Anda di halaman 1dari 5

MukhlisEpid

SELASA, 05 JUNI 2012

EVALUASI SISTEM SURVEILANS

EVALUASI SISTEM SURVEILANS

POKOK BAHASAN

a. Pentingnya masalah

b. Sistem yang di evaluasi

PENTINGNYA MASALAH

3 tegori penting dalam menguraikan kepentingan masalah :

Besarnya kasus, Insidence & Prevalence

Petunjuk beratnya penyakit (misalnya ; angka kematian, Case Falality rate)

Preventability (kemungkinan pencegahan)

SIFAT EVALUASI

Evaluasi Sistem Menurut Sifat-Sifat :

Simplicity (Kesederhanaan)

Fleksibility (Fleksibel)

Acceptibility (Kemudahan diterima)

Sensitivity (Sensitiv)

Prediktive value positiv

Representativeness
Timeliness (Ketepatan waktu)

a. Simplicity

• Kesederhanaan surveilans berarti struktur sederhana & mudah dioperasikan

Ukuran yang dapat dipertimbangkan dalam menilai kesederhanaan sistem :

i. Banyak & jenis informasi yang dibutuhkan untuk menegakkan hipotesa

Banyak & jenis sumber laporan

Cara penyaluran data/informasi kasus

Banyaknya organisasi yang terlibat dalam penerimaan laporan kasus

Latihan staf yang dibutuhkan

Bentuk analisa data

Banyak & jenis pemakai informasi

b. Fleksibility

= Dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan informasi yang dibutuhkan,atau keadaan lapangan
dengan sedikit waktu, personal & anggaran

=perkiraan terbaik secara retrospektif dengan mengamati bagaimana sistem menghadapi kebutuhan
baru.

Misalnya :

• Ketika AIDS baru muncul, sistem pelaporan sudah dapat menyesuaikan

• Kemampuan surveilans gonorhoe unntuk disesuaikan dengan surveilans khusus untuk nesseria
gonorhoe yang menghasilkan penecillinase

c. Acceptibility

= kemudahan diterima, dimaksudkan dari idividu atau organisasi untuk ikut serta dalam sistem

Indikator kuantitatif Acct meliputi :

i. Angka partisipasi subjek & agen

ii. Jika partisipasi tinggi, bagaimana cepat tercapainya

iii. Angka kelengkapan interview & angka penolakan pertanyaan (jika ada interview)

iv. Angka pelaporan dokter, laboratorium, dll.


v. Ketepatan waktu laporan

Beberapa faktor yang mempengaruhi acct

i. Kepentingan kesehatan masyarakat

Keterlibatan orang-orang dalam pengenalan sistem

Jawaban sistem terhadap usulan & komentar

Beban waktu terhadap waktu yang tersedia

Aturan daerah & Negara dalam pengumpulan data & keyakinan kerahasiaan pribadi (confidentiality)

Permintaan pemerintah daerah & negara dalam pelaporan

d. Sensitivity

Dalam surveilans dapat dinilai dari 2 tingkat :

• Pada tingkat pelaporan kasus, proporsi kasus atau masalah kesehatan yang dideteksi oleh sistem
surveilans

• Kemampuannya untuk mendeteksi epidemi

Kemungkinan lain :

• Banyaknya orang-orang yang mempunyai telepon, yang berada di rumah ketika ditelepon, &
setuju untuk ikut serta

• Kemampuan orang untuk mengerti pertanyaan & menentukan status mereka secara tepat

• Keinginan responden untuk melaporkan keadaan mereka

Sensitifitas sistem surveilans dipengaruhi oleh kemungkinan-kemungkinan :

i. i. Orang-orang dengan penyakit tertentu atau masalah kesehatan yang mencari


pengobatan medis

Penyakit atau keadaan yang akan didiagnosa, keterampilan petugas kesehatan & sensitifitas tes
diagnostik

Kasus yang akan dilaporkan kepada sistim & pemberian diagnosanya.

Pengukuran sensitifitas dari sistem surveilans ditentukan oleh :

i. i. Validitas informasi yang dikumpulkan oleh sistem

Pengumpulan informasi di luar sistim untuk menentukan frekwensi keadaan dalam komuniti
e. Predictive value positiv (PVP)

• Adalah proporsi orang-orang yang diidentifikasi sebagai kasus yang sesungguhnya memang
berada dalam kondisi yang sementara dalam surveilans

f. Representativeness

• Sistem Surveilans yang representative adalah yang dapat menguraikan dengan tepat kejadian
peristiwa kesehatan sepanjang waktu & distrubusinya dalam populasi menurut Waktu & Tempat

g. Timeliness

• Berarti kecepatan & keterlambatan diantara langkah-langkah dalam sistem surveilans

• Dapat dinilai dalam hal tersedianya informasi untuk kontrol penyakit, baik kontrol segera maupun
perencanaan jangka panjang.

A. REFERENSI

1. …………., 1994. Pedoman Pengamatan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia.
Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Hal.

2. Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105

3. Nur Nasry Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.

4. Ridwan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar. FKM-
UNHAS. Hal. 50-59

5. Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta. Bandung.
Hal.

6. Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal. 22-33

7. Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta

MukhlisEpid di 14.04

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Beranda

Lihat versi web

MENGENAI SAYA

Foto saya

MukhlisEpid

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai