Anda di halaman 1dari 3

Nama : Julaeha Ambarwati

No Absen : 06

KELAS SORE D3 FARMASI SRAGEN 2

STANDARISASI SIMPLISIA TANAMAN ROSSELA

Nama latin : Hibiscus sabdariffa

Nama daerah lain :Asam kumbang

Morfologi :

Morfologi Batang Rossela : tanaman rossela memiliki batang yang berbentuk bulat dan berdiri
tegak, berkayu dan berwarna merah. Batang rossela ini bercabang dan berserat. Tanaman rossela
bias tumbuh hingga mencapai ketinggian 3 sampe 5 meter dan mengeluarkan bunga hampur
sepanjang tahun.

Mofologi Akar Rossela : Akar rossela adalah akar tunggal yang tumbuh cukup dalam.

Morfologi Daun Rossela : Daun tanaman rossela adalah daun tunggal dan berbentuk bulat oval.
Pertulangan daun rossela menjari, bagian ujung daun menumpul tapi daun bergerigi dan pangkal
daun berlekuk. Panjang daun rossela sekitar 6sampe 15cm dengan lebar 5 sampai 8 cm, tangkai
daunrossela berbentuk bulat dan berwarna hijau dengan panjang sampe 7 cm.

Morfologi Bunga Rossela : Rossela memiliki bunga yang berwarna cerah dan kelopak bunganya
berwarna merah gelap. Bunga rossela ini muncul dari ketiak daun. Bunga rossela adalah Bunga
tunggal karena disetiap tangkainya hanya ada satu bunga. Bunga rossela ini memiliki 8 sampai
11 helai. Kelopak yang berbulu dan panajng 1 cm, pangkal ini saling berlekatan dan berwarna
merah.

Morfologi Biji Rossela : Tanaman rossela memiliki biji yang berbentuk seperti ginjaldengan
sudut meruncing dan berbulu. Panjang biji ini sekitar 5 mm dan lebar 4 mm. Buah rossela
berwarna hijau tua dan berdiameter sekitar 5 cm.

Bagian yang digunakan : Bunga

Nama latin simplisia : Hibiscus cannabihus flos


Zat utama berkhasiat : Antosianin, Riboflavin, Niasin, Protein, Kalcium, Magnesium, Kalium,
Besi, Asam askorbat, Beta carotene, Omega 3, Gossy, Peptin, Asam protosatekuat, Ekstrak
salilks. Glikosida cardiac, Flavonoid, Saponin, Alkoloid, Sardenolida, Anthocyanis delphinidin-
3-o-sambubioside, Cyanidin-3-o-sambubioside

Rossela kering mengandung : Flavonoid gossypectin, Hibiscetin, Sabdaretine

Penggunaan/ khasiat :

1. Melindungi kuli wajah

2. Mengatasi infeksi dan peradangan

3. Mengurangi rasa cemas

4. Mencegah tumor dan kanker

5. Menjaga saluran pencernaan

6. Mencegah penyakit gangguan hati

7. Menurunkan tekanan darah

8. Menurunkan berat badan

9. Merangsang menstruasi

Pemerian : Penggunaan teh bunga rosella sebagai minuman kesehatan adalah dengan cara
menyeduh 2-3 teh bunga rosella dengan menggunakan air mendidih. Dapat juga ditambahkan
gula pasir dan diminum hangat maupun dingin.

TEKNIK BUDIDAYA
a. Pengelolaan tahan : Persiapan lahan dilakukan dengan pembajakan tanah secara
membujur dan melintang. Tanah dicampur pupuk dasar berupa pupuk kandang, lahan
dilarik dengan jarak antar larik 1,5m.
b. Pembibitan : Untuk lahan yang langsung dari biji makan penanaman dilakukan dengan
ditugal tiap lubang tanam diisi 2-3 biji. Sedangkan untuk penanaman bibit yang telah
disemaikan di polybag maka setiap lubang tanam diisi dengan 1-2 bibit.
Pemupukan pada lahan sebelum tanam dengan pupuk kandang, sedangkan pada umur 3
dan 7-8 minggu setelah tanam dipupuk urea sebanyak 30-40 gram tiap tanaman.
Selama pertumbuhan tanaman perlu diwaspadi keberadaan gulma yang akan berdampak
negatif, oleh karena itu dilakukan penyiangan dengan frekuensi sesuai kondisi lahan
c. Pemeliharaan : Selama pertumbuhan tanaman perlu diwaspadi keberadaan gulma yang
akan berdampak negatif, oleh karena itu dilakukan penyiangan dengan frekuensi sesuai
kondisi lahan.

d. Panen : Tanaman rosella mulai menghasilkan bunga pada umur 120 hari dan dapat
dipanen secara terus-menerus dalam jangka waktu 3 bulan sebelum akhirnya diganti
dengan bibit baru. Perbatang tanaman rosella dapat menghasilkan 1,5 kg bunga basah.
Pemanenan menggunakan gunting untuk memotong tangkai bunga, kemudian dilakukan
pemisahan biji.

e. Pasca Panen : Pengelolaan pasca panen tanaman obat ditujukan untuk membuat produk
tanaman obat menjadi simplisia yang siap dikonsumsi oleh masyarakat umum, industri
obat ataupun untuk tujuan eksport. Kegiatan yang meliputi prosesing/pengelolaan bahan
sesaat setelah panen sampai tahap penyimpanan dengan tujuan agar diperoleh simplisia
yang berkualitas serta tetap stabil selama penyimpanan. Pengelolaan pasca panen tersebut
meliputi :

1. Pengumpulan bahan baku

2. Sortasi basah

3. Pencucian

4. Penirisan

5. Pengubahan bentuk

6. Pengeringan

7. Sortasi kering

8. Pengepakan dan penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai