan terluar dari tubuh yaitu kulit,
yang memiliki banyak sel termasuk makrofaga dan neutrofil yang siap melumat organisme lain
pada saat terjadi penetrasi pada permukaan kulit, dengan tidak dilengkapi oleh antibodi.[1]
Barikade yang kedua adalah kekebalan tiruan.

Walaupun sistem pada kedua barikade mempunyai fungsi yang sama, terdapat beberapa
perbedaan yang mencolok, antara lain :

 sistem kekebalan tiruan tidak dapat terpicu secepat sistem kekebalan turunan
 sistem kekebalan tiruan hanya merespon imunogen tertentu, sedangkan sistem yang lain
merespon nyaris seluruh antigen.

 sistem kekebalan tiruan menunjukkan kemampuan untuk "mengingat" imunogen penyebab


infeksi dan reaksi yang lebih cepat saat terpapar lagi dengan infeksi yang sama. Sistem kekebalan
turunan tidak menunjukkan bakat immunological memory.[2]

Semua sel yang terlibat dalam sistem kekebalan berasal dari sumsum tulang. Sel punca
progenitor mieloid berkembang menjadi eritrosit, keping darah, neutrofil, monosit. Sementara sel
punca yang lain progenitor limfoid merupakan prekursor dari sel T, sel NK, sel B.[2]

Sistem kekebalan dipengaruhi oleh modulasi beberapa hormon neuroendokrin.[3]

Modulasi respon kekebalan oleh hormon neuroendokrin

Hormon Pencerap Efek modulasi

sintesis antibodi
ACTH Sel B dan Sel T, pada tikus produksi IFN-gamma
perkembangan limfosit-B

sintesis antibodi
Endorfin limpa mitogenesis
aktivitas sel NK

meningkatkan laju sintesis antibodi


TSH Neutrofil, Monosit, sel B
bersifat komitogenis dengan ConA

GH PBL, timus, limpa sel T CD8


mitogenesis

proliferasi
LH dan FSH
produksi sitokina

bersifat komitogenis dengan ConA


PRL sel B dan sel T
menginduksi pencerap IL-2

Produksi IL-1
CRF PBL meningkatkan aktivitas sel NK
bersifat imunosupresif

TRH Lintasan sel T meningkatkan sintesis antibodi

GHRH PBL dan limpa menstimulasi proliferasi

menghambat aktivitas sel NK


menghambat respon kemotaktis
SOM PBL
menghambat proliferasi
menurunkan produksi IFN-gamma

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Sistem kekebalan pada makhluk lain


o 1.1 Perlindungan di prokariota

o 1.2 Perlindungan di invertebrata

o 1.3 Perlindungan di tanaman

 2 Referensi

 3 Pranala luar

Sistem kekebalan pada makhluk lain

Perlindungan di prokariota

Bakteri memiliki mekanisme pertahanan yang unik, yang disebut sistem modifikasi restriksi
untuk melindungi mereka dari patogen seperti bateriofag. Pada sistem ini, bakteri memproduksi
enzim yang disebut endonuklease restriksi, yang menyerang dan menghancurkan wilayah
spesifik dari DNA viral bakteriofag. Endonuklease restriksi dan sistem modifikasi restriksi hanya
ada di prokariota.
Perlindungan di invertebrata

Invertebrata tidak memiliki limfosit atau antibodi berbasis sistem imun humoral. Namun
invertebrata memiliki mekanisme yang menjadi pendahulu dari sistem imun vertebrata. Reseptor
pengenal pola (pattern recognition receptor) adalah protein yang digunakan di hampir semua
organisme untuk mengidentifikasi molekul yang berasosiasi dengan patogen mikrobial. Sistem
komplemen adalah lembah arus biokimia dari sistem imun yang membantu membersihkan
patogen dari organisme, dan terdapat di hampir seluruh bentuk kehidupan. Beberapa
invertebrata, termasuk berbagai jenis serangga, kepiting, dan cacing memiliki bentuk respon
komplemen yang telah dimodifikasi yang dikenal dengan nama sistem prophenoloksidase.

Peptida antimikrobial adalah komponen yang telah berkembang dan masih bertahan pada respon
imun turunan yang ditemukan di seluruh bentuk kehidupan dan mewakili bentuk utama dari
sistem imunitas invertebrata. Beberapa spesies serangga memproduksi peptida antimikrobial
yang dikenal dengan nama defensin dan cecropin.

Perlindungan di tanaman

Anggota dari seluruh kelas patogen yang menginfeksi manusia juga menginfeksi tanaman. Meski
spesies patogenik bervariasi pada spesies terinfeksi, bakteri, jamur, virus, nematoda, dan
serangga bisa menyebabkan penyakit tanaman. Seperti binatang, tanaman diserang serangga dan
patogen lain yang memiliki respon metabolik kompleks yang memicu bentuk perlindungan
melawan komponen kimia yang melawan infeksi atau membuat tanaman kurang menarik bagi
serangga dan herbivora lainnya.

Seperti invertebrata, tanaman tidak menghasilkan antibodi, respon sel T, ataupun membuat sel
yang bergerak yang mendeteksi keberadaan patogen. Pada saat terinfeksi, bagian-bagian tanaman
dibentuk agar dapat dibuang dan digantikan, ini adalah cara yang hanya sedikit hewan mampu
melakukannya. Membentuk dinding atau memisahkan bagian tanaman membantu menghentikan
penyebaran infeksi.

Kebanyakan respon imun tanaman melibatkan sinyal kimia sistemik yang dikirim melalui
tanaman. Tanaman menggunakan reseptor pengenal pola untuk mengidentifikasi patogen dan
memulai respon basal yang memproduksi sinyal kimia yang membantu menjaga dari infeksi.
Ketika bagian tanaman mulai terinfeksi oleh patogen mikrobial atau patogen viral, tanaman
memproduksi respon hipersensitif terlokalisasi, yang lalu membuat sel di sekitar area terinfeksi
membunuh dirinya sendiri untuk mencegah penyebaran penyakit ke bagian tanaman lainnya.
Respon hipersensitif memiliki kesamaan dengan pirotopsis pada hewan.

Kulit
Diagram kulit manusia.

Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena
adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Struktur anatomi
o 1.1 Epidermis

o 1.2 Dermis

 2 Fungsi

 3 Lihat pula

Struktur anatomi

Epidermis

Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan
korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru.
Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum
berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif
membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi
mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.

Dermis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dermis

Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan
kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan
dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu.
Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ
penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta
untuk pengaturan suhu tubuh.

Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di
kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa
metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit
dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita
tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak
aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa
metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan
tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus

Fungsi Kulit.

Kulit memiliki beberapa fungsi:

 Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.


 Sebagai alat peraba.

 Sebagai pelindung organ dibawahnya.

 Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.

 Pengatur suhu tubuh.

 Tempat menimbun lemak.

 Kelenjar keringat
Kelenjar keringat

Potong lintang seluruh lapisan kulit. Kelenjar keringat ada


di tengah.

MeSH [1]
 Manusia memiliki 3 juta kelenjar keringat. Kelenjar keringat dapat ditemukan di
dermis, dekat permukaan luar kulit. Kebanyakan terdapat di telapak tangan dan kaki, dan
tidak terdapat di bibir. Dengan aktivitas fisik yang berat dalam suhu hangat sampai panas,
kelenjar akan mengeluarkan sekitar 2 liter keringat lebih banyak dari biasanya.
 Kulit memiliki 2 jenis kelenjar keringat: kelenjar keringat apokrin dan merokrin. Kedua
jenis kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari bahasa Latin: myo-, "otot"), sel epitel
khusus yang terletak antara sel kelenjar dan lamina basalis di bawahnya. Kontraksi sel
mioepitel memeras kelenjar dan melepaskan sekret yang sudah menumpuk. Aktivitas
sekretorik sel kelenjar dan kontraksi sel mioepitel dikendalikan oleh sistem saraf otonom
dan hormon yang beredar dalam tubuh.
 Di samping itu, kelenjar serumen, yang memproduksi kotoran telinga, dan kelenjar susu,
sering dianggap sebagai modifikasi kelenjar keringat.
 Kedua kelenjar itu nampak sebagai susunan sel yang bundar dan mengelilingi lumen di
tengah. Sel yang mengelilingi lumen adalah epitel kubus berlapis.

 Kelenjar minyak
 Kelenjar minyak (bahasa Inggris: sebaceous glands) adalah kelenjar mikroskopik yang
berada tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak yang disebut sebum.[1] Kelenjar
minyak pada tikus yang mengeluarkan minyak adalah kelenjar prepusial yang juga
memproduksi hormon feromon.[2]
 Fungsi Penting Kelenjar Minyak
 Within the mouse, the sebum elaborated by the preputial glands, which are specialized
sebaceous glands involved in pheromone production,
 Berlawanan dengan apa yang dikhayalkan evolusionis, kelenjar minyak bukan tak
berfungsi dan berlebih, bahkan, jaringan yang sangat penting bagi tubuh.
 Sebagaimana kita ketahui, kelenjar keringat ditemukan bersama dengan kelenjar minyak
di kulit. Keringat melembabkan kulit. Namun, tanpa campuran apapun, keringat cepat
menguap, mengakibatkan pengeringan kulit yang lebih parah. Untuk mencegahnya, zat
lain dibutuhkan. Karena minyak menyebabkan air dapat dipertahankan di kulit. Dengan
cara ini, kelenjar keringat dan minyak bekerja sama melembabkan kulit. Karena itu kedua
kelenjar ini harus ada bersamaan agar kulit tetap halus dan elastis. Fungsi kelenjar
minyak, yang mengeluarkan pelumas dan lemak lainnya, penting bagi kesehatan kulit
kita.
 Sebagaimana kita lihat, kelenjar minyak, sebagaimana jaringan lainnya, memiliki peran
tersendiri: mencegah kulit kita kering. Kelenjar minyak ditempatkan bersama kelenjar
keringat untuk tujuan ini. Kenyataan bahwa kelenjar-kelenjar ini tidak berbahaya, dan
bahkan memiliki kegunaan yang penting, adalah bukti rancangan cerdas, dengan kata lain
penciptaan yang agung. Penciptaan adalah keahlian Allah, Yang Maha Kuat, Rabb langit
dan bumi dan segala isinya.

Kuku
Kuku

Kuku tangan manusia

Kuku kaki manusia

Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari
sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung
jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara
kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur.

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan
bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.

Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih cepat
dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau
menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.

Diagnosa penyakit

Sejak dulu, sudah ada teknik mendiagnosis penyakit lewat kuku. Selain lewat kuku, penyakit
juga dapat dideteksi lewat mata, lidah, pemeriksaan darah, faeses dan air seni. Penafsiran
penyakit lewat kuku ini sebenarnya sudah dilakukan orang sejak zaman Hippocrates.

Berikut beberapa kejanggalan kuku yang dapat membantu dokter mendiagnosis suatu penyakit:

 Warna kebiruan pada pangkal kuku menandakan kurang beresnya sirkulasi darah dan
merupakan gejala penyakit jantung.
 Bila separuh bagian dekat ujung kuku berwarna merah muda atau coklat sementara kulit ari
berwarna putih, itu merupakan gejala penyakit gagal ginjal kronis.

 Bila timbul kerutan horizontal dan kuku tampak kusam, itu menandakan kurang gizi atau gejala
suatu penyakit seperti campak, cacar air, gondok, jantung serta kondisi seperti sindrom Reynaud
(kejang pada urat jari tangan dan kaki akibat sangat kedinginan).

 Lapisan merah membujur pada kuku, menandakan perdarahan pada pembuluh kapiler. Garis-
garis ganda merupakan gejala penyakit darah tinggi (hipertensi).

 Bila pertumbuhan kuku tampak lambat, tebal dan mengeras serta kekuning-kuningan,
menandakan gangguan getah bening atau penyakit pencernaan kronis.

 Timbulnya bintik-bintik tak beraturan pada kuku, menandakan adanya penyakit psoriasis
(penyakit kulit kronis).

 Bila ada lengkungan berlebihan pada pangkal kuku dan sekitar ujung kuku, itu menandakan
gejala penyakit TBC, emfisema (gangguan pada paru-paru), penyakit kardiovaskuler atau hati.

 Sistem limfatik


 Sistem limfa manusia.
 Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa
atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang
keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian
dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan
dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi

 Limfosit



 Citra mikroskop elektron limfosit manusia
 Limfosit (en:lymphocyte) adalah sejenis sel darah putih pada sistem kekebalan makhluk
vertebrata[1]. Ada dua kategori besar limfosit, limfosit berbutiran besar (large granular
lymphocytes) dan limfosit kecil. Limfosit memiliki peranan penting dan terpadu dalam
sistem pertahanan tubuh.
 Limfosit dibuat di sumsum tulang hati (pada fetus) dengan bentuk awal yang sama tetapi
kemudian berdiferensiasi. Limfosit dapat menghasilkan antibodi pada anak-anak dan
akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia

Sumsum tulang
Sel-sel yang terdapat di sumsum tulang (Gray's Anatomy)

Sumsum tulang (bahasa Inggris: bone marrow, medulla ossea) adalah jaringan lunak yang
ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah
baru. Ada dua jenis sumsum tulang:

 sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah,
dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.
 sumsum kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya
ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya.

Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.

Sewaktu lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah. Seiring dengan pertumbuhan,
semakin banyak yang berubah menjadi sumsum kuning. Orang dewasa memiliki rata-rata 2,6 kg
sumsum tulang yang sekitar setengahnya adalah sumsum merah. Sumsum merah ditemukan
terutama pada tulang pipih seperti tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang rusuk, tulang
punggung, tulang belikat, dan pada bagian lunak di ujung tulang panjang femur dan humerus.
Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian tengah tulang panjang.

Pada keadaan sewaktu tubuh kehilangan darah yang sangat banyak, sumsum kuning dapat
diubah kembali menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel darah

Limpa
Tampak samping manusia, bagian berwarna hijau adalah lokasi limpa

Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi
dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua. Limpa termasuk salah satu organ sistem
limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar limfe. [1] Sistem limfoid berfungsi untuk melindungi
tubuh dari kerusakan akibat zat asing. Sel-sel pada sistem ini dikenal dengan sel imunokompeten
yaitu sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan menyelenggarakan inaktivasi
atau perusakan benda-benda asing [2]. Sel imunokompeten terdiri atas

 sel utama bergerak, yakni sel limfosit dan makrofaga, dan


 sel utama menetap, yakni retikuloendotel dan sel plasma [2].

Anatomi dan Fungsi

Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan dan dekat punggung
rongga perut di antara diafragma dan lambung [3]. Secara anatomis, tepi limpa yang normal
berbentuk pipih. Fungsi limpa yaitu mengakumulasi limfosit dan makrofaga, degradasi eritrosit,
tempat cadangan darah, dan sebagai organ pertahanan terhadap infeksi partikel asing yang masuk
ke dalam darah [2].

