Anda di halaman 1dari 3

Program Penangganan Penyakit Alzaimer

Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi secara garis besar secara etiologi penyakit alzaimer
Beberapa alternatif penyebab yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan fungsi
imunitas, infeksivirus, polusi udara/industri, trauma, neurotransmiter, defisit formasi sel-
selfilament, presdiposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri dari
degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan
fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. juga ikut terlibat, dimana faktor
lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika sehingga diperlukan upaya pencegahan dan
penangganan penyakit Alzaimer.
Program yang dapat dilaksanakan untuk mencegahan penyakit Alzheimer :
1. Membuat kegiatan olahraga atau dalam bentuk senam
Melakukan olahraga secara teratur, meskipun sederhana, dapat meningkatkan kekuatan
jantung dalam memompa darah, meningkatkan aliran darah ke otak, mengurangi berat badan,
menurunkan tekanan darah, dan menurunkan kadar kolesterol. Aliran darah ke otak yang baik
akan menjaga fungsi saraf-saraf di otak.
2. Konsultasi diet pada lansia
Mengkonsumsi makanan sehat, hanya saja belum ada penelitian yang secara konklusif
menemukan hubungan antara jenis makanan tertentu yang ampuh mencegah Alzheimer.
Namun demikian, mengkonsumsi makanan sehat tetap penting terutama yang bermanfaat bagi
kesehatan jantung dan sel saraf, dengan tetap mempertimbangkan diet terhadap penyakit
tertentu yang sedang diderita
3. Latihan kognitif
Latihan kognitif yang dimaksud dengan tetap membaca, terlibat dalam pengambilan
keputusan, bermain catur, permainan strategis, menghafal, memecahkan masalah, menulis
lagu, belajar musik, dan belajar bahasa baru berguna untuk meningkatkan dan menjaga
kemampuan memori otak, latihan kognitif mencakup semua aktivitas untuk melatih penalaran
dan kemampuan mental.
4. Aktif dalam Lingkungan Sosial
Aktif dalam lingkungan sosial akan mempertahankan lansia dapat aktif secara fisik dan
emosional sehingga fungsi otak penuh dinamika disamping akan menghilangkan rasa
kejenuhan dan kebosanan yang dapat berakibat pada depresi
5. Mempersiapkan Kegiatan Pada Masa Pensiun
Masa pensiun merupkan masa transisi dari masa aktif menjadai masa aktif, pada masa pensiun
diharapkan masih bisa tetap memupnyai kegiatan yang tetap mengasah pola pikir dan latihan
fisik yang jelas meskipun dengan intensitas yang bekurang tetapi dengan adanya kegiatan
akan menjaga kebugaran fisik dan mental. Persiapan masa pensiun ini perlu peran pemerintah
untuk mengembangkan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan
dan pendanaan.

Program penangganan penyakit Alzeimer:


1. Program harian penderita
Program harian yang bisa dilaksanakan pada penderita Alziemer diantaranya :
a. Kegiatan harian teratur dan sistematis, yang meliputi latihan fisik yang dapat memacu
aktifitas fisik dan otak yang baik (brain-gym)
b. Asupan gizi yang berimbang, cukup serat, mengandung antioksidan (obat-obat penangkal
kerusakan dalam tubuh akibat pola hidup yang kurang sehat), mudah dicerna, penyajian
yang menarik dan praktis
c. Mencegah/mengelola faktor resiko yang dapat memberatkan penyakitnya, misalnya
hipertensi, kadar lemak yang meningkat dalam darah, diabetes, dan merokok
d. Melaksanakan “ LUPA” (Latih, Ulang, Perhatikan dan Asosiasi) yaitu suatu strategi untuk
memaksa otak berfikir yang dapat mencegah lajunya dimensia
e. Tingkatkan aktifitas di siang hari, tempatkan di ruangan yang mendapatkan cahaya cukup
serta aman untuk beraktifitas. Hal ini dapat mencegah terlalu banyak tidur di siang hari
yang dapat mengganggu periode tidur malam
f. Berlatih orientasi, pasien diingatkan akan waktu dan tempat serta orang-orang yang sering
kontak, beri tanda khusus untuk hal yang tertentu, misalnya kamar mandi (pintunya diberi
gambar gayung), pemberian stimulasi melalui latihan atau permainan, misalnya permainan
monopoli, kartu, scrable, mengisi teka-teki silang, lingkungan diupayakan yang familier
(mudah dikenal/dihafal), aman dan tenang, serta hindarkan keadaan yang membingungkan
yang menimbulkan stres dan berikan keleluasaan bergerak yang memadai.

2. Terapi musik
Sejumlah penelitian oleh tim ahli, berikut adalah empat manfaat utama menjalani terapi musik
untuk pasien Alzheimer atau dementia adalah sebagai berikut :
a. Mampu menghadirkan berbagai kenangan
Lagu bisa memicu emosi tertentu, sementara emosi adalah salah satu cara terbaik untuk
membangkitkan kenangan yang sudah lama terlupakan. Hal ini tentu baik bagi pasien
Alzheimer yang sudah kesulitan mengingat-ingat kejadian penting dalam hidupnya. Mulai
dari wisuda anak, peringatan ulang tahun perkawinan, atau kelahiran cucu.
b. Meningkatkan keintiman dengan anggota keluarga dan sahabat
Terapi musik sebaiknya dilakukan dalam kelompok atau paling tidak bersama dengan
anggota keluarga lainnya, sehingga pasien Alzheimer bisa merasa lebih dekat dengan
anggota keluarga karena menyanyi jadi satu-satunya kesempatan untuk berbagi momen
dan emosi, ini lantaran pasien Alzheimer tingkat lanjut biasanya kehilangan kemampuan
merasakan emosi tertentu dengan orang-orang di sekitarnya.
c. Mengelola stres, memperbaiki mood, dan mencegah depresi
Ketika menyanyi atau mendengarkan lagu, gelombang yang diterima otak ditangkap
sebagai sinyal untuk memproduksi hormon endorfin dan oksitosin. Kedua hormon ini
bertugas untuk membuat seseorang merasa lebih bahagia dan tenang. Maka, terapi musik
bisa mengelola gejala Alzheimer yaitu gangguan mood serta mencegah stres dan
depresi yang kerap jadi komplikasi Alzheimer.
d. Meningkatkan aktivitas otak
Menyanyi dapat merangsang aktivitas otak bagian kiri sedangkan mendengarkan lagu bisa
merangsang aktivitas otak bagian kanan. Semakin aktif otak Anda, beragam sel, saraf, dan
neuron pun kian terpacu untuk bekerja sesuai fungsinya yang bisa menunda kerusakan otak
lebih lanjut lewat terapi musik.
3. Program untuk Keluarga dan Pengasuh
Keluarga atau pengasuh perlu mendapatkan informasi yang benar mengenai penyakit
penderita pada keluarga dan pengasuh, membuat rencana pola asuh/perawatan penderita
dengan melibatkan seluruh anggota keluarga dan pengasuhnya, kesejahteraan keluarga dan
pengasuhnya perlu diperhatikan dan perwalian karena penderita demensia akan kehilangan
hak dalam hukum.

Anda mungkin juga menyukai