Bahasa
Bahasa
ARUS GLOBALISASI
Abstrak
1. Peta bahasa yang dibuat oleh Lembaga Bahasa Nasional atau Pusat
bahasa (1972).
2. Language Atlas of the pacific Area (Wurm & hattori 1984).
3. The Language of the World. Ethnologue (Grimes 1984).
2. Cermin Budaya
Bahasa daerah merupakan cerminan bagi budaya penuturnya
juga merupakan refleksi dari budaya penutur, hal ini dikarenakan
sebuah bahasa yang dipergunakan itu akan mennjukkan seperti apa
keadaan budaya di daerah penutur. Misalnya orang Jawa yang dianggap
oleh orang di luar Jawa memiliki bahasa yang halus bahkan kalau
berbicara hampir tidak terdengar apa yang dikatakan, hal ini
merefleksikan bahwa orang Jawa itu berprilaku halus, sopan, dan selalu
menghargai oang lain. Bahkan dalam perihal wanita orang Jawa
memberi penghormatan yang lebih, hal tersebut dapat kita temukan dan
amati dalam buku kawruh bahasa Jawi yang merupakan refleksi
budaya masyarakat Jawa di zaman dahulu. Dalam buku tersebut hal
yang paling banyak dibahas adalah perihal perempuan Jawa yang baik
dan ideal.
Hal tersebut sejurus dengan apa yang dikemukakan oleh
Nababan (1984: 38) bahwa fungsi kebudayaan bahsa itu mencakup tiga
aspek, yaitu: sarana pengembangan kebudayaan, jalur penerus
kebudayaan, dan inventaris ciri-ciri kebudayaan.
3. Peralihan Budaya
Bahasa daerah digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat
informil dalam suatu masyarakat daerah dan juga hanya di pergunakan
di sekitar lingkungan keluarga. Bahasa daerah merupakan bahasa
pertama seseorang, dengan bahasa ibu tersebut orang akan mengenal
dan belaja mengenai nilai-nilai dan kepercayaan. Sedangkan dalam
kegiatan yang bersifat formal orang akan menggunakan bahasa kedua.
Seperti kegiatan di sekolah baik itu belajar-mengajar ataupun upacara
bendera, acara-acara resmi, dan juga saat berinteraksi dengan
pendatang terkadang bahasa kedua ini perlu dimunculkan. Dalam
kegiatan sekolah tidak serta merta guru akan menggunakan bahasa
kedua sepanjang pelajaran, terkadang dalam meneragkanhal yang
kurang dimengerti dalam bahasa kedua guru akan memberikan contoh
dalam bahasa pertama.
4. Kesetiakawanan Kelompok
Bahasa dapat mempersatukan sekelompok masyarakat dan
memberi setiap individu identitas kelompok. Hal ini kemungkinan
dikarenakan persamaan bahasa yang mereka pergunakan sehingga akan
lebih mempererat kesetiakawanan diantara mereka. Perasaan
berindentitas ini seringkali sangat kuat pada tinggat lokal dan daerah.
Secara garis besarnya bahasa-bahasa daerah tersebut pada
umunya memiliki fungsi kebahasaan yang sama. Situasi kebahasaan
yang informil atau tidak resmi, tidak bersifat kedinasan, dan juga tidak
literer biasanya akan diberikan lewat bahasa daerah. Wacana yang
beruang lingkup kedaerahan dan tradisional biasanya terwujud dalam
bahasa daerah. Relasi-relasi perorangan yang sifatnya santai, intim,
kekeluargaan, tidak memerlukan kontrol nafsu emosi yang tertib
biasanya terjadi dalam bahasa daerah (Soepomo 1967: 3).
Bahasa Bahasa
No Bidang kehidupan masyarakat
Indonesia Daerah
1 Siaran radio
2 Siaran televisi
3 Media cetak
4 Jual beli
5 Mengemis
6 Khotbah
7 Kuliah, kegiatan belajar-mengajar
8 Acara perkawinan
9 Pengumuman pemerintah
10 Percakapan dalam keluarga
11 Film
12 Komedi televisi
13 Melamar pekerjaan
14 Berkelahi
15 Tawar menawar
VI. KESIMPULAN
Setiap hal pasti ada baik buruknya, begitu juga dengan keadaan
ini dimana bahasa daerah hampir terkikis oleh bahasa Indonesia. Orang
akan lebih mudah mengerti percakapan orang dari lain daerah dengan
bahasa Indonesia dan pengajaran di instansi-instansi pendidikan akan
lebih lancar. Sedangkan buruknya mungkin orang-orang khususnya
generasi muda akan mudah melupakan kebudayaan daerah baik itu
seninya maupun bahasanya. Sehingga muncullah sikap gengsi terhadap
hal-hal yang berbau kedaerahan.
Hal-hal yang dapat mengakibatkan bahasa itu punah sebenarnya
dapat dicegah sejak dini bila unsur-unsur yang ada dalam masyarakat
ikut ambil andil dalam pelestarian dan pengembangan bahasa daerah.
Unsur-unsur tersebut mulai dari tingkat atas hingga tingkat bawah
harus ada ikatan yang mutualisme. Bagaimana bisa menggalakkan seni
wayang bila masyarakatnya saja sudah dicekoki dengan tanyangan-
tayangan sinetron setiap saat. Juga bila ada sebuah bahasa yang
berpenutur kurang dari 100 ribu orang sebaiknya pemerintah cepat
tanggap dalam pendokumtasian bahasa tersebut.
Arus era globalisasi yang gencar membawa dampak bagi
perkembangan bahasa daerah, kepunahan adalah dampak yang
menonjol dari hal tersebut. Ragam bahasa daerah mungkin akan hanya
dipandang sebelah mata ataupun hanya dianggap bahasa primitif bagi
manusia-manusia modern.
DAFTAR PUSTAKA
http://wakuadratn.wordpress.com/2011/08/05/hubungan-fungsi-bahasa-
daerah-dengan-bahasa-indonesia/.
http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/bahasa-daerah-
semakin-punah/.
http://www.voanews.com/indonesian/news/Jarang-Digunakan-Ratusan-
Bahasa-Daerah-di-Indonesia-Terancam-Punah-130434473.html.
Muhadjir. 1992. Hubungan Timbal Balik Bahasa Indonesia dan Bahasa
Daerah. Jakarta: edisi khusus lembaran sastra Universitas
Indonesia.
Poedjosoedarmo, Soepomo. 1967. Keadaan Bahasa-Bahasa Daerah.
Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa.
Haenen, Paul dan Masinambow. 2002. Bahasa Indonesia dan Bahasa
Daerah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia