EPIDERMIS
Epitel berlapis gepeng bertanduk (tipis / tebal) dan avaskuler, terdiri atas lapisan-
lapisan :
4. Stratum lucidum
DERMIS
Terdapat dibawah lapisan epidermis untuk mengatur suhu. Terdapat sel fibroblast:
2. Stratum papilare merupakan jaringan longgar berisi serabut kolagen halus dan
3. Stratum reticulare merupakan lapisan paling tebal berisi serat kolagen kasar dan
HIPODERMIS – SUBDERMIS
Fungsi :
PERLINDUNGAN
SENSASI
3. Nyeri (nosiseptor)
TERMOREGULATOR
Perlindungan terhadap hilangnya suhu tubuh oleh rambut dan lemak subkutan
METABOLIK
2. Mengapa pada pasien ditemukan wajah merah pucat, alis dan bulu hidung terbakar, suara
serak batuk berdahak berwarna kehitaman, dada merah melepuh dan ditemukan bula, lengan
- Efektif bila dilakukan dalam 20 menit pertama, tetapi menolong dalam 1 jam
- Siram dengan air mengalir (15 0C) selama paling sedikit 20 menit, lanjutkan 1 jam
- Tujuan: membuang kotoran, stop proses luka bakar, mengurangi nyeri dan
edema
CO, beri O2 ( 15 l/m) via non rebreather mask intubate untuk mencapai
- Pada kulit biasanya didapatkan wama kulit yang merah seperti buah cherry, bisa
atm dengan oksigen 100% dapat menurunkan waktu paruh samapai 15-23 menit
o Thermal Injury
- Scald/cairan panas
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai
proses eksudasi.
Dijumpai bulae.
Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas kulit
normal.
corium/dermis.
Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa terbentuk sikatrik
2. Derajat II dalam (deep) IIB
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa – sisa jaringan epitel
tinggal sedikit. Organ – organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar sebacea tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai
parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu
bulan.
Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam.
mengalami kerusakan.
Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai eskar.
Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf sensorik
mengalami kerusakan/kematian.
Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi proses epitelisasi spontan dari dasar
luka.
i. Airway
terbakar
Dicurigai trauma inhalasi:
Pemasangan OPA
sewaktu-waktu)
ii. Breathing
yang membahayakan
iii. Circulation
v. Exposure
Rumus Baxter/Parkland
perhitungan:
waktu 16 jam.
100cc
melekat
aman
Sendi dan tangan diatur dalam posisi fungsional sendi bahu, siku, paha, dan
lutut dalam posisi ekstensi. Leher dan pergelangan kaki dalam keadaan ekstensi
agar kepala/leher tidak tertarik ke bawah dan kaki tidak drop foot.
Secondary Survey
8. Mengapa didapatkan pada pemasangan kateter produksi urin sedikit dan urine berwarna
kuning kemerahan?
kerusakan jaringan lepasnya myoglobin and haemoglobin haemochromogens (urine
dark red) deposisi haemochromogens pada tubulus proksimal ginjal acute renal failure
KLINIS
Kecurigaan adanya trauma inhalasi bila pada penderita luka bakar terdapat 3 atau lebih dari
keadaan berikut :
- Penurunan kesadaran
- Tanda distress napas, rasa tercekik, tersedak, malas bernapas dan adanya wheezing
atau rasa tidak nyaman pada mata atau tenggorokan (iritasi mukosa)
Pada fase awal kerusakan saluran napas akibat efek toksik yang langsung terhirup
Pada fase lanjut edema paru dengan terjadinya hpoksemia progresif ARDS
Pemeriksaan tambahan :
Kadar karboksihemoglobin (COHb)
Pada trauma inhalasi, kadar COHb 35-45 % (berat), bahkan setelah 3 jam dari
kejadian, kadar COHb pada batas 20-25 %. Bila kadar COHb lebih dari 15 % setelah 3
Gas Darah
PaO2 yang rendah (kurang dari 10 kPa pada konsentrasi oksigen 50%, FiO2 = 0,5)
mencurigakan adanya trauma inhalasi. PaO2 biasanya normal pada fase awal tetapi
Bronkoskopi Fiberoptic
Bila terdapat sputum beraran, edema mukosa, adanya bintik – bintik pendarahan dan
KOMPLIKASI
Pertimbangkan untuk segera merujuk pasien ke unit terapi oksigen hiperbarik, jika
Apabila pasien tidak membaik dalam waktu 4 jam setelah pemberian oksigen dengan
Edema serebri memerlukan monitoring tekanan intra cranial dan tekanan darah yang
ketat. Elevasi kepala, pemberian manitol dan pemberian hiperventilasi sampai kadar
PCO2 mencapai 28 - 30 mmHg dapat dilakukan bila tidak tersedia alat dan tenaga
untuk memonitor TIK. Pada umumnya asidosis akan membaik dengan pemberian
terapi oksigen.