Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Negara kepulauan Indonesia yang 3/4 wilayah Indonesi berupa lautan ( 5,8 Km2 )
mempunyai lebih besar 17.500 Pulau besar dan kecil, 81.000 Km garis pantai tropis
terpanjang kedua ( setelah kanada ) di Dunia. Negara kepulauan ini merupakan daerah yang
kebanyakan tumbuh dan berkembangnya dimulai dari tepian pantai. Pada daerah pantai yang
menjadi pusat pertumbuhan utama perekonomian selalu diikuti dengan kecenderungan laju
pertumbuhan penduduk akan menjadi lebih pesat . perkembangan daerah pantai dapat
mempunyai efek positif dan bahkan ada juga berakibat negative dalam pemanfaatan lahan.
Pada daerah pantai yang kemampuan lahannya sudah tidak dapat lagi memikul laju
pertumbuhan penduduk yang pesat akan berdampak mengganggu keseimbangan lahan dan
alam. Pengerusakan ini kebanyakan dikarenakan eksploitasi lahan dan sumber daya alam
yang berlebihan tersebut bila tidak sesuai dengan peruntukannya juga dapat mengganggu
keseumbangan lahan itu sendiri.

1.2 RUANG LINGKUP


Pantai adalah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir
laut. Khususnya panatai utara ( pantura ) yaitu pantai Tanjung yang berada di Kecamatan
Tanjung Kabupaten Brebes. Kecamatan Tanjung dikenal sebagai penghasil bawang
merah.Penduduk Tanjung bermata pencaharian beragam dari bertani, dagang, dan pegawai
negeri, ada beberapa industri baik secara rumahan atau pun factory, di antaranya ada pabrik
mie shoun, kecap, sirop, dan saus sambal, dan banyak sektor industri rumahan seperti tahu,
tempe, makanan ringan, kerupuk, jamur, dan telur asin seperti halnya di wilayah Brebes
lainnya, Kecamatan Tanjung dilalui jalur pantura yang merupakan jalur utama Jawa Tengah
dan ada persimpangan jalan alternatif baik melalui simpang Pejagan maupun pertigaan di
Kota Tanjung menuju kota Purwokerto via Ketanggungan, Larangan, dan Bumiayu. Tanjung
dilintasi jalur Kereta Api Cirebon - Brebes dan Cirebon - Purwokerto. Terdapat juga terminal
bus yang melayani jurusan Jakarta dan kota - kota lain di Jawa Barat.
Wilayah Kecamatan Tanjung terletak di bagian pantai utara (pantura) Pulau Jawa dengan
ketinggian sekitar 3 meter dpl yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa.

1
Dan kawasan dataran rendah Brebes bagian barat. Terdapat dua desa yang mempunyai
wilayah pesisir pantai yaitu Desa Pengaradan dan Desa Krakahan.
Pemanfaatan pesisir pantai di Desa Pengaradan dan Desa Krakahan sangat berpengarauh
sekali bagi perekonomian warga setempat. Adapun pemanfaatan pantai di dua Desa tersebut
diantaranya sebagai berikut :
1. Areal Tambak Garam
2. Daerah Pertanian Pasang Surut
3. Objek wisata
4. Kerajinan industry rakyat Nelayan.

Gambar : Peta Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes Jawa


Tengah

2
BAB I1
PEMBAHASAN

2.1 PENYEBAB KERUSAKAN BANGUNAN PANTAI


Daerah tepian pantai yang mengalami kerusakan bangunan akan mudah bertambah
parah dengan datangnya terjangan gelombang yang besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan daya tahan tanah. Dampak yang ditimbulkan adalah rusaknya daerah pantai,
tempat tinggal, kebun-kebun, sarana dan prasarana umum jalur perekonomian. Demikian pula
pada daerah yang berbatasan langsung dengan Negara lain akan menyebabkan batas Negara
jadi berkurang.

Gambar : Kerusakan Bangunan Pantai di Kecamatan


Tanjung
Daerah pantai yang mempunyai perlindungan alami seperti tanaman mangrove, berbatu dan
berpasir bila terganggu maka akan dengan mudah energy gelombang merusaknya. Besarnya
energy gelombang yang terjadi pada suatu daerah mengikuti siklus alam, sehingga pada pantai
yang tidak memiliki perlindungan alami akan sering dan mudah terjadi kerusakan. Umumnya
kerusakan pantai akan dapat terjadi akibat ulah manusia dan kerusakan ditimbulkan oleh
siklus alami, dan bila keduanya terjadi bersamaan akan semakin mempercepat proses
kerusakan tersebut. Adapun penyebab kerusakan pantai diantaranya :

3
2.1.1 ABRASI
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh gerusan air laut yang disebabkan oleh
meningkatnya permukaan air laut atau oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat
merusak. Abrai biasanya juga erosi pantai.
Dampak yang diakibatkan aleh abrasi ini sangat besar, yaitu garis pantai akan semakin
menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah –daerah yang permukaanya
rendah akan tenggelam. Pantai yang indah dan menjadi tujuan wisata menjadi rusak,
perurmukiman warga dan tambak tergerus juga.

Gambar : Kerusakan Pantai Akibat Abrasi Pantai

Abrasi pantai sering terjadi di desa pengaradan dan desa Krakahan Kecamatan Tanjung
sehingga berdampak sekali pada system perekonimian warga setempat. Disamping itu
bangunan pantai yang sudah rusak parah karena sering dihantam ombak yang tinggi.
Penanganan abrasi ini tentunya tidak sembarangan seperti pembuatan tembok perlu kajian
yang komperseif karena jika pembangunan di satu titik tanpa ada penanganan yang serius
maka bisa berubah tempat lain. Makanya pesisir pantai Pengaradan dan Krakahan bangunan-
bangunan banyak yang rusak karena kurangnya kajian yang serius, sehingga mudah sekali
bangunan cepat rusak.

4
2.1.2 PENEBANGAN HUTAN MANGROVE

Hutan mangrove khususnya di pesisir Desa Pengradan dan Desa Krakahan tidak
berfungsi sebagai mana mestinya. Dikarenakan adanya penjarahan penebangan hutan yang
dilakukan oleh oknum yang tidak mengetahui dampak dari penebangan tersebut disamping
penebangan tersebut untuk digunakan lahan pertambakan,perumahan,dan pusat rekreasi juga
akibat pencemaran limbah industry .
Padahal, hutan mangrove selain sebagai penghalang masuknya air laut kedaratan juga
sebagai penyerap gas karbondioksida di udara yang sanga efektif untuk mencegah pemansan
global.

Gambar : Penebangan Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Tanjung

2.1.3 PENGAMBILAN PASIR YANG BERLEBIHAN DI SUNGAI


Dampak dari pengambilan pasir yang berlebihan di sungai Kabuyutan tepatnya di
Desa Pengaradan akan menimbulkan erosi di tepian pantai, karena arus dari sungai
Kabuyutan mengalir begitu deras sehungga mengakibatkan erosi sehingga kerusakan
ditepian pantai tidak bisa dihindarkan oleh pengerukan pasir yang berlebihan.
Sungai juga merupakan factor yang perlu diperhatikan untuk bisa menjaga kesetabilan
arus sehingga pantai tidak menerima dampak dari pengerukan ataupun bendungan-
bendungan yang ada di wilayah sungai Kabuyutan.

5
Gambar : Pengambilan pasir di Sungai Kebuyutan

2.2 UPAYA MENGATASI KERUSAKAN BANGUNAN PANTAI


Keadaan pantai yang berada di pesisir Desa Pengaradan dan Desa Krakahan
sebagian besar telah mengalami kerusakan bangunan pantai, penyebab kerusakan bangunan
pantai lebih banyak karena ulah manusia seperti kerusakan karang pantai, penebangan
mangrove, penambangan pasir serta bangunan yang melewati garis pantai. Selain penggalian
karang menyebabkan pertambahan kedalaman perairan dangkal yang semula berfungsi
merendam gelombang, akibatnya gelombang sampai kepantai dengan energy yang cukup
besar mengantam bangunan – bangunan di sekitar pantai.
Kegiatan pembangunan, industry dan aktifitas manusia serta pengaruh factor alam pada
umumnya telah memberikan pengaruh negative pada kesetabilan kawasan pantai. Factor
alam yang berpengaruh yerhadap kondisi pantai antara lain timbulnya gelombang dan arus,
terjadinya pasang surut, terjadinya sidementasi dan abrasi yang berpengaruh pada
berubahnya garis pantai secara kindisi sungai yang bermuara di perairan tersebut. Tingkat
kerusakan akan relative rendah apabila perlindungan alam/pantai tetap terjaga. Banyaknya
kawasan pantai yang dihuni maka apabila terjadi kerusakan akan memberikan kerugian yang
cukup besar. Usaha untuk mencegah kerusakan pantai diantaranya ;

6
1. Dengan meninggalkan pola pendekatan penanganan lama yang cenderung ke fisik
yaitu dengan pendekatan lunak melalui : peremajaan pantai, rehabilitasi mangrove,
dan membuat terumbu buatan.
2. Penanggulangan pantai yang terabrasi dengan cara menggunakan break water bentuk
Kubus, yaitu untuk meredam energy gelombang dengan cara pemasangan sudut
menghadap arah datangnya gelombnag. Gelombang akan dipecah oleh sudut kubus sehingga
energy yang dibawa oleh gelombang akan berkurang, seterusnya energy yang sudah teredukasi
diterima kembali oleh kubus di belakangnya sampai gelombang laut bener-bener berkurang
energinya.

7
BAB I1I
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sebelum kerusakan pantai di pesisir Desa Pengaradan dan Krakahan Kecamatan


Tanjung semakin bertambah parah, sebaiknya masyarakat pesisir harus menyadari akan
dampak dari kerusakan pantai yang dapat merugikan diri sendiri dan sekitarnya. Hal ini
masih bisa dicegah dengan cara mengelola kawasan pantai terpadu seperti
menjaga,melestarikan, memelihara dan memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Kerusakan bangunan yang terjadi di pesisir pantai utara merupakan masalah serius
yang harus segera di atasi oleh masyarakat serta pihak pemerintah karena kalau tidak segera
di atasi dampak kerusakan akan semakin meluas sehingga ketika air laut pasang akan
mengakibatkan masalah-masalah baru yang akan muncul.
Untuk menjaga, melestarikan, memelihara dan memanfaatkan secara keseluruhan
ekosistem laut hendaknya semua elemen masyarakat baik tokoh masyarakat,ulama, dan
pemerintah serta penegak hokum secara porporsional dilapangan serta memberikan sanksi
hukuman yang tegas bagi perusak ekosistem laut.

8
9

Anda mungkin juga menyukai