Anda di halaman 1dari 21

SOAL

1. Deskripsikan proses pengajuan Permohonan atau Gugatan di PA mulai dari


pembuatan permohonan/gugatan hingga putusan.
2. Deskripsikan tugas-tugas yang dilakukan majelis hakim mulai membuka
persidangan pertama hingga putusan.
3. Apakah yang anda ketahui tentang :
a. Kompetensi Absolut dan Relatif
b. Renvoi
c. Niet ontvan kelijke Verklaard
d. Abshurd libel
e. Eror in persona
f. Replik dan duplik
g. Vrestek dan Verzet
4. Apakah yang anda ketahui tentang :
a. Banding
b. Kasasi
c. Peninjauan kembali
d. Buatlah contoh Memori Banding dan atau kasasi secara memadai.
5. Buatlah contoh permohonan Dispensasi Nikah atau Penetapan Ahli Waris di
PA. Kemukakan Argumen yg kuat dan Faktual dlm posita yg anda buat.

1
JAWABAN

1. Deskripsikan proses pengajuan Permohonan atau Gugatan di PA mulai dari


pembuatan permohonan/gugatan hingga putusan.
JAWABAN:
a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama
1) Pendaftaran perkara baik itu gugatan ataupun permohonan.
2) Dalam pendaftaran perkara, dokumen yang perlu diserahkan kepada
petugas Meja I adalah :
a. Surat gugatan atau surat permohonan yang ditujukan kepada
Ketua Pengadilan Agama / Mahkamah Syar'iyah yang
berwenang.
b. Surat Kuasa Khusus (dalam hal Penggugat atau Pemohon
menguasakan kepada pihak lain).
c. Fotokopi Kartu Anggota Advokat bagi yang menggunakan jasa
advokat.
d. Bagi Kuasa Insidentil, harus ada surat keterangan tentang
hubungan keluarga dari Kepala Desa / Lurah/gampong/nagari
dan/atau surat izin khusus dari atasan bagi PNS dan Anggota
TNI/Polri. (Surat Edaran TUADA ULDILTUN MARI No.
MA/KUMDIL/8810/1987).
e. Salinan putusan (untuk permohonan eksekusi).
f. Salinan surat-surat yang dibuat di luar negeri yang disahkan
oleh Kedutaan atau perwakilan Indonesia di negara tersebut, dan
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah
yang disumpah.
3) Surat gugatan / permohonan diserahkan kepada petugas Meja I
sebanyak jumlah pihak, ditambah 3 (tiga) rangkap untuk Majelis
Hakim.

2
4) Petugas Meja I menerima dan memeriksa kelengkapan berkas dengan
menggunakan daftar periksa (check list).
5) Dalam menaksir panjar biaya perkara, petugas Meja I berpedoman pada
Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama/Mahkamah Syar'iyah
tentang Panjar Biaya Perkara.
6) Dalam menentukan panjar biaya perkara, Ketua Pengadilan Agama /
Mahkamah Syar'iyah harus merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2008 tentang PNBP, Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2
Tahun 2009 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan
Pengelolaannya Pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang
Berada Di Bawahnya serta peraturan terkait lainnya.
7) Komponen PNBP yang ditaksir meliputi biaya pendaftaran dan hak
redaksi, sedangkan biaya PNBP di luar biaya pendaftaran dan hak
redaksi ditaksir sendiri, tidak masuk panjar biaya.
8) Dalam menaksir panjar biaya perkara perlu dipertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
a) Jumlah pihak yang berperkara.
b) Jarak tempat tinggal dan kondisi daerah para pihak (radius).
c) Untuk perkara cerai talak harus diperhitungkan juga biaya
pemanggilan para pihak untuk sidang ikrar talak.
d) Biaya pemanggilan para pihak untuk menghadiri proses mediasi
lebih dahulu dibebankan kepada pihak Penggugat melalui uang
panjar biaya perkara.
9) Setelah menaksir panjar biaya perkara, petugas Meja I membuat Surat
Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dalam rangkap 4 (empat) :
a) Lembar pertama warna hijau untuk bank.
b) Lembar kedua wana putih untuk Penggugat / Pemohon.
c) Lembar ketiga warna merah untuk Kasir.
d) Lembar keempat warna kuning untuk dimasukkan dalam berkas.

10) Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama / Mahkamah Syar'iyah


tentang Panjar Biaya Perkara harus ditempel pada papan pengumuman
Pengadilan Agana.

3
11) Petugas Meja I mengembalikan berkas kepada Penggugat / Pemohon
untuk diteruskan kepada Kasir.
12) Penggugat / Pemohon membayar uang panjar biaya perkara yang
tercantum dalam SKUM ke bank.
13) Pemegang Kas menerima bukti setor ke bank dari Penggugat /
Pemohon dan membukukannya dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara.
14) Pemegang Kas memberi nomor, membubuhkan tanda tangan dan cap
tanda lunas pada SKUM.
15) Nomor urut perkara adalah nomor urut pada Buku Jurnal Keuangan
Perkara.
16) Pemegang Kas menyerahkan satu rangkap surat gugatan / permohonan
yang telah diberi nomor perkara berikut SKUM kepada Penggugat /
Pemohon agar didaftarkan di Meja II.
17) Petugas Meja II mencatat perkara tersebut dalam Buku Register Induk
Gugatan / Permohonan sesuai dengan nomor perkara yang tercantum
pada SKUM.
18) Petugas Meja II menyerahkan satu rangkap surat gugatan / permohonan
yang telah terdaftar berikut SKUM rangkap pertama kepada Penggugat
/ Pemohon.
19) Petugas Meja II memasukkan surat gugatan / permohonan tersebut
dalam map berkas perkara yang telah dilengkapi dengan formulir :
PMH, Penunjukan Panitera Pengganti, Penunjukan Jurusita Pengganti,
PHS dan Instrumen.
20) Petugas Meja II menyerahkan berkas kepada Panitera melalui Wakil
Panitera untuk disampaikan kepada Ketua Pengadilan Agama /
Mahkamah Syar'iyah.
21) Dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja berkas
22) perkara sebagaimana angka (22) di atas harus sudah diterima oleh
Ketua Pengadilan Agama/Mahkamah Syar'iyah.
23) Prosedur pengajuan berperkara secara prodeo :

4
a) Permohonan berperkara secara prodeo diajukan bersama-sama
dengan surat gugatan / permohonan dan melampirkan surat
keterangan tidak mampu dari Kepala Desa / Lurah atau yang
setingkat dan diketahui oleh camat.
b) Meja I membuat SKUM Rp. 0,- dan menyerahkannya kepada
Pemohon.
c) Pemohon menyerahkan surat gugatan / permohonan dan SKUM
kepada Kasir.
d) Kasir menyerahkan kembali sehelai surat gugatan / permohonan
bersama SKUM kepada pihak.
e) Meskipun SKUM Rp. 0,- penerimaan dan pengeluaran keuangan
perkara harus tetap dicatat dalam jurnal dan buku induk.
f) Meja II mencatat dalam register perkara dan memproses lebih lanjut
bagaimana prosedur.
g) Setelah Majelis Hakim menerima berkas dari Ketua Pengadilan
Agama/Mahkamah Syar'iyah, Ketua Majelis menerbitkan PHS
disertai perintah kepada Jurusita / Jurusita Pengganti memanggil
para pihak untuk diadakan sidang insidentil mengenai ketidak
mampuannya.
h) Untuk berperkara secara prodeo yang dananya dibantu oleh negara :
i) Biaya dibebankan pada DIPA Pengadilan Agama/ Mahkamah
Syar'iyah.
j) Komponen biaya prodeo meliputi antara lain : biaya pemanggilan,
redaksi dan materai.
k) Biaya prodeo dapat dialokasikan untuk perkara tingkat pertama,
tingkat banding dan tingkat kasasi.
l) Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 10 tahun 2010
Tentang Pedoman Pemberian bantuan Hukum, berperkara secara
prodeo dapat dibiayai dari DIPA.
m) Mekanisme pembiayaan perkara prodeo yang dibiayai DIPA adalah
sebagai berikut :

