Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

CONGESTIF HEART
FAILURE

Oleh :
Zulfian Nur Adityowani, dr
IDENTITAS PASIEN

– Nama : Ny. S
– Umur : 55 tahun
– Agama : Islam
– Pekerjaan : IRT
– Status : Menikah
– Suku bangsa : INA
ANAMNESIS

 Keluhan utama
– Sesak sejak  1 hari yang lalu
 
Keluhan tambahan
– Sesak disertai batuk
 
Riwayat perjalanan penyakit
– Os datang ke IGD RSUD malingping dengan keluhan sesak  1 hari yang lalu, sesak dirasakan
memberat pada saat os beraktivitas, batuk (+) demam (-) nyeri dada (-) mual (-) muntah (-) BAK
& BAB (DBN)
Riwayat penyakit dahulu
– Hipertesi
– DM (-)
Riwayat penyakit keluarga
– Tidak ada keluarga yang mengalami hal serupa
Sosial ekonomi
– Os tinggal bersana anak dan suaminya dengan keadaan ekonomi yang cukup
 PEMERIKSAAN FISIK

– Keadaan umum : Tampak sesak


– Kesadaran : Compose mentis
– TD : 170/70 mmHg
– Nadi : 143 x/menit
– Pernafasan : 35 x/menit
– Suhu : 36.3 c
– Keadaan gizi : Baik
Jantung
– Inspeksi : Bentuk dada simetris, gerak tertinggal (-), tidak ada luka (-), iktus cordis (+)
– Palpasi : Vocal fremitus normal (kanan=kiri), krepitasi (-/-), nyeri tekan (-/),
teraba iktus cordis ics 5 axilla anterior sinistra
– Perkusi : Batas kanan bawah : ics 5 linea parasternal dextra
Batas kiri atas : ics 5 linea midclavicula sinistra
Batas kiri bawah : ics 8 linea axila anterior sinistra
– Auskultasi : Jantung : Bunyi jantung I dan II regular
Suara tambahan : murmur (-), gallop (-)
Paru
– Inspeksi : Dinding torak simetris, retraksi otot-otot pernapasan (-)
– Palpasi : Simetris, vocal fremitus menurun kanan dan kiri
– Perkusi : Pekak di kedua lapang paru
– Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (+/+), wheezing
ekspirasi (+/+)
– RO THORAX
Expertise

– Foto asimetris dan kurang inspirasi maksimal


– Posisi trakea masih ditengah
– Mediastinum superior tidak melebar
– Jantung tampak membesar ke lateral kanan dan kiri dengan apex tertanam pada
diafragma, pinggang jantung mendatar
– Sinus costophrenicus bilateral tertutup perselubungan
– Sinus cardiophrenicus bilateral tertutup perselubungan
– Diafragma bilateral tertutup perselubungan
– Pulmo :
- Hilus kanan dan kiri kabur
- Corakan bronkovaskular bertambah
- Tampak perbercakan lunak pada 2/3 medial kedua lapang paru
- Tampak perselubungan opak homogeny di hemithorax bawah bilateral
– Skeletal : Dalam batas normal
Kesan :
– Kardiomegali (all-chamber) disertai edema paru alveolar bilateral dan effuse pleura
bilateral
DIAGNOSA

– CHF
– Observasi dyspnue e.c PPOK eksaserbasi
– akut + HT
– Edema paru
– Efusi pleura
SARAN PEMERIKSAAN
– CT scan thorax
PENATALAKSANAAN

– IVFD RL X/gtt + 1 amp. Aminopilin


– Ceftriaxone 2x1vial
– Raniitidin inj. 2x1amp
– Dexamethasone inj. amp
– Ambroxol syr 3x1c
– Amlodipine 1x10mg
– Mucogard syr 3x2c
– Asam folat 3x1
– Furosemide inj.1x1amp
– Digoxin 2x1/2 tab
Tinjauan pustaka

 GAGAL JANTUNG KONGESTIF


– Gagal jantung adalah keadaan (kelainan) berupa sindroma klinik, diakibatkan
oleh ketidakmampuan jantung untuk memenuhi cardiac output (CO) yang cukup
untuk melayani kebutuhan jaringan tubuh akan O2 dan nutrisi lain meskipun
tekanan pengisian (filling pressure atau volume diastolik) telah meningkat.
ETIOLOGI

Penyebab dari gagal jantung antara lain :


– Disfungsi miokard
– Beban tekanan berlebihan (sistolik overload)
– Beban volume berlebih (diastolik overload)
– Kebutuhan berlebih ( demand overload)
– Hambatan pengisian
KLASIFIKASI DAN DERAJAT
Berdasarkan keluhan terdapat klasifikasi fungsional dari New York Heart
Association (NHYA):

– NYHA Kelas I Penderita dengan kelainan jantung tanpa pembatasan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik sehari-hari tidak menyebabkan kelelahan, palpitasi, dispnea atau angina.
– NYHA Kelas II Penderia dengan kelainan jantung yang berakibat pembatasan ringan
aktivitas fisik. Merasa enak dengan istirahat. Aktivitas sehari- hari menyebabkan
kelelahan, palpitasi, dispnea atau angina.
– NYHA Kelas III Penderia dengan kelainan jantung yang berakibat pembatasan berat
aktivitas fisik. Merasa enak dengan istirahat. Aktivitas yang kurang dari aktivitas
sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi, dispnea atau angina.
– NYHA Kelas IV Penderita dengan kelainan jantung dengan akibat tidak mampu
melakukan aktivitas fisik apapun. Keluhan timbul meskipun saat istrihat.
GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Bila gangguan jantung kiri dan kanan pada satu waktu terjadi bersamaan ditandai
dengan adanya bendungan sistemik pada waktu bersamaan.

Gejala Klinis
 Pembesaran jantung
 BJ III
DIAGNOSA

MAYOR MINOR

Dyspnoe / Orthopnoe / PND Edema Pretibial

Distensi Vena leher Batuk Malam

Ronkhi kering Dispnoe de’effort

Kardiomegali Hepatomegali

Edema Pulmonary Akut Efusi Pleura

Gallop – S3 Kapasitas paru ↓ 1/3 dari max.

↑ JVP Takikardia

Waktu sirkulasi  

Reflex hepatojugularis  
Cont…

– Foto thorax: Pembesaran jantung, distensi vena pulmonaris dan retribusinya ke


apeks paru (opasifikasi hillus paru bisa sampai ke apeks) peningkatan tekanan
vaskular pulmonar, kadang kadang ditemukan efusi pleura.
PROGNOSIS

– Quo ad vitam : dubia ad bonam


– Quo ad functionam : dubia ad malam
– Quo ad sanationam : dubia ad malam
Kesimpulan

– Kesimpulan Berdasarkan data-data yang didapatkan dari anamnesis,


pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan pasien
menderita penyakit Gagal Jantung Kongestif.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai