Anda di halaman 1dari 10

I.

Pengenalan Umum Kasus Kawasan Perdesaan Kecamatan Muara


Gembong Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat

1. Gambaran Umum
Kecamatan Muara Gembong merupakan salah satu kecamatan yang
terletak di utara Kabupaten Bekasi bahkan terletak di paling utara Jawa Barat.
Kecamatan Muara Gembong memiliki 6 desa yaitu desa Jayasakti, desa
Pantai harapanjaya, desa Pantai Sederhana, desa Pantaibahagia, desa
Pantaibakti, dan desa Pantaimekar. Batas batas wilayah Muaragembong
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timu : Kabupaten Karawang
Sebelah Selatan : Kecamatan Cabangbungin,
Kecamatan
Tambelang
Sebelah Barat : Laut Jawa dan DKI Jakarta
Kecamatan Muara Gembong memiliki wilayah yang terdiri dari pantai,
sungai, dan tambak tambak terbuka. Iklim Kecamatan Muara Gembong
umumnya sangat panas, pada siang hari berkisar 29o 32o C, dan pada
malam hari berkisar 25o 27o C. Curah hujan Kecamatan Muara Gembong
rata rata 1360 mm. Kehidupan masyarakat pada umunya adalah sebagai
pengolah tanah tambak yang kemudian ditanami ikan, sebagai petani yang
menggarap sawah tadah hujan, sedangkan tanaman tanaman atau budidaya
holtikultura lainnya yang diminati masyarakat, meski tempat yang tersedia
sangat terbatas. Curah hujan sangat berpengaruh bagi pola kegiatan
tanaman pertanian maupun perikanan. Pada sawah tadah hujan masyarakat
melakukan panen lebih dari enam bulan dan bahkan panen akan gagal
manakala curah hujan tidak beraturan, kadangkala musim kering
berkepanjangan mengakibatkan tanah menjadi kering, sulit untuk diolah dan
pada musim hujan yang berkepanjangan terjadi banjir yang diakibatkan air laut
dan air Sungai Citarum meluap karena terjadinya proses abrasi. Sungai
sungai yang mengalir di Kecamatan Muara Gembong memiliki banyak
manfaat bagi masyarakat diantaranya sebagai jalur transportasi lalu lalang
para nelayan dan menjadi penghubung antar desa.
Kehidupan masyarakat Kecamatan Muara gembong dilatarbelakangi oleh
kehidupan pertanian, perikanan, dan peternakan yang membentuk nilai
budaya tersendiri. Sungai dan laut merupakan tempat yang digunakan dalam
mengekspresikan nilai dan budaya melalui berbagai syukuran, festival, dalam
perahu, dll.
Kecamatan Muara Gembong memiliki hutan mangrove dan tanah tambak
serta lahan payau yang merupakan ciri ciri khas Kecamatan Muara
Gembong. Luas tanah yang terbangun di sekitar atau sepadan pantai cukup
luas. Sepanjang pantai, dipinggiran tambak dan sungai ditumbuhi pohon
bakau, pohon api api, pohon pidada, dan semak belukar.
2. Fenomena Kecamatan
Kecamatan Muara Gembong memiliki berbagai fenomena yakni :
Keberadaan pohon bakau, pohon api api, pohon pidada, dan semak
belukar mulai tersisihkan oleh berbagai kepentingan hidup masyarakat
sehingga jumlah pohon penyangga berkurang yang mengakibatkan
terjadinya banjir, abrasi, dan pengendapan lumpur.
Isu bahwa kecamatan Muara Gembong akan dijadikan kawasan
pariwisata terkait keberadaannya yang dilalui oleh garis pantai hingga
teluk DKI Jakarta yang akan dimulai dengan pembangunan pelabuhan
terminal.
Difokuskan menjadi kawasan Industri menurut Artikel BEKASI PRLM.
II. Karakteristik Kawasan Perdesaan
1. Posisi Geografis
a. Morfologi/ Topografi Perdesaan Pesisir Pantai
b. Aliran Sungai Perdesaan di hilir ( down-stream)
c. Aksesibilitas Jalan Darat, Sungai dan Laut.
Perdesaan dengan aksesibilitas
sedang ada hubungan dengan
akses utama.
2. Kegiatan Ekonomi atau
Produksi
a. Pertanian Lahan Basah Sawah Tadah Hujan
Sawah Irigasi
b. Perdesaan Nelayan Perikanan Tangkap
c. Perikanan Budidaya Tanpa Pola Tambak Inti Rakyat
d. Perdesaan Kehutanan Hutan Mangrove
e. Perdesaan Pariwisata Pariwisata Alam
3. Perkembangan dan
Kekhususan
a. Latar Belakang Historis Perdesaan Transmigrasi
Perkembangan
b. Tingkat Kemajuan Perdesaan Tertinggal / relative miskin
c. Kaitan dengan karakter Perdesaan yang mulai bergeser
perkotaan menjadi semi - urban
d. Permasalahan Khusus Perdesaan langganan bencana Banjir,
Gelombang laut, dan abrasi.
4. Layout Permukiman
Perdesaan
a. Pola Perdesaan Terkumpul linier mengikuti sungai.
1. Posisi Geografis
Kecamatan Muara Gembong memiliki morfologis yang terletak di
pesisir pantai, itu artinya Kecamatan Muara Gembong memiliki
ketinggian yang sangat rendah.yakni 1 5 mdpl. Kecamatan Muara
Gembong dilintasi oleh empat anak sungai Citarum yang mengalir
hingga ke hilir Utara Kabupaten Bekasi tepatnya di Laut Jawa.
Dengan dilauinya oleh empat anak sungai citarum yang masing
masing memiliki luasan yang besar dan memiliki batas dengan Laut
Jawa, maka jalur transportasi yang sering digunakan oleh
masyarakan Muara Gembong adalah transportasi air melewati
sungai.
2. Kegiatan ekonomi atau Produksi
Dominasi kegiatan ekonomi di Kecamatan Muara Gembong adalah
sebagai petani tambak atau tambak perikanan. Hampir mencapai 50
% dari jumlah penduduk di Kecamatan Muara Gembong memiliki
mata pencaharian tersebut. Maka penduduk lainnya memiliki mata
pencaharian sebagai petani, jasa, dll. Petani menjadi urutan kedua
setelah tambak perikanan yang menjadi aktivitas ekonomi di
Kecamatan Muara Gembong.
3. Perkembangan dan Kekhususan
Kali ini Kecamatan Muara Gembong memiliki rencana yang
meyakinkan seperti yang tertulis dalam PERDA No.12 tahun 2011
2030. Secara umum PERDA tersebut berisi mengenai
pembangunan yang akan dilakukan untuk Kecamatan Muara
Gembong seperti pembangunan pelabuhan terminal, Pembangunan
jalur evakuasi, penetapan kawasan sepadan pantai, dll. Akan tetapi
saat ini, Kecamatan Muara Gembong memiliki masalah dalam hal
kerap terjadi aktivitas bencana banjir dari gelombang pasang.

