Anda di halaman 1dari 25

Kasus

Ibu S umur 60 tahun seorang janda yang ditinggal mati suami dari bapak U dengan umur 65
tahun. 1 tahun yang lalu bapak U meninggal dunia karena DM, dan sekarang Ibu S juga
menderita Dm dan hipertensi dengan tekanan daranya 160/80 mmHg dan GDA 225 mm/dl.
Ibu S minum obat teratur tapi tidak mau diet. Menurut dia dengan minum obat sudah dapat
sembuh. Ibu S bekerja sebagai buruh cuci dengan gaji 1,2 juta perbualan. Ibu S memiliki 1
orang anak bernama Anak D umur 25 tahun baru menikah dengan Anak C umur 21 tahun.
Mereka tinggal Bersama dengan ibu S. Agama keluarga Ibu S adalah agama islam, akan
tetapi tidak pernah menjalankan sholat rutin demikian juga anaknya. Ibu S percaya roh gaib
sehinngga melakukan ritual sesajen. Keluhan saat ini kakinya kesemutan, badan cepat Lelah.
Kebiasaannya ibu S adalah membeli obat sendiri tanpa resep dokter.

PENGKAJIAN KELUARGA MODEL CALGARY

Nama Kepala Keluarga : Ibu S


Anggota Keluarga yang hadir : Ibu S, Tn. D dan Ny. C
Pengkaji : Perawat W, P, R dan G
Tanggal Pengkajian : 21 November 2019
Tempat Pengkajian : Rumah Ibu S, Jln. Kedung Tarukan IV No. 12
Masalah kesehatan dan rujukan : Diabetes Melitus dan Hipertensi
A. PENGKAJIAN KELUARGA
I. STRUKTUR
a. Internal
1. Komposisi Keluarga
No Nama Jenis Hubungan Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin dengan
KK
1. Ibu S P Kepala SMA Buruh Sakit DM
Keluarga Cuci
2. Tn. D L Anak Sarjana Swasta Sehat
3. Ny. C P Menantu SMA IRT Sehat
Hasil Pemeriksaan Fisik

No. Pemeriksaan Ibu S Tn D Ny C


Fisik
1. TTV TD: 160/80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 110/80 mmHg
R: 19x/menit R: 20x/menit R: 20x/menit
N: 83x/menit N: 87x/menit N: 84x/menit
S: 37,5oC S: 37oC S: 37oC
2. Kondisi  Kesadaran  Kesadaran kompos  Kesadaran kompos
Umum kompos mentis mentis mentis
 Kondisi umum  Kondisi umum  Kondisi umum baik
baik baik
3. Kepala  Rambut  Rambut hitam  Rambut hitam
sebagian putih  Mata konjungtiva  Mata konjungtiva
 Mata tidak anemis, tidak anemis,
konjungtiva penglihatan jelas penglihatan jelas
tidak anemis,  Hidung tidak ada  Hidung tidak ada
penglihatan sumbatan sumbatan
sedikit rabun  Telinga bersih,  Telinga bersih,
dekat pendengaran baik pendengaran baik
 Hidung tidak  Bibir lembab  Bibir lembab
ada sumbatan  Mulut tidak ada  Mulut tidak ada
 Telinga bersih, kelainan kelainan
pendengaran  Lidah merah  Lidah merah muda,
baik muda, permukaan permukaan berbintik
 Bibir lembab berbintik  Gigi bersih, tidak ada
 Mulut tidak ada  Gigi bersih, tidak karang gigi
kelainan ada karang gigi
 Lidah merah
muda,
permukaan
berbintik
 Gigi bersih
tidak ada
karang gigi

4. Leher  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada


pembengkakan pembengkakan pembengkakan
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid
 Teraba denyut  Teraba denyut  Teraba denyut vena
vena jugularis vena jugularis jugularis
 Tidak terlihat  Tidak terlihat  Tidak terlihat adanya
adanya adanya peningkatan tekanan
peningkatan peningkatan vena jugularis
tekanan vena tekanan vena
jugularis jugularis
5. Dada  Pergerakan  Pergerakan dada  Pergerakan dada
dada terlihat terlihat simetris terlihat simetris
simetris  Suara jantung S1  Suara jantung S1 dan
 Suara jantung dan S2, murmur (-) S2, murmur (-)
S1 dan S2,  Suara napas  Suara napas vesikuler,
murmur (-) vesikuler, ronchi (- ronchi (-), wheezing (-)
 Suara napas ), wheezing (-)
vesikuler,
ronchi (-),
wheezing (-)
6. Abdomen  Perut terlihat  Perut terlihat  Perut terlihat bersih,
bersih, tidak ada bersih, tidak ada tidak ada memar, tidak
memar, tidak memar, tidak ada ada spider nevi
ada spider nevi spider nevi  Warna kulit sawo
 Warna kulit  Warna kulit sawo matang
sawo matang matang  Tidak ada pembesaran
 Tidak ada  Tidak ada organ
pembesaran pembesaran organ  Suara bising usus
organ  Suara bising usus normal 18 x/menit
 Suara bising normal 20 x/menit
usus normal 15
x/menit
7. Genitalia Normal, Tidak ada Normal, tidak ada Normal, tidak ada keluhan
keluhan keluhan
9. Rektal Tidak ada impaksi Tidak ada impaksi Tidak ada impaksi fekal
fekal fekal
10. Ekstremitas  Warna kulit  Warna kulit sawo  Warna kulit sawo
sawo matang matang matang
 Tangan kanan  Tangan kanan dan  Tangan kanan dan kiri
dan kiri kiri simetris. simetris.
simetris.  Kaki kanan dan  Kaki kanan dan kiri
 Tidak terdapat kiri simetris simetris
varises di kaki  Tidak terdapat  Tidak terdapat varises
 Teraba arteri varises di kaki di kaki
brakhialis.  Teraba arteri  Teraba arteri
 Tidak terdapat brakhialis. brakhialis.
edema  Tidak terdapat  Tidak terdapat edema
 Kulit sedikit edema  Kulit lembab dan
kering  Kulit lembab dan elastis
 Tidak menderita elastis  Tidak menderita
kelumpuhan  Tidak menderita kelumpuhan (kekuatan
(kekuatan otot kelumpuhan otot baik)
baik) (kekuatan otot
baik)

- Bagaimana komposisi anggota keluarga ? cukup baik


- Bagaimana komitmen dan keterikatan antara anggota unit yang mencakup
pula kewajiban masa depan ? saling mendukung
- Bagaimana pengasuhan, fungsi perlindungan, makanan dan sosialisasi
anggotanya ? Tugas pengasuhan ibu S sebagai orang tua cukup baik, fungsi
perlindungan, pemenuhan kebutuhan makanan dan sosialisasi dalam anggota
keluarga cukup baik dan harmonis
- Bagaimana ide-ide anggota keluarga tentang hubungan yang signifikan bagi
mereka dan pengalaman mereka tentang kesehatan dan penyakit individu?
Pengetahuan dan pengalaman kesehatan keluarga Ibu S sangat kurang,
terutama dalam mengenal penyakit DM dan hipertensi yang telah dideritanya
± 6 bulan yang lalu dan tidak mau diet, Ibu S lebih suka makan gorengan dan
ikan asin. Keluarga ibu S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit
parah baru dibawa ke fasilitas kesehatan.
- Apakah perubahan komposisi bersifat menetap atau sementara? Komposisi
keluarga bersifat sementara karena Anak D baru menikah dan Ny. C belum
hamil

2. Jenis Kelamin (Gender)


- Bagaimana prinsip pengorganisasian fundamental dari system keluarga ?
Prinsip pengorganisasian keluarga adalah terbagi menjadi ibu, anak laki-laki
dan menantu perempuan
- Bagaimana harapan keluarga terhadap perilaku anggota keluarga laki-laki dan
pengalamannya? Harapan Ibu S terhadap anak laki-lakinya adalah sebagai
Kepala Rumah tangga yang bertanggung jawab penuh baik sebagai suami,
anak dan ayah apabila kelak memiliki anak
- Bagaimana harapan keluarga terhadap perilaku anggota keluarga perempuan
dan pengalamannya ? Harapan Ibu S terhadap menantu perempuannya adalah
sebagai Ibu Rumah tangga yang bertanggung jawab penuh baik sebagai istri,
menantu dan ibu apabila kelak memiliki anak
- Bagaimana pengakuan keluarga pada maskulinitas dan feminitas? Keluarga
mengakui seseorang berjenis kelamin pria atau laki-laki apabila menjalankan
tugas dan bertanggungjawab sebagai seorang yang mencari nafkah dan
seorang wanita apabila menjalankan tugas sebagai seorang yang bias
memasak
- Apakah ada masalah ? Tidak ada masalah

3. Orientasi Seksual
- Apakah keluarga mengetahui tentang orientasi gay, lesbian, heteroseksual,
dan biseksual, heterosexism ? Cukup mengerti
- Bagaimana pendapat keluarga terhadap orientasi gay, lesbian, heteroseksual,
dan biseksual, Heterosexism ? Pendapat keluarga adalah dilarang oleh Negara
dan agama karena suka dengan sesama jenis
- Apakah ada anggota keluarga yang berorientasi gay, lesbian, heteroseksual,
dan biseksual, Heterosexism? Tidak ada
- Bila ada, apakah keluarga menerima / merasa nyaman dengan adanya
orientasi seksual tersebut ? Mengapa?

Tingkat urutan (rank order)


- Bagaimanan susunan anak dalam keluarga sesuai usia /urutan kelahiran, jenis
kelamin dan jarak kelahiran? Ibu S. mempunyai 1 anak saja
- Bagaimana pengaruh posisi/urutan anak dalam keluarga?Tidak ada pengaruh
karena Tn. D anak tunggal
- Bagaimana kepribadian anggota keluarga? Kepribadian ibu S biasa saja
apabila ada masalah selalu terbuka dan membahas dengan anak dan
menantunya. Kepribadian Tn. D dan Ny C biasa sj bila ada masalah selalu
membahas dan mencari jalan kluar bersama
- Pernahkah mengalami keguguran? Tidak pernah

4. Subsistem
- Apakah terdapat subgroup dalam keluarga serta bagaimana pengaruhnya?
Tidak ada
- Bagaimana pandangan anggota keluarga yang lain terhadap kelompok
tersebut? Tidak ada
- Kelompok mana yang paling berpengaruh dan bagaimana pengaruhnya?
Tidak ada
- Adakah pengganti subsistem pasangan? Tidak ada
- Apakah seorang anak berperan sebagai orang tua (pengganti ayah/ ibu)?
Tidak ada

