Anda di halaman 1dari 30

Laporan Kasus Keperawatan Jiwa

Pada Klien Ny. “M” dengan masalah


keperawatan “Harga Diri Rendah”
Disusun Oleh :
PROFESI NERS STIKES ICME JOMBANG
Kelompok 7
Ahmad Bebi Waloyo (196410003)
Hastin Fitria Anggraeni (196410018)
Kurnia Putri (196410022)
Sri Retno Handayani (196410040)
Zofa Meisa Pratama (196410047)
Identitas Klien
• Nama : Ny. “M”
• Umur : 14 Oktober 1970 (50 tahun)
• Alamat : Ponorogo
• Pendidikan : SMA
• Agama : Islam
• Status : Janda
• Pekerjaan : IRT
• Jenis kelamin : Perempuan
• No RM : 132xxx
Alasan masuk Rumah Sakit
• Tanggal MRS : 17 Desember 2019
• Tanggal di rawat di ruangan : 19 Desember 2019
• Data primer
Klien mengatakan tidak tahu kenapa dibawa ke
RSJ Lawang, klien hanya diantar oleh Sania
(Anak) menaiki sepeda motor.
• Data sekunder
Perawat mengatakan klien dibawa ke RSJ karena
marah-marah dan hampir memukul anaknya, lalu
sempat mencuri sepeda milik tetangga nya dan
meminta uang ke tetangganya.
• Keluhan utama saat pengkajian
Klien mengatakan sedih karena rambutnya
dipotong pendek oleh anaknya, klien
beranggapan bahwa perempuan seharusnya
berambut panjang, klien merasa malu karena
rambutnya pendek.
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan rumahnya berada di Ponorogo,
klien MRS pada tanggal 17-12-2019 dengan diagnosa
medis F.20.0 (Skizofrenia Hebefrenik) klien datang
diantar dengan anaknya menaiki motor, klien dipindah ke
ruang rawat inap Dahlia pada tanggal 19-12-2019, saat
pengkajian didapatkan klien masuk RSJ karena marah-
marah dan hampir memukul anaknya anaknya, lalu
sempat mencuri sepeda tetangganya, dan meminta uang.
Saat pengkajian pada tanggal 31-12-2019 klien
mengatakan sedih karena rambutnya di potong pendek
oleh anaknya, klien beranggapan bahwa perempuan
seharusnya berambut panjang sehingga klien merasa
malu.
Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah
masuk RSJ, tapi kapan waktunya klien lupa,
klien diantar keluarganya dan klien tidak
mengetahui kenapa tiba-tiba dibawa ke RSJ.
Yang kedua, klien diantar oleh anaknya Sania
naik motor dan saat ditanya kenapa dibawa
kesini klien mengatakan tidak mengetahui
kenapa dibawa kesini.
Diagnosa Keperawatan
• Riwayat trauma
Klien mengatakan pernah marah-marah dan hampir
memukul anaknya karena rambutnya di potong pendek
oleh anaknya.
Diagnosa keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
• Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
(peristiwa kegagalan, kematian, perpisahan)
Klien mengatakan sedih melihat suaminya menikah
lagi, klien tampak murung ketika ditanya masalah
suaminya dan memilih mengalihkan pembicaraan
Diagnosa keperawatan : Respon Pasca Trauma
• Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi
diatas dan hasilnya
Klien mengatakan pernah dibawa ke rsj
sebelumnya, MRS 1 bulan lebih lalu di
droping. Setelah itu tidak pernah kontrol, tidak
pernah minum obat lalu akhirnya dibawa
masuk ke RSJ lagi.
Diagnosa keperawatan : Penatalaksanaan
Regiment Terapiutik Inefektif
Klien mengatakan ia anak ke 4 dari 4 bersaudara,
klien sudah menikah tapi bercerai ketika anak-anaknya
masih kecil, dari pernikahan itu klien mempunyai 3 orang
anak, saat ini klien tinggal sendirian di sebuah kontrakan.
Komunikasi dengan keluarga kurang, karena tidak tinggal
serumah, anak menjenguk hanya ketika mengantar makan,
dan sesekali menemani klien tidur. Klien mengatakan
ibunya mengasuh klien dengan sabar, dan penuh kasih
sayang. Pengambilan keputusan dilakukan sendiri karena
klien tinggal sendirian.
Diagnosa keperawatan : Koping Keluarga Inefektif
Konsep Diri
• Klien mengatakan tidak menyukai rambutnya yang pendek karena
dipotong oleh anaknya yang bernama Sania, dan bagian tubuh
Citra tubuh yang di sukai adalah bibirnya karena bentuk bibirnya tipis.

• Klien mengatakan berjenis kelamin perempuan, klien puas


menjadi seorang perempuan karena dapat menjadi seorang ibu
Identitas dari ketiga anaknya.

• Klien mengatakan di rumah ia menjadi seorang ibu dengan 3 anak,


sedangkan di RSJ klien mengatakan sebagai pasien yang biasanya
melakukan berbagai tugas antara lain, mencuci piring, menyapu,
Peran merapikan tempat tidur.
• Klien mengatakan ingin sembuh dan pulang ke rumah
dengan ankanya yang bernama Sania dan ingin dapat
Ideal diri berkumpul dengan anak-anaknya yang lain

• Klien mengatakan sedih karena rambutnya dipotong


pendek oleh anaknya, klien beranggapan bahwa
perempuan seharusnya berambut panjang, klien
Harga diri merasa malu karena rambutnya pendek.

Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah


• Hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain
Klien mengatakan ketika di rumah ia selalu
ngobrol dengan anaknya yang bernama Sania,
dan mau bicara hanya jika ada yang
mengajaknya bicara. Saat di RSJ klien
memilih diam sendiri karena klien merasa
malu dengan kondisi rambutnya yang pendek
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial
• Pembicaraan (Frekuensi, volume, jumlah, karakter)
Klien berbicara dengan frekuensi lambat, volume
pelan, jumlah sedikit dan berbicara hanya jika ditanya.
Pembicaraannya kadang kurang jelas dan kadang
kurang bisa dimengerti.
Diagnosa keperawatan : Gangguan Komunikasi
Verbal
• Aktivitas motorik / psikomotor
Klien aktivitasnya menurun, banyak diam, suka
menyendiri, melakuakn aktivitas lambat.
Diagnosa keperawatan : Defisit Aktivitas
Mood dan afek
• Klien mengatakan sedih karena jauh dengan
anaknya Sania dan selama di rawat di RS klien belum
Mood di kunjungi oleh anak dan keluarganya yang lain

• Klien menunjukkan ekspresi wajah yang sedih,


murung, dan saat menceritakan anaknya mata klien
Afek berkaca-kaca.

Diagnosa keperawatan : Ketidakberdayaan


Orientasi (waktu, tempat, orang)

• Ketika ditanya sekarang pagi, siang, atau malam ?


klien menjawab pagi, ketika ditanya ia sekarang
berada dimana ? klien menjawab berada di rumah
sakit. Ketika ditanya siapa nama saya ? klien
menjawab mbak Fitri, lalu siapa nama teman saya
? klien menjawab mbak Retno. Kesadaran klien
berubah karena klien hanya bicara apabila diajak
bicara oleh orang lain, dan menuruti perintah
apabila di perintah.
• Diagnosa keperawatan : Gangguan proses
Pikir
Mengantisipasi • Klien mengatakan tinggal sendiri di kontrakan,
kebutuhan dan kebutuhan hidupnya bergantung pada anak-
hidup
anaknya

Membuat • Klien mampu membuat keputusan berdasarkan


keputusan
berdasarkan keinginannya. Klien mengatakan ketika pulang, ia
keinginan ingin bertemu dengan Sania (anaknya)

Mengatur
penggunaan obat
dan melakukan
• Klien tidak mampu mengolah obat-obatan yang
pemeriksaan di konsumsi, dan butuh bantuan keluarga atau
kesehatannya
sendiri
orang lain.

Diagnosa keperawatan : Penatalaksanaan Regiment Terapiutik Inefektif


Aspek Pengetahuan
• Klien tidak mengetahui tentang sakit yang di
derita, klien hanya mengatakan ke RSJ diantar
oleh ankanya yang bernama Sania dan tidak
tahu alasannya.
Diagnosa keperawatan : Kurangnya
Pengetahuan tentang Penyakit
Analisa Data
No. Data Diagnosa
Keperawatan
1. DS : Harga Diri Rendah
Klien mengatakan sedih dan malu karena rambutnya
pendek
DO :
Klien tampak diam dan menyendiri
Klien selalu mentap ke bawah
Klien hanya bicara jika diajak bicara

2. DS : Respon Pasca Trauma


- Klien mengatakan sedih melihat suaminya
menikah lagi
DO :
- Klien tampak murung
- Ketika membahas suaminya klien memilih
mengalihkan pembicaraan
No Data Diagnosa
. Keperawatan
3. DS : Harga Diri
- Klien mengatakan tidak pernah berkomunikasi dengan Rendah
orang lain
DO :
- Klien tampak diam
- Bicara hanya jika diajak bicara
- Klien selalu menyendiri

4. DS : - Respon Pasca
DO : Trauma
- Klien bicara dengan frekuensi lambat, volume pelan,
bicara sedikit, dan sesekali mengucapkan kata berulang-
ulang
No. Data Diagnosa
Keperawatan
5. DS : Kurangnya Pengetahuan
- Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya tentang Penyakit
DO :
- Klien tampak bingung

6. DS : Gangguan Proses Pikir


- Klien mengatakan tidak tahu kenapa dibawa kesini
DO :
- Klien sering mengalihkan pembicaraan
No. Data Diagnosa
Keperawatan
7. Ds : Koping Keluarga
- Klien mengatakan tinggal sendirian Inefektif
DO :
- Klien tampak sedih dan murung

8. DS : - Defisit Aktivitas
DO :
- Aktivitas klien menurun
- Banyak diam menyendiri
- Melakukan aktivitas lambat
No. Data Diagnosa
Keperawatan
9. DS : Penatalaksanaan
- Klien mengatakan tidak tahu obat yang dikonsumsi Regiment Terapiutik
DO : Inefektif
- Klien tampak bingung
- Klien kesulitan mengolah obat

10. DS : Resiko Perilaku


- Menurut data dari perawat klien masuk RSJ karena Kekerasan
klien marah-marah dan hampir memukul anaknya
DO : -
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga diri rendah


2. Respon pasca trauma
3. Isolasi sosial
4. Gangguan komunikasi verbal
5. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
6. Gangguan proses pikir
7. Koping keluarga inefektif
8. Defisit aktivitas
9. Penatalaksanaan regiment terapiutik inefektif
10. Resiko perilaku kekerasan
• Diagnosis medis
F.20.1 (Hebrenic Skizofrenia)
• Diagnosa multi axis
Axis I : F.20.1 (Hebrenic Skizofrenia)
Axis II :
Axis III : D55.9 – Anemia due to Enzym Disorder, Unspecified
Axis IV : Masalah dengan primary support group (keluarga)
Axis V : GAFS : 40 – 31 (Beberapa dissabilitas dalam
hubungan dengan realita dan komunikasi, dissabilitas berat dalam
beberapa fungsi)

• Terapi medis
Terapi per oral
• Tablet Vit B kompleks 1-0-0-0
• Tablet Clozapine 25 mg DEXA 0-0-0-1
• Tablet Haloperidol 2,5 mg 1-0-1-0
• Tablet Triheksifenidil 2 mg 1-1-0-1
• C:\Users\Toshiba\Documents\TUGAS NERS
JIWA\PRESENTASI FIX.doc
• C:\Users\Toshiba\Documents\TUGAS NERS
JIWA\implementasi.docx

Anda mungkin juga menyukai