Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK FARMAKOTERAPI II

Dosen pengampu : Osie Listina.M.Sc.,Apt


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah farmakoterapi 2
Disusun Oleh :
1. Ely Widyawati (E0017017)
2. Fachrun Dianah (E0017018)
3. Linda Ratna Sari (E0017027)
4. Lutfatul Khasanah (E0017028)
5. Nurkhafidoh Tunisah (E0017036)
6. Pipit Rachmawati (E0017037)
7. Retno Falutfi (E0017039)
8. Trinika Mariyani (E0017045)
9. Ulfatun Nafsyah (E0017047)
10. Wijaya Hanongko Aji (E0017048)
11. Wiwit Wulandari (E0017049)
12. Suci Hida Lestari (E0016038)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
SEMESTER V
2019
KASUS
Seorang wanita obesitas, 62 tahun dengan riwayat DM dan hpertensi datang
ke klinik untuk kontrol rutin. Kadar gula puasanya akhir-akhir ini meningkat hingga
180-250 mg/dL (10 to 13.8 mmol/L), gejala maag sudah dirasakan 1 minggu ini.

Riwayat kesehatan pasien :

 Diabetes mellitus 8 tahun, saat ini tidak terkontrol


 Hipertensi 5 tahun, saat ini tidak terkontrol
 Hiperlipidemia, saat ini terkontrol dengan diet

Riwayat social : tidak bekerja, merokok 1 pak per hari, tidak mengkonsumsi alcohol
atau obat terlarang.

Obat yang dikonsumsi :

Furosemide 20 mg oral 1dd

Glibenclamide 10 mg oral 1dd

Ibu profen 400 mg oral 3 dd

Omeprazole 20 mg oral 2dd

Pengujian fisik :

Tanda vital : TD 145/92 mmHg, detak 82/menit, suhu 37,6 ℃, TB 162,5 cm , BB


86,4 kg

Hasil lab (puasa):

Blood Urea Nitrogen 20 Mg/Dl (7,14 mmol/L Urea); Serum Creatinine 1,4 Mg/Dl
(123,76 mmol/L) ; Glucose 240 Mg/Dl (13,32 mmol/L); Blood Urea Nitrogen 20
Mg/Dl (7,14 mmol/L); Serum Creatinine 1,4 Mg/Dl (123,76 mmol/); Glucose 240
Mg/Dl ( 13,32 mmol/L); Total Cholesterol 196 Mg/Dl (5,07 mmol/L)
Pertanyaan :

1. Apa factor resiko pasien untuk perkembangan GGK


Jawab : - Faktor usia, seiring bertambahnya usia resiko terkena penyakit ini
juga meningkat.
- Jenis kelamin, umumnya pria lebih beresiko dari pada wanita
- Riwayat kesehatan keluarga, merupakan salah satu factor yang
menyebabkan diabetes dan tekanan darah tinggi, pemicu utama
gagal ginjal kronis.
- Makanan yang mengandung banyak protein dan lemak.
Mengonsumsi makananya yang tidak begitu banyak mengandung
protein dan lemak dapat membantu anda mengurangi terkena gagal
ginjal.
2. Apa tanda dan gejala yang menunjukan GGK
Jawab : merokok satu pak perhari. Merokok mengganggu obat-obatan yang
digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Penyebab utama
penyakit ginjal terletak pada tekanan darah yang tidak terekontrol.
Sedangkan merokok memperlambat aliran darah ke organ vital dan
dapat memperburuk penyakit ginjal.
3. Nyatakan terapi yang rasional untuk pasien ini
Jawab : menggunakan terapi CAPD (continuous ambulatory peritoneal
dialysis), karena CAPD merupakan terapi cuci darah dengan
menggunakan membrane didalam rongga perut sebagai pengganti
fungsi ginjal khususnya dalam penyaring dan membuat racun dari
dalam tubuh. Dipilih terapi CAPD karena lebih efektif dari biaya
dan meningkatkan kualitas hidup pasien dibandingkan dengan
hemodialisis sehingga dapat digunakan untuk menekan devisit
BPJS. Biaya terapi CAPD 10% - 15% lebih murah dibandingkan
dengan hemodialissis. Selain itu , CAPD lebih mudah dan fleksibel
digunakan pasien GGK karena dapat digunakan kapan saja, tidak
harus dirumah sakit, pasien juga bisa melakukannya sendiri tanpa
memerlukan bantuan perawat seperti perawatan hemodialisis.
4. Apa modifikasi gaya hidup yang anda rekomendasikan untuk pasien GGK.
Jawabn : - menjalankan pola makan yang sehat dan seimbang dengan
mengurangi konsumsi garam, membatasi asupan protein dan
kalium dari makan untuk meringankan kerja ginjal. Makanan
dengan kadar kalium tinggi anataranya asdalah pisang, jeruk,
kentang, bayam dan tomat. Sedangkan makanan dengan kadar
kalium rendah antara lain apel, kol, buncis, anggur, strawberry
dan juga batasi minuman beralkohol.
- Berolahraga secara teratur , setidaknya 150 menit dalam
seminggu
- Menurunkan berat badan jika berat badan berlebih atau obesitas
- Tidak mengkonsumsi obat anti inflamasi non steroid yang dapat
menyebabkan gangguan pada ginjal
- Menerima vaksinasi , karena GGK membuat tubuh rentan
terserang infeksi contohya (vaksinasi flu dan pneumonia
- Berkonsultasi ke dokter
Kajian Tepat Pasien

OBAT : KONDISI PASIEN :


Nafcilin i.v Pasien merasakan telinganya gatal

Kajian Tepat Obat

OBAT : MEKANISME
Golongan Quinolon : Ciprofloxacin Golongan quinolone : menghambat dua tipe
enzim topoisomerase II yaitu DNA gyrase
dan topoisomerase IV. Topoisomerase IV
berfungsi untuk memisahkan kromosom
induk terhadap kromosom turunannya saat
pembelahan sel bakteri. Dengan DNA yang
tidak dipisahkan, proses terhenti dan bakteri
tidak bias membagi sedangkan DNA gyrase
bertanggung jawab untuk pemanjangan
rantai DNA sehingga akan cocok didalam
sel yang baru terbentuk.

Golongan kortikosteroid : Golongan kortikosteroid : mencegah


Methylprednisolone 4 mg menghentikan produksi zat-zat tertentu
dalam tubuh yang bias menyebabkan
peradangan atau pembengkakan
kandungan. Kandungan steroid dalam obat
ini menekan zat-zat yang dihasilkan system
kekebalan tubuh saat melawan organisme.

Golongan antihistamin : Loratadin Golongan antihistamin : menghambat


secara selektif reseptor H1 perifer dan tidak
mengikat reseptor H1 perifer disistem saraf
pusat sehingga tidak terjadi pelepasan sel
mast dan leukotrin.
Golongan anti rheumatic : sulfinpirazon Golongan anti rheumatic: menghambat
enzim xanthine oksidase sehingga
mengurangi pembentukan asam urat dan
juga dapat menghambat sintesis purin.

Kajian Tepat Dosis

OBAT : DOSIS RESEP DOSIS LITERATUR


Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tablet ( setiap 12 jam) Sehari 2 x 500 mg

Methylprednisolonen 4 1 x 1 tablet Dewasa dan anak berusia


mg lebih dari 12 thn 4-48
mg/hari.

Loratadine 10 mg 1 x 1 tablet Sehari 1 x 10 mg

Sulfinpirazon 200 mg 1 x 1 tablet Dosis awal 100-200 mg x


sehari bersama makan (atau
susu).

Kajian Tepat Cara Penggunaan

OBAT: CARA PENGGUNAAN

Ciprofloxacin Oral (tablet utuh), Setelah makan

Methylprednisolone 4 mg Oral (tablet utuh), Setelah makan

Loratadine Oral (tablet utuh), Setelah makan

Sulfinpirazon Diminum bersama makan (atau susu)


Waspada Efek Samping Obat

Efek samping obat yang berisiko muncul :


Ciprofloxacin : magh, mual, muntah, diare, sakit kepala
Methylprednisolone 4 mg : insomnia, kulit kering, sakit kepala, mual
Loratadine : gugup, mengantuk, mata merah, diare, hidung berdarah, ruam kulit
Sulfinpirazon : gangguan saluran cerna,retensi garam dan air, hepatitis

Konseling

Konseling yang membantu progres positif penyakit pasien


 Ciprofloxacin : Harus di habiskan, tepat waktu dalam jadwal minum obat
 Methylprednisolone : Jangan menghentikan obat tiba-tiba, melainkan
menurunkan dosis secara bertahap. Dikonsumsi setelah makan untuk
mencegah sakit maag. Dianjurkan pemeriksaan secara rutin.
 Loratadine : Jika telat minum obat, segera diminum. Tetapi jika jeda waktu
minum obat selanjutnya terlalu dekat jangan digandakan
 Sulfinpirazon : Pemakaian obat sulfinpirszon diminum bersama makan,
setelah suapan pertama obat diminum.

Anda mungkin juga menyukai