5
1.) Tata cara pengajuan dan proses penanganan administrasinya sama
dengan tata cara pengajuan dan proses penanganan administrasi
prodeo biasa.
2.) Pemanggilan pertama kepada para pihak oleh Jurusita tanpa biaya
(prodeo biasa).
3.) Jika permohonan berperkara secara prodeo dikabulkan Majelis
Hakim, Panitera Pengganti menyerahkan salinan amar Putusan
Sela kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk kemudian
dibuatkan Surat Keputusan bahwa biaya perkara tersebut
dibebankan kepada DIPA Pengadilan Agama/Mahkamah
Syar'iyah.
4.) Berdasarkan Surat Keputusan KPA tersebut, Bendahara
Pengeluaran menyerahkan bantuan biaya perkara kepada Kasir
sebesar yang telah ditentukan DIPA.
5.) Kasir membuat SKUM dan membukukan bantuan biaya tersebut
dalam Buku Jurnal Keuangan dan mempergunakan biaya sesuai
kebutuhan selama proses perkara berlangsung.
6.) Dalam hal terdapat sisa anggaran perkara prodeo sebagaimana
dimaksud pada huruf (h) angka (2), sisa tersebut dikembalikan
kepada KPA (Bendahara Pengeluaran).

b. Tahapan Penanganan Perkara di Persidangan


Perkara yang sudah didaftar di Pengadilan Agama oleh
Penggugat/Pemohon selanjutnya tinggal menunggu panggilan sidang dari
Juru Sita/Juru Sita Pengganti
Pemanggilan oleh Juru Sita/Juru Sita Pengganti kepada pihak
Penggugat/Pemohon dan Tergugat/Termohon dilakukan sekurang-
kurangnya 3 hari sebelum sidang sudah sampai kepada yang bersangkutan,
dan langsung disampaikan kealamat Penggugat/Pemohon dan
Tergugat/Termohon seperti yang tersebut dalam surat
gugatan/permohonan. Jika pada saat dipanggil para pihak tidak ditemukan

6
di alamatnya, maka panggilan disampaikan melalui Kepala Desa/Lurah
dimana para pihak bertempat tinggal.
Jika para pihak sudah dipanggil dan datang ke Pengadilan Agama
segera mendaftarkan diri di piket Meja Informasi yang tersedia, dan
tinggal menunggu antrian sidang. Para pihak yang sedang, menunggu
giliran sidang diruangan khusus yang tersedia sambil menonton televisi.

c. Tahapan-Tahapan Penanganan Perkara di Persidangan


1) UPAYA PERDAMAIAN.
Pada perkara perceraian, seperti cerai gugat dan cerai talak, hakim
wajib mendamaian kedua belah pihak berperkara pada setiap kali
persidang ( Pasal 56 ayat 2, 65, 82, 83 UU No 7 Tahun 1989. Dan
selanjutnya jika kedua belah pihak hadir dipersidangan dilanjutkan
dengan mediasi PERMA No 1 Tahun 2008. Kedua belah pihak bebas
memilih Hakim mediator yang tersedia di Pengadilan Agama Pelaihar
tanpa dipungut biaya. Apabila terjadi perdamaian, maka perkaranya
dicabut oleh Penggugat/Pemohon dan perkara telah selesai.
Dalam perkara perdata pada umumnya setiap permulaan sidang,
sebelum pemeriksaan perkara, hakim diwajibkan mengusahakan
perdamaian antara para pihak berperkara ( Pasal 154 R.Bg), dan jika
tidak damai dilanjutkan dengan mediasi. Dalam mediasi ini para pihak
boleh menggunakan hakim mediator yang tersedia di Pengadilan
Agama tanpa dipungut biaya, kecuali para pihak menggunakan
mediator dari luar yang sudah punya sertikat, maka biayanya
seluruhnya ditanggung kedua belah pihak berdasarkan kesepakatan
mereka. Apabila terjadi damai, maka dibuatkan akta perdamaian ( Acta
Van Verglijk). Akta Perdamaian ini mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan putusan hakim,dan dapat dieksekusi, tetapi tidak dapat
dimintakan banding, kasasi dan peninjauan kembali.
Apabila tidak terjadi damai dalam mediasi, baik perkara
perceraian maupun perkara perdata umum, maka proses pemeriksaan
perkara dilanjutkan.

