Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH SOSIO ANTROPOLOG KESEHATAN

ETNOMEDISIN

KELOMPOK 4

NAMA ANGGOTA :

1. ANGELA A. SIKI
2. DESLYN DJARA LIWE
3. LESTARI MALELAK
4. MARIO YOHANES KILA DJAWALUNA
5. MEYLANI A. C MASSI
6. MUKHAMMAD RIZAL DWI FERNANDA
7. PRISKA BISTOLEN
8. SAMUEL MANIK
9. TARISA ANGGRENI KALEKA
10. VERONIKA MALIK
11. YOHANA FRANSISKA MORE

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
bimbingan dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Etnomedisin” untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosioantropologi Kesehatan.
Dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu.
Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis mengetahui bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu kami sangat terbuka untuk saran, kritik dan tanggapan yang bersifat
membangun dari para pembaca sekalian dan dari dosen mata kuliah guna
penyempurnaan makalah ini ke depannya.

Kupang, 22 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar belakang masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan masalah......................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan .......................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Etnomedisin ............................................................................... 3
B. Masalah Peristilahan Dalam Etnomedisin ................................................... 3
C. Etiologi Penyakit .......................................................................................... 5
D. Konsep-konsep kausalitas dalam sistem-sistem personalistik ..................... 6
E. Konsep-konsep sebab akibat dalam sistem Naturalistik .............................. 7
F. Unsur-unsur Emosional Dalam Teori Penyebab ........................................ 11
G. Hubungan Sebab-Akibat ........................................................................ 12
H. Pengobatan rakyat Amerika ................................................................... 17
I. Pengobatan rakyat Amerika dipandang sebagai etnomedisin .................... 21
BAB II ................................................................................................................... 22
PENUTUP ............................................................................................................. 22
A. Kesimpulan ................................................................................................ 22
B. Saran ........................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Etnomedisin, istilah kontenporer untuk kelompok pengetahuan luas yang
berasal dari rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian yang digunakan
untuk menambah pengetahuan itu, menarik minat ahli-ahli antropologi, baik
dari alasan teoritis maupun alasan praktis.
Etnomedisin yang berkenaan dengan konsep kausalitas, menemukan
bahwa hanya ada sedikit sekali kerangka kognitif pada masyarakat non barst
yang penting untuk “menjelaskan” tentang adanya penyakit (disease),
ditemukan bahwa suatu bagian atas dua telah cukup untuk membedakan
katrgori-kategori besar, atau sistem-sistem. Usul (foster dan anderson) adalah
menyebut pembagian atas dua itu dengan istilah-istilah personalistik dan
naturalistik. Walaupun istilah-istilah tersebut merujuk secara khusus kepada
konsep-konsep kausalitas, keduanya dapat juga dipakai untuk menyebut
seluruh sistem medis (yakni tidak hanya kausal, melainkan juga seluruh
tingkahlaku yang berhubungan, yang bersumber pada pandangan-pandangan
tersebut).
Salah satu tulisan ahli antropologi yakni Erwin Ackerknecth pada tahun
1940an, tanpa malu-malu membahas mengenai pengobatan primitif, hal ini
dikarenakan mereka melakukan penelitian pada masyarakat primitif. Namun
pada saat setelah Perang Dunia II, studi antropologi berubah dari msyarakat
primitif ke masyarakat desa, membuat para ahli antropologi dalam hal
mendeskripsikan sitem medis berbeda dengan sistem medis barat merasa
kebingungan mengenai peristilahan.
Seperti istilah Redfield yakni “pengobatan rakyat “ (folk medicine), yang
menimbulkan kebingungan, karena dalam masyarakat yang teknologinya
maju, pengobatan populer sering pula disebut pengobatan “rakyat”.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa itu etnomedisin?
2. Bagaimana masalah peristilahan dalam etnomedisin?
3. Bagaimana etilogi penyakit?
4. Bagaimana konsep konsep kasusalitas dalam sistem personalistik?
5. Bagaimana konsep-konsep sebab-akibat dalam sistem naturalistik?
6. Bagaimana unsur-unsur emosional dalam teori penyebab?
7. Bagaimana hubungan sebab akibat sistem sistem kausalitas?
8. Apa saja pengobatan rakyat Amerika?
9. Bagaimana pengobatan rakyat Amerika dipandang sebagai etnomedisin?

C. Tujuan penulisan
1. Mengerti tentang etnomedisin
2. Memahami masalah peristilahan dalam etnomedisin
3. memahami etilogi penyakit
4. Memahami konsep konsep kasusalitas dalam sistem personalistik
5. Memahami konsep-konsep sebab-akibat dalam sistem naturalistik
6. Memahami unsur-unsur empsional dalam teori penyebab
7. Memahami hubungan sebab akibat sistem sistem kausalitas
8. Mengetahui pengobatan rakyat Amerika
9. Mengerti tentang pengobatan rakyat Amerika dipandang sebagai
etnomedisin

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etnomedisin
Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang
asal mula penyakit, sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok
masyarakat tertentu. Aspek etnomedisin merupakan aspek yang muncul
seiring perkembangn kebudayaan manusia dibanding antropologi medis,
etnomedisin memunculkan teknologi yang beragam. Cabang ini sering
disebut pengobatan tradisional, pengobatan primitif, tetapi etnomedisin terasa
lebih netral.
Etnomedisin adalah cabang dari etnobotani atau antropologi kesehatn yang
mempelajari pengobatan tradisional, tidak hanya yang berhubungan dengan
sumber-sumber tertulis tetapi terutama pengetahuan dan praktek yang secara
oral diturunkan selama beberapa abad. Etnomedisin juga mengungkapkan
pengetahuan lokal berbagai berbagai etnis dalam menjaga kesehatannya.
Dalam ilmu pengetahuan, etnomedisin pada umumnya ditandai dengan
pendekatan antropologi yang kuat atau pendekatan biomedikal yang kuat,
tertama dalam program penemuan obat. Kepercayaan dan praktek-praktek
yang berkenaan dengan penyait, yang merupakan hasil dari perkembangan
budaya asli dan yang eksplisit tidak berasal dari keraangka kedokterna
modern, merupakan urutan langsung dari kerangka konseptual ahli-ahli
antropologi mengenai sistem medis non-barat. Sistem pengobatan asli adalah
prantara-prantara sosial yang sama seperti mempelajari prantara prantara
umumnya, dan bahwa praktek-praktek pengobatan asli adalah rasional bila
dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengena sebab akibat.

