Anda di halaman 1dari 3

Nama : poppy indira oktaviani

Nim : PO.62.24.2.16.205

Matakuliah : OMPK

Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Kesehatan

1. Pengertian kebijakan
Istilah kebijakan atau kebijaksanaan yang diterjemahkan dari kata policy memang
biasanya dihubungkan dengan keputusan pemerintah, karena pemerintahlah yang
mempunyai kekuasaan (wewenang) untuk mengarahkan masyarakat, dan bertanggung
jawab melayani kepentingan umum.
Kebijakan dapat juga berarti sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak.
Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-
keputusan penting pada organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas
program maupun pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan bisa juga
diartikan sebagai mekanisme politis, finansial, manajemen, atau administratif untuk mencapai
suatu tujuan eksplisit.
Kebijakan dapat berbentuk keputusan yang dipikirkan secara matang dan hati-hati oleh
pengambil keputusan puncak dan bukan kegiatan-kegiatan berulang yang rutin dan terprogram
atau terkait dengan aturan-aturan keputusan.
Jadi kebijakan merupakan seperangkat keputusan yang diambil oleh pelaku-pelaku
politik dalam rangka memilih tujuan dan bagaimana cara untuk mencapainya.

2. Kebijakan pemerintah dalam kesehatan

a) Kebijakan pangan

Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat
pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat
secara bersama-sama seperti diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang
pangan. Peraturan pemerintah No. 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan
pelaksanaan UU No. 7 Tahun 1996 menegaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
yang terus berkembang dari waktu ke waktu, upaya penyediaan pangan dilakukan dengan
mengembangkan sistem produksi pangan yang berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan
budaya lokal, mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan, mengembangkan teknologi
produksi pangan, mengembangkan sarana dan prasarana produksi pangan dan mempertahankan
dan mengembangkan lahan produktif.

Dalam diniamika perdagangan global, isu pangan yang semakin penting saat ini
adalah kemampunan mengontrol suplai pangan dunia, bahkan mempengaruhi harga
pangan dunia. Berikut kebijakan dalam upaya membangun ketahanan pangan:
1. Kebijakan Harga

Kebijakan di bidang pangan tidak dapat di lepaskan dari kebijakan pemerintah


secara keseluruhan, khususnya kebijakan di bidang harga. Instrumen pokok kebijakan
pengandaan pangan dengan sasarannya adalah:

a) Melindungi produsen dari kemerosotan harga yang biasanya terjadi pada musim
panen.
b) Melindungi konsumen dari kenaikan harga yang melebihi daya beli khususnya pada
musim paceklik
c) Mengendalikan inflasi melalui, stabilisasi harga

Kebijakan harga memiliki dua sisi yang menunjang bidang prduksi dan sisi lain
yang menyangkut bidang distribusi dan konsumsi. Kebijakan harga diimplementasikan
pemerintah melalui operasi pengadaan/pembelian di dalam negeri oleh BULOG selama
musim panen untuk menjaga harga dasar dan untuk mengisi persedian nasional.

2. Kebijakan persediaan

Dalam pengendalian harga, penanganan dan pemeliharaan persediaan yang


memadai merupakan hal yang pokok dan penting. Persediaan BULOG dapat di
Klasifikasikan ke dalam 3 macam stok yaitu:

a) Stock operasiaonal, adalah persediaan beras untuk kebutuhan opersaional


BULOG yang jumlah sekitar 1,5 juta ton yaitu untuk kebutuhan penyaluran
kepada Golongan Anggaran (Pegawai Negeri dan ABRI);
b) Stock penyangga (Bufferstock), adalah persediaan yang selalu harus ada untuk
mengantisipasi kegagalan panen, bencana alam dan lain-lain yang jumlahnya
diperkirakan sekitar 0,8 – 1,0 juta ton, dan
c) Stock surplus adalah merupakan persediaan BULOG setelah di kurangi untuk
kebutuhan operasional maupun penyangga tersebut di atas.

3. Kebijakan Distribusi

Kebijakan distribusi di tujukan kepada para penerima penghasilan tetap Pegawai


Negeri Sipil (PNS) dan ABRI dalam bentuk upah natural (jatah beras) yang di bayar
melalui departemen keuangan. Penyaluran beras BULOG dapat di kelompokan dalam 4
golongan yaitu penyaluran untuk :

a) Golongan anggaran (PNS dan ABRI)

b) BUMN

c) Operasi pasar dan

d) Penyaluran lain-lain
Penyaluran beras pada golongan anggaran BUMN merupakan penyaluran yang
berdasarkan perjanjian antara kontrak jual beli dengan jumlah yang relatif pasti setiap
tahunnya. Penyaluran operasi pasar (OP) di maksudkan untuk menjaga harga batas
tertinggi dengan menambah kekurangan penawaran di pasar umum. Penyaluran lain-lain
merupakan penyaluran yang di tujukan untuk memenuhi kebutuhan darurat seperti
bencana alam dan sebagainya. BULOG juga melakukan distribusi dalam arti pemindahan
beras untuk memeratakan penyediaan pangan diseluruh wilayah Indonesia sehingga akan
lebih mudah bagi BULOG untuk menyalurkannya bila sewaktu-waktu terjadi gejolak
harga di suatu tempat.

Di tingkat lapangan, kebijakan pangan jangka pendek melalui intervensi di


bidang perdagangan seperti dalam hal pajak ekspor, bea masuk, tarif mungkin masih
diperlukan, walaupun tidak dapat dianggap sebagai kebijakan yang permanen. Elemen
kebijakan untuk meningkatkan aspek ketersediaan faktor produksi pangan, seperti pupuk,
pestisida, dan lain-lain adalah elemen dasar yang harus menjadi prioritas para pengambil
kebijakan, dari tingkat pusat sampai daerah. Terakhir, kebijakan pangan perlu juga untuk
melakukan perubahan fundamental dalam hal pembangunan infrastruktur, jaringan
irigasi, riset dan pengembangan (R&D), sistem insentif dan dukungan kebijakan ekonomi
makro yang mampu menggerakkan perekonomian nasional.

Anda mungkin juga menyukai