4. Layout Permukiman Perdesaan.


Permukiman di Kecamatan Muara Gembong didominasi oleh
permukiman linier mengikuti aliran sungai.

III. Komponen Komponen Pengembangan Perencanaan Desa


Terpadu
1. Pengembangan Kegiatan Pertanian
Kecamatan Muara Gembong memiliki tanah yang yang cukup luas
bagi sector pertanian. Jenis pertanian yang dimiliki Kecamatan
Muara Gembong yakni pertanian lahan basah yang meliputi
Pertanian sawah tadah hujan dan pertanian sawah irigasi. Untuk
memajukan sector pertanian dalam hal ini cukup memiliki masalah
saat musim hujan terjadi karena tak jarang sawah terkena dampak
banjir yang melanda sehingga hasil tani berkurang.
2. Pengembangan Non-Pertanian
Kegiatan Non pertanian yang menjadi komoditi di Kecamatan
Muara Gembong adalah tambak ikan. Kegiatan tersebut seringkali
menjadi dampak yang buruk bagi wilayah dalam waktu jangka
panjang karena sering terjadi pembukaan lahan bagi tambak ikan
pada hutan mangrove yang menjadi pelindung dari gelombang air
laut.
3. Pengembangan Rural Town
Dalam PERDA Tahun 2011-2030 Kecamatan Muara Gembong akan
menjadi Pusat Pelayanan Kawasan bagi kawasan sekitarnya. Akan
tetapi hal ini belum dapat terwujud karena masih banyak yang harus
dilakukan pembangunan untuk menjadi pusat pelayanan kawasan.
Salah satu pembangunan yang mutlak harus dilakukan adalah
pembangunan jalur transportasi beserta moda transport yang
dibutuhkan guna menjadi pusat pelayanan kawasan bagi kawasan
sekitarnya.
4. Pelaksanaan Program Publik Work
Bagi public work sendiri, Kecamatan Muara Gembong akan
dibangun jalan kolektor primer dari arah bebelan muara Gembong.
Kecamatan Muara Gembong juga memiliki rencana dalam
pembangunan terminal pelabuhan Tarumanegara yang
menghubungkan Babelan Muara Gembong Tarumajaya. Selain
itu, Kecamatan Muara Gembong akan membuat jalur khusus
evakuasi gelombang laut / air pasang dan banjir berupa ruang
terbuka atau fasilitas umum.
5. Pengadaan Fasilitas Pelayanan
Fasilitas pelayanan yang direncanakan di Kecamatan Muara
Gembong yakni penetapan kawasan sepadan pantai seluas 566 Ha,
Penetapan kawasan rawan bencana gelombang pasang yang akan
dilengkapi oleh jalur evakuasi berupa ruang terbuka hijau atau
fasilitas umum,
6. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat Muara Gembong belum cukup antusias
dalam perbaikan. Akan tetapi masyarakat Kecamatan Muara
Gembong memiliki keinginan yang besar dalam perubahan.
IV. Karakteristik Perkembangan Sektor Pertanian
1. Cakupan Bentuk dan Karakteristik Kegiatan Pertanian

