Oleh Kelompok 4 :
Kelas E
Teknik Komputer Jaringan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Diskursus Filsafat Pancasila
Dewasa Ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Filsafat Pancasila bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Elkana Goro Leba, S.sos.,MPA selaku
dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan bagi kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap bangsa memiliki nilai-nilai yang dipegang dalam menjalani kehidupan sehari-
hari selama berabad-abad. Hal ini termasuk bagaimana seorang individu memandang
individu lain baik di dalam bangsanya ataupun di dalam bangsa lain, juga termasuk di
dalamnya bagaimana bangsa tersebut memandang alam disekitarnya. Nilai-nilai inilah yang
disebut juga Philosofich grondslag. Philosofich grondslag lahir dari proses pemikiran yang
mendalam sebagai upaya Bangsa Indonesia, yang dalam sejarahnya, pernah mengalami masa
keemasan lama sebelum para penjajah datang bersama VOC. Kemudian seiring berjalannya
sejarah Bangsa Indonesia yang jatuh dan bangkit serta terjajah oleh bangsa lain selama
berabad-abad, Philosofich grondslag ini (Pancasila) digali dan diperkenalkan lagi oleh Ir.
Soekarno pada Rapat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia
(BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.
Pancasila dari kelahirannya kembali dalam rapat BPUPKI tersebut mampu merasuk
ke dalam jiwa Bangsa Indonesia karena bukan merupakan hal yang baru bagi Bangsa
Indonesia. Pancasila juga mampu bersaing dan bertahan dari besarnya pengaruh dari dua
Philosofich grondslag yang ada di dunia saat itu dan Indonesia pada saat Orde Lama di
bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mampu bertahan dari derasnya tekanan bangsa-
bangsa lain yang menganut Kapitalisme dan Sosialisme yang pada saat itu bersaing
menanamkan pengaruh pada negara-negara Eropa Barat dan Amerika untuk Kapitalisme
serta Uni Soviet dan China untuk Sosialisme.
Pancasila, sebagai sebuah pesan yang disampaikan dalam teknik retorika yang
disampaikan oleh Ir. Soekarno pada rapat BPUPKI tersebut, menjadi sebuah jawaban bagi
upaya untuk memperdatukan Bangsa Indonesia yang terpecah belah karena politik devide et
impera (adu domba) yang dijalankan oleh penjajah untuk memecah belah bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Konteks yang mengemuka dalam siding itu, setidaknya bisa dirinci ke dalam poin-poin
berikut:
a. Masalah waktu kemerdekaan: sekarang atau nanti?
b. Masalah Philosifiche Gondslag. Kaum Islam menawarkan syariat Islam, golongan
nasionalisme mengusulkan nasionalisme tanpa didasarkan atas agama tertentu.
c. Masalah bentuk pemerintahan Negara: demokrasi, republik, dan menurut catatan M.
Yamin ada yang mengusulkan berbentuk kerajaan.
Kesimpulan yang bisa diambil adalah: Soekarno berpidato di depan Sidang BPUPKI yang
bertugas menyelidiki apa-apa yang perlu bagi kemerdekaan Indonesia. Sidang ini sendiri
diwarnai oleh “perang” pemikiran demi mencari dasar yang kokoh bagi berdirinya Negara
Indonesia.
Konteks perdebatan antara kaum Islam dan Nasionalis juga menjadi bingkai dari Pidato
Soekarno. Perdebatan ini kemudian mengemukakan kembali ketika Piagam Jakarta disahkan
dan kemudian diubah lagi.