Sistematika Pembahasan
Pendahuluan Parameter Pembentuk Muara Sungai Tipe Muara Sungai & permasalahannya Potensi Muara Sungai Strategi Pengelolaan Potensi Muara
Pendahuluan
Jumlah sungai g di Indonesia dikelompokkan p dalam 90 SWS (Satuan Wilayah Sungai) Tujuan Pengelompokan :
Agar supaya pengelolaan sumber daya air yang ada dapat lebih mudah dan terpadu.
Muara sungai : Bagian hilir dari sungai yang berhubungan dengan laut laut. . Muara termasuk bagian dari ESTUARI ESTUARI. . Estuari : Bagian dari perairan darat yang masih dipengaruhi pasang surut. surut.
Untuk keperluan p p pengelolaan g dan p perbaikan muara, , seorang Engineer harus mengetahui secara pasti parameter dominan pembentuk muara muara. . Parameter dominan pembentuk muara :
Debit sungai. Sedimen sungai. Gelombang dan arus sejajar pantai. Sedimen pantai. Pasang surut dan arus pasut.
Pengaruh kelima parameter terhadap pembentukan muara dapat berubah berubah-ubah tergantung pada fungsi waktu waktu (musim kemarau/penghujan, musim timur/barat, saat pasang purnama/perbani, dll) dll). .
Muara sungai g dibagi g menjadi j tiga g tipe p berdasar p pada faktor dominan yang mempengaruhi morfologi muara, yaitu :
Muara yang didominasi gelombang laut. (Wave dominated river mouth) Muara yang didominasi aliran sungai. (River flow dominated river mouth) Muara yang didominasi pasang surut. (Tide dominated river mouth)
Contoh :
Sungai
Sand spit
Gelombang
Permasalahannya :
Musim kemarau muara mulai tertutup Awal musim hujan endapan sedimen cukup tinggi. Terjadi penyempitan alur, penutupan, atau a u be p da /be be o alur berpindah/berbelok.
Contoh :
Muara Sungai Bengawan Solo, Muara Sungai Comal, Muara Sungai Wulan, dll.
Permasalahannya :
Di depan muara terjadi beberapa alur sungai yang akan berubah pada setiap musim sesuai arus laut dan angkutan sedimen. Ini menjadi perhatian bagi keperluan navigasi.
Contoh :
Di Indonesia tidak ada sungai tipe ini, karena fluktuasi pasut di Indonesia kecil.
Permasalahannya :
besar Jika angkutan sedimen cukup besar, akan terjadi pendangkalan di muara yang dapat mengganggu pelayaran/ navigasi.
10
Muara sungai mempunyai potensi sesuai dengan fungsinya fungsinya, yaitu : sebagai pembuang debit dari hulu, sebagai alur pelayaran, dan sebagai pelabuhan niaga/perikanan. niaga/perikanan.
Muara yang berpotensi untuk pelayaran. Muara yang di bagian hulu berpotensi besar untuk pertanian dan pertambakan. Muara yang di bagian hulu berpotensi tinggi untuk dilindungi dari bencana banjir (kawasan industri, pemukiman padat) Muara yang selalu berpindah berpindah-pindah dan merusak daerah sekitar yang bernilai tinggi.
Dalam menentukan langkahlangkah-langkah perbaikan tersebut, perlu dipertimbangkan cara yang paling tepat dan paling ekonomis ekonomis. .
11
Pendangkalan. Penyempitan alur. Penutupan. Mulut muara berpindahberpindah-pindah pindah. Intrusi air laut.
Permasalahan intrusi air laut biasanya diatasi dengan pintu gerak otomatis, atau bendung. bendung. Permaslahan sedimentasi muara, dapat diatasi dengan penggalian, pengerukan, dan membangun jetty jetty. . Beberapa cara penanganan/pengelolaan muara seperti disajikan pada skema gambar 6.
126
137