Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU

FISIOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2501)

“Pengaruh Cahaya Terhadap Titik


Pertumbuhan Pada Tumbuhan Dikotil”

Disusun Oleh :
Annida Nur Rahma
(1710119220004)

Dosen Pembimbing :
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd
Dra. Hj. Noor Ichsan Hayani, M.P.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
DESEMBER
2019
Topik : Pengaruh cahaya terhadap titik pertumbuhan pada tumbuhan
dikotil
Tujuan : Untuk mengetahui titik tumbuh pada tumbuhan dikotil yang
di pengaruhi cahaya
Hari/Tanggal :
Tempat : Jl. Cemara Raya No.69 Banjarmasin Utara.

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Alat Tulis
2. Alat Dokumentasi
3. Gelas Plastik
4. Penggaris
5. Spidol

B. Bahan
1. Tanaman Kacang hijau umur 3 hari (tinggi minimal 3 cm)
2. Tanah subur
3. Air

II. CARA KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menumbuhan kacang hijau yang diletakkan pada satu gelas plastik
ditempat yang gelap dan satu gelas plastik ditempat yang terang.
3. Memberi tanda pada tumbuhan dengan interval 1 cm yang diambil dari
pucuk tanaman dengan menggunakan spidol.
4. Mengamati dan mencatat ukuran panjang batang kacang tanah sesuai
interval.
III. TEORI DASAR
Goldsworthy (1992) menyatakan bahwa proses perkembangan dan
pertumbuhan merupakan hal yang paling penting pada makhluk hidup. Suatu
makhluk hidup dikatakan tumbuh apabila mengalami perubahan fisik yang
berkaitan dengan pertambahan ukuran, bentuk dan volume yang bersifat tidak
kembali lagi ke asalnya. Sedangkan dikatakan berkembang jika mahluk hidup
mengalami tingkat kedewasaan yang menjadikannya lebih sempurna.
Fitter dan Hay (1991), menyatakan bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor
pertama atau yang lebih dikenal dengan faktor internal yaitu faktor yang berasal
dari tubuh tanaman itu sendiri yang meliputi sifat gen dan hormon tumbuhan.
Faktor kedua atau yang lebih dikenal dengan faktor eksternal merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang
berasal dari lingkungan, faktor ini diantaranya radiasi matahari, temperatur, unsur
hara dalam tanah, air, angin dan aktifitas dari mahluk hidup lain seperti hewan
yang dapat membantu proses penyerbukan dan manusia dalam usaha
pertaniannya.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan

Pengamatan Hari ke- (cm)


Perlakuan Interval
0 3 6
Kacang 1 1 8,5 8,7
hijau di 2 1 2 2
tempat 3 1 1 1
gelap 4 1 1 1
5 1 1 1
6 1 1 1
Kacang 1 1 3,5 5,5
hijau di 2 1 1,5 1,5
tempat 3 1 1 1
terang
B. Foto Pengamatan
Pengaruh larutan pada tanaman sawi (Brassica juncea)
Hari/tanggal
Tempat Terang Tempat Gelap

Sumber : Dok. Pribadi, 2019


V. ANALISIS DATA
Pada tanaman dikotil, batang pada proses perkecambahan dibedakan
menjadi hipokotil dan epikotil. Hipokotil adalah bagian batang yang berada
diantara kotiledon dan radikel, sedangkan epikotil adalah bagian batang yang
berada di antara kotiledon dan daun pertama. Berdasarkan perbedaan letak
kotiledon pada tanaman, maka tipe bibit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tipe
bibit epigeal dan tipe bibit hipogeal. Pada tipe bibit epigeal kotiledon terangkat ke
atas permukaan tanah karena adanya perpanjangan hipokotil, kotiledon berwarna
hijau dan berbentuk seperti daun, sedangkan tipe bibit hipogeal memiliki
kotiledon yang tetap berada pada biji baik pada saat perkecambahan ataupun
sesudahnya (Heddy, 1994).
Pertumbuhan tanaman pada saat perkecambahan umumnya ditandai dengan
perpanjangan zona-zona meristematik yang berada pada akar maupun pucuk.
Wardiana (2008), menggambarkan hasil percobaannya melalui grafik dibawah ini.

Grafik di atas menunjukkan tentang pertambahan panjang tanaman pada tiap-tiap


lokus. Berdasasarkan data tersebut diketahui bahwa nilai pertambahan panjang
terbesar ada pada saat berada di titik lokus 3. Pertambahan panjang mengalami
peningkatan pada titik lokus petama hingga ketiga, namun pada titik lokus ke 4
dan 5 mulai mengalami penurunan dan kembali megalami peningkatan pada titik
lokus ke 6. Dari hasil percobaaan ini dapat diketahui bahwa titik tumbuh pada
tumbuhan ada pada area dibawah tunas (lokus 3).
Fitter dan Hay (1991), menyatakan bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor
pertama atau yang lebih dikenal dengan faktor internal yaitu faktor yang berasal
dari tubuh tanaman itu sendiri yang meliputi sifat gen dan hormon tumbuhan.
Faktor kedua atau yang lebih dikenal dengan faktor eksternal merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang
berasal dari lingkungan, faktor ini diantaranya radiasi matahari, temperatur, unsur
hara dalam tanah, air, angin dan aktifitas dari mahluk hidup lain seperti hewan
yang dapat membantu proses penyerbukan dan manusia dalam usaha
pertaniannya.
PERTUMBUHAN ETIOLASI
Menurut Prihastanti (2010), salah satu faktor penting yang cukup
berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah
cahaya. Cahaya inilah yang akan memperngaruhi proses pembuatan zat makanan
pada proses fotosintesis. Cahaya selain mempengaruhi fotosintesis juga sangat
dibutuhkan oleh tanaman dalam proses-proses metabolisme lainnya. Faktor lain
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air.
Tersediany air pada tanaman sangat penting untuk menunjang berbagai macam
reaksi pada proses metabolisme tanaman. Reaksi yang dilakukan untuk
membasahi bagian atau organ tanaman. Hal ini dilakukan agar senantiasa tanaman
tidak menjadi kering dan unsurhara yang dibutuhkan tanaman tetap bisa terserap
oleh tanah dengan menciptakan kondisi jenuh air pada tanahnya. Dengan
demikian maka penyiraman hendaknya dilakukan setiap hari untuk tanaman yan
masih muda dan dilakukan dengan interval hari tertentu untuk tanaman yang
sudah dewasa.
Faktor suhu merupakan faktor eksternal lain yang berkorelasi positif dengan
faktor cahaya. Tanaman dapat tumbuh optimal jika suhu rata-rata mencapai 28ºC
hingga 33ºC. Suhu yang optimal tersebut nantinya akan digunakan oleh tanaman
untuk melakukan proses-proses enzimatik. Ketersediaan oksigen dan
karbondioksida pada lingkungan tumbuh juga sangat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan semua jenis tanaman. Karbondioksida yang berada di
lingkungan akan digunakan tanaman untuk bahan utama proses fotosintesis,
sedangkan oksigen digunakan untuk proses respirasi seluler. Faktor lain yang
tidak boleh diabaikan adalah ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Unsur hara
dalam tanah yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup suatu tanaman.
Semakin subur dan tercukupinya unsur hara di dalam tanah yang menjadi lokasi
tumbuh tanaman maka semakin tinggi pula laju pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi pada tanaman.
Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan sifat bawaan yang
terdapat pada suatu makhluk hidup, sedangkan hormon adalah suatu zat pengatur
tumbuh yang dihasilkan oleh bagian-bagian tertentu pada suatu tanaman.
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh tanaman bermacam-macam dan memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Hormon dikelompokkan menjadi dua yaitu hormon
yang dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan seperti hormon auksin,
giberelin dan sitokinin, sedangkan hormon yang lainnya seperti hormon kalin,
asam absisant, gas etilen dan asam traumalin merupakan hormon yang dapat
menghambat pertumbuhan tanaman.

VI. KESIMPULAN

1. Pada tipe bibit epigeal kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah


sedangkan pada tipe bibit hipogeal kotiledon berada pada biji baik pada
saat perkecambahan ataupun sesudahnya.
2. Letak pertumbuhan batang pada kecambah kacang hijau terletak pada
interval 1.
3. Faktor yang mempegaruhi pertumbuhan tanaman diantaranya adalah gen,
hormon dan unsur-unsur

VII. DAFTAR PUSTAKA


Fitter A. H dan Hay R.1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
Goldsworty P. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropika. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.

Heddy, S.,Wahono S. dan Mestty K. 1994. Pengantar Produksi Tanaman dan


Penangganan Pasca Panen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Prihastanti, E. 2010 .Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Semai Tanaman Jarak


Pagar. Anatomi dan Fisiologi, 8(1) : 49-56.

Wardiana, M. 2008. Laporan Fisiologi Tumbuhan Menentukan Lokus Tumbuhan.


Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman

Anda mungkin juga menyukai