TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
darah secara abnormal dan terjadi secara terus menerus pada beberapa kali
pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan oleh satu atau beberapa faktor
tekanan darah secara normal (Wijaya & Putri 2013). Penderita dikatakan
hipertensi apabila hasil tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg (Mathur, Thakur, & Singh, 2013).
karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang spesifik, penyakit ini
dapat meyerang siapa saja, kapan saja dan dapat menyebabkan kematian.
2.1.2 Klasifikasi
komplikasi pada organ tubuh seperti ginjal, mata, otak dan jantung.
2) Hipertensi sekunder
terjadi akibat rangsangan abnormal syaraf atau hormon pada nodus SA.
menimbulkan hipertensi.
tekanan darah. Penyebab tunggal hipertensi masih belum ada dan kondisi ini
simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
hipertensi.
tahun. Gejala klinis yang timbul antara lain nyeri kepala yang kadang
ayunan langkah yang tidak stabil karena kerusakan susunan saraf pusat,
nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan fitrasi glomerolus dan
2013.).
1. Jantung
lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema, keadaan ini
3. Ginjal
membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran
4. Mata
Faktor risiko hipertensi menurut (Jaya, 2009 dalam Mathur et al., 2013)
1) Merokok
3) Stress
1) Jenis kelamin
perempuan. Gaya hidup yang buruk dan tingkat stress yang lebih besar
2) Usia
pada usia middle age merupakan usia dimana kondisi tubuh mulai
3) Riwayat keluarga
Individu dengan keluarga atau orang tua yang mengalami hipertensi
1. Penatalaksanaan farmakologis
1) Diuretik (Hidroklorotiazid)
lebih ringan.
2. Penatalaksanaan Nonfarmakologis
c. Menghindari obesitas
d. Olahrag teratur
f. Tidak merokok
Penderita hipertensi dianjurkan agar tidak merokok dan