BAB I
PENDAHULUAN
dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin yaitu
Penyakit akibat komplikasi mikrovaskular yang dapat terjadi pada pasien diabetes
yaitu retinopati dan nefropati diabetik. Pada saat ini diabetes melitus telah menjadi
salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan penyakit ginjal kronik.
Nefropati Diabetik adalah komplikasi diabetes melitus pada ginjal yang dapat
lemah dan rapuh dan terjadi penyumbatan pada pembuluh-pembuluh darah kecil.
otot dengan pembuangan air dari keratin fosfat secara tak reversible dan non
enzimatik. Kreatinin bebas terdapat dalam darah dan urin, kreatinin nantinya
diekskresi oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi. Kadar kreatinin yang
2
lebih besar dari nilai normal mendeteksi adanya gangguan fungsi ginjal. pada
Pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kendali yang tidak teratur dan
tentunya dengan komplikasi nefropati diabetik tingkat kadar kreatinin dalam darah
akan naik. Kadar glukosa yang tinggi memacu ekspresi sintesis protein
angiotensinogen pada sel epitel tubulus proksimal dan melibatkan aktivasi jalur
glukosa, telah ditunjukkan pada ginjal dan mungkin bertanggung jawab untuk
darah yang ketat. Pengendalian intensif yang disertai dengan monitoring kadar
sampai 60%.5
terkontrol), rerata kadar kreatinin serum pasien diabetes melitus tipe 2 yang tidak
yang Terkendali dengan yang Tidak Terkendali di RSUD DR. H. Abdul Moeloek
peneltiian ini adalah: Apakah ada perbedaan kadar kreatinin serum pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 yang terkendali dengan yang tidak terkendali di RSUD
Melitus Tipe 2 yang terkendali dengan yang tidak terkendali di RSUD DR. H.
tahun 2013,
serum pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang terkendali dengan yang tidak
terkendali. Penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
kreatinin serum pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang terkendali dengan yang tidak
terkendali.
penelitian ini, maka penulisan membatasi ruang lingkup penelitian. Penelitian ini
mulai dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai Agustus 2014, yang akan
diteliti adalah apakah ada perbedaan kadar kreatinin serum pasien diabetes melitus
tipe 2 yang terkendali dengan yang tidak terkendali,dan subyek penelitian adalah
pasien di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada tahun 2013.