KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, shalawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad Rasulullah, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya Panduan Evaluasi Pasca Pelatihan bagi Masyarakat KP ini dapat diselesaikan.
Sebagai perwujudan akuntablitas sebagai salah satu prinsip dalam tata kelola
pemerintahan yang baik (Good Governance), dan sebagai perwujudan komitmen Pusat
Pelatihan dan Penyuluhan KP (Puslatluh KP) dan Balai Pelatihan dan Penyuluhan
Perikanan (BPPP) dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan anggaran kepada
masyarakat dalam penyelenggaraan pelatihan bagi masyarakat KP, maka Puslatluh KP
dan BPPP melaksanakan evaluasi pasca pelatihan bagi masyarakat KP sebagai salah satu
rangkain dalam sistem penyelenggaraan pelatihan KP.
Sebagai upaya untuk memberikan pemahaman dan acuan yang sama mengenai
pelaksanaan evaluasi dan standardisasi prosedur dan teknik evaluasi yang dilaksanakan
oleh BPPP, maka Puslatluh KP memandang perlu adanya “Panduan Evaluasi Pasca
Pelatihan Bagi Masyarakat KP” sebagai standar evaluasi untuk mengukur hasil yang
diperoleh oleh peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan dalam meningkatkan
produktivitas dan efisiensi usahanya, serta untuk mengukur tingkat manfaat pelatihan
dibandingkan dengan biaya pelatihan yang dikeluarkan, dari seluruh pelatihan yang telah
dilaksanakan oleh BPPP.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan dan Sasaran 2
C. Ruang Lingkup 2
D. Dasar Hukum 2
E. Istilah Umum 3
MEKANISME EVALUASI
PASCA PELATIHAN BAGI 10
MASYARAKAT KP
A. Penyusunan Instrumen 10
1. Metode Pengukuran 10
2. Instrumen Pengukuran 11
3. Faktor Non-Pelatihan dan 11
Penyuluhan Penunjang Kinerja
B. Analisis Evaluasi 12
1. Pengolahan Data 12
2. Target Nilai 12
PENUTUP 14
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data Primer Evaluasi Pasca
Pelatihan bagi Masyarakat KP 15
Lampiran 2. Formulir Data Awal Lulusan Pelatihan Sebelum Mendapatkan Pelatihan
KP 16
Lampiran 3. Formulir Evaluasi Pasca Pelatihan KP 18
Lampiran 4. Tabulasi Data Hasil Evaluasi Pasca Pelatihan 21
Lampiran 5. Laporan Evaluasi Pasca Pelatihan bagi Masyarakat KP 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Ekstensifikasi dan intensifikasi usaha perikanan untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi;
Pelatihan bagi masyarakat KP yang dilaksanakan oleh 5 (lima) Balai Pelatihan dan
Penyuluhan Perikanan (BPPP), yakni BPPP Medan, BPPP Tegal, BPPP Banyuwangi, BPPP Bitung,
dan BPPP Ambon, adalah sebagai kegiatan strategis dalam mendukung dalam penjabaran misi
“Keberlanjutan”, dengan sasaran strategis yang akan dicapai adalah “Terwujudnya pengelolaan
SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan” dengan Indikator Kinerja Utama
(IKU) adalah peningkatan produksi perikanan, dari 24,12 juta ton pada tahun 2015 menjadi
39,97 juta ton pada tahun 2019, dan produksi garam rakyat, dari 3,3 juta ton pada tahun 2015
menjadi 4,5 juta ton pada tahun 2019.
Sebagai perwujudan akuntablitas sebagai salah satu prinsip dalam tata kelola
pemerintahan yang baik (Good Governance), dan sebagai perwujudan komitmen Pusat Pelatihan
dan Penyuluhan KP dan BPPP dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan anggaran kepada
masyarakat dalam penyelenggaraan pelatihan bagi masyarakat KP, maka Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan KP memandang perlu adanya standar evaluasi untuk mengukur hasil yang diperoleh
oleh peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan dalam meningkatkan produktivitas dan
efisiensi usahanya, serta untuk mengukur tingkat manfaat pelatihan dibandingkan dengan biaya
pelatihan yang dikeluarkan.
Penyusunan Panduan Evaluasi Pasca Pelatihan bagi Masyarakat KP ini bertujuan untuk :
1. Memberikan pemahaman dan acuan yang sama mengenai pelaksanaan Evaluasi Pasca Pelatihan
bagi Masyarakat KP di lingkungan Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP dan BPPP; dan
2. Menstandardisasi prosedur dan teknik evaluasi pasca pelatihan dan penyuluhan KP di Pusat
Pelatihan dan Penyuluhan KP dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan.
C. Ruang Lingkup
Panduan Evaluasi Pasca Pelatihan bagi Masyarakat KP ini mencakup pelaksanaan evalu-
asi hasil (Level 4) untuk mengukur hasil pelatihan yang diperoleh oleh peserta pelatihan setelah
mengikuti pelatihan dalam meningkatkan produktifitas dan efisiensi usahanya, dan evaluasi
pengembalian investasi/biaya pelatihan (Level 5) untuk mengukur tingkat manfaat pelatihan
dibandingkan dengan biaya pelatihan yang dikeluarkan, untuk semua jenis pelatihan bagi masyara-
kat KP yang dilaksanakan oleh BPPP dengan pembiayaan yang bersumber dari APBN KKP.
D. Dasar Hukum
1. UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 63 tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan.
5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akutabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
10. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah.
E. Istilah Umum
1 Evaluasi Pasca Pelatihan Usaha pengumpulan data dan informasi mengenai hasil-
hasil kegiatan pelatihan bagi masyarakat KP, kemudian
menggunakan data dan informasi dalam pengukuran
dan penilaian hasil kegiatan pelatihan bagi masyarakat
KP, untuk menyusun langkah perbaikan untuk
peningkatan efektifitas dan efisiensi program pelatihan
bagi masyarakat KP.
2 Lembaga Pelaksana Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP dan BPPP yang
Pelatihan menyelenggarakan program pelatihan di bidang KP bagi
masyarakat sesuai peraturan yang berlaku.
3 Program pelatihan Serangkaian kegiatan pembelajaran yang dikelola atau
diselenggarakan oleh BPPP yang dikoordinasikan oleh
Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP
4 Pelatih Instruktur/Widyaiswara BPPP atau pihak lain yang
memiliki kompetensi tertentu, yang mempunyai
kompetensi melakukan transfer kompetensi di bidang
pelatihan teknis dan kewirausahaan KP.
5 Evaluator Penyuluh Perikanan dan/atau Pegawai BPPP yang
memiliki kompetensi tertentu yang diperlukan untuk
melakukan evaluasi pasca pelatihan bagi masyarakat KP.
6 Responden Masyarakat calon atau pelaku utama/usaha di bidang
KP yang telah mengikuti program pelatihan yang
dilaksanakan oleh BPPP.
7 Materi Pelatihan Bahan ajar yang disajikan atau diberikan kepada peserta
pelatihan KP.
BAB II
A. Metodologi Evaluasi
2. Evaluasi hasil pelatihan KP adalah proses mengukur dan menilai seberapa efektif sebuah
program pelatihan bagi masyarakat KP dalam mencapai tujuannya. Hasil program
pelatihan ini terdiri dari :
3. Evaluasi per jenis pelatihan adalah evaluasi untuk mengukur dan menilaiapakah jenis
pelatihan yang diberikan memberikan hasil terhadap peningkatan produksi perikanan dan
efisiensi usaha perikanan dari lulusan pelatihan KP sebelum dan setelah mendapatkan
pelatihan.
5. Evaluasi program pelatihan di lokasi SKPT adalah evaluasi untuk mengukur dan
menilaitingkat produktifitas usaha, yang digambarkan dari produksi perikanan dan
efisiensi usaha dari lulusan pelatihan KP sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan
di lokasi SKPT.
Benefit adalah konversi hasil pelatihan ke dalam nilai rupiah dari dampak usaha perikanan/
pekerjaan di bidang perikanan yang dipengaruhi oleh program pelatihan KP.
Isolation Effect adalah upaya yang dilakukan untuk menjamin bahwa manfaat yang
diperhitungkan dalam RoTI adalah murni manfaat yang diperoleh dari pelatihan yang telah
dilaksanakan oleh BPPP, dengan metode :
a. Control group, dengan cara membandingkan antara pelaku utama/usaha yang mendapat
pelatihan dengan pelaku utama/usaha yang tidak mendapat pelatihan.
Evaluasi Pasca Pelatihan bagi Masyarakat KP ini hanya mencakup Evaluasi Hasil Pelatihan
KP dan Evaluasi Pengembalian Investasi/Biaya Pelatihan KP, yaitu menilai, mengukur, dan
mengungkapkan keberhasilan/kegagalan penyelenggaraan program pelatihan KP dalam
mendukung peningkatan produksi perikanan.
RoTI=(3.375.000-3.000.000)/3.000.000 x100%
RoTI=375.000/3.000.000 x100%
RoTI=12,5%
2. Transparan
Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan bagi masyarakat KP dilakukan secara terbuka dan
dilaporkan secara luas kepada pihak-pihak terkait sehingga mereka dapat mengakses dengan
mudah tentang informasi dan hasil kegiatan evaluasi.
3. Partisipatif
Pelaksanaan kegiatan evaluasi pasca pelatihan bagi masyarakat KP dilakukan dengan
melibatkan secara aktif dan interaktif para Responden, Evaluator, lulusan pelatihan KP,
Instruktur/Widyaiswara, Penyuluh Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/
Kabupaten/Kota, dan BPPP.
4. Akuntabel
Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan bagi masyarakat KP harus dapat dipertanggungjawabkan
secara internal maupun eksternal.
5. Tepat Waktu
Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan bagi masyarakat KP harus dilaksanakan sesuai dengan
waktu yang telah dijadwalkan.
6. Berkesinambungan
Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan bagi masyarakat KP dilaksanakan secara
berkesinambungan agar dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan
program pelatihan dan penyuluhan KP.
Selain itu, keberhasilan pelaksanaan pasca pelatihan bagi masyarakat KP ini wajib dilandasi
oleh kejujuran, motivasi dan kesungguhan yang kuat dari para Responden dan Evaluator.
2. BPPP :
a. Mengkoordinaskan pelaksanaan kegiatan evaluasi pasca pelatihan bagi masyarakat
KP dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota dan Penyuluh Perikanan
berdasarkan lokasi lulusan pelatihan.
b. Menyediakan data awal lulusan pelatihan sebelum mendapatkan pelatihan, terdiri dari:
nama lengkap, NIK, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, alamat rumah (Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/ Kelurahan, RW, dan RT), nomor telepon, pekerjaan/
jenis usaha, volume produksi, nilai produksi, dan pendapatan sebelum dilatih. Data
awal lulusan pelatihan sebelum mendapatkan pelatihan KP sebagaimana terdapat pada
Lampiran 2 (Formulir EP. II).
c. Menyediakan kuesioner evaluasi pasca pelatihan, yang selanjutnya akan dipergunakan
oleh Evaluator (Penyuluh Perikanan) untuk melakukan survei lapangan. Kuesioner
evaluasi pasca pelatihan sebagaimana terdapat pada Lampiran 3 (Formulir EP.II).
d. Melakukan tabulasi data primer dari kuesioner evaluasi pasca pelatihan.
e. Menyampaikan laporan hasil evaluasi pasca pelatihan kepada Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan KP.
4. Responden :
a. Memberikan data dan informasi yang dibutuhkan secara obyektif.
b. Menjadi obyek evaluasi pasca pelatihan dan penyuluhan KP.
5. Evaluator :
a. Melakukan evaluasi pasca pelatihan KP dengan metode wawancara menggunakan
kuesioner evaluasi kepada Responden.
b. Mengumpulkan kuesioner evaluasi pasca pelatihan.
c. Menyampaikan kuesioner evaluasi pasca pelatihan KP kepada Koordinator Penyuluh
Perikanan, untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas KP Kab/Kota.
D. Pelaksanaan Evaluasi
1. Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP menentukan jenis evaluasi yang perlu dilakukan evaluasi
pada setiap jenis pelatihan yang telah dilaksanakan oleh BPPP, sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan sumber daya yang tersedia.
BAB III
Selain peningkatan produksi perikanan, evaluasi ini dapat dilengkapi dengan pengumpulan
data mengenai peningkatan efisiensi usaha, peningkatan pendapatan, dan faktor penunjang
kinerja lain yang berpengaruh terhadap peningkatan produksi perikanan dari lulusan pelatihan
di lapangan.
A. Penyusunan Instrumen
1. Metode Pengukuran
a. Metode yang digunakan untuk mengukur efektifitas program pelatihan dan
penyuluhan KP terhadap peningkatan produksi adalah:
Sebelum Setelah
Pelatihan Pelatihan
2. Instrumen Pengukuran
a. Data awal lulusan pelatihan sebelum mendapatkan pelatihan, terdiri dari: nama
lengkap, NIK, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, alamat rumah (Provinsi/
Kabupaten/Kota,Kecamatan,Desa/ Kelurahan,RW, dan RT), nomor telepon,
pekerjaan/jenis usaha, volume produksi, nilai produksi, dan pendapatan peserta
pelatihan sebelum dilatih.
b. Akses permodalan
1. Kemampuan dan ketersediaan modal untuk proses produksi.
2. Ketersediaan Penyuluh Perikanan dalam memfasilitasi masyarakat untuk
dapat mengakses permodalan.
3. Ketersediaan lembaga keuangan (Bank dan/atau Non Bank).
c. Kebutuhan pasar
1. Peluang pengembangan produksi dalam memenuhi kebutuhan pasar.
2. Persaingan produk sejenis di pasar.
B. Analisis Evaluasi
1. Pengolahan data
2. Target nilai
b. Jika tidak mencapai target, maka tindak lanjut perbaikan program pelatihan
perlu disusun berdasarkan hasil analisis kegagalan pelatihan (Training
Failure Analysis) dengan mempertimbangkan skala prioritas dan sumber
daya yang tersedia.
Keluaran dari evaluasi pasca pelatihan ini adalah laporan hasil pengukuran dan
penilaian efektifitas peogram pelatihan dalam peningkatan produksi perikanan yang
dipengaruhi oleh pelaksanaan pelatihan KP, yang didokumentasikan dalam Laporan Evaluasi
Pasca Pelatihan KP.
1. Latar Belakang
2. Tujuan Program Pelatihan
3. Metode Evaluasi
4. Hasil Evaluasi direpresentasikan oleh:
a. Peningkatan produksi dari masing-masing individu setelah dilatih.
b. Persentase pengaruh pelatihan terhadap peningkatan produksi.
5. Rekomendasi tindak lanjut perbaikan program pelatihan berdasarkan hasil evaluasi.
Format Laporan Evaluasi Pasca Pelatihan dan Penyuluhan KP dapat dilihat pada
Lampiran 5.
BAB IV
PENUTUP
Panduan Evaluasi Pasca Pelatihan bagi Masyarakat KP ini disusun sebagai acuan
bagi para penyelenggara pelatihan termasuk evaluator program pelatihan KP agar dapat
melakukan evaluasi yang sistematis, obyektif, mendekati ketepatan sasaran dan akuntabel,
sehingga hasil evaluasi dapat memberikan masukan yang positif bagi peningkatan kinerja
Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP dalam mendukung peningkatan produksi.
Panduan Evaluasi Pasca Pelatihan bagi Masyarakat KP ini berlaku setelah melalui
ujicoba, persetujuan dan penetapan panduan oleh Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan
KP. Sebelum pedoman evaluasi ini berlaku, pelaksanaan evaluasi pelatihan mengacu pada
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pelatihan dan Penyuluhan KP yang saat ini berlaku, dan
dapat ditinjau ulang sesuai kebutuhan terkini.
Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data Primer Evaluasi Pasca Pelatihan bagi Masyarakat KP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Sasaran