Anda di halaman 1dari 10

I.

Maksud dan Tujuan


1.l. Maksud
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi anyaman keper
I.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui tetal lusi dan tetal pakan dari kain contoh.
2. Untuk mengetahui nomer benang lusi dan nomer benang pakan dari kain contoh.
3. Untuk mengetahui jenis anyaman dari kain contoh.
4. Untuk mengetahui mengkeret dari benang lusi dan benang pakan dari kain contoh.
5. Untuk mengetahui kebutuhan benang lusi dan benang pakan yang dibutuhkan dari kain
contoh.
6. Untuk mengetahui konstruksi kain contoh.

II. Alat dan Bahan


2.1 Alat-alat yang digunakan.terdiri dari :

1. Lup untuk melihat tetal/inch


2. Gunting
3. Jarum pentul
4. Alat tulis
5. Neraca analitik
6. Pengaris

2.2 Bahan yang digunakan, terdiri dari :

1. Kain dengan berbagai anyaman.


III. Langkah Kerja
1. Tentukan arah lusi dan arah pakan. (arah lusi diberi tanda panah).
2. Hitung tetal lusi dan tetal pakan pada 5 lima tempat yang berbeda, cari
harga rata-rata.
3. Kain contoh dipotong l0 x l0 cm, lalu ditimbang.
4. Ambil benang lusi dan pakan dari sisi yang berbeda, masing-masing 5
helai. Lusi l0 helai, pakan l0 helai
5. Hitung mengkeret lusi dan pakan.
- panjang benang dari kain contoh = Pk
- panjang benang setelah diluruskan = Pb
Pb  Pk
- Mengkeret benang : M = x l00 %
Pb
6. Benang lusi hasil No 4, ditimbang.
Benang pakan hasil No 4, ditimbang.
7. Hitung No benang lusi dan pakan.
a. Panjang l0 lusi setelah diluruskan = …… cm = …….m
- Berat l0 lusi = …… mg = …….g
panjang (meter)
- Nm = ; Nel = …….
berat ( gram)
b. Idem untuk benang pakan.
8. Hitung berat kain/m2
a. dengan penimbangan :
beratkain / m2 = berat contoh x l00 = B1
b. dengan perhitungan :
P P
Nm = B=
B Nm
- berat seluruh benang lusi dalam l m2 kain,dibagi Nm lusi.
Tetal(helai / cm) xl00cmxl00 xl00
= B2
Nmlusixl00 xl00 xML

- Idem untuk benang pakan ( B3 )


- Berat kain / m2 = B2 + B3 = B4
c. Menghitung selisih berat :
BB  BK
- hasil penimbangan ( B1 ) = x l00 %
BB
- hasil perhitungan ( B4 )
9. Gambarkan anyaman dan rencana tenun.
IV. Data Percobaan
Tetal benang
No Tetal lusi Tetal Pakan
1 40 23
2 42 21
3 40 22
4 40 22
5 43 22
∑ 205 26
X 41 21

Berat kain 10 x 10 cm = 1,9182 g


Berat 20 helai lusi = 0,0485 g
Berat 20 helai pakan = 0,0712 g

Panjang benang pakan dan lusi


Panjang lusi Panjang pakan
No
(cm) (cm)
1 10,4 10,4
2 10,4 10,4
3 10,3 10,4
4 10,3 10,4
5 10,3 10,4
6 10,4 10,4
7 10,4 10,3
8 10,5 10,3
9 10,5 10,3
10 10,5 10,3
11 10,4 10,3
12 10,4 10,3
13 10,4 10,3
14 10,4 10,3
15 10,5 10,3
16 10,5 10,3
17 10,6 10,3
18 10,6 10,3
19 10,3 10,2
20 10,3 10,2
∑ 219 206,4
X 10,95 10,32

Mengkeret benang
 Lusi
panjang benang−panjang kain
x 100%
panjang benang
10,95−10
= x 100%
10,95

= 8,67 %
 Pakan
panjang benang−panjang kain
x 100%
panjang benang

10,32−10
= x 100%
10,32

= 3,1 %

1.1 Nomor benang


 Lusi
m 2,19 m
Nm = = 0,0485 g
g

= 45,15 m/g
Ne1 = 0,59 x Nm
= 0,59 x 45,15 Nm
= 26,54 Ne
1000 1000
Tex = = 45,15 𝑁𝑚
Nm

= 22,15 Tex
9000 9000
Td = = 45,15 𝑁𝑚
Nm

= 199,33 Td
 Pakan
m 2,064 m
Nm = = 0,0712 g
g

= 28,99 m/g
Ne1 = 0,59 x Nm
= 0,59 x 288,99 Nm
= 17,10 Ne
1000
Tex = Nm
1000
= 17,10 Nm

= 34,49 Tex
9000 9000
Td = = 28,99 Nm
Nm

= 34,49 Td
Gramasi
a. Penimbangan
g g
(10x10)cm
= (100x100)cm/𝑚2
100 x 100
=1,9182 g x (10x 10)𝑚2

= 191,82 g/m2
b. Perhitungan
100
tetal (helai/inci)x 100cm /m x 100cm/m x
100−%m L
BL = Nm x100cm/m x2,54cm/inc
100
41 helai/inc x 100cm/m x 100c/m x
100−8,67%
= 45,15m/g x 100cm/m

= 99,43 g/m2
100
tetal (helai/inci)x 100cm /m x 100cm/m x
100−%m L
BP = Nm x100cm/m x2,54cm/inc
100
21 helai/inc x 100cm/m x 100c/mm x
100−3,1%
= 22,15 m/g x 100cm/m

= 97,83 g/m2
Berat kain / m2 = berat lusi / m2 + berat pakan / m2
= 99,43 g/ 𝑚2 + 97,83 g/ 𝑚2
= 197,26 g/m2

Selisih

BB−BK
x 100%
BB
197,26−191,82
x 100%
197,26

= 2,17 %
Lampiran

X X X X X
KET:
X X X X X X
X X X X X X X X X
X X X X X
X X X
X X X X X X Lusi pakan
X X X X X X X
X X X X X
X X X
X X X X X X

Gambar Anyaman Keper 1 Rapot

Benang Lusi Benang Pakan


V. Diskusi

Dalam praktikum dekomposisi kain anyaman keper ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil dari praktikum ini, yaitu :
1. kurangnya ketelitian, misalnya pada saat melakukan penimbangan,
menggunting kain, dan melakukan pengukuran jumlah mulur untuk setiap
benang lusi dan pakan.
2. Memastikan benang lusi dan pakan agar tidak saling tertukar. Sebelum
membuat kain 10x10 cm kita menguraikan lusi dan pakannya terlebih
dahulu sehingga mendekati ukuran 10x10 cm setelah itu diberi batasan
dengan ukuran 10x10 cm, kemudian pakan dan lusinya diurai sampai
mendapatkan kain dengan ukuran 10x10 cm. Setelah itu sisa-sisa benang lusi
dan pakan dipotong sesuai dengan ukuran kain. Hal tersebut dilakukan
untuk menghindari kesalahan pemotongan kain contoh ( kain contoh terlalu
kecil, misalnya ).
3. Saat meniras dan menggunting kain terkadang hasil tirasan melebihi ukuran
yang ditentukan.
4. Saat penimbangan pastikan skala pada titik 0 karena mempengaruhi
keakuratan data.
VI. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai


berikut :

1. Tetal lusi lebih tinggi daripada tetal pakan


2. Kain contoh dengan anyaman keper memiliki :
- Mengkeret lusi = 0,27 %
- Mengkeret pakan = 0,45 %
- Nomer benang lusi : Nomer benang pakan :

Nm = 45,15 Nm = 48,41
Ne1 = 26,64 Ne1 = 28,5691
Tex = 22,15 Tex = 20,65
Td = 199,33 Td = 185,91

- Berat kain / m2 :
Hasil penimbangan = 191,82 g
Hasil perhitungan = 197,26 g

- Selisih berat kain / m2 ( penimbangan dengan perhitungan ) = 2,7 %

Anda mungkin juga menyukai