No. Pertanian Jenis Pertanian Keterangan

1. Pertanian Tanaman - Pertanian - Padi dan


Pangan Lahan Basah Beririgasi Palawija
- Pertanian - Padi dan
Tadah Hujan Palawija
2. Perikanan Budidaya - Tambak - Ikan Bandeng,
Udang, dan
Rumput Laut
3. Perikanan Tangkap - Perikanan - Ikan Bandeng
Laut dan dan kepiting.
Tawar

2. Karakteristik yang Membedakan Kegiatan Pertanian


No Variabel Keterangan
1. Intensity Kegiatan Pertanian di Kecamatan Muara
Gembong dilakukan dalam intensitas yang
tinggi terutama pada sektor perikanan
karena lebih dari 50 % penduduk
Kecamatan Muara Gembong memiliki
Mata Pencaharian sebagai Nelayan atau
Budidaya perikanan.
2. Commerciality Sebagian besar hasil dari pertanian
maupun perikanan dijual dan dipasarkan.
Ada juga hasil tersebut dijual dan
dikonsumsi secara individu. Prosentase
pembagiannya disesuaikan dengan
kondisi lingkungan saat itu.
No Variabel Keterangan
3. Specialization or Pertanian di Kecamatann Muara
Crop Speciality Gembong memiliki spesialisasi atau
kekhususan yang tinggi karena tidak
seluruh jenis pertanian dapat
dikembangkan di wilayah Muara
Gembong.
4. Modernization Level Kegiatan pertanian di Kecamatan Muara
Gembong masih bersifat tradisional mulai
dari penangkapan, pengolahan, hingga
pemasaran.
5. Mobility Sebagian besar pertanian di Kecamatan
Muara Gembong menetap meski
seringkali lahan yang digunakan sebagai
kegiatan pertanian mengalami kerusakan
akibat abrasi atau banjir rob.

3. Karakteristik Petani
Para petani di Kecamatan Muara Gembong memiliki karakteristik
sebagai Peasant atau petani kecil yang melakukan segala kegiatan
secara individu dan cenderung menjual hasil tani kepada distributor
atau tengkulak.
4. Pemasaran Produk Pertanian
Pemasaran Produk pertanian memiliki dua jenis pemasaran yakni
dijual kepada distributor yang dilakukan di dalam Kecamatan Muara
Gembong atau dijual kepada distributor yang dilakukan di pasar baik
di dalam Kecamatan maupun luar Kecamatan Muara Gembong (DKI
Jakarta).
5. Komposisi Income di Perdesaan
Pertanian Non-Pertanian Pertanian Dominan
V. Pengembangan Kegiatan Non Pertanian.
Kegiatan Non-pertanian di Kecamatan Muara Gembong umumnya
terkait dengan kegiatan pertanian adalah industri rumah tangga. Salah satu
industri yang berkaitan dengan kegiatan pertanian lebih tepatnya dengan
sektor perikanan yakni industri pembuatan terasi udang rebon yang cukup
terkenal hingga ke luar Kabupaten Bekasi. Industri tersebut bersifat
permanen penuh tanpa sampingan kegiatan pertanian akan tetapi produksi
tersebut tergantung kepada hasil dari kegiatan pertanian. Industri Terasi
Udang Rebon dilakukan oleh perkumpulan dari istri istri nelayan. Lokasi
kegiatan industri rumah tangga dilakukan dalam lingkungan Kecamatan
Muara Gembong. Artinya lokasi tersebut merupakan in-situ. Pemasaran dari
hasil produksi terasi udang rebon dilakukan secara individu dengan
mendatangi di pasar karena sangat jarang distributor mendatangi tempat
produksi dengan alasan aksesibilitas menuju Kecamatan Muara Gembong
cukup sulit.
VI. Pengembangan Rural Town (Pusat Pelayanan/ Pengembangan
Perdesaan)
Pusat pelayanan memiliki fungsi sebagai pemasaran produksi, distribusi
input, dan pengolahan produk. Selain itu, kriteria yang menjadi pusat
pelayanan di kawasan perdesaan adalah kemampuan aksesibilitas yang
paling efisien dan cenderung mudah dijangkau. Keberadaan fasilitas sosial
dan fasilitas umum juga menjadi bagian dari ciri pusat pelayanan sebuah
kawasan. Menurut Wikipedia.org dikatakan bahwa Desa yang memiliki fasos
dan fashum terlengap serta memiliki akses yang mudah dijangkau adalah
Desa Pantai Mekar. Maka, Pusat Pelayanan di Kecamatan Muara Gembong
adalah di Desa Pantai Mekar. Desa Pantai Mekar juga memiliki lokasi di
tengah-tengah dan jauh dari pantai sehingga memiliki kecenderungan yang
kecil untuk mengalami kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai