Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HASIL WAWANCARA DENGAN DUKUN BAYI

DOSEN PENGAMPU : Ibu Ida Ariyanti,S.SiT, M.Kes

DISUSUN OLEH:
GUSTI AYU DENDANG GITA PERSADA
P1337424119028

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG


JURUSAN KEBIDANAN
DIII KEBIDANAN SEMARANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas individu mata kuliah sosial budaya dasar dengan judul “HASIL
WAWANCARA DENGAN DUKUN BAYI”
Akhir kata, saya sampaikan mohon maaf apa bila ada kesalahan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita, amin .

Semarang, 4 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................... 4
1. LATAR BELAKANG MASALAH ........................................................................................................... 4
2. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................................... 4
3. TUJUAN PENULISAN ......................................................................................................................... 4
BAB II PENJELASAN ....................................................................................................................................... 5
1. KRONOLOGI ...................................................................................................................................... 5
2. PELAYANAN PADA IBU HAMIL ......................................................................................................... 6
3. PELAYANAN PADA IBU MELAHIRKAN.............................................................................................. 6
4. PELAYANAN PADA BAYI BARU LAHIR .............................................................................................. 7
5. PELAYANAN PADA MASA NIFAS ...................................................................................................... 7
6. PELAYANAN PADA MASA KB ........................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................... 8
1. KESIMPULAN .................................................................................................................................... 8
2. SARAN ............................................................................................................................................... 8
BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Di zaman yang sudah maju seperti sekarang banyak tenaga medis yang
unggul. Tetapi masih saja ada orang yang mempercayakan promil, kehamilan
sampai lahiran pada dukun bayi.
Dukun bayi biasanya adalah seorang wanita atau pria yang umur nya diatas
40 tahun yang sering menolong ibu hamil dari perawatan saat hamil hingga
melahirkan. Mereka layaknya seorang bidan yang berada di sekitar lingkungan
mereka. Mereka bukan tenaga medis yang professional. Tapi tidak sedikit dari
mereka lebih handal daripada tenaga medik yang sudah professional.
Dalam usaha meningkatkan pelayanan kebidanan dan kesehatan anak
maka tenaga kesehatan seperti bidan mengajak dukun untuk melakukan
pelatihan dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dalam
menolong persalinan, selain itu dapat juga mengenal tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan dan persalinan dan segera minta pertolongan pada bidan.
Dukun bayi yang ada harus ditingkatkan kemampuannya, tetapi kita tidak
dapat bekerjasama dengan dukun bayi dalam mengurangi angka kematian
dan angka kesakitan (Prawirohardjo, 2005).
2. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana para dukun bayi menolong ibu hamil pada masa
kehamilan nya?
 Apakah ada adat adat disetiap dukun yang harus diterapkan pada ibu
hamil?
 Bagaimana mereka menolong persalinan pada ibu hamil?
3. TUJUAN PENULISAN
 Untuk mengetahui bagaimana cara dukun bayi menolong ibu hamil saat
mau melahirkan.
 Untuk mengetahui pelayanan dukun bayi pada ibu hamil, ibu
melahirkan, bayi baru lahir, ibu nifas, dan keluarga berencana.
 Untuk menjelaskan macam-macam pertolongan yang dierikan pada
dukun bayi.
BAB II PENJELASAN

Biodata dukun bayi :

Nama : Bu Suparni/Bu Jojon


Umur : 47 thn
Tempat tinggal : jl. Bumi Roworejo Permai,
Wonolopo, Kec. Mijen, Kota Semarang.

1. KRONOLOGI
 BAGAIMANA DULU IBU BISA MENJADI DUKUN BAYI?
Dulu ibu tidak ada bayangan menjadi bidan bayi. Kalau ibu mau
mendingan menjadi dokter. Ceritanya dulu eyang buyut ibu adalah seorang
dukun bayi, jadi ibu ada factor keturunan nya. Setelah ibu menikah dan
tinggal didesa, tau tau bisa menolong melahirkan sendiri. Tanpa tau dan
tanpa belajar ibu tiba tiba sudah bisa. Dulu awalnya pas ada ibu ibu mau
melahirkan saya diminta untuk menemani karena tidak ada orang. Tapi pas
itu sudah ada mbah mbah yang pinter 1 cowo. Saya disuruh nungguin dan
ngeliat bagaimana reaksinya/kontraksinya. Dengan arahan mbah mbah itu
saya jadi tau, dan tiba tiba disuruh memberi aba aba. Padahal saya tu gatau
bukaan 1 bukaan 2 bahkan bukaan 3 itu saya gatau sama sekali. Tau tau
bukaan 9 itu sudah terlihat rambut nya.
2. PELAYANAN PADA IBU HAMIL
 BAGAIMANA IBU MEMBERIKAN PELAYANAN PADA IBU HAMIL?
Saya tidak menyaran kan ibu hamil meminum jamu. Karena takut ada yang
salah. Tapi jamu kunir asem itu kan antibiotic jadi saya sah sah saja. Yang
penting makanan dijaga. Kalau pengen bayi nya tidak besar, minum/makanan
yang panas panas. Kalau pengen lahiran normal, bayi nya kecil gapapa nanti
kan pas diluar dibesar kan lagi bayinya. Yang penting bayinya sehat. Pantangan
nya 1. Es. Nanti bayinya besar didalam. Nanti kalo besar pas lahiran susah dan
kalau sudah diluar bayi nya akan kempes/menyusut. 2. Tidak boleh mandi
malam. Bisa mengakibatkan kalung usus, karena setiap ibu hamil mandi malam
pori pori nya akan membuka. Semakin pori pori membuka semakin organ kita
membesar. Lalu masuklah air mandi melalui pori pori kita. Kenapa bayi itu
tidak mau turun? Karena didalam Rahim ibu nya sudah banyak air atau kalung
usus. Biasanya kalung usus dikarena kan terlalu banyak air didalam Rahim
menyebabkan si bayi terlilit usus tersebut. 3. Terlalu banyak minum manis juga
tidak boleh. Karena nanti saat kita lahiran normal/ngeden nanti keluarnya
darah. Nanti cepet kehabisan darah. Namanya uwat kidang.
3. PELAYANAN PADA IBU MELAHIRKAN
 BAGAIMANA IBU MEMBERIKAN PELAYANAN PADA IBU MELAHIRKAN?
Nanti kalo sering kontraksi perutnya dipegang. Perut nya tu keras,
kenceng dan tidak bergerak. Dan itu sering seperti itu selama 2 menit, 3
menit, 5 menit itu sudah bener bener mau keluar. Sudah bener bener
kepala kelihatan itu sudah bukaan 9. Lalu saat saya melihat si ibu hamil tsb
kehabisan nafas, saya menyuruh nya menghimpun nafas nya. Supaya si ibu
tidak merasa mudah capek. Dengan menghimpun nafas nya, energy ibu
tersimpan. Itu menyebabkan ibu dapat mendorong bayi keluar hanya
dengan satu tarikan nafas. Dan pada saat kontraksi dan bayi sudah
kenceng. Si ibu diminta untuk diam dan menghimpun nafas. Kalau
kehabisan nafas, bayi mau keluar sudah tidak kuat. Akhirnya kepala bayi
nya suka berhenti dijalan lahir. Itu yang menyebabkan kepalanya panjang,
pingget (ngecap/dekok). Waktu saya membantu melahirkan itu tanpa
dijahit dan tanpa menyobek jalan lahir. Karena pantat tidak boleh diangkat.
Jadi pas ngeden tu kayak pup/bab. Kalau ngeden di perut nanti jadine bisa
kram.
4. PELAYANAN PADA BAYI BARU LAHIR
 BAGAIMANA IBU MEMBERIKAN PELAYANAN PADA BAYI BARU LAHIR?
Pada bayi yang baru lahir saya akan cek dulu pendengaran nya. Agar tau
apakah bayi tersebut dapat mendengar atau tidak. Bagi umat islam wajib
mengadzani bayi nya. Agar yang didengar pertama kali oleh bayinya adalah
suara adzan. Bagi non muslim saya menyarankan membacakan doa doa sesuai
agama. Agar hanya doa doa yang didengar oleh sang anak. Merawat dengan
dlingo bengkle yang ditumbuk lalu diusapkan di bagian ubun ubun kepala. Lalu
saya menyaran kan untuk pijet untuk meluruskan/membenarkan posisi tulang
bayi. Saya juga menyarankan bayi dibedong. Agar dia merasah hangat dan
dapat meluruskan tulangnya yang masih muda. Saya juga selalu memberikan
kopi pada bayi. Karena kopi mengatur pompa jantungnya. Dan supaya agar si
bayi tidak step.

5. PELAYANAN PADA MASA NIFAS


 BAGAIMANA IBU MEMBERIKAN PELAYANAN PADA IBU NIFAS?
Pada saat setelah melahirkan Rahim ibu akan membengkak. Dan saya akan
menekan rahimnya, lalu saya menaikan rahimnya. Setelah itu dililit
stagen/kendit. Supaya rahimnya cepat kecil dan darah kotor/darah nifas nya
cepat keluar, lalu memicu asi nya keluar banyak. Pada saat ibu nifas tidur,
kakinya tidak boleh ditekuk. Harus ada guling yang mengganjal pada tumit
kaki.
6. PELAYANAN PADA MASA KB
 BAGAIMANA IBU MEMBERIKAN PELAYANAN KB?
Saya selalu menanyakan pada pasangan tersebut, masih mau punya anak
lagi gak? Kalau tidak saya menyaran kan untuk memakan daun jarak. Tapi
kalau masih ingin punya anak oleskan minyak jarak pada dinding vagina. Atau
bisa juga pijet walik dadah/menaikkan peranakannya.
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pertolongan pada tenaga non medik di zaman sekarang masih tidak bisa
dihilangkan dari adat dan budaya sekitar. Pertolongan non medik masih sangat
dibutuhkan di daerah yang kurang adanya tenaga medis.
Kerjasama antar bidan dan pemerintah dengan tenaga kesehatan non
medis sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
kerjasama yang bisa dilakukan seperti misalnya dalam pemberian pelatihan
kepada para tenaga kesehatan non-kesehatan.
2. SARAN
1. Untuk masyarakat
 Diharapkan masyarakat ikut lebih memperhatkan tentang kesehatan
atau ibu terutama dalam proses persalinannya.
 Diharapkan masyarakat lebih menyeleksi dalam memilih penolong
persalinannya.
2. Untuk pemerintah
 Diharapkan pemerintah ikut serta dalam memberikan dukungan seperti
pelatihan dan pemberian alat-alat pertolongan peralinan gratis kepada
dukun.
 Diharapkan pemerintah bisa membantu alam pemerataan bidan atau
tenaga kesehatan sampai daerah pedalaman sehingga mutu kesehatan
meningkat sampai daerah-daerah terpencil.

Anda mungkin juga menyukai