7
2) PEMBACAAN SURAT GUGATAN PENGGUGAT.
Sebelum surat gugatan dibacakan, jika perkara perceraian, hakim
wajib menyatakan sidang tertutup untuk umum, sementara perkara
perdata umum sidangnya selalu terbuka.
Surat Gugatan Penggugat yang diajukan ke Pengadilan Agama itu
dibacakan oleh Penggugat sendiri atau salah seorang majelis hakim, dan
sebelum diberikan kesempatan oleh mejelis hakim kepada tergugat
memberikan tanggapan/jawabannya, pihak penggugat punya hak untuk
mengubah, mencabut atau mempertahankan isi surat gugatannya
tersebut. Abala Penggugat menyatakan tetap tidak ada perubahan dan
tambahan dalam gugatannya itu kemudian persidangan dilanjutkan
ketahap berikutnya.
3) JAWABAN TERGUGAT.
Setelah gugatan dibacakan, kemudian Tergugat diberi kesempatan
mengajukan jawabannya, baik ketika sidang hari itu juga atau sidang
berikutnya. Jawaban tergugat dapat dilakukan secara tertulis atau lisan (
Pasal 158 ayat (1) R.Bg). Pada tahap jawaban ini, tergugat dapat pula
mengajukan eksepsi (tangkisan) atau rekonpensi (gugatan balik). Dan
pihak tergugat tidak perlu membayar panjar biaya perkara.
4) PEMBUKTIAN.
Pada tahap ini, penggugat dan tergugat diberi kesempatan yang
sama untuk mengajukan bukti-bukti, baik berupa bukti surat maupun
saksi-saksi secara bergantian yang diatur oleh hakim.
5) REPLIK PENGGUGAT.
Setelah Tergugat menyampaikan jawabannya, kemudian si
penggugat diberi kesempatan untuk menanggapinya sesuai dengan
pendapat penggugat. Pada tahap ini mungkin penggugat tetap
mempertahankan gugatannya atau bisa pula merubah sikap dengan
membenarkan jawaban/bantahan tergugat.
6) DUPLIK TERGUGAT.
Setelah penggugat menyampaikan repliknya, kemudian tergugat
diberi kesempatan untuk menanggapinya/menyampaikan dupliknya.

8
Dalam tahap ini dapat diulang-ulangi sampai ada titik temu antara
penggugat dengan tergugat. Apabila acara jawab menjawab dianggap
cukup oleh hakim, dan masih ada hal-hal yang tidak disepakati oleh
kedua belah pihak, maka hal ini dilanjutkan dengan acara pembuktian.
7) KESIMPULAN PARA PIHAK.
Pada tahap ini, baik penggugat maupun tergugat diberi
kesempatan yang sama untuk mengajukan pendapat akhir yang
merupakan kesimpulan hasil pemeriksaan selama sidang berlangsung
menurut pandangan masing-masing. Kesimpulan yang disampaikan ini
dapat berupa lisan dan dapat pula secara tertulis.
8) MUSYAWARAH MAJELIS HAKIM.
Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim bersifat rahasi ( Pasal 19
ayat (3) UU No. 4 Tahun 2004. Dalam rapat permusyawaratan majelis
hakim , semua hakim menyampaikan pertimbangannya atau
pendapatnya baik secara lisan maupun tertulis. Jika terdapat perbedaan
pendapat, maka diambil suara terbanyak, dan pendapat yang berbeda
tersebut dapat dimuat dalam putusan (dissenting opinion).
9) PUTUSAN HAKIM.
Setelah selesai musyawarah majelis hakim, sesuai dengan jadwal
sidang, pada tahap ini dibacakan putusan majelis hakim. Setelah
dibacakan putusan tersebut, penggugat dan tergugat berhak mengajukan
upaya hukum banding dalam tenggang waktu 14 hari setelah putusan
diucapkan. Apabila penggugat/ tergugat tidak hadir saat dibacakan
putusan, maka Juru Sita Pengadilan Agama akan menyampaikan
isi/amar putusan itu kepada pihak yang tidak hadir, dan putusan baru
berkekuatan hukum tetap setelah 14 hari amar putusan diterima oleh
pihak yang tidak hadir itu.

9
2. Deskripsikan tugas-tugas yang dilakukan majelis hakim mulai membuka
persidangan pertama hingga putusan.
JAWABAN:
Mencatat dan meneliti berkas perkara yang diterima, menentukan hari
sidang, menyidangkan perkara, membuat keputusan/penetapan, mengevaluasi
dan menyelesaikan perkara yang ditangani serta melaksanakan tugas khusus
dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Agama Parepare.
Tugas Pokok :
a) Menerima dan meneliti berkas perkara yang akan disidangkan dan
memasukkan dalam buku kalender persidangan.
b) Memimpin/mengikuti sidang-sidang sebagai ketua majelis/anggota.
c) Selaku Ketua Majelis menetapkan Hari Sidang.
d) Menetapkan Sita Jaminan atas perkara yang ditangani.
e) Mengonsep Putusan/Penetapan dan memarafnya.
f) Meneliti ketikan Putusan/Penetapan dan memarafnya.
g) Memonitoring perkara-perkara tundaan yang menjadi wewenangnya untuk
diproses lebih lanjut dengan dibantu oleh Panitera Pengganti.
h) Bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara
persidangan dan menanda tanganinya bersama Panitera Pengganti sebelum
sidang berikutnya.
i) Menandatangani Putusan/Penetapan bersama Panitera Pengganti.
j) Membantu/membuat gugatan lisan bagi pencari keadilan yang tidak bisa
baca tulis
k) Membuat jadwal persidangan (Court Calender)
l) Secara berkala Melaporkan perkara yang ditanganinya kepada Ketua
Pengadilan Agama
m) Memerintahkan kepada Juru Sita atau Juru Sita Pengganti untuk
melakukan pemanggilan para pihak
n) Melakukan pengawasan terhadap Panitera Pengganti dan Juru Sita atau
Juru Sita Pengganti berkaitan dengan perkara yang ditanganinya
o) Menganalisa putusan/Penetapan untuk meningkatkan mutu
Putusan/Penetapan.

10
3. Apakah yang anda ketahui tentang :
a. Kompetensi Absolut dan Relatif
b. Renvoi
c. Niet ontvan kelijke Verklaard
d. Abshurd libel
e. Eror in persona
f. Replik dan duplik
g. Vrestek dan Verzet

JAWABAN:

a. Kompetensi Absolut dan Relatif


Kompetensi absolut atau wewenang mutlak adalah menyangkut
kekuasaan antar badan-badan peradilan, dilihat dari macamnya pengadilan,
menyangkut pemberian kekuasaan untuk mengadili, dalam bahasa Belanda
disebut atributie van rechtsmachts. Kompetensi absolut atau wewenang
mutlak, menjawab pertanyaan: badan peradilan macam apa yang
berwenang untuk mengadili perkara.
Kompetensi relatif atau wewenang relatif, mengatur pembagian
kekuasaan mengadili antar pengadilan yang serupa, tergantung dari tempat
tinggal tergugat. Dalam hal ini diterapkan asas Actor Sequitur Forum Rei,
artinya yang berwenang adalah pengadilan negeri tempat tinggal tergugat.
Kompetensi relatif atau wewenang relatif, menjawab pertanyaan:
Pengadilan Negeri mana yang berwenang untuk mengadili perkara.
b. Renvoi
Renvoi adalah penunjukan kembali atau penunjukan lebih lanjut oleh
kaidah-kaidah Hukum Perdata Internasional (HPI) dari suatu sistem
hukum asing yang ditunjuk oleh kaidah HPI lex fori. Penunjuk kembali
(Renvoi) merupakan salah satu pranata HPI tradisional yang terutama
berkembang di dalam tradisi Civil Law (Hukum Eropa Kontinental)
sebagai pranata yang dapat digunakan untuk menghindari pemberlakuan
kaidah atau sistem hukum yang seharusnya berlaku (lex causae) yang
sudah ditetapkan berdasarkan prosedur HPI yang normal. Pelaksanaan
Renvoi ini pada dasarnya dimungkinkan karena adanya berbagai sistem

11
hukum di dunia yang masing-masing memiliki sistem dan kaidah-kaidah
HPI-nya sendiri.
c. Niet ontvan kelijke Verklaard
putusan NO merupakan putusan yang menyatakan bahwa gugatan
tidak dapat diterima karena mengandung cacat formil. M. Yahya
Harahap dalam bukunya Hukum Acara Perdata menjelaskan bahwa
berbagai macam cacat formil yang mungkin melekat pada gugatan, antara
lain :
1) Gugatan yang ditandatangani kuasa berdasarkan surat kuasa yang tidak
memenuhi syarat yang digariskan Pasal 123 ayat (1) HIR;
2) Gugatan tidak memiliki dasar hukum
3) Gugatan error in persona dalam bentuk diskualifikasi atau plurium litis
consortium;
4) Gugatan mengandung cacat obscuur libel, ne bis in idem, atau
melanggar yurisdiksi (kompetensi) absolut atau relatif.
d. obscuur libel
Surat gugatan yang dilayangkan oleh penggugat tidak jelas, baik itu
dasar hukum yang digunakan penggugat, objek gugatan, posita, petitum.
e. Eror in persona
Salah sasaran dalam surat gugatan yang dilayangkan oleh penggugat
di tujukan kepada orang yang seharusnya tidak bersalah.
f. Replik dan duplik
Replik adalah jawaban balasan yang disampaikan oleh Penggugat atas
jawaban Tergugat dalam persidangan perkara perdata. Replik biasanya
berisi dalil-dalil atau hal-hal tambahan untuk menguatkan dalil-dalil
gugatan penggugat. Penggugat dalam replik nya dapat mengemukakan
sumber-sumber dari kepustakaan, doktrin, kebiasaan, dan jurisprudensi.
Duplik adalah jawaban Tergugat atas replik dari Penggugat. Dengan
demikian, jelas isi duplik mengenai dalil-dalil untuk menguatkan jawaban
Tergugat.

12
g. Verstek dan Verzet
Verstek adalah kewenangan hakim untuk memeriksa dan ememutus
suatu perkar meskipun tergugat dalam perkara tersebut tidak hadir di
persidangan pada tanggal yang telah ditentukan.
Verxet adalah perlawanan Tergugat/Termohon atas putusan yang
dijatuhkan secara Verstek. Verzet diajukan dalam waktu 14 hari setelah
putusan verstek itu diberitahukan kepada Tergugat.

13
4. Apakah yang anda ketahui tentang :
a. Banding
b. Kasasi
c. Peninjauan kembali
d. Buatlah contoh Memori Banding dan atau kasasi secara memadai.

JAWABAN:

a. Banding
Banding adalah proses upaya hukum menentang atau merasa tidak
puas dari hasil yang diputuskan oleh pengadilan. Banding dapat diminta
dari salah satu atau kedua belah pihak yang bersangkutan. Banding
memiliki tenggang waktu, yakni selama 14 hari semenjak pengumuman
putusan pengadilan negeri. Ketentuan ini diatur dalam pasal 7 ayat (1) dan
(2) UU No. 20/1947 jo pasal 46 UU No. 14/1985. Dalam praktek dasar
hukum yang biasa digunakan adalah pasal 46 UU No. 14 tahun 1985.
b. kasasi
Kasasi adalah salah satu upaya hukum biasa yang diminta oleh salah
satu atau kedua belah pihak yang berperkara yang merasa tidak puas atas
putusan dari pengadilan tinggi kepada Mahkamah Agung.
c. peninjauan kembali
Peninjauan Kembali (PK) adalah upaya hukum yang dilakukan
terhadap suatu putusan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.
d. Buat contoh banding atau kasasi

14
MEMORI BANDING ATAS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KEDIRI
DENGAN NOMOR PERKARA 27/Pdt.G/2019/PA-KDR.

Kediri, 8 November 2019


Yth.
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jawa Timur
di-
Surabaya
Dengan Hormat

Assalamualaikum. Wr. Wb.


Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Hedi Kuat

Umur : 47 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Taman Siswa Kota Kediri

Kewarganegaraan : Indonesia

Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : S1 Ekonomi

Dalam hal ini semula Tergugat sekarang disebut sebagai Pembanding.


Melawan
Nama : Yeni Sumiati

Umur : 40 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Kenanga no. 27 Kediri

Kewarganegaraan : Indonesia

15
Kelamin : Perempuan

Pendidikan : S1 Hukum

Dalam hal ini semula Penggugat sekarang disebut sebagai Terbanding.

Dalam hal ini mengajukan Memori Banding atas Putusan Pengadilan


Agama Kediri dengan Nomor Perkara 27/Pdt.G/2019/PA-KDR.
Adapun isi dari putusan dengan Nomor Perkara 27/Pdt.G/2019/PA-KDR.
Adalah sebagai berikut:
1. Memutus bahwa pengadilan memerintahkan Pihak Tergugat untuk
memberikan tanah seluas 700m2 kepada Penggugat selaku ahli waris lain selain
Tergugat atas warisan dari orang tua dari Tergugat dan Penggugat.
2. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
sebesar Rp. 452.000,-.

Bahwa adapun memori banding yang diajukan Pembanding yang semula


Tergugat adalah sebagai berikut:
1. Menolak seluruh gugatan dengan dengan Nomor Perkara 27/Pdt.G/2019/PA-
KDR.
2. Menghukum Penggugat atau dalam hal ini disebut terbanding untuk membayar
seluruh biaya perkara yang timbul sebesar Rp. 452.000,-.
3. Mengajukan bukti serta saksi tambahan
4. Bahwa ada fakta yang selama ini terungkap dalam persidangan yang keliru.

Berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tersebut diatas Pembanding


memohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya untuk:

Primair:
1. Mengabulkan Memori banding yang dibuat Tergugat atau dalam hal ini adalah
pembanding
2. Menghukum Penggugat atau dalam hal ini disebut terbanding untuk membayar
seluruh biaya perkara yang timbul sebesar Rp. 452.000,-.

16
Subsidair:
Memohon untuk memberikan Putusan yang seadil-adilnya

Demikian Memori Banding ini Pembanding buat dan sudilah kiranya


Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kediri untuk mengabulkan Banding tersebut.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Kediri, 8 November 2017

Hormat Pembanding

MATERAI
6000

Hedi Kuat

17
5 Buatlah contoh permohonan Dispensasi Nikah atau Penetapan Ahli Waris di
PA. Kemukakan Argumen yg kuat dan Faktual dlm posita yg anda buat.

PERMOHONAN

Hal: Permohonan Dispensasi Nikah

Kediri, 08 November 2019

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Kediri

di-

Kediri

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini


Nama : Hedi Kuat

Umur : 47 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Taman Siswa Kabupaten Kediri

Kewarganegaraan : Indonesia

Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : S1 Ekonomi

Selanjutnya disebut sebagai Pemohon

Dengan hormat, Pemohon mengajukan permohonan dispensasi untuk


menikahkan anak Pemohon dengan alasan/dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa Pemohon hendak menikahkan anak kandung pemohon yang bernama:

Nama : Rio Dewanto bin Hedi Kuat

18
Umur : 18 Tahun

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Taman Siswa Kabupaten Kediri

Kewarganegaraan : Indonesia

Kelamin : Laki-laki

Selanjutnya disebut calon suami

Dengan calon istrnya,

Nama : Raline Shah binti Sodikin

Umur : 17 Tahun

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Hayam Wuruk no. 27 Kabupaten Kediri

Kewarganegaraan : Indonesia

Kelamin : Perempuan

Selanjutnya disebut calon istri.

Yang rencananya akan dilaksanakan dan dicatatkan di hadapan Pegawai


Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Mojoroto Kabupaten Kediri
dalam waktu sedekat mungkin;

2. Bahwa, syara-syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut


ketentuan hukum islam maupun perundang-undangan telah terpenuhi, kecuali
syarat usia untuk menikah bagi anak karena Calon Suami dan Calon Istri belum

19
belum mencapai usia 19 tahun, namun pernikahan tersebut sangat mendesak
untuk tetap dilangsungkan;
3. Bahwa Pemohon bermaksud segera menikahkan calon suami yang merupakan
anak Pemohon dengan calon istrinya dikarenakan keduanya telah menjalin
hubungan selama 3 Tahun, serta untukmengantisipasi kesulitan-kesulitan
administratif yang mungkin timbul dikemudian hari apabila tidak segera
dinikahkan;
4. Bahwa, untuk kepentingan proses pernikahan,Pemohon dan keluarga Calon
Istri telah mengurus administrasidan pendaftaran rencana pernikahan dengan
Calon Istrinya ke instansi-instansi terkait, akan tetapi Kantor Urusan Agama
Kecamatan Mojoroto Kediri belum dapat menyelenggarakan pencatatan
pernikahan keduanya dengan alasan umur Calon Suami dan Calon Istri belum
memenuhi syarat minimum diizinkan untuk menikah sesuai dengan UU no. 16
Tahun 2019 karena Calon Suami berumur 18 tahun dan Calon Istri berumur 17
tahun.
5. Bahwa antara anak Pemohon dan calon istrinya tersebut tidak mempunyai
hubungan darah, sepersusuan dan tidak ada larangan dalam Islam untuk
melakukan pernikahan;
6. Bahwa anak pemohon berstatus jejaka/belum pernah menikah, telah akil balig
dan sudah siap untuk menjadi seorang suami dan/atau kepala keluarga serta
telah mempunyai penghasilan sebagai pemilik usaha Kopi Tabrak, begitu pula
calon istrinya berstatus perawan/belum pernah menikah, dan telah akil balig
dan sudah siap untuk menjadi seorang istri dan/atau ibu rumah tangga;
7. Bahwa keluarga Pemohon dan orang tua Calon Istri anak Pemohon telah
merestui rencana pernikahan tersebut dan tidak ada pihak ketiga lainnya yang
keberatan atas berlangsungnya pernikahan tersebut.
8. Bahwa terhadap biaya perkara ini agar dibebankan sesuai dengan Peraturan
Perundang-Undangan;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan


Agama Kabupaten Kediri agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini,
selanjutnya menjatuhkn penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

20
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada anak Pemohon yang bernama Rio Dewanto bin Hedi
Kuat untuk menikah dengan seorang perempuan yang bernama Raline Shah
binti Sodikin;
3. Membebankan biaya perkara menurut hukum

Atau

Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon untuk putusan yang seadil-
adilnya

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kediri, 8 November 2017

Hormat Pembanding

MATERAI
6000

Hedi Kuat

21

Anda mungkin juga menyukai