Oleh
(171200247)
Puji Syukur dihaturkan ke hadapan Tuhan Yang maha esa (Ida Sang Hyang Widhi
Wasa) yang telah memberikan pencerahan sehingga dapat menyelesaikan Makalah tentang
hubungan dari isi Bhagawad Gita yaitu “Hubungan Tradisi Bali dengan Karma Yoga dan
Bhakti Yoga”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Agama yang di empu
oleh Bapak I Made Suasti Pudja, S.E, M.Fil H. , dengan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk
Mengkaji hubungan antara isi dari Bhagawad Gita dengan tradisi yang ada di bali
Banyak halangan yang di alami penulis dalam menulis laporan ini. Berkat kedisiplinan
dan kerja keras, halangan tersebut dapat di atasi. Apabila hasil dari pemahaman ini mungkin
kurang dari apa yang di inginkan. Kritik dan saran di persilahkan terimakasih
Penulis
i
BAB I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Agama Hindu memiliki kitab weda dengan sub-nya yaitu Bhagawad Gita yang
membahas tentang doa-doa, ada bab di dalam Bhagawad Gita yaitu Karma Yoga dan
Bhakti Yoga, karma yoga berhubungan dengan kerja dan juga tradisi yang ada di bali ,
begitu juga dengan bhakti yang membahas tentang pemujaan.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa hubungan Bhakti Yoga dengan tradisi bali?
2. Apa hubungan Karma Yoga dengan tradisi bali?
1.3.Tujuan
Untuk Mengetahui Hubungan Kedua Bab yaitu Bhakti yoga dan Karma yoga
dengan tradisi bali
1
BAB II
Pembahasan
Yang berarti yang memakan sisa yadnya akan terlepas dari segala dosa tetapi
dia yang memasak makanan hanya untuk dirinya sendiri sesungguhnya makan
dosa.
Dalam sloka ini berhubungan dengan setelah kita melakukan yajna dalam
bentuk banten setelahnya kita akan melakukan “lunsuran” yaitu mengambil dan
memakan sesaji yang telah di berikan , dan juga berhubungan dengan tradisi
ngejot yang ada di bali , di sebutkan dia yang memasak makanan hanya untuk
irinya sendiri sesungguhnya makan dosa , orang “ngejot” itu
mempersembahkan makanannya kepada yang di atas maka dari itu setelah
ngejot kita bisa memakan makanan yang kita punya karena tidak dosa memakan
makanan tersebut.
Ada juga hubungan karma yoga dengan tradisi bali yaitu pada sloka 17
yang berbunyi ;
Yang berarti yang bersenang hati pada sang diri, terpuaskan dengan sang diri
dan terpusatkan pada sang dirinya , sesungguhnya baginya tak ada kewajiban
yang harus di lakukan, sloka ini berhubungan dengan orang yang melakukan
“siwalatri” malam siwa tanpa bekerja tak makan tak minum tidak tidur , semua
pekerjaan tidak dilakukan untuk malam penebusan dosa
2.2. Hubungan Bhakti Yoga dengan Tradisi Bali
Hal lainnya yang ada pada bhakti yoga yaitu pada sloka 7 yang berbunyi
“bagi mereka yang pikirannya tertuju padaku , maka aku akan menjadi
penyelamatnya” , sloka ini berhubungan juga dengan pelaksanaan siwalatri
pada umat hindu di bali yaitu pemusatan pikiran kepada tuhan dengan
bertujuan untuk menebus dosa
3.1. Simpulan
Pada Bab karma yoga dan bhakti yoga ternyata ternyata ada hubungan
terhadap tradisi bali ini membuktikan bahwa tradisi bali tidak lepas dari
ajaran yang ada pada kitabnya
3.2. Saran
Pada penulis di sarankan untuk lebih memahami isi yang ada pada
dalam kitab tersebut mungkin bisa kita menyalah artikan kata kata tersebut
dengan arti yang lain
3
DAFTAR PUSTAKA