Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 8

BUDAYA LAHAN KERING


KEPULAUAN & PARAWISATA
(LEMBATA)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1. Irvan A. Yohanis
2. Theresia E. Adang
3. Yohana F. More
4. Oktaviana Rosari
5. Mario Y. K. Djawaluna
6. Mahmud Al Falaq Atasoge
7. Nindy E. Tanesib
8. Angela A. Siki
A. Pengertian
• Lahan kering di Nusa Tenggara Timur (NTT)
mempunyai potensi yang lebih besar dibandingkan
lahan sawah karena peluang pengembangan lahan
kering sangat terbyuka untuk megembangkan berbagai
komoditas unggulan lahan kering
B. Karakteristik Lahan Kering
• Kabupaten Lembata merupakan salah satu
Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 52
Tahun 1999. Saat ini Kabupaten Lembata terdiri
dari 9 Kecamatan meliputi 144 desa dan 7 kelurahan
memiliki luas wilayah 4.620,375 km2 yang terdiri
dari wilayah daratan seluas 1.266,39 km2 atau
126.639 ha dan wilayah laut seluas 3.353,995 km2.
Lanjutan…
• Secara geografis Kabupaten Lembata
mempunyaibatas-batas sebagai berikut:

1.Sebelah Utara : Laut Flores


2. Sebelah Selatan : Laut Sawu
3. Sebelah Timur : Selat Merica
4.Sebelah Barat : Selat Boleng dan Selat
Lamakera
Kondisi Topografi
• Wilayah Kabupaten Lembata didominasi oleh wilayah
berbukit hingga bergunung dengan topografi curam dan
sangat curam (lereng lebih dari 25%) dengan sedikit dataran
berupa Topografi lereng datar (0-2% dan 2-8%), lereng
landai (8-15%) hanya seluas 18,01%. Ketinggian dari
permukaan laut hingga 1.319 meter. Sebagian besar desa di
Kabupaten Lembata merupakan desa pesisir yang jumlahnya
mencapai 86 (delapan puluh enam) desa/kelurahan dan 65
(enam puluh lima) desa berada di dataran tinggi.
Gambaran Geohidrologi

• Di Kabupaten Lembata terdapat beberapa gunung berapi


yaitu yaitu ile Batutara, IleLewotolok , gunung Hobal dan
gunung Ile werung. Selain itu ada juga gunung tidak
berapi yaitu gunung ile uyaleun, ile Mingar, Labalekang,
Ile lamahinga dan Ile Adowajo. Hasil penyelidikan
terhadap potensi geologi di wilayah Kabupaten Lembata
terdapat potensi pertambangan Panas Bumi, Mineral
Logam dan Mineral non Logam dan Batuan.
Aspek Hidrologi
• Dilihat dari aspek hidrologi ketersediaan air baik
air permukaan maupun air tanah di Kabupaten
Lembata umumnya sangat terbatas akibat
rendahnya curah hujan dan hari hujan yang
mempengaruhi air tanah dan debit air sungai.Di
wilayah Kabupaten Lembata, air permukaan
sebagian besar berasal dari sungai-sungai tersebut
dalam skala sedang dan kecil.
Klimatologi
• Kabupaten Lembata merupakan daerah yang
beriklim Tropis, namun secara umum tergolong
kering hingga sedang (tipe F) dengan memiliki 2
(dua) musim yaitu musim hujan dan musim
kemarau.Musim hujan berlangsung rata-rata antara
bulan Desember sampai dengan bulan Maret,
sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan April
sampai dengan bulan Nopember setiap tahunnya.
C. Potensi dan Masalah Lahan Kering

• Identifikasi potensi dan masalah yang terkait


penggunaan lahan di perdesaan Duawutun
Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata Potensi
dan masalah terkait penggunaan lahan di perdesaan
Duawutun diperoleh dengan cara perhitungan antara
luas lahan dengan produksi tanaman. Dengan
perhitungan tersebut maka diperoleh apakah
penggunaan lahan sudah optimal atau belum.
• Selain itu, dalam melakukan identifikasi potensi dan
masalah terkait pengembangan pertanian di
perdesaan Duawutun, dilakukan dengan melihat
potensi pasar agar apa yang di produksi dan menjadi
komoditi utama perdesaan Duawutun memiliki
pangsa pasar yang bagus.
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. peternakan
D. Pembangunan Lahan Kering

• Pada musim kemarau dimana sumber air yang


ada sangat terbatas kapasitasnya, penambahan
suplai air minum ke pelanggan dilakukan dengan
menggunakan tangki air atau dengan melakukan
injeksi pipa pada zone tertentu untuk mengisi
pipa distribusi.
Lanjutan…
• Pengaliran distribusi di dalam daerah pelayanan adalah secara
gravitasi dan perpompaan.Untuk sumberyang berasal dari mata
air, sistem pengaliran pada umumnya secara gravitasi langsung
kedaerah pelayanan.Sedangkan untuk sumber air yang berasal
dari sumur bor, air dialirkan terlebih dahulu ke dalam reservoir
distribusi, untuk selanjutnya dialirkan ke daerah pelayanan
secara gravitasi. Kecuali beberapa sumber mata air yang
mempunyai daerah pelayanan tidak menyatu dengan daerah
pelayanan lain.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai