Ibu S umur 60 tahun seorang janda yang ditinggal mati suami dari bapak U dengan umur 65
tahun. 1 tahun yang lalu bapak U meninggal dunia karena DM, dan sekarang Ibu S juga
menderita Dm dan hipertensi dengan tekanan daranya 160/80 mmHg dan GDA 225 mm/dl.
Ibu S minum obat teratur tapi tidak mau diet. Menurut dia dengan minum obat sudah dapat
sembuh. Ibu S bekerja sebagai buruh cuci dengan gaji 1,2 juta perbualan. Ibu S memiliki 1
orang anak bernama Anak D umur 25 tahun baru menikah dengan Anak C umur 21 tahun.
Mereka tinggal Bersama dengan ibu S. Agama keluarga Ibu S adalah agama islam, akan
tetapi tidak pernah menjalankan sholat rutin demikian juga anaknya. Ibu S percaya roh gaib
sehinngga melakukan ritual sesajen. Keluhan saat ini kakinya kesemutan, badan cepat Lelah.
Kebiasaannya ibu S adalah membeli obat sendiri tanpa resep dokter.
3. Orientasi Seksual
- Apakah keluarga mengetahui tentang orientasi gay, lesbian, heteroseksual,
dan biseksual, heterosexism ? Cukup mengerti
- Bagaimana pendapat keluarga terhadap orientasi gay, lesbian, heteroseksual,
dan biseksual, Heterosexism ? Pendapat keluarga adalah dilarang oleh Negara
dan agama karena suka dengan sesama jenis
- Apakah ada anggota keluarga yang berorientasi gay, lesbian, heteroseksual,
dan biseksual, Heterosexism? Tidak ada
- Bila ada, apakah keluarga menerima / merasa nyaman dengan adanya
orientasi seksual tersebut ? Mengapa?
4. Subsistem
- Apakah terdapat subgroup dalam keluarga serta bagaimana pengaruhnya?
Tidak ada
- Bagaimana pandangan anggota keluarga yang lain terhadap kelompok
tersebut? Tidak ada
- Kelompok mana yang paling berpengaruh dan bagaimana pengaruhnya?
Tidak ada
- Adakah pengganti subsistem pasangan? Tidak ada
- Apakah seorang anak berperan sebagai orang tua (pengganti ayah/ ibu)?
Tidak ada
5. Batasan Keluarga
- Bagaimana keterlibatan anggota keluarga dalam keluarga ? Anggota keluarga
saling membantu dan saling mendukung
- Bagaimana sifat dari batasan dalam sebuah keluarga, apakah bersifat terbuka,
kaku, atau permeable? Keluarga Ibu S saling terbuka apabila mengalami
suatu masalah, akan sama-sama mencari solusi
- Bagaimana sifat dari batasan dalam keluarga bila dalam kondisi penambahan
orang baru maupun pada saat kehilangan anggota keluarganya? Jika ada
penambahan orang baru mereka akan merasa senang dan apabila kehilangan
salah seorang keluarga keluarga ibu S merasa sedih dan kehilangan
- Siapa anggota keluarga yang paling perhatian? Ibu S dan menantu C
- Kepada siapa biasanya anggota keluarga berbagi saat senang dan sedih?
Kepada sesama anggota keluarga baik ibu S, Tn. D dan Ny C
b. External
1. Keluarga besar (extended family)
- Apakah ada pengaruh keluarga besar? Bila ada, jelaskan. Ada yaitu saling
membantu?
Ada pengaruh besar. Disini Ibu S tinggal bersama anak D dan mantunya anak
C, dan mereka saling membantu dalam hal kerja, karena dalam kesehariannya
ibu S bekerja sebagai buruh cuci dan sang mantu anak C membantu tugas
dalam rumah tangga kesehariannya ibu S.
- Apakah ada dukungan pada saat dibutuhkan? Dengan telpon/ e-email/
kedekatan fisik? Bila ada, jelaskan.ada dukungan dengan kedekatan fisik
Ada dukungan yang saat kuat, hali ini ditunjukkan dengan apabila ibu S sakit,
Anak D selalu membelikan obat ibu S di Apotek.
- Dimanakah orang tua Anda tinggal?
Ibu S ini tinggal satu atap dengan anaknya D serta mantunya C, ke 2 orang
tua ibu S sudah meninggal dunia.
Berapa sering anda mengunjungi mereka (orangtua)?
Karena ibu S tinggal satu atap dengan anaknya, sehingga mereka setiap hari
saling bertemu.
- Bagaimana dengan saudara perempuan atau laki-laki?
Ibu S merupakan anak tunggal dan tidak memiliki saudara, serta bapak serta
ibunya pun sudah meninggal dunia, dan Ibu S hanya memiliki 1 orang anak
D.
- Keluarga yang mana yang tidak pernah anda temui ?
Tidak ada keluarga yang pernah ditemui karena ibu S merupakan anak tungal.
- Keluarga yang mana yang relative dekat dengan anda? Siapa menelpon dia?
Berapa sering?
Yang paling dekat dengan Ibu S hanya dengan 1 orang anaknya yaitu anak D.
- Siapa yang diminta tolong jika ada masalah muncul dalam keluarga?
Anak D selalu membantu ibu S hal ini dibuktikan seperti membelikan obat
ibu S di Apotek saat ibu S sedang sakit.
- Jenis bantuan apa yang anda minta ? finansial dan tenaga
Bantuan tenaga seperti membelikan obat ibu S di Apotek saat ibu S sedang
sakit.
- Apakah anda bersedia jika mereka meminta bantuan anda?
Anak D selelu bersedia untuk membelikan obat ibu S.
c. Konteks
1. Etnis
- Etnis apa yang dianut oleh keluarga?
Keluaga Ibu “S” menganut etnis jawa
- Apakah keluarga membentuk jaringan sosial dengan etnis yang sama?
Iya, hal ini terbukti dengan adanya perkumpulan ibu-ibu di dekat perumahan
sekitar rumahnya, akan tetapi ibu S jarang mengikuti kegiatan tersebut.
- Apakah jaringan sosial dengan sesama etnis saling memberikan bantuan atau
saling tolong menolong?
Ya, keluarga Ibu “S” mengatakan jika ada keluarga yang kesusahan, mereka
akan siap membantu tetapi keluaraga Ibu “S” selalu menolaknya
- Apakah terdapat aspek etnis yang mempengaruhi terhadap penyakit yang
diderita?
Ada. Keluarga Ibu “S” mengatakan mereka memiliki kebiasaan makan
makanan yang asin dan berlemak
- Apakah aspek etnis mempengaruhi keyakinan keluarga ketika melakukan
konsultai dengan tenaga kesehatan?
Tidak. Keluarga Ibu “S” mengatakan budaya yang mereka anut tidak
memengaruhi konsultasi mereka dengan tenaga kesehtan, karena mereka
sendiri jarang melakukan konsultasi kepada tenanga kesehatan.
2. Ras
- Ras apa yang dianut oleh keluarga?
Keluarga Ibu “S” menganut ras Madura
- Apakah ada perbedaan antar keluarga dalam ras yang sama seperti misalnya
dalam membesarkan anak-anak?
Tidak. Keluarga Ibu “S” mengatakan tidak ada perbedaan antara keluarga
dalam ras dalam membesarkan anak-anak mereka.
3. Kelas Sosial
- Apakah kelas sosial mempengaruhi keluarga dalam keyakinan terhadap
perawatan kesehatan, nilai, dan interaksi diantara keluarga?
Tidak. Keluarga ibu “S” mengatakan keluarga mereka tidak pernah terlibat
dalam kelas sosial dan lingkungan masyarakat.
- Apakah penyakit yang diderita mempengaruhi masalah finansial keluarga?
Tidak. Karena Ibu “S” membeli obat sendiri di apotik tanpa resep obat
- Apakah keluarga sudah pernah pindah rumah dalam 5 tahun terakhir?
Tidak. Keluarga Ibu “S” tidak pernah pindah Rumah.
- Apakah dengan pindah rumah memberi pengaruh terhadap keluarga?
Tidak. Keluarga Ibu “S” mengatakan tidak ada pengaruh keluarga jika
mereka pindah rumah.
- Bagaimana situasi keuangan mempengaruhi layanan kesehatan yang
digunakan?
Ibu “S” mengatakan jika keluarga mereka sakit, mereka hanya membeli obat
sendiri di apotik tanpa resep dokter, karena jika mereka ke fasilitas kesehatan
maka akan menegluarkan biaya lagi. Apakah pekerjaan memberikan dampak
terhadap tingkat stress keluarga?
Ya. Keluarga Ibu “S” mengatakan pekerjaannya hanya sebagai buru cuci jadi
penghasilannya tidak menetap dan Tuan “D” hanya sebagai wiraswasta yang
gajinya tidak terlalu besar sehingga hal tersebut membuat keluarga menjadi
stress.
5. Lingkungan
- Bagaimana kondisi lingkungan rumah ?
Kondisi lingkungan Keluarga Ibu “S” tampak kotor dimana banyak sampah
yang berserakan di sekitar rumah
Denah Rumah:
II. PERKEMBANGAN
a. Tahap Perkembangan (keluarga berada pada tahap perkembangan 6 yaitu tahap
dewasa/pelepasan louncing center families ) yaitu :
1. Tipe Keluarga Kelas Menengah
Tahap Meninggalkan rumah: dewasa/pelepasan louncing center families
- Tahap melepas anak mandiri
- Bagaimana orang tua anda mempersiapkan anda untuk memulai hidup
mandiri ? Ibu S telah memberikan bimbingan pada anak D sebelum dan
setelah menikah
- Apa yang berbeda dari pengalaman anda dulu ketika memulai hidup
mandiri dan bagaimana anak anda sekarang meninggalkan rumah anda
untuk mulai hidup mandiri ? Anak D walaupun menikah tetap tinggal satu
atap dengan Ibu S
- Apakah orang tua anda merasa bersalah, buruk atau yang lain ketika
pertama kali anda hidup mandiri dan meninggalkan rumah ? Tidak ada
- Siapa, diantara ayah atau ibumu, yang lebih merasa kehilangan ketika
anda meninggalkan rumah untuk hidup mandiri? Tidak ada karna masih
tinggal satu atap
- Jika, anak anda akan memulai hidup baru mereka dengan pasangan
masing-masing, apa yang anda harapkan mereka lakukan, apakah anda
berharap mereka melakukan hal yang berbeda dengan yang anda lakukan
dulu ? iya
- Jika orang tua anda masih hidup, apakah anda akan mendiskusikan
masalah ini dengan mereka ? iya
b. Tugas Perkembangan
- Bagaimana tugas perkembangan keluarga berdasarkan tahapan perkembangan
keluarga tersebut (sesuai dengan tipe keluarga) ?
Diagram attachment :
III. FUNGSIONAL
a. Fungsi Instrumental
- Bagaimana fungsi keluarga mengacu pada kegiatan rutin kehidupan sehari-hari
seperti makan, tidur, menyiapkan makanan, menyiapkan pakaian dan sebagainya
baik bagi yang sehat maupun yang sakit ?
Anggota keluarga ibu S. melakukan kegiatan rutin sesuai fungsi dan peran
masing-masing
a. Fungsi Ekspresive
1. Komunikasi emosi
1) Siapa dalam keluargamu yang cenderung untuk memulai mengungkapkan
tentang perasaan ?
Ibu S. yang selalu mengungkapkan perasaan sebelumnya di karenakan
suaminya sudah meninggal dunia
2) Bagaimana ibu S. dapat mengatasi masalah ketika mempunyai perasaan
senang, marah, sedih ?
Ibu S. mengatasi masalah ketika ia senang, marah, sedih dengan cara
menonton TV, diam, melakukan kegiatan lain, kadang ia mengungkapkan
perasaannya kepada menantunya
3) Bagaimana dengan ibumu ?
Ibu S. adalah seorang buru cuci dan merupakan tulang punggung dalam
keluarga walaupun anaknya yang sudah menikah dan tinggal bersama dalam
satu rumah
4) Apa akibatnya ketika kamu marah dengan anakmu ? Apa yang ibumu
lakukan ketika ayahmu marah ?
Akibat yang timbul dari kemarahan ibu S.yaitu anaknya sering keluar rumah
walaupun istrinya ada.
Ibu S. sering melakukan pekerjaan rumah tangga ketika Tn. U marah-marah
waktu masih hidup
5) Ketika ibumu mengexpresikan kesedihan untuk orang tuanya bagaimana
menurutmu?
Ketika melihat hal seperti itu maka sebagai anak merasa terharu karena
sudah mengajarkan bagaimana rasa kasih sayang pada orang tuanya
- Ketika saudaramu sudah melakukan suatu tindakan membunuh dalam sebuah
insiden, apa yang keluargamu bantu untuk mengatasi kesedihannya ?
Sebagai keluarga yang harus dilakukan adalah menasehati dan memberikan
bimbingan moral serta agama kepada saudara yang mengalami masalah
Observasi: Bagaimana anggota keluarga dapat mengekspresikan
kemarahan/emosinya ketika adanya suatu masalah
Tampak keluarga ibu S. mnengatasi masalah dengan cara menonton TV,
diam, melakukan kegiatan lain, kadang ia mengungkapkan perasaannya
kepada menantunya
2. Komunikasi verbal
- Siapa diantara keluargamu yang komunikasinya baik dan lancar secara
verbal?
Ibu S. yang selalu mengkomunikasi kepada keluarga terutama pada anak dan
menantunya
- Ketika kamu memulai dari anakmu yang laki-laki yang kecil apa reaksi
darinya?
Reaksi dari Tn. D merasa senang karena merasa di perhatikan dan disayang
sama keluarga
- Ketika anak remajamu bicara secara langsung tentang bagaimana
menggunakan kondom, apa yang akan kamu lakukan ?
Dalam keluarga Ibu S. tidak terdapat anak berusia remaja
- Jika anak remajamu mengatakan denganmu dan suamimu tentang keamanan
sex, apa yang reaksi dan apa yang kau fikirankan ?
Keluarga Ibu S. tidak terdapat anak berusia remaja
- Apa jalan yang kamu dan suami lakukan untuk percakapan langsung ?
Keluarga Tn. D sering berkomunikasi dengan istrinya terkait masalah-
masalah dalam rumah tangganya
- Pada anggota keluarga dengan gangguan bicara mungkin dapat ditanyakan
pada keluarga komunikasi apa yang sering digunakan dalam berkomunikasi
sehari-hari ?
Dalam keluarga ibu S. tidak terdapat anggota keluarga yang mengalami
gangguan bicara
3. Komunikasi nonverbal
- Observasi :Komunikasi tidak langsung dari lawan bicaranya yaitu melalui
nada bicaranya atau menangis, tatapan mata, ekspesi muka sehingga dapat
menilai sejauh mana sikap lawan bicara kita dalam saat berkomunikasi ?
Tampak ibu S. berbicara dengan nada pelan serta kurangnya kontak mata
antara ibu S. dengan perawat
- Bagaimana keluarga memberikan dorongan emosional kepada anggota
keluarga yang lain dengan menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal ?
Tampak keluarga ibu S. memberikan nasehat serta bimbingan agama moral
kepada anggota keluarga yang lain.
4. Komunikasi Sirkular
- Bagaimana timbal balik dari komunikasi antara anggota keluarga ?
Selalu memberikan masukan antar anggota keluarga
- Sebelumnya tanyakan kepada anggota keluarga tentang konteks diskusi yang
mereka dilakukan ?
Sebelum dilakukan diskusi perawat selalu memberikan pertanyaan dengan
lemah lembut terkait kehidupan keluarganya.
- Bagaimana pola komunikasi antara anggota keluarga atau antara perawat dan
keluarga, apakah bersifat adaptif atau tidak ?
Komunikasi yang dilakukan keluarga ibu S. sangatlah baik namun kontak
mata ibu S. sendiri ke perawat sangat kurang.
5. Pemecahan Masalah
- Bagaimana keyakinan keluarga keyakinan keluarga tentang kemampuan dan
kesuksesan masa lalu dalam memecahkan masalahnya sendiri secara efektif ?
Keluarga Ibu S beragama islam, akan tetapi tidak pernah menjalankan sholat
rutin demikian juga anaknya. Ibu S percaya roh gaib sehingga sering
melakukan ritual sesajen
- Sejauh mana pengaruh keyakinan keluarga mengidentifikasi masalah ?
Keluarga ibu S. lebih mempercayai roh gaib daripada melakukan sholat
setiap waktu
- Siapa yang mengidentifikasi masalah tersebut pertama kali ?
Ibu S. yang selalu mengidentifikasi masalah kemudian di konsultasikan ke
Tn. D kemudian di bahas bersama
- Bagaimana pola solusi dalam keluarga ?
Keluarga ibu S. selalu berkomunikasikan dengan Tn. dalam mencari solusi
yang terbaik dalam mengatasi masalah dalam keluarganya
- Sumber daya apa yang diandalkan untuk membantu dari dalam mapun dari
luar keluarga?
Pendapatan yang didapat dari gaji ibu S. dan Tn. D
- Apakah keluarga mengetahui dampak dari penyelesaian masalah tersebut
misalnya adanya biaya ?
Keluarga ibu S. tahu apabila ada masalah terkait pengeluaran biaya namun
mereka tampak stress dikarenakan pendapatan mereka yang minim, karena
ibu S hanya sebagai buruh cuci yang pendapatannya tidak menetap. Oleh
karena itu ibu S membeli obat sendiri di apotik tanpa resep dokter, dan ibu S
berpendapat bahwa jika penyakitnya bertambah parah baru ia pergi ke Rumah
Sakit atau ke Puskesmas terdekat
6. Peran
- Bagaimana pengaruh sanksi dan norma yang berlaku terhadap penampilan
peran dalam keluarga oleh anggota keluarga ?
Dalam keluarga ibu S. tidak ada sanksi dikarenakan Tn. D selalu mengikuti
aturan dan norma yang berlaku dalam keluarga
- Bagaimana anggota keluarga dapat mengatasi masalahnya dengan perannya
masing-masing ?
ibu S. melakukan perannya sebagai kepala keluarga namun selalu
memusyawarakan kepada anak dan menantunya
- Apakah ada peran konflik atau kerjasama ?
Ya karena apabila ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan mereka
selalu berdiskusi dalam menyelesaikannya
- Apakah peran dibedakan berdasarkan usia, tingkatan, jenis kelamin, kelas
sosial atau budaya ?
Ya karena Ibu S. perananya sebagai kepala keluarga dan Tn. D sebagai anak
namun sebagai anak Tn. D dan Ny. C selalu menghormati ibu S.
- Apakah wanita lebih banyak terlibat / berperan dalam keluarga ?
Ya karena ibu S. sebagai kepala rumah tangga yang mempunyai tanggung
jawab kepada anaknya
- Apakah laki-laki kurang mendengarkan wanita dalam keluarga tentang stres
dalam keluarga ?
Tidak. Tn. D sebagai anak selalu menghormati ibu S.
- Bagimana peran formal yang telah disepakati dalam norma masyarakat dan
diakui oleh keluarga ?
Tidak ada norma yang disepakati antara keluarga ibu S. Dengan masyarakat
sekitar
- Bagaimana peran informal anggota keluarga ?
Peran anggota keluarga ibu S. Sebagai buru cuci dan Tn.D sebagai
wiraswasta serta Ny. C sebagai ibu RT
- Bagaimana peran keluarga berevolusi ?
Tidak ada perubahan Berperan keluarga ibu S.
- Apa dampak pada fungsi keluarga ?
Tidak ada dampak pada fungsi keluarga ibu S
- Apakah keyakinan yang dibutuhkan keluarga dapat diubah berhubungan
dengan peran ?
Tidak karena keluarga ibu S. lebih mempercayai roh gaib dan ritual sesazean.
- Pada siapa Anda akan pergi ketika Anda memerlukan seseorang untuk
berbicara ?
Keluarga ibu S. Selalu bermusyawarah bersama
- Apakah efek bila ada konflik peran atau regangan peran ?
Dalam keluarga ibu S. Mereka saling berdiskusi dan memaafkan
8. Beliefs
Bagaimana keyakinan anggota keluarga tentang masalah kesehatan, antara lain
tentang :
- Keyakinan tentang penyebab penyakit, proses perawatan, prognosis penyakit,
peran dari tenaga kesehatan yang terlibat dalam perawatan, peran keluarga,
pengontrolan, penyembuhan, religi dan spiritual?
Keluarga Ibu “S” mengatakan mereka lebih percaya kepada roh gaib dalam
penyembuhan penyakit dalam keluarga di bandingan tenaga kesehatan.
- Keyakinan anggota keluarga terhadap penyebab penyakit diberikan tuhan
yang maha kuasa kepada anggota keluarga sebagai ujian tentang kesabaran.
Keluarga Ibu “S” mengatakan mereka percaya bahwa penyakit yang mereka
alami itu karena perbuata jahat diri sendiri atau orang lain.
- Pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan, meliputi: pengaruh keluarga
dalam pemanfaatan sumber daya internal dan eksternal untuk mengatasi
masalah kesehatan, dan pengaruh keluarga terhadap medikasi dan perawatan?
Keluarga Ibu “S” hanya pergi ke apotek untuk membeli obat tanpa resep
dokter.
- Pengaruh masalah kesehatan terhadap keluarga, seperti respon pasien
terhadap penyakit, respon anggota keluarga terhadap penyakit, kesulitan dan
perubahan yang dirasakan terkait dengan masalah kesehatan?
Ibu “S” mengeluh kadang-kadang merasa pusing, tengkuk tegang, suka
makan gorengan dan ikan asin. Sampai saat ini keluhan yang ia rasakan tidak
terlalu parah sehingga tidak perlu melakukan pemeriksaan ke pelayanan
kesehatan.
- Kekuatan berhubungan dengan masalah kesehatan saat ini?
Tidak ada.
- Kekhawatiran berhubungan dengan masalah kesehatan saat ini?
Ibu “S” mengatakan ia tidak khawatir karena merasa dirinya baik-baik saja