Limpa dibungkus oleh kapsula, yang terdiri atas dua lapisan, yaitu satu lapisan jaringan
penyokong yang tebal dan satu lapisan otot halus. Perpanjangan kapsula ke dalam parenkim
limpa disebut trabekula. Trabekula mengandung arteri, vena, saraf, dan pembuluh limfe [1].
Parenkim limpa disebut pulpa yang terdiri atas pulpa merah dan pulpa putih [3]. Pulpa merah
berwarna merah gelap pada potongan limpa segar. Pulpa merah terdiri atas sinusoid limpa [3].
Pulpa putih tersebar dalam pulpa merah, berbentuk oval dan berwarna putih kelabu. Pulpa putih
terdiri atas pariarteriolar limphoid sheats (PALS), folikel limfoid, dan zona marginal. Folikel
limfoid umumnya tersusun atas sel limfosit B, makrofaga, dan sel debri [4]

Peradangan pada Limpa

Peradangan limpa disebut splenitis [4]. Patologi limpa akibat peradangan dapat bersifat akut,
kronis, granulomatous, atau abses [4]. Hal ini biasanya dapat diamati di pulpa merah. Selain itu,
inflamasi limpa sekunder dapat terjadi akibat tumor. Pendarahan dapat terjadi akibat paparan
bahan kimia atau radiasi [4].

Secara histologis, terdapat kesulitan untuk membedakan hemoragi, kongesti, atau angiektasis
dari kondisi fisiologis limpa karena organ ini memiliki banyak sel eritrosit [4]. Pada individu
muda, histopatologi splenitis akibat racun yang akut yaitu adanya pusat germinal epiteloid.
Selain itu, infeksi bakteri gram negatif yang parah di saluran pencernaan pada hewan muda dapat
menyebabkan terbentuknya fokus kolonisasi bakteri di limpa [5]. Pada hewan yang lebih tua,
histopatologi splenitis yaitu adanya neutrofil pada zona mantel sinus dan penurunan jumlah sel
pada sentra germinativum.[5]

Timus
Langsung ke: navigasi, cari Timus (bahasa Inggris: thymus, bahasa Yunani: θυμός, tumos - hati,
jiwa, keinginan, kehidupan) adalah sebuah kelenjar yang terletak di depan dada, yang mencapai
berat maksimalnya saat manusia memasuki masa pubertas.[1] Hingga saat ini, fungsi kelenjar
diketahui hanya sebagai tempat produksi sel T yang dibutuhkan di dalam sistem kekebalan
tiruan. Sejak diketemukan oleh Galenus pada sekitar tahun 130-200, belum banyak yang dapat
diteliti dari kelenjar ini, setelah hampir 2000 tahun perjalanan sejarah kedokteran.[1] Diperkirakan
timus merupakan proyeksi interaksi antara hormon, neuropeptida dan sistem kekebalan, yang
dipelajari pada studi neuroimunoendokrinologi, yang memengaruhi aktivitas organ limfoid dan
sel sepanjang lintasan endokrin, autokrin dan parakrin.[2]

Mandel

Tonsil di dalam rongga mulut.


Mandel, amandel (bahasa Inggris: tonsils, palatine tonsil, faucial tonsils, nasopharyngeal
tonsil) adalah bagian dari sistem kelenjar getah bening yang berada pada sisi kiri dan kanan
bagian belakang rongga mulut. Seperti kelenjar getah bening lainnya, amandel adalah bagian dari
sistem kekebalan yang menjaga tubuh manusia dari infeksi, khususnya infeksi saluran napas atas
dan faring.

Peradangan pada amandel disebut sebagai tonsilitis. Infeksi parah pada amandel dapat
mengakibatkan amandel membengkak hingga harus dioperasi untuk diambil, namun diambilnya
amandel dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh

Sistem otot
Sistem otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan makhluk tersebut
bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh sistem saraf, walaupun beberapa otot
(seperti otot jantung) dapat bergerak secara otonom. Manusia sendiri memiliki sekitar 650 jenis
otot rangka. Otot terbagi menjadi 3, yaitu:

Sistem otot manusia


1. Otot Lurik
2. Otot Polos
3. Otot Jantun

Sistem saraf
Diagram sistem saraf manusia

Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas sel neuron yang
mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan masukan
dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang
diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi.

Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi.
Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Struktur
o 1.1 Neuron

o 1.2 Neuroglia

 2 Penghantaran rangsang

 3 Referensi

Struktur

Neuron
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Neuron

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari
badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya,
dendrit pendek.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini
berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan
kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang
membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann
disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari
akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls.

Neuroglia

Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi neuroglia diantaranya
adalah memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit,
oligodendroglia dan mikroglia.

Penghantaran rangsang

Semua sel dalam tubuh hewan memiliki muatan listrik yang terpolarisasi, dengan kata lain terjadi
perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari suatu membran sel, tidak terkecuali sel
saraf (neuron). Perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam membran ini disebut potensial
membran Informasi yang diterima oleh Indra akan diteruskan oleh saraf dalam bentuk impuls.
Impuls tersebut berupa tegangan listrik. Impuls akan menempuh jalur sepanjang akson suatu
neuron sebelum dihantarkan ke neuron lain melalui sinapsis dan akan seperti itu terus hingga
mencapai otak, dimana impuls itu akan diproses. Kemudian otak mengirimkan impuls menuju
organ atau indra yang dituju untuk menghasilkan efek yang diinginkan melalui mekanisme
pengiriman impuls yang sama.

Membran hewan memiliki potensial istirahat sekitar -50 mV s/d -90 mV, potensial istirahat
adalah potensial yang dipertahankan oleh membran selama tidak ada rangsangan pada sel.
Datangnya stimulus akan menyebabkan terjadinya depolarisasi dan hiperpolarisasi pada
membran sel, hal tersebut menyebabkan terjadinya potensial kerja. Potensial kerja adalah
perubahan tiba-tiba pada potensial membran karena datangnya rangsang. Pada saat potensial
kerja terjadi, potensial membran mengalami depolarisasi dari potensial istrahatnya (-70 mV)
berubah menjadi +40 mV. Akson vertebrata umumnya memiliki selubung mielin. Selubung
mielin terdiri dari 80% lipid dan 20% protein, menjadikannya bersifat dielektrik atau
penghambat aliran listrik dan hal ini menyebabkan potensial kerja tidak dapat terbentuk pada
selubung mielin; tetapi bagian dari akson bernama nodus Ranvier tidak diselubungi oleh mielin.
Penghantaran rangsang pada akson dilakukan dengan mekanisme hantaran saltatori, yaitu
potensial kerja dihantarkan dengan "melompat" dari satu nodus ke nodus lainnya hingga
mencapai sinapsis.

Pada ujung neuron terdapat titik pertemuan antar neuron bernama sinapsis, neuron yang
mengirimkan rangsang disebut neuron pra-sinapsis dan yang akan menerima rangsang disebut
neuron pasca-sinapsis. Ujung akson setiap neuron membentuk tonjolan yang didalamnya
terdapat mitokondria untuk menyediakan ATP untuk proses penghantaran rangsang dan vesikula
sinapsis yang berisi cairan neurotransmitter umumnya berupa asetilkolin (ACh). Ketika rangsang
tiba di sinapsis, ujung akson dari neuron pra-sinapsis akan membuat vesikula sinapsis mendekat
dan melebur ke membrannya. Asetilkolin kemudian dilepaskan melalui proses eksositosis. Pada
ujung akson neuron pasca-sinapsis, protein reseptor mengikat molekul neurotransmitter dan
merespon dengan membuka saluran ion pada membran akson yang kemudian mengubah
potensial membran (depolarisasi atau hiperpolarisasi) dan menimbulkan potensial kerja pada
neuron pasca-sinapsis. Asetilkolin yang ada kemudian dihidrolisis menjadi asetil dan kolin.
Molekul tersebut kemudian masuk kembali ke ujung akson neuron pra-sinapsis melalui proses
endositosis

Sistem pernapasan
Gambar lengkap sistem pernapasan manusia.

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran
gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan
untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik
udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada
berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

3. Pernapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula
yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

Anda mungkin juga menyukai