5. Batasan Keluarga
- Bagaimana keterlibatan anggota keluarga dalam keluarga ? Anggota keluarga
saling membantu dan saling mendukung
- Bagaimana sifat dari batasan dalam sebuah keluarga, apakah bersifat terbuka,
kaku, atau permeable? Keluarga Ibu S saling terbuka apabila mengalami
suatu masalah, akan sama-sama mencari solusi
- Bagaimana sifat dari batasan dalam keluarga bila dalam kondisi penambahan
orang baru maupun pada saat kehilangan anggota keluarganya? Jika ada
penambahan orang baru mereka akan merasa senang dan apabila kehilangan
salah seorang keluarga keluarga ibu S merasa sedih dan kehilangan
- Siapa anggota keluarga yang paling perhatian? Ibu S dan menantu C
- Kepada siapa biasanya anggota keluarga berbagi saat senang dan sedih?
Kepada sesama anggota keluarga baik ibu S, Tn. D dan Ny C

b. External
1. Keluarga besar (extended family)
- Apakah ada pengaruh keluarga besar? Bila ada, jelaskan. Ada yaitu saling
membantu?
Ada pengaruh besar. Disini Ibu S tinggal bersama anak D dan mantunya anak
C, dan mereka saling membantu dalam hal kerja, karena dalam kesehariannya
ibu S bekerja sebagai buruh cuci dan sang mantu anak C membantu tugas
dalam rumah tangga kesehariannya ibu S.
- Apakah ada dukungan pada saat dibutuhkan? Dengan telpon/ e-email/
kedekatan fisik? Bila ada, jelaskan.ada dukungan dengan kedekatan fisik
Ada dukungan yang saat kuat, hali ini ditunjukkan dengan apabila ibu S sakit,
Anak D selalu membelikan obat ibu S di Apotek.
- Dimanakah orang tua Anda tinggal?
Ibu S ini tinggal satu atap dengan anaknya D serta mantunya C, ke 2 orang
tua ibu S sudah meninggal dunia.
Berapa sering anda mengunjungi mereka (orangtua)?
Karena ibu S tinggal satu atap dengan anaknya, sehingga mereka setiap hari
saling bertemu.
- Bagaimana dengan saudara perempuan atau laki-laki?
Ibu S merupakan anak tunggal dan tidak memiliki saudara, serta bapak serta
ibunya pun sudah meninggal dunia, dan Ibu S hanya memiliki 1 orang anak
D.
- Keluarga yang mana yang tidak pernah anda temui ?
Tidak ada keluarga yang pernah ditemui karena ibu S merupakan anak tungal.
- Keluarga yang mana yang relative dekat dengan anda? Siapa menelpon dia?
Berapa sering?
Yang paling dekat dengan Ibu S hanya dengan 1 orang anaknya yaitu anak D.
- Siapa yang diminta tolong jika ada masalah muncul dalam keluarga?
Anak D selalu membantu ibu S hal ini dibuktikan seperti membelikan obat
ibu S di Apotek saat ibu S sedang sakit.
- Jenis bantuan apa yang anda minta ? finansial dan tenaga
Bantuan tenaga seperti membelikan obat ibu S di Apotek saat ibu S sedang
sakit.
- Apakah anda bersedia jika mereka meminta bantuan anda?
Anak D selelu bersedia untuk membelikan obat ibu S.

2. Sistem lebih luas (Larger System)


- Siapa yang terlibat dalam pelayanan kesehatan keluarga? seluruh anggota
keluarga
Yang terlibat dalam pelayanan kesehatan keluarga adalah Anak D yaitu 6
bulan yang lalu mengantarkan ibu S ke puskemas, dan pertama kalinya itu
ibu S terdiagnosa DM dan hipertensi.
- Bagaimana hubungan antara keluarga dengan system yang lebih luas?
Sempit
Hubungan keluarga ibu S dengan system yang lebih luas sangat sempit, hal
ini dikarenakan kegiatan ibu S yang sebagai buruh cuci dan anak D seorang
pegawai swasta yang selalu sibuk dalam kesehariannya, sehingga keluarga
Ibu S jangan terlibat dalam kegiatan masyarakat.
- Apakah interaksi secara teratur? Jelaskan.
Tidak teratur dikarenakan kesibukan waktu bekerja keluarga Ibu S.
- Apakah mereka berhubungan secara simetris atau komplementer? Simetris
Mereka berhubungan simetris antar sesame masyarakat sekitar.
- Apakah larger system overconcerned/ Overinvolved/ Underconcerned/
Underinvolved? Underconcerned
- Apakah keluarga disalahkan untuk masalah dalam sistem yang lebih besar?
tidak
- Apa keinginan keluarga untuk dapat membantu keluarga? Ingin anggota
keluarga semuanya sehat dari masalah penyakit. Hal ini terbukti
- Apakah perawat diminta untuk mengambil reponsibility untuk tugas sistem
lain?
Tidak ada

- Bagaimana keluarga dan pembantu mendefinisikan masalah? Kurang


Hal ini terbukti dengan keluarga ibu S kurang memahami masalah, contohnya
tentang masalah kesehatan yaitu kebiasaan ibu yang membeli obat tanpa
resep dokter dan tidak mau diet padahal ibu S sedang DM dengan kadar gula
dalam darah 225 mmdl.
- Apakah ada agen professional yang datang ke rumah (dari keluarga, perawat
keluarga)? Tidak pernah ada
- Apakah menggunakan system pelayanan kesehatan, siapa pengguna yang
paling sering, siapa yang paling bertentangan?
Ibu S yang bertentangan dengan system pelayanan kesehatan, hal ini terbukti
bahwa ibu S hanya sekali mengunjungi puskesmas itupun 6 bulan yang lalu.

c. Konteks
1. Etnis
- Etnis apa yang dianut oleh keluarga?
Keluaga Ibu “S” menganut etnis jawa
- Apakah keluarga membentuk jaringan sosial dengan etnis yang sama?
Iya, hal ini terbukti dengan adanya perkumpulan ibu-ibu di dekat perumahan
sekitar rumahnya, akan tetapi ibu S jarang mengikuti kegiatan tersebut.
- Apakah jaringan sosial dengan sesama etnis saling memberikan bantuan atau
saling tolong menolong?
Ya, keluarga Ibu “S” mengatakan jika ada keluarga yang kesusahan, mereka
akan siap membantu tetapi keluaraga Ibu “S” selalu menolaknya
- Apakah terdapat aspek etnis yang mempengaruhi terhadap penyakit yang
diderita?
Ada. Keluarga Ibu “S” mengatakan mereka memiliki kebiasaan makan
makanan yang asin dan berlemak
- Apakah aspek etnis mempengaruhi keyakinan keluarga ketika melakukan
konsultai dengan tenaga kesehatan?
Tidak. Keluarga Ibu “S” mengatakan budaya yang mereka anut tidak
memengaruhi konsultasi mereka dengan tenaga kesehtan, karena mereka
sendiri jarang melakukan konsultasi kepada tenanga kesehatan.

- Apa makna kesehatan bagi keluarga?


Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang sangat penting tetapi
mereka hanya akan ke pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang
sakit berat atau tidak bisa ditangani lagi.
- Bagaimana cara keluarga mengetahui kondisi kesehatannya?
Keluarga Ibu “S” mengatakan mereka dapat mengetahui kondisi
kesehatannya jika merasakan sakit yang tidak tertahankan atau dalam kondisi
yang berat.

2. Ras
- Ras apa yang dianut oleh keluarga?
Keluarga Ibu “S” menganut ras Madura
- Apakah ada perbedaan antar keluarga dalam ras yang sama seperti misalnya
dalam membesarkan anak-anak?
Tidak. Keluarga Ibu “S” mengatakan tidak ada perbedaan antara keluarga
dalam ras dalam membesarkan anak-anak mereka.

3. Kelas Sosial
- Apakah kelas sosial mempengaruhi keluarga dalam keyakinan terhadap
perawatan kesehatan, nilai, dan interaksi diantara keluarga?
Tidak. Keluarga ibu “S” mengatakan keluarga mereka tidak pernah terlibat
dalam kelas sosial dan lingkungan masyarakat.
- Apakah penyakit yang diderita mempengaruhi masalah finansial keluarga?
Tidak. Karena Ibu “S” membeli obat sendiri di apotik tanpa resep obat
- Apakah keluarga sudah pernah pindah rumah dalam 5 tahun terakhir?
Tidak. Keluarga Ibu “S” tidak pernah pindah Rumah.
- Apakah dengan pindah rumah memberi pengaruh terhadap keluarga?
Tidak. Keluarga Ibu “S” mengatakan tidak ada pengaruh keluarga jika
mereka pindah rumah.
- Bagaimana situasi keuangan mempengaruhi layanan kesehatan yang
digunakan?
Ibu “S” mengatakan jika keluarga mereka sakit, mereka hanya membeli obat
sendiri di apotik tanpa resep dokter, karena jika mereka ke fasilitas kesehatan
maka akan menegluarkan biaya lagi. Apakah pekerjaan memberikan dampak
terhadap tingkat stress keluarga?
Ya. Keluarga Ibu “S” mengatakan pekerjaannya hanya sebagai buru cuci jadi
penghasilannya tidak menetap dan Tuan “D” hanya sebagai wiraswasta yang
gajinya tidak terlalu besar sehingga hal tersebut membuat keluarga menjadi
stress.

4. Agama dan Spiritual


- Apa agama yang dianut oleh keluarga?
Islam
- Apakah keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan?
Tidak. Keluarga Ibu “S” mengatakan bahwa mereka tidak pernah
menjalankan Sholat rutin dan tidak pernah terlibat dalam kegiatan di mesjid.
- Dengan siapakah keluarga menceritakan masalahnya dalam mengatasi
penyakit yang dialami?
Keluarga Ibu “S” mengatakan bahwa jika ada anggota keluarga yang sakit
mereka akan datang ke dukun untuk untuk menceritakan masalahnya serta
meminta solusi/ penyembuhan
- Apakah keyakinan spiritual yang dianut memberikan dukungan kepada
keluarga?
Tidak. Karena Keluarga Ibu “S” lebih percaya kepada ilmu gaib sehingga
mereka sering melakukan ritual sesajen di tempat-tempat keramat.
- Siapakah dari anggota keluarga yang memberikan motivasi untuk selalu
meningkatkan spiritual untuk mengatasi masalah yang dialami ?
Tidak ada. Karena keluarga Ibu “S” lebih percaya ke roh gaib.
- Apakah keluarga menemukan doa, keyakinan dan agama lain yang membantu
dalam mengatasi masalah keluarga?
Tidak ada. Keluarga Ibu “S” mengatakan tidak menemukan keyakinan atau
agama lain yang dapat membantu mereka untuk mengatasi masalahnya.

5. Lingkungan
- Bagaimana kondisi lingkungan rumah ?
Kondisi lingkungan Keluarga Ibu “S” tampak kotor dimana banyak sampah
yang berserakan di sekitar rumah
Denah Rumah:

Kamar Dapur K.M

Kamar R. Tamu & R.


R. Keluarga

- Layanan masyarakat apa yang digunakan oleh keluarga?


Keluarga Ibu “S” hanya ke apotik untuk membeli obat tanpa resep dokter
- Adakah layanan masyarakat yang ingin diikuti tetapi tidak tahu bagaimana
menghubungi? Tidak. Keluraga Ibu “S” mengatakan mereka tidak tertarik
untuk mengikuti layanan yang ada di masyarakat karena mereka lebih
percaya kepada roh gaib.
- Bagaimana tingkat kenyamanan keluarga dengan tetangga (gunakan skala 1-
10) Keluarga Ibu “S” mengatakan mereka jarang berinteraksi dengan
tetangga di sekitarnya.
- Apa yang membuat keluarga merasa lebih nyaman berada di lingkungan
daripada keluarga berdiam diri di rumah?
Keluaraga Ibu “S” mengatakan mereka lebih nyaman berdiam diri di rumah
karena mereka dapat melakukan ritual-ritualnya dengan tenang
Genogram Keluarga ( 3 generasi )
Ecomap

II. PERKEMBANGAN
a. Tahap Perkembangan (keluarga berada pada tahap perkembangan 6 yaitu tahap
dewasa/pelepasan louncing center families ) yaitu :
1. Tipe Keluarga Kelas Menengah
Tahap Meninggalkan rumah: dewasa/pelepasan louncing center families
- Tahap melepas anak mandiri
- Bagaimana orang tua anda mempersiapkan anda untuk memulai hidup
mandiri ? Ibu S telah memberikan bimbingan pada anak D sebelum dan
setelah menikah
- Apa yang berbeda dari pengalaman anda dulu ketika memulai hidup
mandiri dan bagaimana anak anda sekarang meninggalkan rumah anda
untuk mulai hidup mandiri ? Anak D walaupun menikah tetap tinggal satu
atap dengan Ibu S
- Apakah orang tua anda merasa bersalah, buruk atau yang lain ketika
pertama kali anda hidup mandiri dan meninggalkan rumah ? Tidak ada
- Siapa, diantara ayah atau ibumu, yang lebih merasa kehilangan ketika
anda meninggalkan rumah untuk hidup mandiri? Tidak ada karna masih
tinggal satu atap
- Jika, anak anda akan memulai hidup baru mereka dengan pasangan
masing-masing, apa yang anda harapkan mereka lakukan, apakah anda
berharap mereka melakukan hal yang berbeda dengan yang anda lakukan
dulu ? iya
- Jika orang tua anda masih hidup, apakah anda akan mendiskusikan
masalah ini dengan mereka ? iya

b. Tugas Perkembangan
- Bagaimana tugas perkembangan keluarga berdasarkan tahapan perkembangan
keluarga tersebut (sesuai dengan tipe keluarga) ?

c. Attachment (kasih sayang dalam keluarga)


- Bagaimana hubungan antara anggota keluarga ?
Beberapa symbol yang digunakan dalam diagram attachment sebagai berikut :
- = Laki-laki
- = Perempuan
- = Hubungan Kasih sayang dalam keluarga yang sangat kuat
- = Hubungan Kasih sayang dalam keluarga yang sedang
- = Hubungan Kasih sayang dalam keluarga yang kurang
- = Hubungan Kasih sayang dalam keluarga yang sangat
kurang
- = Tidak ada hubungan Kasih sayang dalam keluarga

Diagram attachment :
III. FUNGSIONAL
a. Fungsi Instrumental
- Bagaimana fungsi keluarga mengacu pada kegiatan rutin kehidupan sehari-hari
seperti makan, tidur, menyiapkan makanan, menyiapkan pakaian dan sebagainya
baik bagi yang sehat maupun yang sakit ?
Anggota keluarga ibu S. melakukan kegiatan rutin sesuai fungsi dan peran
masing-masing
a. Fungsi Ekspresive
1. Komunikasi emosi
1) Siapa dalam keluargamu yang cenderung untuk memulai mengungkapkan
tentang perasaan ?
Ibu S. yang selalu mengungkapkan perasaan sebelumnya di karenakan
suaminya sudah meninggal dunia
2) Bagaimana ibu S. dapat mengatasi masalah ketika mempunyai perasaan
senang, marah, sedih ?
Ibu S. mengatasi masalah ketika ia senang, marah, sedih dengan cara
menonton TV, diam, melakukan kegiatan lain, kadang ia mengungkapkan
perasaannya kepada menantunya
3) Bagaimana dengan ibumu ?
Ibu S. adalah seorang buru cuci dan merupakan tulang punggung dalam
keluarga walaupun anaknya yang sudah menikah dan tinggal bersama dalam
satu rumah
4) Apa akibatnya ketika kamu marah dengan anakmu ? Apa yang ibumu
lakukan ketika ayahmu marah ?
Akibat yang timbul dari kemarahan ibu S.yaitu anaknya sering keluar rumah
walaupun istrinya ada.
Ibu S. sering melakukan pekerjaan rumah tangga ketika Tn. U marah-marah
waktu masih hidup
5) Ketika ibumu mengexpresikan kesedihan untuk orang tuanya bagaimana
menurutmu?
Ketika melihat hal seperti itu maka sebagai anak merasa terharu karena
sudah mengajarkan bagaimana rasa kasih sayang pada orang tuanya
- Ketika saudaramu sudah melakukan suatu tindakan membunuh dalam sebuah
insiden, apa yang keluargamu bantu untuk mengatasi kesedihannya ?
Sebagai keluarga yang harus dilakukan adalah menasehati dan memberikan
bimbingan moral serta agama kepada saudara yang mengalami masalah
Observasi: Bagaimana anggota keluarga dapat mengekspresikan
kemarahan/emosinya ketika adanya suatu masalah
 Tampak keluarga ibu S. mnengatasi masalah dengan cara menonton TV,
diam, melakukan kegiatan lain, kadang ia mengungkapkan perasaannya
kepada menantunya

2. Komunikasi verbal
- Siapa diantara keluargamu yang komunikasinya baik dan lancar secara
verbal?
Ibu S. yang selalu mengkomunikasi kepada keluarga terutama pada anak dan
menantunya
- Ketika kamu memulai dari anakmu yang laki-laki yang kecil apa reaksi
darinya?
Reaksi dari Tn. D merasa senang karena merasa di perhatikan dan disayang
sama keluarga
- Ketika anak remajamu bicara secara langsung tentang bagaimana
menggunakan kondom, apa yang akan kamu lakukan ?
Dalam keluarga Ibu S. tidak terdapat anak berusia remaja
- Jika anak remajamu mengatakan denganmu dan suamimu tentang keamanan
sex, apa yang reaksi dan apa yang kau fikirankan ?
Keluarga Ibu S. tidak terdapat anak berusia remaja
- Apa jalan yang kamu dan suami lakukan untuk percakapan langsung ?
Keluarga Tn. D sering berkomunikasi dengan istrinya terkait masalah-
masalah dalam rumah tangganya
- Pada anggota keluarga dengan gangguan bicara mungkin dapat ditanyakan
pada keluarga komunikasi apa yang sering digunakan dalam berkomunikasi
sehari-hari ?
Dalam keluarga ibu S. tidak terdapat anggota keluarga yang mengalami
gangguan bicara

3. Komunikasi nonverbal
- Observasi :Komunikasi tidak langsung dari lawan bicaranya yaitu melalui
nada bicaranya atau menangis, tatapan mata, ekspesi muka sehingga dapat
menilai sejauh mana sikap lawan bicara kita dalam saat berkomunikasi ?
Tampak ibu S. berbicara dengan nada pelan serta kurangnya kontak mata
antara ibu S. dengan perawat
- Bagaimana keluarga memberikan dorongan emosional kepada anggota
keluarga yang lain dengan menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal ?
Tampak keluarga ibu S. memberikan nasehat serta bimbingan agama moral
kepada anggota keluarga yang lain.

4. Komunikasi Sirkular
- Bagaimana timbal balik dari komunikasi antara anggota keluarga ?
Selalu memberikan masukan antar anggota keluarga
- Sebelumnya tanyakan kepada anggota keluarga tentang konteks diskusi yang
mereka dilakukan ?
Sebelum dilakukan diskusi perawat selalu memberikan pertanyaan dengan
lemah lembut terkait kehidupan keluarganya.
- Bagaimana pola komunikasi antara anggota keluarga atau antara perawat dan
keluarga, apakah bersifat adaptif atau tidak ?
Komunikasi yang dilakukan keluarga ibu S. sangatlah baik namun kontak
mata ibu S. sendiri ke perawat sangat kurang.

5. Pemecahan Masalah
- Bagaimana keyakinan keluarga keyakinan keluarga tentang kemampuan dan
kesuksesan masa lalu dalam memecahkan masalahnya sendiri secara efektif ?
Keluarga Ibu S beragama islam, akan tetapi tidak pernah menjalankan sholat
rutin demikian juga anaknya. Ibu S percaya roh gaib sehingga sering
melakukan ritual sesajen
- Sejauh mana pengaruh keyakinan keluarga mengidentifikasi masalah ?
Keluarga ibu S. lebih mempercayai roh gaib daripada melakukan sholat
setiap waktu
- Siapa yang mengidentifikasi masalah tersebut pertama kali ?
Ibu S. yang selalu mengidentifikasi masalah kemudian di konsultasikan ke
Tn. D kemudian di bahas bersama
- Bagaimana pola solusi dalam keluarga ?
Keluarga ibu S. selalu berkomunikasikan dengan Tn. dalam mencari solusi
yang terbaik dalam mengatasi masalah dalam keluarganya
- Sumber daya apa yang diandalkan untuk membantu dari dalam mapun dari
luar keluarga?
Pendapatan yang didapat dari gaji ibu S. dan Tn. D
- Apakah keluarga mengetahui dampak dari penyelesaian masalah tersebut
misalnya adanya biaya ?
Keluarga ibu S. tahu apabila ada masalah terkait pengeluaran biaya namun
mereka tampak stress dikarenakan pendapatan mereka yang minim, karena
ibu S hanya sebagai buruh cuci yang pendapatannya tidak menetap. Oleh
karena itu ibu S membeli obat sendiri di apotik tanpa resep dokter, dan ibu S
berpendapat bahwa jika penyakitnya bertambah parah baru ia pergi ke Rumah
Sakit atau ke Puskesmas terdekat

6. Peran
- Bagaimana pengaruh sanksi dan norma yang berlaku terhadap penampilan
peran dalam keluarga oleh anggota keluarga ?
Dalam keluarga ibu S. tidak ada sanksi dikarenakan Tn. D selalu mengikuti
aturan dan norma yang berlaku dalam keluarga
- Bagaimana anggota keluarga dapat mengatasi masalahnya dengan perannya
masing-masing ?
ibu S. melakukan perannya sebagai kepala keluarga namun selalu
memusyawarakan kepada anak dan menantunya
- Apakah ada peran konflik atau kerjasama ?
Ya karena apabila ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan mereka
selalu berdiskusi dalam menyelesaikannya
- Apakah peran dibedakan berdasarkan usia, tingkatan, jenis kelamin, kelas
sosial atau budaya ?
Ya karena Ibu S. perananya sebagai kepala keluarga dan Tn. D sebagai anak
namun sebagai anak Tn. D dan Ny. C selalu menghormati ibu S.
- Apakah wanita lebih banyak terlibat / berperan dalam keluarga ?
Ya karena ibu S. sebagai kepala rumah tangga yang mempunyai tanggung
jawab kepada anaknya
- Apakah laki-laki kurang mendengarkan wanita dalam keluarga tentang stres
dalam keluarga ?
Tidak. Tn. D sebagai anak selalu menghormati ibu S.
- Bagimana peran formal yang telah disepakati dalam norma masyarakat dan
diakui oleh keluarga ?
Tidak ada norma yang disepakati antara keluarga ibu S. Dengan masyarakat
sekitar
- Bagaimana peran informal anggota keluarga ?
Peran anggota keluarga ibu S. Sebagai buru cuci dan Tn.D sebagai
wiraswasta serta Ny. C sebagai ibu RT
- Bagaimana peran keluarga berevolusi ?
Tidak ada perubahan Berperan keluarga ibu S.
- Apa dampak pada fungsi keluarga ?
Tidak ada dampak pada fungsi keluarga ibu S
- Apakah keyakinan yang dibutuhkan keluarga dapat diubah berhubungan
dengan peran ?
Tidak karena keluarga ibu S. lebih mempercayai roh gaib dan ritual sesazean.
- Pada siapa Anda akan pergi ketika Anda memerlukan seseorang untuk
berbicara ?
Keluarga ibu S. Selalu bermusyawarah bersama
- Apakah efek bila ada konflik peran atau regangan peran ?
Dalam keluarga ibu S. Mereka saling berdiskusi dan memaafkan

7. Influence and Power


- Siapa yang mengambil keputusan dalam keluarga? Ibu S tetapi tetap
melakukan musyarawah bersama anak dan menantunya
- Siapa yang suka mendominasi pembicaraan antara anggota keluarga? Tidak
ada
- Bagaimana pola penerapan disiplin dalam keluarga? Siapa yang membuat
aturan dalam keluarga? Aturan dalam keluarga dibuat sejak awal semasa
suami ibu S masih hidup
- Apa yang dilakukan jika ada anggota keluarga yang tidak mematuhi aturan
dalam keluarga? Siapa yang memberikan hukuman? Saat anggota keluarga
ada yang tidak mematuhi aturan maka akan ditegur oleh orang yang lebih tua
seperti Ibu S dan tidak ada hukuman yang diberikan karena anaknya sudah
dewasa.
- Bagaimana pendapat dan perasaan masing-masing anggota keluarga terhadap
aturan yang diterapkan dalam keluarga? Baik-baik saja dan nyaman
- Bagaimana masing-masing anggota keluarga menunjukkan pengaruh dan
kekuasaannya? Semua biasa-biasa saja dan tidak ada anggota keluarga yang
lebih mendominan
- Siapa yang paling berpengaruh dan berkuasa dalam keluarga? Tidak ada,
tetapi Ibu S selalu dihargai sebagai orang yang lebih tua sehingga lebih
didengar dalam mengambil sebuah pertimbangan walaupun tidak terlepas
dari musyarawah bersama

8. Beliefs
Bagaimana keyakinan anggota keluarga tentang masalah kesehatan, antara lain
tentang :
- Keyakinan tentang penyebab penyakit, proses perawatan, prognosis penyakit,
peran dari tenaga kesehatan yang terlibat dalam perawatan, peran keluarga,
pengontrolan, penyembuhan, religi dan spiritual?
Keluarga Ibu “S” mengatakan mereka lebih percaya kepada roh gaib dalam
penyembuhan penyakit dalam keluarga di bandingan tenaga kesehatan.
- Keyakinan anggota keluarga terhadap penyebab penyakit diberikan tuhan
yang maha kuasa kepada anggota keluarga sebagai ujian tentang kesabaran.
Keluarga Ibu “S” mengatakan mereka percaya bahwa penyakit yang mereka
alami itu karena perbuata jahat diri sendiri atau orang lain.
- Pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan, meliputi: pengaruh keluarga
dalam pemanfaatan sumber daya internal dan eksternal untuk mengatasi
masalah kesehatan, dan pengaruh keluarga terhadap medikasi dan perawatan?
Keluarga Ibu “S” hanya pergi ke apotek untuk membeli obat tanpa resep
dokter.
- Pengaruh masalah kesehatan terhadap keluarga, seperti respon pasien
terhadap penyakit, respon anggota keluarga terhadap penyakit, kesulitan dan
perubahan yang dirasakan terkait dengan masalah kesehatan?
Ibu “S” mengeluh kadang-kadang merasa pusing, tengkuk tegang, suka
makan gorengan dan ikan asin. Sampai saat ini keluhan yang ia rasakan tidak
terlalu parah sehingga tidak perlu melakukan pemeriksaan ke pelayanan
kesehatan.
- Kekuatan berhubungan dengan masalah kesehatan saat ini?
Tidak ada.
- Kekhawatiran berhubungan dengan masalah kesehatan saat ini?
Ibu “S” mengatakan ia tidak khawatir karena merasa dirinya baik-baik saja

8. Alliances and Coalitions


- Bagaimana hubungan antara ayah dengan ibu? Sebelum Suami ibu S
meninggal hubungan antara keduanya baik-baik saja dan harmonis
- Bagaimana hubungan antara ayah dengan anak? Baik-baik saja sebelum ayah
Tn. D meninggal
- Bagaimana hubungan antara ibu dengan anak? Baik-baik saja
- Bagaimana hubungan diantara anak-anak (kakak dengan adik)? Tn. D adalah
anak tunggal dan tidak mempunyai saudara lain
- Bagaimana hubungan antara anggota keluarga dengan kelurga besar
(misalnya kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, cucu, dan lain-lain)? Baik-baik
saja, apabila ada acara keluarga ibu S beserta anak dan menantunya ikut
terlibat
- Bagaimana hubungan antara keluarga dengan tetangga sekitar? Hubungan
keluarga dengan tetangga sekitar baik-baik saja karena ibu S sering menjadi
buruh cuci di tetangganya sendiri
- Bagaimana hubungan antara keluarga dengan perawat/petugas kesehatan
lain? Hubungan keluarga dengan perawat/petugas kesehatan baik-baik saja
tetapi jika ada keluhan kesehatan di keluarga Ibu S baru pergi ke fasilitas
kesehatan
- Apa saja hambatan yang terjadi dalam hubungan-hubungan tersebut?
Jelaskan! Tidak ada
- Bagaimana intensitas hubungan-hubungan tersebut? Baik-baik saja
- Bagaimana keluarga menerima adanya anggota baru dalam keluarga?
Bahagia dan senang
- Bagaimana keluarga menghadapi kematian anggota keluarga? Tabah dan
ikhlas menerima
- Bagaimana keluarga menerima dan menghadapi anggota keluarga yang sakit?
Jika sudah tidak bisa ditangani maka dibawa ke fasilitas kesehatan
- Dengan siapa saja anak-anak bermain? Apakah sering terjadi perkelahian?
Dengan siapa perkelahian itu terjadi? Siapa yang memulai perkelahian? Siapa
yang mengakhiri perkelahian? Tidak ada
Analisa Data
No. Data/Sympton & Sign Etiologi Masalah
1. S: Ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ketidakstabilan Glukosa
- Ibu S mengatakan dia menderita anggota keluarga yang sakit (DM) Darah
penyakit DM 6 bulan dan tidak mau
diet
- Ibu S mengeluh kakinya keram dan
kesemutan
O:
- GDA : 225 mg/dl
2. S: Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal Manajemen kesehatan
- Ibu S mengatakan bahwa ia hanya masalah keluarga tidak efektif
buruh cuci yang pendapatannya
tidak menetap dan seringkali masih
kurang, oleh karena itu cukup
membeli obat sendiri di apotik tanpa
resep dokter dan minum obat saja
sudah dapat mengendalikan gula
O:
- GDA : 225 mg/dl
3. S: Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi Distres Spiritual
- Ibu S mengatakan beragama islam lingkungan
tetapi tdk rutin menjalankan sholat
dan percaya akan kekuatan roh gaib
sehingga sering melakukan ritual
O:
- Tercium wangi kemenyan
- Adanya sesajen di meja tamu
4. S: Ketidakmampuan keluarga dalam merawat Resiko Perfusi Serebral tidak
- Ibu S mengatakan kadang-kadang anggota keluarga yang sakit (Hipertensi) efektif
merasa pusing, tengkuk tegang, dan
suka makan gorengan dengan ikan
asin
O:
- TD : 160/80 mmHg
- N : 94 x/menit
- RR : 20 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakstabilan Glukosa Darah pada Ibu S keluarga Ibu S berhubungan


dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit (DM)
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada Ibu S keluarga Ibu S
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
3. Distres Spiritual pada keluarga Ibu S keluarga Ibu S berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan
4. Resiko Perfusi Serebral tidak efektif Ibu S keluarga Ibu S berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit (Hipertensi)

Anda mungkin juga menyukai