B. Masalah Peristilahan Dalam Etnomedisin


Dalam hal mendeskripsikan sistem medis yang berbeda dengan sistem
medis Barat, ahli-ahli antropologi merasa kebingungan meghadapi masalah
peristilahan. Semua istilah yang umum dipakai menunjukkan kesenjangan

3
kualitatif antara pengobatan “modern” dan pengobatan yang merupakan hasil
perkembangan budaya pribumi, suatu dikotomi yang ditekankan dengan
penggunaann istilah-istilah yang kontaras seperti “ilmiah” versus “primitif,”
“Barat” versus “non-Barat” dan “moderen” versus “tradisional”. Walaupun
kesenjangan kualitatif itu ada, dalam suatu era relativisme kebudayaan yang
ekstrim, banyak orang dikacaukan oleh istilah-istilah yang memerlukan
evaluasi.
Para penulis terdahulu tidak diganggu oleh masalah ini. Mereka memang
meneliti masyarakat-masyarakat “primitif”, maka wajarlah jika mereka
berbicara mengenai “pengobatan primitif”. Erwin Ackerknecht, seorang
dokter ahli etnologi yang dapat disebut sebagai “bapak” antropologi kesehatan
dalam tulisannya pada tahun 1940-an, tanpa malu-malu berbicara mengenai
“pengobatan primitif” yang ia lukiskan sebagai “terutama religiusmagis yang
memanfaatkan beberapa elemen rasional” (Ackerknecht 1971 : 2 ).
Ketika setelah Perang Dunia II studi mengenai masyarakat petani menjadi
mode, mengikuti istilah Redfield terdahulu, masyarakat-masyaakat petani itu
disebut memilikki “kebudayaan rakyat” (folk culture). Tidak mengherankan
apabila sistem medis mereka disebut sebagai “pengobatan rakyat” (folk
medicie), suatu pengguanan istilah yang sering menimbuklan kebingungan,
karena dalam masyaakat-masyarakat yang teknologinya maju, pengobatan
populer mereka sering pula disebut sebagai pengobatan “rakyat”.
Karena tradisi maupun seringnya penggunaan di dalam kepustakaan,
masih terbesit keinginan untuk tetap menggunakan suatu istilah yang berasal
dari kategorisasi antropologi tradisional seperti “primitif,” “petani” dan
“modern”. Eufemisme “primitif” mula-mula muncul menggantikan kata
“biadab” (savage), yang semula tidak mengandung arti yang merendahkan-
namun pada akhirnya melewati arti kata itu sendiri serta memperoleh konotasi
yang tak disepakati tentang kata-kata yang digantikannya. Ackerknecth sendiri
juga merasakan perlunya perubahan; dalam kupulan karangan-karangannya di
tahun 1971, beberapa judul mengalami perubahan dalam usaha menghapus
kata “primitif”. Ahli-ahli antropologi masa kini, dalam upaya mereka untuk

4
menghindarkan kritik, seringkali berlindung dibalik kata-kata seperti
“kosakata kedokteran ilmiah Barat”, “penyakit-penyakit kebudayaan yang
khas”, “pelaksanaan-pelaksanaan medis nonilmiah”, “peranan pengobatan
pribumi atau rakyat” dan “tradisi konseptual pribumi mengenai penyakit”.
Namun apabila berpindah dari kerangka tipe kemasyarakatan kepada
kerangka etiologi, kepada konsep tentang kausalitas penyakit, akan lebih
banyak menghindari implikasi yang merendahkan dari istilah terdahulu itu dan
penjelasannya yang rumit di masa berikutnya. Kami tidak mudah menghapus
begitu saja kata-kata seperti “Barat”, “ilmiah”, “kontemporer” (masa kini),
“non-Barat”, “tradisional”, “pribumi” (asli), namun kami yakin bahwa apabila
istilah-istilah ini digunakan dalam konteks systemklasifikasi dengan label
istilah-istilah yang relative netral, maka istilah-istilah itu tidak akan merugikan
siapapun.

C. Etiologi Penyakit
Setelah melakukan survei terhadap kepustakaan etnomedisin yang
berkenaan dengan konsep-konsep kausalitas, menemukan bahwa hanya ada
sedikit sekali kerangka kogntif pada masyarakat-masyarakat non-Barat yang
penting untuk “menjelaskan” tentang adanya penyakit (disease). Ditemukan
bahwa suatu pembagian atas dua telah cukup untuk membedakan kategori-
kategori besar, atau sistem-sistem. Usul (foster dan Anderson, pent) adalah
menyebut pembagian atas dua itu dengan istilah personalistik dan naturalistik,
walaupun istilah-istilah tersebut merujuk secara khusus kepada konsep-konsep
kausalitas, keduanya dapat juga dipakai untuk menyebut seluruh sistem-sistem
medis (yakni tidak hanya kausal, melainkan juga seluruh tingkahlaku yang
berhubungan, yang bersumber pada pandangan-pandangan tersebut).
1. Sistem-sistem medis personalistik
Suatu sistem personalistik adalah suatu sistem dimana penyakit (ilness)
disebabkan oleh intervensi dari suatu agen aktif, yang dapat berupa
makhluk supranatural (makhluk gaib atau dewa), makhluk bukan manusia
(seperti hantu, roh leluhur, atau roh jahat) ataupun makhluk berupa

5
manusia (tukang sihir atau tukang tenung). Orang yang sakit adalah
korbannya, objek dari agresi atau hukuman yang ditunjukan khusus
kepadanya untuk alasan-alasan khusus menyangkut dirinya sendiri.
2. sistem-sistem medis naturalistik
Adalah penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah sistemik
yang bukan pribadi. Sistem naturalistik mengakui adanya suatu model
keseimbangan, sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap didalam tubuh
seperti panas, dingin, cairan tubuh (humor atau
dosha) yin dan yang ,berada dalam keadaan yang seimbang menurut usia,
dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkuan sosialnya.
Apabila keseimbangan ini terganggu,maka hasilnya adalah timbulnya
penyakit.
Dikotomi sistem klasifikatoris yang hampir serupa dengan aneka
terminologi digunakan pula oleh ahli-ahli antropologi lain. Sebagai
contoh, kategori Seijas tentang “supranatural” dan “nonsupranatural”
dekat artinya dengan kategori personalistik dan naturalistik kami, seperti
yang nampak jelas pada kalimat-kalimat berikut ini : “Kategori-kategori
etiologi supranatural merujuk kepada penjelasan yang menenpatkan asal
usul penyakit (disease) pada kekuatan-kekuatan yang terasa dahsyat,agen-
agen atau tindakan-tindakan-tindakan yang tak dapat diobservasi secara
langsung.

D. Konsep-konsep kausalitas dalam sistem-sistem personalistik


Inti dari kausalitas dalam sistem-sistem personalistik adalah penyakit
disebabkan oleh agen-agen yang dengan beberapa cara menjatuhkan kekuatan
mereka atas diri seseorang yang menjadi korban mereka. Agen-agen ini dapat
beruap makhluk manusia, “manusia seuper” atau bukan manusia, namun dapat
dipandang sebagai makhluk yang keras hati, yang tidak bertindak
sembarangan melainkan sebagai respon terhadap dendam atau motif pribadi
yang disadari (Glick 1967).

6
Peran sentral dari agen juga ditemukan dikalangan orang Abron di Pantai Gading,
dimana penduduknya mempunyai kepercayaan bahwa orang menjadi sakit dan
meninggal karena beberapa kekuatan terjadi atas diri mereka. “Teori orang Abron
mengenai penyakit (disease) meliputi sejumlah agen yang dapat bertanggung
jawab atas suatu kondisi khusus, masingmasing dihubungkan dengan suatu
perangkat kemungkinan alasan-alasan untuk menyebarkan penyakit. Agen-agen
itu dapat melintasi alam natural dan supranatural.
Dalam menguraikan sistem-sistem dimana ide-ide tentang kausalitas
personalistik menonjol, sungguh menarik, betapa orang sering kali membaca
bahwa hampr semua kematian dan penyakt terjadi akibat agen-agen “sebab-
sebab” yang bagi orang barat dianggap biasa, dalam anggapan penduduk cocok
dengan model ini. Harley mendaftar sejumlah 16 penyebab penyakit dan kematian
tak wajar, termasuk ilmu sihir, keracunan, pelanggaran pantangan, kekuatan fetish
dan binatang jadi-jadian. Kasus wajar terbatas pada penyakit-penyakit yang
sederhana yang diobati dengan ramuan tumbuh-tumbuhan, usia tua yang menuju
ke kematian.
Kepercayaan tentang kausalitas penyakit yang bersifat personalistik
menonjol dalam data-data medis dan kesehatan yang tercatat dalam etnografi
klasik tentang masyarakat-masyarakat primitif.

E. Konsep-konsep sebab akibat dalam sistem Naturalistik


Berlawanan dengan sistem-sistem personalistik, sistem-sistem naturalistik
menjelaskan tentang penyakit (illness) dalam istilah-istilah sistemik yang
bukan pribadi, di sini agen yang aktif tidak menjalankan peranannya. Dalam
sistem-sistem ini, keadaan sehat sesuai dengan model keseimbangan : apabila
unsure-unsur dasar dalam tubuh “humor,” yin dan yang, serta dosha dalam
Ayurveda berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu,
maka tercapailah keadaan sehat. Apabila keseimbangan ini terganggu dari luar
maupun dari dalam oleh kekuatan-kekuatan alam seperti panas, dingin, atau
kadang-kadang emosi yang kuat, maka terjadilah penyakit. Walaupun prinsip

7
keseimbangan dalam sistem-sistem naturalistik diekspresikan dalam berbagai
cara, tulisan-tulisan masa kini mengungkapkan peranan utama panas dan
dingin sebagai ancaman pokok terhadap kesehatan. Kata-kata yang digunakan
kadang-kadang menunjukkan suhu yang actual, namun lebih sering dalam
tulisan itu dideskripsikan keadaan yang tidak langsung berhubungan dengan
panas atau dingin. Dalam versi Amerika latin mengenai sistem ini, makanan,
ramuan jamu, dan substansi-substansi lain, kondisi maupun peristiwa (seperti
es, haid, kehamilan dan gerhana) diklasifikasikan sebagai panas, dingin, atau
netral dalam artian kualitas pembawaan. Prinsip konseptual tersebut hampir
serupa dengan yang digunakan di Amerika Serikat, dengan menyatakan air
“keras” dan air “lunak,” minuman “keras” dan minuman “lembut,” dan anggur
“kering” dan anggur “ manis” . kita mengetahui bahwa cairan tidaklah keras,
lunak, atau kering dalam artian sebenarnya ; namun ahli etnologi dari planet
mars akan menjadi bingung dengan istilah-istilah kita tersebut.
Sistem-sistem naturalistik kontemporer hampir serupa satu dengan lainnya
dalam arti historis : bagian terbesar dari penjelasan-penjelasan dan
pelaksanaannyamewakili warisan dari “Tradisi Besar” medis dalam
peradaban-peradaban tinggi klasik, terutama dari Yunani, India dan Cina,
yang kemudian disederhanakan dan dibuat umum. Berbeda dengan sistem-
sistem personalistik yang kebanyakan diketahui melalui studi antropologi
modern, pencatatan historis yang mendeskripsikan tentangb sistem-sistem
naturalistic berasal dari 2500 tahun yang lalu. Pengetahuan mengenai asal
mula dan perkembangan sistem-sistem tersebut memungkinkan kita untuk
mengetahui banyaknya bentuk variasi modern dengan tingkat kejelasan
tertentu yang tidak mungkin dipahami apabila kita hanya mengandalkan
keterangan-keterangan etnografi kontemporer semata-mata. Ketiga sistem
yang diringkaskan di bawah ini adalah patologi humoral (kini terdapat di
Amerika Latin), pengobatan Ayurveda (di India dan Negara-negara
sekelilingnya) serta pengobatan tradisional Cina.
1. Patologi Humoral

8
Patologi humoral berdasarkan atas konsep “humor” (cairan) dalam
tubuh manusia. Akarnya ditemukan dalam teori Yunani mengenai empat
unsur ( tanah, air, udara, dan api) yang telah dikenal sejak abad ke-6 s.M.
Pada masa Hippoocrates (lahir tahun 460 s.M.), teori ini telah
ditambah dengan konsep parallel mengenai empat kualitas yaitun panas,
dingin, kering, lembab yang apabila diintergerasiakn dengan teori aslinya,
menghasilkan konsep empat “humor” dengan kualitas yang
dihubungkannya : darah (panas dan lembab), flegma atau lendir (dingin
dan lembab), empedu hitam, juga disebut “murung” atau “melankoli”
(dingin dan kering), serta empedu kuning atau “bertemperamen buruk”
(panas dan kering).
Teori keseimbangan mengenai kesehatan telah berkembang di
masa Yunani kuno, hal itu dibaktikan oleh deskripsi Hippocrates tentang
penyakit : “Tubuh manusia mengandung darah, flegma, empedu kuning,
dan empedu hitam. Unsur-unsur inilah yang membentuk tubuh manusia
dan menyebabkan tubuh manusia merasakan sakit atau sehat. Sehat
terutama merupakan keadaan dimana unsur-unsur tersebut merupakan
substansi tersebut berada dalam proporsi yang tepat satu dengan lainnya,
baik dalam kekuatan dan kuantitasnya, dan tercampur dengan sempurna.
Rasa sakit timbul apabila salah satu dari substani-substansi itu
menunjukkan kekurangan atau kelebihan, atau terpisah dalam tubuh
sehingga tidak bercampur baik satu sama lainnya.
Walaupun hipocrates nampaknya tidak secar tepat menentukan
kualitas-kualitas-kualitas dari humor tersebut, ia jelas memahami kualitas-
kualitasnya dan melihat bahwa berbagai humor itu juga bervariasi
kuantitasnya dari tahun ke tahun, tergantung pada iklim dan cuaca. Flegma
bertambah pada musim dingin karena sebagai humor yang terdingin,
humor ini sesuai dengan musim dingin.
Pada musim semi, kuantitas darh meningkat, dirangsang oleh hari-
hari yang basah dan panas pada musim hujan . karena humor itu lembab
dan panas, maka bagian dari tahun tersebut paling cocok dengan darah.

9
Dimusim panas, walau darah tetap kuat, empedu semakin bertambah, dan
menguasai tubuh selama musim panas dan musim gugur. Cuaca musim
panas dan kering adalah baik bagi empedu kuning namun dengan tibanya
musim gugur yang dingin dan kering, maka empedu didinginkan, dan
empedu hitam berpengaruh lebih besar.
Karena adanya variasi musiman tiap tahun, menurut Hipocrates
wajarlah bahwa penyakit-penyakit akan timbul hanya pada waktu-waktu
tertentu saja dalam setahun karena itu, dalam pengobatannya dokter harus
ingat bahwa setiap penyakit akan paling menonjol pada musim yang cocok
dengan sifat-sifatnya. Sebagai tambahan, pengobatan harus ditunjukkan
pada usaha melawan sebab-sebab penyakit : Penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh kelebihan makan disembuhkan dengan berpuasa;
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kekurangan makan disembuhkan
dengan cara memberikan makanan. Penyakit-penyakit yang disebabkan
dengan kerja keras disembuhkan dengan istrahat; penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh kemalasan diobati dengan kerja keras. Singkatnya, dokter
harus menanggulangi penyakit dengan prinsip oposisi terhadap oenyebab
penyakit, sesuai dengan bentuknya, pengaruh musimnya dan pengaruh
usianya, menghadapai ketegangan dengan kesantaian dan sebaliknya. Ini
akan membantu pasien dan merupakan prinsip-prinsip dari penyembuhan.

2. Pengobatan Ayurveda
Di india pada masa ini, banyak makanan dianggap mempunyai
kualitas memanskan atau medinginkan, dan seperti dalam patologi
humoral, kombinasi yang tepat dari macam-macam makanan dan ramuan-
ramuan dapat memulihkan keseimbangan tubuh yang terganggu. Makanan
garam (panas) meliputi telur, daging, susu, dahl, madu dan gula; makanan
tonda (dingin) meliputi sari buah-buahan, yoghurt, keju asam, nasi dan air.
Kepercayaan ini berasal dari pengobatan Ayurveda India, suatu sistem
pengobatan pribumiyang pertama kali muncul dalm tulisan-tulisan veda

10
pada tahap awal di abad pertama sebelum masehi. Namun naskah-naskah
awal tersebut menumpahkan kata-kata kutukan terhadap setan-setan,
tukang sihir, musuh-musuh; tentang jimat-jimat untuk membuang berbagai
penyakit ayng didatangkan oleh setan-setan oatau oleh dewa-dewa sebagai
hukuman atas dosa-dosa manusia.
Menurut teori Ayurveda, alam semesta terdiri dari empat unsur
yang sama, seperti yang dikenal oleh orang Yunani (bumi,air,api,udara)
ditambah unsur ke lima yaitu eter (ether). Pengaturan dari kelima unsur
tersebut dalam tubuh, dimana masing-masing unsur memiliki lima bentuk
“halus” dan lima bentuk “material”, merupakan suatu mikrokosmos dari
alam semesta. Tubuh manusia juga memiliki tiga humor yang disebut
dosha yakni flegma atau cairan lendir, empedu atau cairan empedu serta
angina tau gas dalam saluran pencernaan. Keadaan sehat terjadi
apabila ketiga dosha tersebut berada dalam keadaan seimbang; sedangkan
sakit terjadi apabila satu atau lebih dosha tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Dosha juga dihubungkan dengan suai dan musim; unsure flegma
diasosiasikan dengan muda dan musim pertumbuhan, empedu
dihubungkan dengan usia baya dan musim hujan, sedangkan angin dengan
usian tua dan cuaca dingin yang kering.
3. Pengobatan tradisional Cina
Pengobatan tradisional cina mewakili kasus khusus tenang konsep sentral
dalam kosmologi Cina, “pasang kekuatan yin dan yang, dimana interaksi
mereka yang terus menerus berada dibalik selurh gejala ala, termasuk
pembentukan dan berfungsinya tubuh manusia”. Seperti telah disebutkan,
keseimbangan yang tepat antara yin dan yangdalam tubuh adalah penting
untuk kesehatan. Prinsip harmoni ini, yang memandang penyakit terutama
disebabkan oleh kerusakan akibat unsur luar atau dalam, sebab-sebab fisik
atau mental, tetap merupakan masalah pokok dalam pengobatan Cina
selanjutnya.

F. Unsur-unsur Emosional Dalam Teori Penyebab

11
Dengan berpendapat bahwa pada umumnya etiologi-etiologi medis non-
Barat dapat dihimpun dibawah bab personalistikattaunaturalistik, tentu kami
melakukan generalisasi. Dan sebagaimana halnya dengan generalisasi, selalu
ada hal-hal yang tidak dapat dimasukkan secara tepat ke dalam skema besar
tersebut. Kepercayaan yang tersebar luas bahwa pengalaman-pengalaman
emosional yang kuat seperti iri, takut,sedih,malu, dapa mengakibatkan
penyakit, tidaklah tepat untuk ditaruh didalam salah satu dari dua kategori
besar tersebut.
Masalah-masalah yang inheren dalam usaha membuat suatu sistem
klasifikasi yang terlalu ketat juga Nampak dalam uraian Potter mengenai
hilangnya jiwa. Jiwa-jiwa kana-kanak yang merupakan korban utama,
dianggap terikat secara kendor dalam tubuh-tubuh mereka, jiwa-jiwa itu dapat
lepas, baik karena ketakutan atau karena hantu-hantu yang lapar atau jahat,
yang memasuki tubuh dan mencuri jiwa tersebut.
Pada kasus yang pertama, penyebabnya bersifat naturalistik pada kasus
berikutnya hal itu jelas bersifat personalistik.

G. Hubungan Sebab-Akibat
Sebagaimana halnya dengan system-sistem subbudaya lainnya, sistem-
sistem kausalitas penyakit menunjukkan adanya suatu harmoni dasar didalam
dirinya sendiri, suatu integrasi yang rasional dalam banyak bagiannya. Dan
sebagaimana halnya dengan dengan semua sistem subbudaya, sistem-sistem
penyebab penyakit merefleksikan prinsip-prinsip struktural dasar,pola-pola,
dan premis-premis dari kebudayaan asalnya, tempat mereka terjalin
didalamnya. Berbicara secara spesifik tentang sistem-sistem medis non-Barat,
kami percaya bahwa manfaat yang terbesar dari sistem klasifikasi
personalistik-naturalistik adalah bahwa hal itu memungkinkan sustu reduksi
dari sejumlah besar penyembuh, teknik-teknik pengobatan, peramlan dan
unsur-unsur medis lainnya, yang dideskripsikan bagi masyarakat umum dalam
suatu tatanan yang teratur.

12
Apabila kita memperhatikan kepercayaan-kepercayaan dan praktek-
praktek medis dalam rangka konsep kausalitas, kita lihat bahwa aspek-asoek
utama launnya dari suatu sistem medis tertentu, secara logis berasal dari
konsep-konsep ini.tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa apabila kita
diberi gambaran yang jelas mengenai apa yang dianggap oleh masyarakat
sebagai penyebab penyakit, kita dapa secra garis besar mengisi unsur-unsur
lain dalam sistem medis tersebut.
Sebagai keterangan lebih lanjut, etiologi-etiologi personalistik logisnya
membutuhkan jenis penyembuh tertentu, seorang shaman atau peramal lain,
untuk menentukan bukan hanya penyebab langsung dari suatu peyakit,
melainkan juga yang lebih penting mencari siap yang berada dibelakang
penyebab tersebut. Etiologi-etiooginaturalstik memerlukan jenis penyembuh
lain, yakni tabib atau ahli ramuan yang mengetahui tentang obat-obatan dan
pengobatan lainnya yang akan memulihkan keseimbangan badan. Baik
penjelasan kausalitas naturalistik maupun personalistik tidak ada yang dapat
benar-benar menangani konsep penularan, hanya melalui konsep
pengembangan ilmiah tentang patogenlah maka penularan penyakit dari
seorang kepada orang lain dapat dijelaskan dengan mudah.
Foster (1976) belum lama ini telah membicarakan tentang prinsip
hubungan yang kontras antara etiologi-etiologi personalistik dan naturalistik,
yang disimpulkan sebagai berikut :
1. Etilogi-etiologi komprehensif dan terbatas
Etiologi-etiologi medis personalistik merupakan bagian dari sistem-
sistem penjelasan yang lebih komprehensif, sedangkan etiologi-
etiologi naturalistik sebagian terbesar terbatas pada masalah penyakit.
Dengan kata lain, dalam sistem-sistem personalistik, penyakit hanya
merupakan suatu kasus khusus dalam penjelasan tentang segala
kematangan. Dalam berbagai masyarakat dimana terdapat penjelasan
personalistik bagi penyakit, kita dapatkan bahwa agen-agen yang
sama, makhluk-makhluk yang sama, juga ada dibelakang segala
kemalangna, misalnya kegagalan panen, kerugian finansial, pencurian,

