Anda di halaman 1dari 6

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh mobilisasi dini

ROM pasif terhadap waktu flatus pasien post operasi dengan anestesi umum di

RS Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso Surakarta. Penelitian dilakukan pada bulan

Agustus – Oktober 2019, dengan jumlah responden sebanyak 56 responden yang

terbagi menjadi 2 kelompok, 28 responden kelompok perlakuan yaitu dengan

mobilisasi dini ROM pasif dan 28 responden kelompok kontrol yaitu hanya

diberikan perlakuan mobilisasi dini.

4.1. Analisis Univariat

4.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik dalam penelitian ini membahas tentang umur, jenis

kelamin, dan tingkat pendidikan responden. Hal ini dijelaskan dalam

pembahasan berikut:

1. Umur

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur (n=56)


Umur Kel. Perlakuan Kel. kontrol
frekuensi % Frekuensi %
17-25 tahun 9 32.1 11 39.3
26-35 tahun 7 25.0 3 10.7
36-45 tahun 2 7.1 2 7.1
46-55 tahun 8 28.6 9 32.1
56-65 tahun 2 7.1 3 10.7
Total 28 100.0 28 100.0
57

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik

responden yang menjalani operasi dengan anestesi umum

berdasarkan umur paling banyak berumur 17-25 tahun yaitu 9

orang (32,1%) pada kelompok perlakuan dan 11 orang (39,2%)

pada kelompok kontrol.

2. Jenis kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis


Kelamin(n=56)
Jenis kelamin Kel. Perlakuan Kel. kontrol
frekuensi % frekuensi %
laki-laki 19 67.9 9 32.1
Perempuan 9 32.1 19 67.9
Total 28 100.0 28 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik

responden yang menjalani operasi dengan anestesi umum

berdasarkan jenis kelamin pada kelompok perlakuan terbanyak

berjenis kelamin laki-laki yaitu 19 0rang (67,9%), sedangkan pada

kelompok kontrol terbanyak berjenis kelamin perempuan yaitu 19

orang (67,9%).
58

3. Tingkat pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat


Pendidikan (n=56)
Tingkat pendidikan Kel. intervensi Kel. Kontrol
f rekuensi % frekuensi %
SD 4 14.3 9 32.1
SMP 8 28.6 4 14.3
SMA 12 42.9 13 46.4
D3/S1 4 14.3 2 7.1
Total 28 100.0 28 100.0

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa karakteristik

responden yang menjalani operasi dengan anestesi umum

berdasarkan tingkat pendidikan pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol paling banyak lulus SMA yaitu 12 orang (42,9%)

dan 13 orang (46,4%).

4. Pekerjaan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan


(n=56)
Pekerjaan Kel. perlakuan Kel. kontrol
frekuensi % frekuensi %
Swasta 11 39.3 3 10.7
Ibu rumah tangga 4 14.3 7 25.0
Pelajar/mahasiswa 6 21.4 7 25.0
Tani 3 10.7 3 10.7
PNS 2 7.1 1 3.6
Wiraswasta 2 7.1 7 25.0
Total 28 100.0 28 100.0

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa karakteristik

responden yang menjalani operasi dengan anestesi umum

berdasarkan pekerjaan paling banyak pada kelompok perlakuan


59

adalah swasta sebanyak 11 orang (39,3%). Pada kelompok kontrol

terdapat persamaan jumlah pekerjaan yang paling banyak yaitu ibu

rumah tangga, pelajar/mahasiswa, dan wiraswasta masing-masing

sebanyak 7 orang (25%).

Menurut Suparyanto (2010) pekerjaan memberikan

peningkatan pengalaman kesehatan bagi individu sehingga

mempercepat kesembuhan setelah tindakan operasi terutama yang

menyangkut pekerjaannya.

4.1.2 Gambaran Waktu Munculnya Flatus Setelah Diberikan Mobilisasi

Dini ROM Pasif

Tabel 4.4 Gambaran Waktu Munculnya Flatus Setelah Diberikan


Mobilisasi Dini ROM Pasif (n=28)
mean minimal maksimal Std.
defiasi
Waktu flatus setelah diberikan 70,46 10 190 51,149
mobilisasi dini ROM pasif

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan gambaran waktu

munculnya flatus pada responden yang menjalani operasi dengan

anestesi umum setelah diberikan mobilisasi dini ROM pasif waktu

flatus tercepat adalah 10 menit, terlama 190 menit, dan rerata waktu

flatusnya adalah 70, 46 menit.

4.1.3 Gambaran Waktu Munculnya Flatus Setelah Diberikan Mobilisasi

Dini

Tabel 4.5 Gambaran Waktu Munculnya Flatus Setelah Diberikan


Mobilisasi Dini (n=28)
mean minimal maksimal Std.
defiasi
60

Waktu flatus setelah 175 20 360 88, 856


diberikan mobilisasi dini

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan gambaran waktu

munculnya flatus pada responden yang menjalani operasi dengan

anestesi umum setelah diberikan mobilisasi dini waktu flatus tercepat

adalah 20 menit, terlama 360 menit, dan rerata waktu flatusnya adalah

175 menit.

4.2. Uji Normalitas data

Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

shapiro wilk karena jumlah data pada masing-masing kelompok sebanyak

28 responden. Data yang memiliki distribusi normal yang ditandai dengan

signifikansi nilai p>0,05 (Sugiyono, 2016).

Tabel 4.5 Uji normalitas Nata (n=56)


Shapiro-Wilk
variabel Statistic Df Nilai p
Kel. perlakuan .931 28 .066
Kel. kontrol .946 28 .161

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai p kelompok

perlakuan sebesar 0,066 dan nilai p kelompok kontrol sebesar 0,161maka

dapat disimpulkan bahwa data tersebut adalah berdistribusi normal.

4.3. Analisis Bivariat

Analisis pengaruh mobilisasi dini ROM pasif terhadap waktu flatus

pasien post operasi dengan anestesi umum di RS Ortopedi Prof. Dr. R

Soeharso Surakarta sebagai berikut


61

Tabel 4.6 Analisis pengaruh mobilisasi dini ROM pasif dan mobilisasi dini
terhadap waktu flatus pasien post operasi dengan anestesi umum
(n=56)
Mean t Nilai p
Mobilisasi dini ROM pasif 70,46
-5.388 .000
Mobilisasi dini 175

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui nilai p sebesar 0,000 < 0,05, maka

sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t

test dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mobilisasi dini ROM pasif terhadap

waktu flatus pasien pasca bedah ortopedi dengan anestesi umum di RS

Orthopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta

Anda mungkin juga menyukai