Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK Negeri 2 Tebing Tinggi


Mata pelajaran : PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF
Materi Pelajaran : Alat ukur Mekanik
Kelas/semester : X/ I
Alokasi waktu : 1 X 25 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah
KI. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


KD pada KI 3
3.5. Mengidentifikasi jenis-jenis alat ukur mekanik dan fungsinya

KD pada KI 4
4.5. Menggunakan alat-alat ukur mekanik sesuai operation manual

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator KD pada KI 3
3.5.1 Siswa mampu mengidentifikasi jenis – jenis alat ukur mekanik dan
fungsinya

Indikator KD pada KI 4
4.5.1 Siswa mampu enggunakan alat-alat ukur mekanik sesuai SOP
4.5.2 Siswa mampu membaca hasil pengukuran dari alat – alat ukur mekanik
4.5.3 Siswa mampu merawat alat – alat ukur mekanik.

D. Materi Pembelajaran
1. Jangka sorong
2. Micrometer
3. Dial indicator
E. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
1. Alat dan Bahan
 LCD projector
 Laptop

2. Media
 Power Point

3. Sumber belajar
 Buku teks siswa,
 Buku pegangan guru
 Sumber lain yang relevan (Internet)

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (Jangka Sorong) 1JP ( 25 Menit)


LANGKAH KEGIATAN YAN KEGIATAN YANG ALOKASI
KEGIATAN DILAKUKAN GURU DILAKUKAN SISWA WAKTU
Guru masuk ke kelas tepat Siswa masuk ke kelas tepat -
Pendahuluan waktu berdasarkan bel waktu berdasarkan bel
masuk (disiplin) masuk (disiplin)
Guru memberikan Siswa berdoa sesuai dengan 1 menit
kesempatan siswa untuk keyakinannya masing-
memberi salam dan berdoa masing kemudian memberi
menurut keyakinannya salam kepada guru (religius,
masing-masing (religius) santun)
Mengabsen siswa dengan Menyebutkan siswa yang 2 menit
menanyakan siswa yang tidak hadir beserta
tidak hadir dan apa keterangannya (jujur).
keterangannya.
Guru melakukan appersepsi Siswa menyampaikan 5 menit
dan memotivasi siswa pendapat atau pengetahuan
dengan mengajukan yang diketahuinya tentang
pertanyaan “apa yang jangka sorong (percaya diri,
kalian ketahui tentang jujur)
jangka sorong “
1) Eksplorasi 1) Eksplorasi
Guru menanyakan Siswa mengungkapkan
kepada sisiwa tentang informasi tentang jangka
jangka sorong yang sorong berdasarkan
mereka ketahui. pengetahuan yang
dimiliki dan pengalaman
Inti hidupnya. (percaya diri). 10 Menit

2) Elaborasi
- Siswa menyimak
2) Elaborasi penjelasan dari guru
- Menjelaskan fungsi alat (tanggung jawab,
ukur dan jenisnya. disiplin)
- Menjelaskan fungsi
jangka sorong
- Menjelaskan komponen
jangka sorong
- Menjelaskan
penggunaan jangka
sorong
- Menjelaskan cara
pembacaan jangka
sorong
- Menjelaskan perawatan
jangka sorong 3) Konfirmasi
- Siswa menjawab
3) Konfirmasi pertanyaan yang
- Mengecek pemahaman diajukan oleh guru
siswa mengenai materi (percaya diri, santun)
yang sudah disampaikan - Siswa mengisi lembar
dengan mengajukan kerja dan melakukan
pertanyaan. praktek pengukuran
- Mengecek pemahaman dengan menggunakan
siswa mengenai materi jangka sorong.
yang sudah disampaikan
dengan memberikan
lembar kerja dan
prkatek.
Guru membimbing siswa Dengan bimbingan guru,
untuk menyimpulkan materi siswa menyimpulkan materi
5 menit
yang sudah dijelaskan. yang sudah dijelaskan
(kreatif, kerja keras)
Penutup Guru menutup proses Siswa berdoa (religius) dan
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
meminta siswa untuk 2 menit
berdoa (religius) dan
memberi salam

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Ranah Sikap
a. Instrumen dan Rubrik Penilaian
Tanggung
NamaSiswa/ Disiplin Jujur Santun Nilai
No Jawab
Kelompok Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
N

b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap:


Disiplin
1. Tertib mengikuti pembelajaran
2. Mengerjakan tugas tepat waktu
3. Melakukan kegiatan sesuai SOP
4. Membuat kondisi kelas menjadi kondusif
Jujur
1. Menyampaikan sesuatu berdasarkan apa yang dikerjakan
2. Berani mengakui kesalahan diri
3. Bekerja berdasarkan kemampuan diri
4. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1. Melaksanakan tugas piket
2. Berperan aktif dalam kegiatan diskusi
3. Bertangung jawab atas kesalahannya
4. Melaksanakan kegiatan sekolah yang telah ditentukan

Santun
1. Berinteraksi dengan teman secara ramah
2. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun
3. Berpakaian sekolah dengan rapi
4. Berperilaku sopan

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari
keempat aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

2. Penilaian Ranah Pengetahuan


a. Kisi-kisi Soal
NO STANDAR INDIKATOR INDIKATOR SOAL ITEM
KOMPETENSI
1 Mengidentifikasi jenis-  Identifikasi alat  Fungsi jangka 1
jenis alat ukur ukur dan fungsinya sorong , macam
mekanik dan macam jangka
fungsinya sorong

2 Menggunakan alat-alat  Membaca hasil  Pembacaan hasil 2


ukur mekanik sesuai pengukuran pengukuran pada
operation manual dengan jangka gambar.
sorong.

b. Soal dan kunci jawaban


1. Tuliskan fungsi jangka sorong.
Jawaban :
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur dimensi suatu benda berupa
panjang, tebal, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman.

2. Tuliskan hasil pembacaan pengukuran jangka sorong pada gambar dibawah


ini

A B
Jawaban :
A. 82, 48 mm B. 2,26 mm

c. Instrumen dan Rubrik Penilaian


No Nama Siwa/ Nilai
. Kelompok No. 1 No. 2 Jumlah
1
2
3
Soal 1 + soal 2 = hasil nilai

Jawaban terjawab dengan benar semua nilai = 5


Jawaban terjawab ½ nilai = 3
Tidak terjawab = 0

Penilaian Ranah Keterampilan


1. Observasi ( membuat lembaran kerja observasi dan rubrik penilaian lembar
observasi)
2. Melaksanakan pengukuran (membuat lembar kerja pengukuran dan rubrik
penilaiannya)
3. Laporan (membuat sistematika laporan dan rubrik penilaiannya)
4. Hasil (rubrik penilaian)

Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan


1. Observasi
Lembar kerja
1. hasil pengamatan dan kesimpulan teori
2. langkah-langkah pengamatan dalam praktek
3. hasil pengamatan berdasarkan praktek
4. menyimpulkan hasil observasi

No Hasil pengamatan Hasil Pengamatan Langkah-Langkah Menyimpulkan


dan kesimpulan Berdasarkan Pengamatan Dalam Hasil Observasi
teori Praktek Praktek

Rubrik penilaian
 Hasil pengamatan teori sesuai dengan reverensi (sesuai/tidak sesuai)
 hasil pengamatan berdasarkan praktek (sesuai/tidak sesuai)
 Langkah-langkah pengamatan dalam praktek sudah sesuai dengan prosedurnya
(sesuai / tidak sesuai)
 Kesimpulan (sesuai/tidak sesuai)
2.Penilaian Ranah Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Keterampilan
Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran Perawatan
Nama menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan dial alat ukur Nilai
No
Siswa/Kelompok mistar baja jangka sorong micrometer indicator
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian:
Peserta didik mendapat skor:
4 = jika empat indikator dilakukan.
3 = jika tiga indikator dilakukan.
2 = jika dua indikator dilakukan.
1 = jika satu indikator dilakukan.
Indikator penilaian keterampilan
1. Melaksanakan pengukuran menggunakan jangka sorong
A. Teknik pengukuran menggunakan jangka sorong dilakukan sesuai langkah kerja dengan benar
B. Teknik pengukuran menggunakan jangka sorong dilakukan sesuai keselamatan kerja dengan benar
C. Teknik pengukuran menggunakan jangka sorong dilakukan sesuai penggunaan peralatan dengan benar
D. Teknik pengukuran menggunakan jangka sorong dilakukan sesuai hasil/produk yang diharapkan dengan benar
2. Melaksanakan pengukuran menggunakan micrometer
A. Teknik pengukuran menggunakan micrometer dilakukan sesuai langkah kerja
dengan benar
B. Teknik pengukuran menggunakan micrometer dilakukan sesuai keselamatan kerja
dengan benar
C. Teknik pengukuran menggunakan micrometer dilakukan sesuai penggunaan
peralatan dengan benar
D. Teknik pengukuran menggunakan micrometer dilakukan sesuai hasil/produk yang
diharapkan dengan benar

3. Melaksanakan pengukuran menggunakan dial indicator


A. Teknik pengukuran menggunakan dial indicator dilakukan sesuai langkah kerja
dengan benar
B. Teknik pengukuran menggunakan dial indicator dilakukan sesuai keselamatan
kerja dengan benar
C. Teknik pengukuran menggunakan dial indicator dilakukan sesuai penggunaan
peralatan dengan benar
D. Teknik pengukuran menggunakan dial indicator dilakukan sesuai hasil/produk
yang diharapkan dengan benar

4. Melaksanakan perawatan alat ukur


A. Teknik merawat alat ukur dilakukan sesuai langkah kerja dengan benar
B. Teknik merawat alat ukur dilakukan sesuai keselamatan kerja dengan benar
C. Teknik merawat alat ukur dilakukan sesuai penggunaan peralatan dengan
benar
D. Teknik merawat alat ukur dilakukan sesuai hasil/produk yang diharapkan
dengan benar

Pengolahan Nilai KD- Keterampilan

Aspek/Indikator Tes ke Skor Keterangan


Menggunakan mistar baja 1 tuntas /belum tuntas
2 tuntas /belum tuntas
Menggunakan jangka sorong 1 tuntas /belum tuntas
2 tuntas /belum tuntas
Menggunakan micrometer 1 tuntas /belum tuntas
2 tuntas /belum tuntas
Menggunakan dial indicator 1 tuntas /belum tuntas
2 tuntas /belum tuntas
Merawat alat ukur 1 tuntas /belum tuntas
2 tuntas /belum tuntas
Nilai KD – Keterampilan : ditentukan
berdasarkan skor rerata optimum (nilai Jumlah
tertinggi) dari aspek (Indikator Perolehan /5
pencapaian kompetensi) yang dinilai
Cat. Skor perolehan adalah : masing masing item dibagi 2 dijumlahkan dan dibagi 5
Keterangan tuntas apabila nilai 3 keatas sedangkan 2 kebawah dikategorikan belum
tuntas

3. Laporan (membuat sistematika laporan dan rubrik penilaiannya)


1. sistematika laporan
1. persiapan
2. langkah-langkah keselamatan kerja
3. langkah kerja
4. kesimpulan

2.Rubrik Penilaian
1. persiapan (sesuai/tidak sesuai)
2. langkah-langkah keselamatan kerja (sesuai/tidak sesuai)
3. langkah kerja (sesuai/tidak sesuai)
4. kesimpulan (sesuai/tidak sesuai)

4. Mengkomunikasikan hasil
Rubrik penilaian
1. Hasil (sesuai/tidak sesuai)
2. Penampilan (menarik/tidak menarik)
3. Media yang dipakai (ada/tidak)
4. Sistematika penyajian (runtut/tidak runtut)
BAHAN AJAR.

A. Pengertian Jangka Sorong


Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula
untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah
dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau
cincin, maupun kedalam sebuah tabung.

B. Bentuk dan Bagian-Bagian Jangka Sorong

Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser.
Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan
skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser. Bentuk jangka sorong serta bagian-
bagiannya ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Jangka Sorong

Keterangan :

1. Rahang untuk mengukur diameter luar suatu benda.


2. Rahang untuk mengukur diameter dalam suatu benda
3. Lidah pengukur kedalaman
4. Skala utama(dalam cm)
5. Skala utama(dalam inci)
6. Skala nonius (dalam mm)
7. Skala nonius (dalam inci)
- Kunci peluncur

C. Macam-Macam Jangka Sorong


Adapun jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang adalah seperti
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm

Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm


Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm

D. Prinsip Kerja Jangka Sorong


Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam
milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, jadi
jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius
memiliki panjang 0,9 cm, jadi jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi
beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm.
Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

Gambar 2. Skala utama (atas) dan Skala nonius (bawah)

Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi x = ½ x 0,01 cm =
0,005 cm. Dengan ketelitian jangka sorong adalah : ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat
dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti (akurat).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter luar sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin maupun untuk
mengukur kedalaman sebuah tabung.
Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada jangka
sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan
pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka objek akan dijepit
diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara
langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm (0,1cm) kemudian menambahkan
dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001cm).

E. Kalibrasi Jangka Sorong


Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang
tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala
utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka
sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah
ini.
Hal-hal yang menyebabkan kegagalan kalibrasi dan pengukuran menggunakan jangka
sorong adalah:

 Kesalahan umum (orang yang melakukan penggukuran),


 Kesalahan sistematis (kerusakan alat, lingkungan),
 Kesalahan acak (tidak diketahui penyebabnya).

Faktor terjadinya kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruang penyimpanan, sehingga
memungkinkan jangka sorong untuk memuai atau menyusut, terbentur dan/atau tergores.

F. Prosedur Pengukuran Jangka Sorong


1) Mengukur diameter luar suatu benda
a. Membuka rahang jangka sorong dengan cara mengendorkan sekrup pengunci, menggeser rahang
geser jangka sorong ke kanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang
(antara rahang geser dan rahang tetap).
b. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
c. Menggeser rahang geser ke kiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang
sekaligus mengunci sekrup pengunci.
d. Membaca dan mencatat hasil pengukuran.

2) Mengukur diameter dalam suatu benda


a. Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci.
b. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
c. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang (atas)
jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.
d. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh
kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci sekrup pengunci.
e. Membaca dan mencatat hasil pengukuran

3) Mengukur kedalaman suatu benda/tabung


a. Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
b. Memutar jangka (posisi tegak) kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung
yang akan diukur dalamnya.
c. Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar
tabung.
d. Mengunci sekrup pengunci.
e. Membaca dan mencatat hasil pengukuran.

G. Cara Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong


Mula-mula perhatikan skala utama yang berhimpit dengan angka nol pada skala nonius. Dari
gambar ditunjukkan bahwa skala utama berhimpit diantara angka 4,7 cm dengan 4,8 cm.
Selanjutnya perhatikan skala nonius yang segaris dengan skala utama. Dari gambar
ditunjukkan pada angka 4. Perhatikan pembagian skala pada skala nonius, apabila skalanya dibagi
menjadi 10 bagian yang sama maka hasil pengukuran skala nonius dikali dengan 1/10mm. Apabila
dibagi menjadi 20 bagian maka dikali dengan 1/20mm, dan apabila dibagi menjadi 50 bagian maka
dikalikan dengan 1/50 mm. Setelah diketahui skala utama serta skala noniusnya maka hasil
pengukurannya adalah jumlah keduanya. Dari contoh dapat dibaca hasil pengukuranya sebesar:
Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala Utama
+ (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)
Karena Dx = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuran (xo) harus juga
dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang memiliki skala nonius,
Anda tidak pernah menaksir angka terakhir (desimal ke-3) sehingga anda cukup berikan nilai 0
untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan
sebagai :

Panjang L = xo + Dx
Maka, hasil pengukurannya menjadi :

4,7 cm + (0,4 x 0,01) cm = 4,7 cm + 0,004 cm = 4,704 cm

Anda mungkin juga menyukai