13
dan pertengkaran dalam keluarga. Penyakit bukan merupakan kategori
yang terpisah dari kemalangan pada umumnya.
Sebaliknya etiologi-etiologi yang naturalistik hanya terbatas pada
penyakit-penyakit tertentu, mereka tidak ada hubungan dengan
kekringan, kegagalan perburuan, pertikaian tanah, atatu gangguan-
gangguan lain dalam kehidupan.
Dalam hal terdapatnya dikotomi panas-dingin, peranannya ter batas
pada penjelasan tentang penyakit dan bimbingan untuk pengobatannya.
Sebaliknya, walaupun teman-teman yang curang dan suka yang
membuat onar mungkin berada dibelakang kemalangan tersebut,
mereka tidak pernah dituduh sebagai penyebab sakit.
2. Penyakit, religi, dan magi
Pengobatan, magi dan religi sedemikian seringnya didiskusikan,
seakan-akan ketiganya adalah bagian penting dari suatu sistem
sehingga prang jarang menanyakan “Kapankah mereka itu tidak
berjalan seiring?” namun apabila dihungkan antara religi dan magi
dengan sistem-sistem etiologi, tampak jelas bahwa kedua pihak
berkorelasi dengan sistem-sistem personalistik dan kurang sekali
berhubungan dengan sistem0sistem naturalistik. Dalam sistem
naturalistik, prosedur pengobatan jarang bersifat ritual, dan unsur-
unsur religi magi sedikit seklaiberperanandidalamnya. Tidak pernah
terdengar seorang penyembuh disebut imam (laki0laki maupun
perempuan), seperti yang ada pada banyak di daerah Afrika.
Apabila unsur-unsur religi terdapat dalam pengobatan penyakit
dalam sistem-sistem naturalistik, maka unsur0unsur tersebut secara
konseptual berbeda dengan yang ada dalam sistem-sistem
personalistik. Disatu pihak, praktek-ptaktek dan kepercayaan pada
kedua sistem tersebut merupakan cerminan satu sama lain. Di Amerika
Latin dan daerah Laut Tengah, para korban penyakit meletakkan saji-
sajian sakral diatas atau didekat patung Kristus atau Bunda Maria,
mereka terlibat dalam keagamaan yang ditujukan untuk penyembuhan.

14
Namun inilah yang paling pentng, pemujaan tersebut tidak ditujukan
pada makhluk-makhluk yang bertanggung jawab atas terjadinya
penyakit itu, melainkan lebih kepada makhkuk-makhluk supranatural
yang sebagai penasehat bagi manusia, dapat ikut campus membantu
penderita dalam tiap keadaan gawat.
Sebaliknya, dalam sistem personalistik, pengorbanan-pengorbanan
dan saji-sajian dimaksudkan untuk berdamai degan makhluk-makhluk
yang bertanggung jawab atas terjadinya penyakit tersebut.
3. Tingkatan-tingkatan penyebab
Dalam melakukan generalisasi terhadap penelitiannya menegnai orang
LO Dagas di Ghana, Goody menyimpulkan bahwa pada bagian
terbesar dari penduduk yang buta aksara, penjelasan-penjelasan
tentang penyakit yang oleh orang Barat dianggap wajar, tidak cukup
untuk menerangkan tetang penyakit dan kematian. Penduduk
mengetahui bahwa gigitan ular berbisa dapat menyebabkan kematian,
namun ular dianggap sebagai perantara tetapi kerabat orang yang
meninggal ingin mengetahui siapa-siapa dan apa yang menjadi dasar
permusuhan terhadap lamarhum sehingga telah dikirim seekor ular unk
menggigitnya.
Pada sistem naturalistik, penyait biasa dijelaskan melalui penyebab
tunggal, seperti kelebihan panas atau dingin dalam tubuh yang telah
mengacaukan keseimbangan alamiah.
Sistem-sistem personalistik adalah lebih kompleks, dalam arti
bahwa dua tingakatn kausalitas atau lebih dapat dibedakan, dan dalam
usaha penyembuhan tingkatan-tingkatan ini harus diperhitungkan.
Paling sedikit dapat dibedakan antara agen personal (dukun,sihir,hantu,
atau dewa) dan teknik yang digunakan oleh agen tersebut (seperti
oemasukan objek penyakit, racun, pencurian jiwa, kesurupan atau ilmu
sihir), namun tindakan-tindakan itu saja biasanya belum dianggap
cukup. Agen pelaku yang berada dibelakang tindakan-tindakan itu
harus diidentifikasi dan dibujuk atau dibuat atak berdaya, jika

15
kesembuhan ingin dibuat permanen. Maka sebagaimana yang akan kita
lihat, tingkatan kausalitas yang berbeda mata penting untuk memahami
perbedaan-perbedaan landasan dalam teknik-teknik pengobatan yang
terdapat dalam kedua sistem tersbut.
4. Shaman dan pengobat lainnya
Sistem-sistem personalistik yang mengenal tingkatan kausalitas
ganda logisnya membutuhkan penyembuh yang memiliki kekuatan
Supranatural atau kekuatan ramalan magis. Shaman dan dukun sihir
biasanya tidak ditemukan dikalangan penduduk yang etiologi
utamanya adalah naturalistik. Baik pasien maupun penyembuh
biasanya sepakat tentang apa yang telah terjadi, dan yang menjadi soal
adalah penentuan tentang pengobatan yang tepat untuk memulihkan
kembali keseimbangan yang hilang. Dalam sisitem-sistem naturalistik,
penyembuh cenderung untuk menjadi doter, dalam arti bahwa mereka
telah mempelajari keterampilan mereka melalui observasi dan praktek,
dan bukan memperolehnya melaui intervensi makhluk gaib.
5. Diagnosis
Sistem etiologi personalistik dan naturalistik juga dapat dibedakan
berdasarkan tehnik-tehnik diagnosis. Pengobatan terhadap gejala-
gejala mungkin merupakan prioritas kedua.Sebaliknya, sejauh yang
berkenaan dengan penyembuh, diagnosisi merupakan hal yang kurang
penting dalam sistem-sistem naturalistik, penentua penyebab dilakukan
oleh si pasien sendiri atau oleh anggota keluarganya.
Diagnosis oleh diri sendiri dalam masyarakat yang menganut etiologi
naturalistikdilukiskan melalui apa yang dilakukan orang Tzintzuntzan,
Meksiko. Apabila seorang individu merasa tidak sehat, ia akan
mengingat kembali suatu pengalaman dimalam sebelumnya sehari
sebelumnya, bahkan sebeulansebelumnya, atau setahun sebelumnya,
sampai suatu peristiwa diketahui dan dianggap sebagai sesuatu yang
telah menimbulkan gejala yang menganggukesehatnnya.

16
H. Pengobatan rakyat Amerika
Sedikit banyak kepercayaan dan praktek-praktek medis rakyat Amerika
tidaklah dipelajari dalam kerangka konseptual etnomedisin. Hingga akhir-
akhir ini sebagian penelitian mengenai topic-topik ini dilakukan oleh ahli-ahli
folklore dan bukan oleh ahli-ahli antropologi, dan pengutamaan kepada
deskripsi, bukan teori, merupakan unsure yang dominan dalam publikasi-
publikasi. Namun demikian dengan semakin banyak terdapat laporan-laporan
dari para ahli antropologi mengenai pengobatan rakyat (folk medicine)
Amerika kontemporer. Dari sini jelaslah bahwa konsep etnomedisin (yakni
kepercayaan-kepercayaan dan prakter-praktek yang secara eksplisit bukan
berasal dari pengobatan modern) adalah sama manfaatnya untuk memahami
pengobatan rakyat Amerika seperti biasa nya untuk memahami system medis
non-Barat.
Pada tingkatan paling umum satu system medis rakyat Amerika yang
didefinisikan sebagai semua kepercayaan dan praktek yang bukan merupakan
bagian dari kedokteran ilmiah yang kuno. Pada tingkatan khusus dapat
diperdebatkan tentang adanya banyak pengobatan rakyat di Amerika Serikat,
sebagaimana banyaknya kelompok;kelompok etnis disana. Kenyataannya di
sana banyak terdapat berbagai pengobatan rakyat yang brebeda-beda. Terlepas
dari itu, system medis rakyat yang berbeda dari segi etnis, pada tingkat
tertentu sering mempunyai asal yang secara historis sama. Pada unsure
patologi humoral ditemukan pula di kalangan masyarakat kulit hitam yang
merupakan warisan campuran antara Spanyol, Perancis, dan kebudayaan-
kebudayaan Negro di Caribia. Dan pada tingkat yang masih lebih kabur dan
yang pada umumnya belum diteliti, pengobatan rakyat dari kelompok-
kelompok etnis keturunan Eropa jelas mengkorporasikan sisa-sisa
pengetahuan yang berasal dari masa ketika patologi humoral masih
merupakam pengobata ilmiah di Eropa dan koloni-koloni Amerika.
1. Pengobatan rakyat Ero-Amerikan
Istilah Ero-Amerika digunakan untuk menyebutkan kepercayaan
dan praktek medis para imigran Eropa dan keturunannya di Amerika

17
Serikat. Istilah ini tidak menerangkan tantang satu system yang
homogen, karena mewakili berbagai negri dan berbagai kurun waktu,
namun hanya dengan menggunakan kategori “pengelompokan” maka
mungkinlah untuk membuat perbandingan dan pembedaan terhadap
pola-pola yang utama. Terutama pada abad ke-19, lepas dari negri asal
para pemukim, pengobatan rakyat ini terbentuk melalui pengalaman-
pengalaman hidup yang sama di daerah baru yaitu langkanya dokter-
dokter, serta terbatasnya kaum imigran, sangat dihargainya dokter-
dokter powwow Indian, dan kemandirian serta ketergantungan pada
sumber daya keluarga yang merupakan hal yang sangat penting untuk
bertahan hidup. Pengobatan rakyat juga terbentuk oleh faktor lain, yang
berbeda demgan pengobatan lainnya : pada tingkatan yang paling besar
adalah berkat fenomena tulisan , dimana tulisan-tulisan maupun tradisi
lisan memainkan peranan besar dalam pembentukan dan pemeliharaan
kepercayaan dan praktek-praktek pengobatan yang ada. Di Amerikalah
untuk pertama kalinya dalam sejarah, mayoritas terbesar dari penduduk-
penduduk yang mandiri akan sumber dayanya dan para penyembuh local
dapat membaca.
Penduduk Amerika abad ke 19 yang membutuhkan pertolongan
medis dapat juga berpaling pada pengobatan “sekte” yang terwujud
dalam bentuk pengobatan impor dari Jerman, yaitu homeopati .
walaupun didapatkan dengan pengobatan tertulis, tradisi lisan asli dalam
pengobatan rakyat juga berkembang. Umum-umum lainnya terutama
mengenai supranatural, ilmu sihir, dan magis walaupun tidak berasal
dari masa lalu namun penting dalam pengobatan rakyat Ero-Amerika.
“Terutama di Pennsylvania diperoleh laporan mengenai dokter dokter
powwow yang membuat lingkaran magi di sekeliling rumah tempat
orang sakit terbaring. Lambat laun dengan mantra-mantra dan
penggunaan berbagai formula formula yang berasal dari tumbuhan,
mereka mengusir roh jahat dari tempat itu”

18
Sebagaimana pada semua system medis rakyat kepercayaan
terhadap ilmu sihir bagian dari tradisi rakyat ero-Amerika. Imigran
Eropa yang dating kemudian terutama mereka yang berasal dari daerah
Laut Tengah membawa serta kepercayaan yang tebal terhadap kekuatan
supranatural.
2. Pengobatan rakyat kulit hitam
Sebaliknya dari pengobatan rakyat Ero-Amerika, maka
pengobatan tradisional kulit hitam Amerika merupakan pengobatan
rakyat resmi yang sepenuhnya merupakan tradisi lisan. Walaupun
pengobatan etnis ini telah ada semenjak budak-budak pertama dibawa ke
Amerika Serikat, variant yang paling dikenal, yang umumnya disebut
“Voodoo”, “hoodoo” atau “sulap”, mulai terbentuk pada awal abad ke-
19 di sekitar New Orleans.
Pengobatan rakyat kulit hitam juga mencakup unsur-unsur yang
melintasi Lautan Atlantik langsung dari inggris. Kemungkinan, karena
adanya berbagai tempat asal, pengobatan rakyat kulit hitam memberikan
kepada kita beberapa istilah yang paling grafis dan luas penggunaannya,
untuk mendeskripsikan para penyembuh dan metode-metode mereka:
obat-obatan “akar” (dengan kata turunannya, 'pekerjaan akar' atau root
work dan 'penyembuh akar' atau root doctor), “mojo,” “sulap” (dan
“penyulap”) dan tentunya, Voodoo serta hoodoo. Snow
mengklasifikasikan etiologi kulit hitam atas “wajar” (natural) dan “tak
wajar” (unnatural): yang pertama meliputi hal-hal seperti kegagalan
untuk melindungi badan terhadap cuaca (lagi-lagi, hal ini merupakan
petunjuk lunturnya patologi humoral) dan hukuman para dewa atau
dosa; sedangkan yang kedua (tak wajar) “ada kaitannya dengan
kedudukan seseorang sebagai anggota masyarakat” (Snow 1973:272)
(antara lain mencerminkan patologi sosial dan bukannya patologi fisik).
Sejak awal masa pengobatan rakyat kulit hitam, kepercayaannya
terhadap supranatural, magic dan sihir memainkan peranan penting,
melebihi yang ada dalam pengobatan rakyat Ero-Amerika. Maka

19
tidaklah mengherankan bahwa para penyembuh yang berhasil adalah
mereka yang memiliki kekuatan ilmu gaib, sekaligus juga pengetahuan
tentang ramuan tumbuh-tumbuhan.
Snow yakin bahwa kepercayaan-kepercayaan pengobatan rakyat,
terutama dari orang-orang kulit hitam, mencerminkan tiga tema
pandangan hidup: alam ini merupakan tempat yang berbahaya dan tidak
bersahabat, individu akan senantiasa dapat diserang oleh sumber-sumber
eksternal, dan ia harus menggantungkan diri pada bantuan luar untuk
mengatasi serangan-serangan tersebut (Snow 1974).
3. Pengobatan rakyat Amerika-spanyol
Studi mengenai pengobatan rakyat Amerika-spanyol (Amerika
keturunan spanyol) berbeda dengan studi tentang pengobatan rakyat
Ero-Amerika maupun pengobatan rakyat kulit hitam, dalam arti bahwa
studi ini lebih banyak dilakukan oleh ahli-ahli antropologi dari pada
ahli-ahli folklor. Sehubungan dengan cakupan yang cukup komperhensif
yang dilakukan oleh ahli antropologi terhadap pengobatan rakyat
meksiko dan pengobatan rakyat lain di daerah Amerika Latin, maka
kelanjutan perhatian terhadap orang-orang Amerika-spanyol di Amerika
serikat merupakan perkembangan yang logis. Pengobatan rakyat
Amerika-spanyol yang berbeda dengan pengobatan rakyat lainnya.
Pertama, bahwa pengobatan Amerika-spanyol merupakan “sistem” yang
lebih terintergrasi dari pada dua sistem lainnya, artinya baik dalam teori
maupun terapi sebagian besar cocok dengan model kesehatan
“keseimbangan”, keseimbangan pertama kali dan terutama dinyatakan
dalam kepercayaan patologi humoral yang melemah, ‘bahwa tubuh
yang sehat mempertahankan keseimbangan antara calidades – kualitas
atau unsur-unsur “panas” atau “dingin”, dan bahwa penyakit terjadi
apabila terdapat suatu ekses “panas” atau “dingin” yang menimpa atau
masuk kedalam tubuh dan mengacau keseimbangan tubuh.
Penyembuhan Amerika-spanyol yang terkenal adalah curandero yang
bentuk klasiknya adalah laki-laki atau wanita ahli ramuan yang telah

20
mempelajari kualitas pengobatan ramuan dan nonramuan serta
kombinasinya yang tepat bagi setiap penyakit.

I. Pengobatan rakyat Amerika dipandang sebagai etnomedisin


Etiologi dikotomi personalistik naturalistik cocok bagi pengobatan
rakyat Amerika maupun dalam sistem-sistem lainnya. Etologi-etiologi
personalistik mencakup kepercayaan yang luas terhadap ilmu sihir, mata jahat,
dan penyakit akibat hukuman Tuhan atau dosa-dosa yang diperbuat. Etiologi-
etiologi naturalistik meliputi kepercayaan bahwa dingin dalam berbagacai cara
menyebabkan penyakit, mungkin pula berbagai penyakit anak-anak yang
umum, dan cedera akibat keseleo atau patah tulang(walaupun hal ini bisa pula
akibat dari ilmu sihir.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etnomedisin merupakan studi mengenai praktek medis tradisional yang
tidak berasal dari konsep medis modern, Klasifikasi penyakit lebih dibatasi
pada pengaruh penyakit dan ditandai oleh variasi-variasi penyakit yang
berbeda disetiap kebudayaan, Terapi didalametnomedisin meliputi prosedur
magis, religious, mekanik dan kimia.
Konsep etnomedisin terbagi 2 yaitu konsep personolistik dan konsep
naturalistik.Etnomedisin merupakan sub bagian dari antropologi medis dan
merupakan istilah kontenporer untuk kelompok pengethuan luas yang berasal
dari rasa ingin tahu dan metode-metode penelitian yang digunakan untuk
menambah pengetahuan itu, menarik minat ahli-ahli antropologi, baik dari
alasan teoritis maupun alasan praktis.
B. Saran
Sebaiknya generasi sekarang harus mengetahui informasi tentang makalah
ini, karena penting untuk dipelajari. Kepada para pembaca kalau ingin lebih
mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku yang memuat tentang
Etnomedisin.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anderson,Foster. 2009. Antropologi Kesehatan. Jakarta :Universitas Indonesia


Perss

23

Anda mungkin juga menyukai