Anda di halaman 1dari 62

DOKUMEN

HOSPITAL DISASTER PLAN


(RENCANA PENANGANAN BENCANA DI RUMAH SAKIT)
RUMAH SAKIT SEHAT

Disusun Oleh:
TIM PENANGGULANGAN BENCANA RS SEHAT

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten SEHAT


Tahun 2015
LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Hospital Disaster Plan (HDP) atau Rencana Penanganan Bencana di


Rumah Sakit untuk Rumah Sakit SEHAT.

Disusun oleh:

Didampingi oleh:

Pada:

Di:

Telah disetujui untuk digunakan sebagai pedoman penanganan bencana di rumah


sakit baik untuk bencana internal dan eksternal di RS SEHAT.

Tanggal

ii
KATA PENGANTAR

Direktur

iii
DAFTAR ISTILAH

Area berkumpul : Tempat terbuka aman yang sudah ditentukan untuk


berkumpul pada saat bencana.
Body part : Bagian-bagian tubuh korban meninggal.
Disaster : Bencana
Disaster kit : Seperangkat alat medik dan non medik yang digunakan
oleh tim medis.
DVI : Disaster Victim Identification (Identifikasi korban
meninggal akibat bencana).
Emergency Exit : Pintu keluar yang sudah ditentukan dan digunakan
menyelamatkan diri saat bencana.
Evakuasi : Pengiriman korban ke area berkumpul atau triage-IRD;
pengiriman korban keluar rumah sakit.
External disaster : Bencana yang terjadi diluar rumah sakit.
External unit : Instansi diluar rumah sakit yang terlibat didalam
penanganan korban.
Garis komunikasi : Alur komunikasi dan koordinasi cepat.
Hazard : Potensi bahaya yang mengancam untuk terjadinya bencana.
Internal disaster : Bencana yang terjadi didalam lingkungan rumah sakit.
ID card : Kartu identifikasi.
Instansi Jejaring : Instansi diluar rumah sakit yang terkait dengan koordinasi
pelayanan korban.
Internal unit : Unit/ bagian didalam rumah sakit yang terlibat dalam
penanganan korban
IRD : Instalasi Rawat Darurat
Komandan bencana : Ketua pelaksana langsung penangan bencana di Rumah
sakit yang merencanakan dan mengendalikan pelayanan
medis dan manajemen penunjang.
Komandan rumah sakit : Pimpinan tertinggi dalam penanganan bencana di rumah
sakit
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat.
Medical support : Tim medis yang melaksanakan penanganan medis terhadap
korban bencana.
Management support : Tim manajemen yang menunjang pelaksanaan kerja tim
medis
Name tag : Papan nama
Perawat primer : Perawat penanggung jawab pada sekelompok pasien pada
ruang perawatan.
Pos : Tempat pengendalian beberapa kegiatan dalam rangka
menunjang penanganan.
PMK : Pemadam Kebakaran
Pusat komando : Tempat dimana koordinasi dan komunikasi dipusatkan
dalam penanganan bencana.
Rapid system establishment : Mengaktifkan sistem pelayanan dalam waktu cepat.
Relawan : Tenaga sukarela
Ruang berkumpul : Tempat tertutup aman yang sudah ditentukan untuk
berkumpul pada saat bencana.

iv
RS : Rumah Sakit
SAR : Search and Rescue
Sistem billing : Pengelolaan data pasien dan keuangan dengan program
komputer.
Stabilisasi korban : Penangan korban secara cepat sampai stabil dan siap
dilakukan perawatan selanjutnya.
Triage : Pemilahan korban berdasarkan berat ringannya kasus.

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................................iii
Daftar Istilah...................................................................................................................iv
Daftar Isi.........................................................................................................................vi
Bab I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
C. Dasar Hukum........................................................................................................2
Bab II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT..........................................................4
A. Sejarah...................................................................................................................4
B. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas............................................5
C. Data Sarana dan Prasarana................................................................................7
D. Ketenagaan..........................................................................................................10
Bab III: SPO..................................................................................................................14
A. Prosedur untuk semua ancaman bencana (All Hazard)..................................14
B. Prosedur untuk Ancaman Bencana Spesifik (Specific Hazard)......................16
C. Aktivitas...............................................................................................................21
Bab IV: PENGORGANISASIAN.................................................................................45
A. Sistem Komando.................................................................................................45
B. Tupoksi................................................................................................................48
Bab V: FASILITAS........................................................................................................62
A. Penetapan Fasilitas.............................................................................................62
B. Denah Evakuasi..................................................................................................64
C. Daftar Kontak Internal dan Eksternal.............................................................65
Bab VI: PENUTUP........................................................................................................66
Lampiran........................................................................................................................67
A. Form.....................................................................................................................67
B. Kartu Tugas.........................................................................................................74

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan
tigalempeng tektonik lapis bumi, selain itu di Indonesia juga terdapat kurang lebih
sekitar 130 gunung api yang sedang aktif dan terdapat lebih dari 5.000 sungai baik
sungai besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga
Indonesia rawan bencana. Indonesia rawan terhadapat bencana alam yang dipengaruhi
oleh kondisi geografis, iklim, maupun geologis, seperti adanya gempa bumi, tsunami,
tanah longsor, banjir bandang, dan lain-lain. Selain bencana dari alam terdapat pula
bencana akibat dari ulah manusia yang bisa dipengaruhi oleh adanya keragaman sosial
budaya masyarakat seperti adanya kecelakaan lalu lintas (pesawat terbang, mobil, kereta
api), pabrik dan lain-lain.
Rumah Sakit SEHAT yang merupakan bagian dari wilayah …., dimana
wilayahnya yang dekat atau dikelilingi oleh beberapa gunung api yang aktif, beberapa
pantai, dan letaknya yang dekat dengan jalur lalu lintas yang ramai dapat mempunyai
potensi akan terjadinya bencana baik itu alam maupun ulah manusia seperti gempa
bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, kebakaran, banjir bandang, tanah longsor,
kecelakaan pesawat, dan lain sebagainya.
Hal ini menuntut peran Rumah Sakit terutama pada saat terjadinya bencana dan
sebagai ujung tombak dalam pelayanan medis pada saat bencana serta sebagai mata
rantai Sistem Penanggulan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Namun pengalaman yang
telah ada seringkali menunjukkan bahwa Rumah Sakit di Indonesia belum atau bahkan
tidak siap dalam menangani atau memberikan pelayanan pada saat terjadinya bencana.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ketidaksiapan sumber daya manusia,
keterbatasan fasilitas, keterbatasan peralatan dan lemahnya manajemen dalam
menanggulangi bencana membuat peran rumah sakit sebagai ujung tombak dalam
pelayanan medis pada saat bencana tidak bisa dilaksanakan dengan optimal bahkan bisa
terjadi bencana baru di rumah sakit.Hal ini didasari oleh karena belum adanya sebuah
sistem yang mengatur penanganan bencana di rumah sakit yang disepakati oleh semua
pihak yang terkait.
Oleh karena itu perlu disusun sebuah prosedur atau sistem manajemen
penanganan bencana di rumah sakit yang baik, tepat, cepat, berkesinambungan sampai

1
paripurna dan terintegrasi dengan semua pihak yang terkait yang diwujudkan dalam
pedoman penanganan/ Disaster Plan Rumah Sakit.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum disusunnya dokumenHospital Disaster Plan ini adalah agar
rumah sakit memiliki pedoman atau sistem manajemen dalam penanganan bencana
di rumah sakit baik bencana internal maupun eksternal.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya dokumen Hospital Disaster Planrumah sakit harus
menyusun rencana yang meliputi:
a. Pengorganisasian penanggulangan bencana
b. Sistem komunikasi saat penanggulangan bencana
c. Sistem evakuasi dan transportasi saat penanggulangan bencana
d. Persiapan logistik, mobilisassi dan aktivaasi SDM
e. Prosedur penanggulangan bencana

C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang No: 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang
penanggulangan Bencana.
4. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana.
5. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
7. Keputusan Presiden RI No. 43 Tahun 1990 tentang Badan Koordinasi Nasional
Penanganan bencana di Indonesia.
8. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat/Ketua Badan
Koordinasi Nasional Penanganan Bencana No.11/KEP/Kesra/ IX/1997,
Tentang Sekretariat Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana.

2
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 448/Menkes/SK/VI/1993 Tentang
Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana di Setiap
Rumah Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/S K/I/I 99 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medik Korban Bencana.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 594/Menkes/SK/VI/1995 Tentang
Pembentukan Pusat Penanggulangan Krisis Akibat Bencana (Crisis Center)
diLingkungan Departemen Kesehatan.
12. Peraturan Daerah …
13. Peraturan Daerah Kabupaten ….
14. Surat Keputusan Direktur RS SEHAT ….

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah

B. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas


...

C. Data Sarana dan Prasarana


D. Ketenagaan

4
BAB III: SPO

A. Prosedur untuk semua ancaman bencana (All Hazard)


1. Pastikan jenis bencana yang terjadi
2. Melaporkan kejadian bencana ke Ketua Tim Penanggulangan bencana di
rumah sakit
3. Ketua Tim Penanggulangan Bencana bencana melapor ke direktur rumah
sakit
4. Direktur mengaktifkan Tim Penanggulangan Bencana
5. Tim Penanggulangan Bencana bekerja sesuai dengan jenis bencana
6. Tim Penanggulangan Bencana bertugas sesuai dengan tugas, pokok, dan
fungsi yang telah disusun sebelumnya sampai masa tanggap darurat
dinyatakan selesai
7. Masa tanggap darurat dinyatakan selesai
8. Ketua Tim Penanggulangan Bencana melapor ke direktur rumah sakit
bahwa tanggap darurat selesai
9. Direktur menghentikan operasi Tim Penanggulangan Bencana
10. Tim Bencana kembali ke posisi tugas sehari-hari

Alur all hazard tersaji pada gambar dihalaman sebelah:

5
Pastikan Jenis Bencana yang terjadi

Melaporkan kejadian bencana ke Ketua Tim Penanggulangan


Bencana di Rumah Sakit

Ketua Tim Penanggulangan Bencana melapor ke Direktur Rumah


Sakit

Direktur mengaktifkan Tim Penanggulangan Bencana

Tim Penanggulangan Bencana bekerja sesuai dengan jenis


bencana

Tim Penanggulangan Bencana bertugas sesuai dengan tugas,


pokok, dan fungsi yang telah disusun sebelumnya sampai
masa tanggap darurat dinyatakan selesai
Masa tanggap darurat dinyatakan selesai

Ketua Tim Penanggulangan Bencana melapor ke direktur rumah


sakit bahwa tanggap darurat selesai

Direktur menghentikan operasi Tim Penanggulangan Bencana

Tim Penanggulangan Bencana kembali ke posisi tugas sehari-hari

Gambar: Alur all hazard

6
B. Prosedur untuk Ancaman Bencana Spesifik (Specific Hazard)
Kemungkinan bencana yang terjadi di rumah sakit adalah :
1. Kebakaran
2. Gempa bumi
3. Gunung Meletus

1. KEBAKARAN
Pada saat kebakaran, kemungkinan jenis korban yang dapat terjadi adalah :
luka bakar, trauma, sesak nafas, histeria (gangguan psikologis) dan korban
meninggal.
Bila terjadi kebakaran selalu ingat :
a. Kejadian kebakaran harus dilaporkan
b. Bila bangunan bertingkat, gunakan tangga dan jangan gunakan lift.
c. Matikan listrik, dan gunakan lampu emergency untuk penerangan.
d. Matikan alat-alat lain seperti : mesin anastesi, suction, alat-alat elektronik dll
e. Tetap tenang dan jangan panik.
f. Tempat yang rendah memiliki udara yang lebih bersih.
Langkah –langkah yang dilakukan ketika terjadi kebakaran :
a. Prosedur penanganan kebakaran secara umum :
1. Pindahkah korban ke tempat yang aman (masuk dalam alur evakuasi)
2. Hubungi petugas satpam (ext.....) untuk menghubungi petugas kebakaran
bahwa :
- Ada kebakaran
- Lokasi kebakaran
- Sebutkan nama pelapor
3. Jika memungkinkan batasi penyebaran api, dengan menggunakan APAR
4. Padamkan api jika memungkinkan dan jangan mengambil resiko.

b. Prosedur penanganan kebakaran secara khusus :


1. Penanggulangan kebakaran kecil/awal
- Memadamkan kebakaran kecil awal tersebut dengan menggunakan alat
pemadam api pertama/ringan ( APAR) yang tersedia di ruangan tersebut.
- Melaporkan terjadinya kebakaran tersebut kepada Satpam untuk
Mengarahkan / memimpin petugas di lantainya untuk berusaha
memadamkan kebakaran tersebut baik dengan menggunakan alat
pemadam api pertama / ringan maupun system jaringan air kebakaran
yang terpasang di Rumah Sakit
- Melakukan Evakuasi dan penyelamatan jiwa/dokumen.

2. Penanggulangan Kebakaran Besar

7
Bila kebakaran tersebut tidak dapat dikuasai oleh Regu Pemadam Rumah
sakit selanjutnya adalah :
- Membunyikan alarm sebagai tanda/isyarat bahwa telah terjadi kebakaran
besar.
- Melaporkan terjadinya kebakaran kepada BPBD dan Dinas Pemadan
kebakaran kabupaten).
- BPBD akan mengerahkan massa untuk membantu memadamkan
kebakaran.
- Mengkoordinasi pelaksanaan evakuasi pasien serta menyelamatkan
dokumen / jiwa.

3. Prosedur Evakuasi
Pada prosedur penanggulangan kebakaran besar, pelaksanaan evakuasi
petugas dan pasien di koordinir oleh kepala ruang /ketua tim jaga masing masing
ruangan. Pelaksanaan evakuasi dimulai dari lokasi yang terbakar kemudian
diikuti oleh ruangan-ruangan yang terdekat. Evakuasi pasien dilaksanakan
melalui ”Tangga Darurat” atau jalan yang sudah ditentukan ebagai jalur evkuasi
korban.
Hal – hal yang perlu diperhatikan sewaktu evakuasi adalah :
- Berjalan dengan cepat jangan lari.
- Jangan membawa atau memakai barang – barang yang dapat menyulitkan
pelaksanaan evakuasi.
- Memberikan prioritas kepada pasien yang lemah fisiknya.
- Apabila hendak membuka pintu, rabalah dan rasakan lebih dahulu pintunya
untuk meyakinkan apakah dibalik pitu tersebut ada api atau tidak.
- Menuruni tangga dengan cara berjajar berturut – turut sesuai lebar kapasitas
tangga.
- Bila mungkin keadaan mengijinkan, tutuplah semua pintu dan jendela untuk
membantu memperlambat rambatan api.
- Apabila terperangkap dalam asap, bernafaslah dengan pendek – pendek
melalui hidung, bergeraklah dengan cara merangkak karena udara dibawah
lebih dingin/sejuk. Apabila terpaksa harus menerobos asap, tahanlah nafas
anda, kalau perlu pakailah masker
- Keluar dari tangga darurat harus melalui pintu menuju halaman dan
berkumpul di tempat yang cukup aman serta melapor kepada kepala
ruang/ketua tim jaga.

8
- Mengecek kembali apakah semua petugas dan pasien sudah aman dan
lengkap.

4. Hal – hal yang perlu dilakukan pada penyelamatan jiwa :


- Bila memungkinkan, kepada korban berikan pertolongan pertama.
- Korban segera dibawa ke tempat yang aman dengan melalui jalur evakuasi
untuk selanjutnya diserahkan kepada tim medis.

5. Prosedur Penyelamatan Dokumen dan Alat Penting


Untuk penyelamatan dokumen pelaksanaanya bersamaan dengan pelaksanaan
evakuasi. Hal – hal yang perlu dilakukan pada penyelamatan dokumen:
- Seleksi/memilih dokumen – dokumen yang penting untuk diselamatkan,
dokumen tidak penting tidak perlu dibawa oleh karena menyulitkan dalam
melaksanakan penyelamatan dokumen.
- Membawa dokumen yang perlu diselamatkan dengan sebatas kemampuan
(jangan membawa dokumen melebihi batas kemampuan).
- Berjalan dengan cepat tetapi tidak lari, melalui jalur evakuasi yang
(koridor,tangga darurat).
- Kumpulkan semua dokumen yang berhasil diselamatkan pada tempat
berkumpul

6. Sosialisasikan keseluruh karyawan Rumah Sakit:


- Tempat menaruh alat pemadam kebakaran dan cara menggunakannya.
- Nomor pemadam kebakaran (telp.....), Operator (ext.....) dan satpam (ext.....),
Call center Pemerintah ( tlp.......)
- Rute evakuasi dan pintu-pintu darurat.
- Ada satu orang yang bisa mengambil keputusan dan tahu bagaimana
penanggulangan bencana kebakaran pada setiap shift jaga.

2. GEMPA BUMI
Jenis korban yang dapat timbul pada saat terjadinya gempa bumi adalah : trauma,
luka bakar, sesak nafas dan meninggal.

Penanganan Jika Terjadi Gempa Bumi


Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut petunjuk yang dapat dijadikan
pegangan:

9
a. Di dalam ruangan : Merunduklah, lindungi kepala anda dan bertahan di tempat
aman. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat. Tetaplah di
dalam ruangan sampai goncangan berhenti dan yakin telah aman untuk keluar,
menjauhlah dari jendela. Pasien yang tidak bisa mobilisasi lindungi kepala
pasien dengan bantal
b. Di luar gedung :. Cari titik aman yang jauh dari bangunan, pohon dan kabel.
Melindungi kepala dari jatuhnya kaca-kaca dan benda yang mungkin jatuh
dengan menggunakan tangan, tas atau apa pun yang ada dibawa. Rapatkan
badan ke tanah. Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.

3. GUNUNG MELETUS
Prosedur penanganan Korban Bencana Gunung meletus:
a. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) bagi petugas yang langsung
berinteraksi dengan korban gunung meletus.
b. Mengarahkan pembersihan korban yang datang ke Rumah Sakit akibat gunung
meletus ke area Dekontaminasi area sebelum dilakukan penanganan di area
dalam Rumah Sakit.
c. Menutup hidung dengan menggunakan masker ataupun kain yang bisa
membantu mengurangi terhirupnya polutan/ partikel akibat gunung meletus.
d. Pastikan semua pasien mendapatkan masker.
e. Patuhi batas lokasi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah bila akan
mengirimkan tim bantuan ke wilayah bencana.

10
C. Aktivitas

AKTIVASI BENCANA
No Dokumen : No. Revisi : Halaman 1 dari 1
00

Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur


RS SEHAT
SPO OKTOBER 2015

Pengertian Langkah pertama mengaktifkan Tim Penanggulangan Bencana di rumah


sakit
Tujuan  Mengaktifkan Tim Penanggulangan Bencana yang ada di rumah sakit.
 Segera melakukan Identifikasi lapangan
Kebijakan UU No.24 Tahun Bencana tahun 2007
UU tentang Akreditasi
Prosedur 1. Petugas pertama penerima informasi Bencana di IGD melaporkan
kejadian bencana ke Ketua Tim Penanggulangan Bencana dan Ketua
Tim Penanggulangan Bencana melaporkan kejadian tersebut kepada
direkturrumah sakit.
2. Direktur rumah sakit menelaah laporan tersebut dan mengaktifkan Tim
Penanggulangan Bencana.
3. Tim Penanggulangan Bencana rumah sakit mengirimkan Tim RHA ke
lokasi kejadian dan melakukan kajian lapangan secara cepat.
4. Tim RHA melaporkan hasil pengamatan di lapangan terkait:
 Jenis Bencana
 Lokasi Kejadian
 Jumlah korban baik yang meninggal maupun yang selamat
 Luas wilyah terdampak
 Sumber Daya yang ada di lokasi kejadian
5. Tim Bencana mulai bekerja

Unit Terkait Semua Ruang Perawatan

11
KOORDINASI LINTAS SEKTOR
No Dokumen : No. Revisi : Halaman 1
00
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
RS SEHAT
SPO Oktober 2015

Pengertian Suatu langkah melakukan komunikasi dan informasi terkait kejadian


bencana kepada instansi dan klaster bencana lainnya.
Tujuan  Agar penanganan bencana tersebut dapat dilakukan secara baik
 Meningkatkan mutu penanganan korban bencana
 Tidak terjadi tumpang tindih penanganan korban di lapangan
Kebijakan UU No.24 Tahun Bencana tahun 2007
UU tentang Akreditasi
Prosedur 1. Ketua Tim Penanggulangan Bencana melaporkan kejadian Bencana
tersebut kepada Direktur
2. Ketua Tim Penanggulangan Bencana mulai melakukan koordinasi
dengan berbagai instansi terkait seperti BPBD dan Dinkes tentang
adanya kejadian Bencana
3. Ketua Tim Penanggulangan Bencana melaporkan tentang
informasi atau situasi bencana di Ruamah Sakit.
4. Ketua Tim Penanggulangan Bencana menjelaskan kebutuhan yang
harus dibantu terkait penanganan bencana tersebut

Unit Terkait Seluruh Ruangan

12
PENYAMPAIAN INFORMASI KE MEDIA
No Dokumen : No. Revisi : Halaman 1 dari 1
00

Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur


RS SEHAT
SPO OKTOBER 2015

Pengertian Suatu kegiatan menyampaikan Informasi tentang bencana kepada pihak


media
Tujuan  agar pemberian informasi dilakukan oleh dan dari satu sumber
 menciptakan informasi yang benar kepada pihak media
Kebijakan UU No.24 Tahun Bencana tahun 2007
UU tentang Akreditasi
Prosedur 1. Rumah sakit membentuk suatu Pos Media di sektor depan atau front
officerumah sakit.
2. Rumah sakit menunjuk Tim Humas untuk mengelola Informasi
tentang bencana.
3. Tim Humas mengatur tata tertib insan media yang mencari informasi
tentang kejadian bencana.
4. Pihak media yang datang dari luar rumah sakit diarahkan untuk
menunggu dan berkumpul di Pos Media.
5. Pihak media tidak diperkenankan masuk dan meliput kejadian
bencana tersebut tanpa izin pihak rumah sakit.
6. Tim Humas menyampaikan kepada direktur bahwa ada Pihak Media
yang sudah berkumpul dan ingin mendapatkan informasi tentang
kejadian bencana tersebut.
7. Direktur melakukan konferensi pers terkait kejadian bencana yang
dialami
8. Tim Humas menyatakan konferensi selesai dan menyatakan jadwal
konverensi Pers berikutnya.

Unit Terkait Semua Ruang Perawatan

13
MOBILISASI TIM / SDM
No Dokumen : No. Revisi : Halaman 1 dari 1
00

Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur


RS SEHAT
SPO OKTOBER 2015

Pengertian Suatu kegiatan memobilisi SDM yang ada jika terjadi bencana dalam rumah
sakit
Tujuan  Mendayagunakan SDM yang ada dengan cepat dan tepat
 Memberikan penanganan korban bencana secara cepat
Kebijakan UU No.24 Tahun Bencana tahun 2007
UU tentang Akreditasi
Prosedur 1. Tim Penanggulangan Bencana sudah diaktifkan oleh Direktur
2. Ketua tim bencana menggerakan Tim yang sudah diaktifkan
3. Dalam hal terjadi peningkatan jumlah korban yang tidak mampu
diatasi oleh tim Bencana yang sudah disiapkan maka Sumber Daya
Manusia yang ada pada ruangan-ruangan pelayanan yang tidak
intensif dikerahkan untuk melakukan pertolongan dan tindakan
keselamatan nyawa terhadap para korban bencana tersebut.
4. SDM yang dikerahkan tersebut wajib mengikuti arahan dan petunjuk
dari Ketua Tim Penanggulangan Bencana di rumah sakit.

Unit Terkait Semua Ruang Perawatan

14
TRIASEKORBAN BENCANA
No Dokumen : No. Revisi : Halaman
00 1 dari 2
XXX SPO PLY RJDM 2015
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
RS SEHAT
SPO 16 Oktober 2015

1. Pengertian Suatu sistem seleksi atau menilai keadaan pasien sesuai dengan derajat
kegawatan pada saat pasien datang dengan menggunakan penilaian ABCD
2. Tujuan Agar pasien dengan kondisi gawat darurat diberikan prioritas penanganan
pertama dibandingkan pasien dengan kondisi tidak gawat

3. Kebijakan SK Direktur BLUD RS SEHAT No.74/TU.01/UM/2014 tentang Pedoman


Penyusunan Standar Prosedur Operasional pada BLUD RS SEHAT
4. Prosedur a. Pasien masuk ke UGD melalui pintu utama dan dilakukan triage oleh
dokter/perawat
b. Keadaan pasien dinyatakan dengan label triage yaitu :
 Label merah untuk pasien gawat darurat yaitu pasien cedera berat yang
memerlukan penilaian cepat serta tindakan medik dan transport segera
untuk tetap hidup (misal : gagal nafas, cedera torako-abdominal, cedera
kepala atau maksilo-fasial berat, shok atau perdarahan berat, luka bakar
berat). Dengan kriteria:
 Ventilasi ada setelah pembukaan jalan nafas, atau pernafasan
lebih dari 30 kali permenit
 Kapileri CRT lebih dari 2 detik
 Tidak mampu melakukan perintah sederhana
 Label kuning untuk pasien gawat tidak darurat yaitu pasien memerlukan
bantuan, namun dengan cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak
akan mengalami

TRIASEKORBAN BENCANA
No Dokumen : No. Revisi : Halaman
XXX SPO PLY RJDM 2015 00 2 dari 2

15
ancaman jiwa dalam waktu dekat. Pasien mungkin mengalami cedera
dalam jenis cakupan yang luas (misal : cedera abdomen tanpa shok,
cedera dada tanpa gangguan respirasi, fraktura mayor tanpa shok,
cedera kepala atau tulang belakang leher tidak berat, serta luka bakar
ringan). Dengan kriteria pasien yang tidak dikelompokkan dalam
katagori segera dan minor.
 Label hijau untuk pasien tidak gawat tidak darurat pasien degan cedera
minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera, memerlukan bantuan
pertama sederhana namun memerlukan penilaian ulang berkala (cedera
jaringan lunak, fraktura dan dislokasi ekstremitas, cedera maksilo-fasial
tanpa gangguan jalan nafas, serta gawat darurat psikologis).Hijau akan
dipisahkan pada sejak awal triase. Dalam triase lebih dikenal dengan
walking wounded.
 Label hitam untuk pasien yang datang sudah meninggal
c. Pasien ditempatkan sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan
5. Unit Terkait IGD, Poliklinik, parkiran dan pemulasaran jenasah

16
DEKONTAMINASI PASIEN
No Dokumen : No. Revisi : Halaman
00 1 dari 1
XXX SPO PLY RJDM 2015
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
RS SEHAT
SPO 16 Oktober 2015

1. Pengertian Tata cara penanganan pasien korban bencana dengan luka kotor atau terkena
bahan kimia sebelum dibawa ke ruang UGD
2. Tujuan 1. Membersihkan pasien dari kotoran/paparan bahan kimia sebelum
ditindaklanjuti di UGD
2. Mempermudah proses penangan tindakan medik dan keperawatan
selanjutnya
3. Mencegah infeksi
3. Kebijakan SK Direktur BLUD RS SEHAT No.74/TU.01/UM/2014 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Prosedur Operasional pada BLUD RS SEHAT
4. Prosedur 1. Pasien masuk ke RS SEHAT melalui pintu utama dan dilakukan triage
oleh dokter/perawat
2. Jika pasien nampak kotor, pasien diarahkan ke area dekontaminasi
 Petugas menggunakan APD sebelum melakukan dekontaminasi
pasien
 Buka seluruh pakaian korban
 Pasien dimandikan/dibersihkan dengan air mengalir dalam waktu
1 menit dari ujung kepala sampai ujung kaki (dengan 41/2 ember
air/6 galon air)
 Pasien digosok dengan antiseptik cair (detol/hibiscrub)
 Pasien dikeringkan dengan handuk bersih, kemudian diselimuti
dengan selimut bersih
 Pasien dimasukan ke ruang UGD sesuai kriteria triage
5. Unit Terkait IGD , Petugas dekontaminasi

17
MENERIMA PASIEN BARU KORBAN BENCANA
DI IGD
No Dokumen : No. Revisi : Halaman
XXX SPO PLY RJDM 2015 00 1 dari 1
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
RS SEHAT
SPO 16 Oktober 2015

1. Pengertian Suatu kegiatan penerimaan pasien baru korban bencana yang datang ke IGD
dengan kasus gawat darurat maupun tidak gawat
2. Tujuan Pasien segera mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhannya
3. Kebijakan SK Direktur BLUD RS SEHAT no.74/TU.01/UM/2014 tenyang Pedoman
Penyusunan Standar Prosedur Operasional pada BLUD RS SEHAT
4. Prosedur 1. Pasien dijemput dari halaman IGD oleh perawat dengan menggunakan
kursi roda, brankar atau dipapah
2. Pasien tiba diruangan IGD langsung dilakukan triage oleh
dokter/perawat senior yang telah mendapat pelatihan PPGD/BTCLS
3. Pasien ditempatkan ditempat tidur dalam kamar periksa sesuai hasil
Triage
4. Petugas melakukan pengkajian
5. Bila pasien rujukan dari rumah sakit lain/Puskesmas, perhatikan surat
rujukannya dan meminta informasi penanganan yang sudah dilakukan
6. Penanganan pasien dilakukan segera oleh tim emergency
7. Semua tindakan dan pengobatan serta perubahan kondisi pasien
dicatat dalam catatan perkembangan pasien oleh petugas IGD
Setelah dilakukan tindakan, pengobatan dan perawatan di IGD
selanjutnya :
 Pasien dipulangkan atau
 Pasien Rawat Inap
8. Catat semua kunjungan dalam buku registerIGD
5. Unit Terkait Rawat Inap, Loket Pendaftaran, Loket Kasir

LAYANAN KLINIS MEDIS


No Dokumen : No. Revisi : Halaman
xxx SPO PLY RJDM 2015 00 1 dari 1
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
SPO RS SEHAT

18
16 Oktober 2015

1. Pengertian Proses penanganan pasien korban bencana dengan menggunakan tindakan


medik dan dilakukan oleh dokter, baik oleh dokter spesialis maupun oleh
dokter umum berdasarkan klinis pasien
2. Tujuan Agar pasien dengan kondisi gawat darurat akibat bencana diberikan prioritas
penanganan pertama oleh tim medis

3. Kebijakan SK Direktur BLUD RS SEHAT No.74/TU.01/UM/2014 tentang Pedoman


Penyusunan Standar Prosedur Operasional pada BLUD RS SEHAT
4. Prosedur 1) Persiapan alat
 Steteskop
 Peralatan medis
2) Persiapan Pasien
Menjelaskan kepada pasien atau keluarga mengenai prosedur yang akan
dilakukan
3) Pelaksanaan
Penanganan pasien berdasarkan klinis pasien sesuai protap layanan
Klinis Medis yang berlaku di RS SEHAT
 Critical care (lihat protap Medis Critical Care)
 Bedah (lihat protap Medis Bedah)
 Umum (lihat protap Medis umum)
 Ibu dan Anak (lihat protap Medis Ibu dan Anak)
5. Unit Terkait IGD

19
BAB IV: PENGORGANISASIAN
A. Sistem Komando

KETUA TIM
PENANGGULANGAN BENCANA
KABAG TATA USAHA

HUMAS & RELAWAN


PENASEHAT MEDIS
KASUBAG UMUM
KABIDDAN
PELAYANAN
RT

- BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


OPERASIONAL
- LOGISTIK PERENCANAAN KEUANGAN
-
1. Seksi Yan
Medi s 1. Seksi Fasilitas& 1. Seksi Penyedia 1. Seksi Pengadaan
a Unit
- IGD/ 2. Seksi Klaim
Komunikasi Tenaga
Treatment 3. Seksi
- Bedah 2. Seksi Sanitasi 2. Seksi
Situasi
b Unit 3. Seksi Transportasi 3. Seksi
Dokumentasi Administrasi
c Unit
- Ibu & Anak 4. Seksi
d Unit Critical Care
e Unit
- In-patient Penyediaanmaterial.
f Unit Out-Patient 5. Seksi
Penyediaan
- Jenazah
g Unit makanan
h Tim Lapangan
- Yan Penunjang
2. Seksi
a Unit Laboratorium
-
b Unit Radiologi
c Unit
- Farmasi
-

20
Susunan Sistem Komando Hospital Disaster Plan
RS SEHAT SEHAT

1. Penasihat Tim bencana : Direktur


2. Ketua : Kabag Tata Usaha
3. Penasehat Medis : Komite Medis
4. Humas : Kasie Rawat Inap
5. Keamanan & Manajemen Relawan: Kasubag Umum dan RT
6. Bidang Operasional : Kabid Pelayanan
a. Seksi Pelayanan Medis : dr penanggung jawab IGD
2) IGD / Treatment : Kepala Ruangan IGD
3) Bedah : Kepala Ruangan Bedah dan IBS
4) Ibu dan Anak : Kepala Ruangan VK dan Perinatal
5) Critical Care : Kepala Ruangan ICU
6) In-Patient : Kasie Rawat Inap
7) Out-Patient : Kasie Rawat Jalan
8) Jenazah : Kepala Ruangan Pemulasaran Jenasah
9) Tim Lapangan : dokter jaga IGD

a. Seksi Pelayanan Penunjang : Kasie Penunjang Medis


1) Unit Laboratorium : Kepala Ruangan Laboratorium
2) Unit Radiologi : Kepala Ruangan Radiologi
3) Unit Farmasi :Kepala Instalasi Farmasi

7. Bidang Logistik : Kabid Penunjang


a. Seksi Fasilitas dan Komunikasi : Koordinator IT
b. Seksi Sanitasi : Kepala IPSRS
c. Seksi Transportasi : Koordinator Sopir
d. Seksi Penyediaan Material : Kasie Penunjang non Medis
e. Seksi Penyediaan Makanan : Kepala Instalasi Gizi

21
8. Bidang Perencanaan : Kasubag Perencanaan
a. Seksi Penyedia Tenaga : Kasubag UP dan Diklat
b. Seksi Situasi : Koordinator Supervisi
c. Seksi Dokumentasi : Kepala Ruangan Rekam Medik

9. Bidang Keuangan : Kabid Keuangan


a. Seksi Pengadaan : Kasie Keuangan
b. Seksi Administrasi : Kasie Akuntasi
c. Seksi Klaim : Bendahara penerimaan

22
B. Tupoksi
Uraian tugas adalah tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap personil
dalam sistem penanganan bencana di rumah sakit SEHAT sesuai dengan struktur yang
telah disusun. Struktur ini diaktifkan saat terjadinya situasi bencana baik di dalam
rumah sakit maupun penanganan korban bencana dari luar rumah sakit.
1. Ketua
Bertanggung jawab kepada : Berkoordinasi dengan Bupati dan Dinas Kesehatan.
Bertanggung Jawab Untuk : Mengatur pengelolaan penanganan bencana dan korban.
Tugas :
a. Memberi arahan kepada masing-masing kepala
bidang untuk pengelolaan penanganan bencana.
b. Memimpin pertemuan koordinasi secara periodik.
c. Mengatur dan mengarahkan pusat komando
d. Memberikan keseluruhan petunjuk untuk operasi
penanganan bencana di rumah sakit.

2. Humas dan Relawan


Humas
Bertanggung jawab kepada : Ketua Bencana
Bertanggung jawab Untuk : mengelola informasi dan data bencana di rumah sakit
Tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap informasi dan data
yang disampaikan ke publik.
b. Mencari dan menerima informasi terkini terhadap
situasi dan perkembangan dalam rumah sakit
maupun luar rumah sakit.
c. Berkoordinasi dengan semua unit untuk kejelasan
informasi.
d. Memberikan laporan pada Ketua Penanganan
bencana.
e. Memfasilitasi tamu RS
f. Memberikan informasi bencana kepada media

Manajemen Relawan
Bertanggung jawab kepada : Ketua bencana

23
Bertanggung jawab untuk : Mengkoordinir relawan di rumah sakit
Tugas :
a. Mengkaji kebutuhan adanya relawan.
b. Merencanakan dan mengkoordinir penyediaan
relawan.
c. Melakukan koordinasi dengan unit eksternal dalam
upaya pemenuhan kebutuhan relawan.
d. Mengkoordinir proses seleksi relawan berdasarkan
keahlian dan kebutuhan, serta merencanakan
penugasannya.
e. Mengkoordinir pendokumentasian semua relawan
yang bekerja di RS dan mengelola proses
penugasannya.

3. Bidang Operasional
Bertanggung jawab kepada : Ketua Bencana
Bertanggung jawab untuk : Berlangsungnya operasional penanganan bencana
Tugas :
a. Menginstruksikan kepada penanggungjawab
pelayanan pada unitnya untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan job description
b. Menentukan kebijakan yang terkait operasional
c. Berkoordinasi dengan Ketua Tim Penanggulangan
Bencana
d. Melaksanankan kebijakan yang telah ditentukan oleh
Ketua Tim Penanggulangan Bencana
e. Membuat laporan akhir penanganan bencana kepada
Ketua Tim Penanggulangan Bencana
f. Berikut adalah bidang pelayanan yang berada di
bawah kendali bidang operasional :

Seksi Pelayanan Medis (Penanggungjawab Ketua Komite Medis)


Bertanggung jawab kepada : Bidang Operasional
Bertanggung jawab untuk : Kelancaran Pelayanan IGD, Poliklinik, OK, VK, dan
Bangsal rawat inap saat bencana
Tugas :

24
a. Mengatur kesiapan SDM baik dokter maupun perawat
dan bidan
b. Berkoordinasi dengan divisi dan sie yang lain
c. Membuat laporan pelayanan medis saat bencana
d. Berikut adalah unit-unit yang ada dibawah kendali
Seksi Pelayanan Medis:

b. Unit IGD / Treatment (Penanggungjawab Kepala Instalasi IGD)


Bertanggung jawab kepada : Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Triage Pasien dan Pelayanan IGD
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM IGD dan sarana prasarana sesuai
kebutuhan
b. Mengatur Triage Pasien sesuai dengan kriteria warna pita (hitam,
merah, kuning, hijau) ketempat yang sudah ditentukan.
c. Mengaktifkan pelayanan IGD darurat jika diperlukan
d. Berkoordinasi dengan penanggung jawab operasional
e. Memimpin pendistribusian pasien setelah mendapat pelayanan di
IGD
f. Berkoordinasi dengan seksi dan unit yang terkait

c. Unit Bedah
Bertanggung jawab kepada : Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan di OK
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM OK dan sarana prasarana sesuai
kebutuhan
b. Mengaktifkan pelayanan OK darurat jika diperlukan
c. Betanggungjawab atas keamanan asset rumah sakit di OK
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit yang terkait
e. Membuat laporan pelayanan OK saat bencana

d. Unit Ibu dan Anak


Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan di Kamar bersalin dan Ruang bayi
Tugas:
a. Mengatur kesiapan SDM kamar bersalin dan ruang bayi beserta
sarana prasarana sesuai kebutuhan

25
b. Mengaktifkan pelayanan kamar bersalin dan ruang bayi darurat
jika diperlukan
c. Bertanggungjawab atas keamanan asset rumah sakit di VK dan
ruang bayi
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit yang terkait
e. Membuat laporan pelayanan VK dan Ruang bayi saat bencana

e. Unit Critical Care


Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan pasien kritis
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM dan sarana prasarana sesuai kebutuhan
b. Mengaktifkan pelayanan critical care jika dibutuhkan
c. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakit di ruang
critical care
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
e. Membuat laporan pelayanan critical care saat bencana

26
f. Unit Out –patient
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Poliklinik dan sarana prasarana sesuai
kebutuhan
b. Mengaktifkan pelayanan poliklinik darurat jika diperlukan
c. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakit di Poliklinik
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
e. Membuat laporan pelayanan poliklinik saat bencana.

f. Unit In-Patient
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan di Rawat Inap
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Rawat inap dan sarana prasarana
sesuai kebutuhan
b. Mengaktifkan Pelayanan Rawat Inap darurat jika diperlukan
c. Menganalisis kebutuhan kebutuhan logistik medis dan non
medis di pelayanan
d. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakitdi Rawat
Inap
e. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
f. Melakukan koordinasi dengan rumah sakit lain untuk melakukan
rujukan
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan

27
g. Unit Kamar Jenazah
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk: Pelayanan di kamar Jenazah
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Kamar jenazah dan sarana prasarana
sesuai kebutuhan
b. Mengaktifkan Pelayanan Kamar Jenazah darurat jika diperlukan
c. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakit di Kamar
Jenazah
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
e. Membuat laporan pelayanan Kamar jenazah saat bencana

h. Unit Tim Lapangan


Bertanggung jawab kepada : Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan di Lapangan
Tugas :
a. Mengatur Kesiapan SDM tim lapangan sesuai kebutuhan
b. Mengaktifkan Pelayanan darurat jika diperlukan
c. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
d. Membuat laporan pelayanan dilapangan saat bencana

2. Bidang Logistik
Bertanggung jawab kepada : Ketua Tim bencana
Bertanggung jawab untuk : Operasional logistik
Tugas :
a. Mengorganisasikan dan mengarahkan kegiatan
logistik
b. Berkoordinasi dengan unit penyediaan logistik non
medis
c. Menyediakan material medis dan non medis
d. Menyiapkan dan mensuplai dan melakukan
pemeliharaan sarana dan prasarana fisik dan
lingkungan rumah sakit.
e. Malaporkan catatan bantuan stok obat.
f. Mengkoordinasi bantuan secara eksternal

28
g. Merencanakan dan mengadakan seluruh kebutuhan
dalam penanganan bencana
h. Menindaklanjuti bantuan logistik dari instansi terkait
dan donatur
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan logistic
j. Menganalisa kebutuhan-kebutuhan logistik medis dan
non medis di pelayanan
k. Memastikan penyediaan sarana transportasi (termasuk
ambulance), kebersihan lingkungan dan keamanan
rumah sakit serta ketertiban lalu lintas.
Berikut adalah bidang pelayanan yang berada di bawah kendali bidang logistik:
a. Unit Komunikasi Dan Fasilitas
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan Komunikasi dan fasilitas
Tugas :
a. Menyediakan alat komunikasi internal dan eksternal ( HT,
telepon, nomor yang bisa dihubungi )
b. Menyiapkan fasilitas peralatan penunjang ( kelistrikan, Genset,
bahan bakar, lampu, senter dll )
c. Mengatur alur informasi
d. Menyiapkan dan memeriksa gas oksigen,peralatan tulis dan
peralatan lain.
e. Melakukan pencatatan, pelaporan dan dokumentasi.

29
b. Unit makanan dan minuman (Kepala Instalasi Gizi)
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan makanan dan minuman
Tugas :
a. Merencanakan kebutuhan bahan makanan dan minuman
b. Melakukan proses pengadaan makanan dan minuman
( Pemesanan, pembelanjaan, penerimaan, penyimpapanan,
pengolahan sampai pendistribusian makanan dan minuman ).
c. Menyiapkan ceklist.
- Formulir penerimaan bantuan logistik
- Fomulir penerimaan bahan makanan-minuman
- Formulir penggunaan bahan makanan-minuman
- Formulir permintaan makanan-minuman pasien.
- Formulir permintaan makanan-minuman keluarga pasien
- Formulir pemesanan bahan makanan – minuman
- Formulir pengadaan
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan
- Penerimaan bahan makanan – minuman
- Penggunaan bahan makanan – minuman.
- Melakukan dokumentasi kegiatan.
c. Unit Sanitasi (Kepala Sanitasi)
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan sarana dan prasaranan sanitasi
Tugas :
a. Menyediakan air bersih dengan jumlah yang mencukupi dan aman
dikonsumsi sesuai dengan baku mutu pemeriksaan laboratorium air
bersih dan air minum.
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan
sanitasi pengelolaan sampah (tempat sampah sampai pembuangan
akhir).
c. Menyediakan toilet umum dengan jumlah yang memadai.
d. Menyediakan sarana pengolahan limbah cair (Saluran limbah,
septictank, saluran peresapan)
e. Menjaga kebersihan / mengawasi kebersihan tempat hunian
sementara atau tenda darurat.
f. Mengendalikan keberadaan vektor dan binatang pengganggu
(nyamuk, lalat, tikus, kecoa, kuncing dan anjing).
g. Mengawasi sanitasi makanan yang diolah maupun makanan jadi.
h. Mengawasi kebersihan lingkungan tempat hunian sementara,
kebersihan toilet dan tempat sampah.
i. Melakukan cara-cara personal hygiene (cuci tangan,mandi dan gosok
gigi)

30
d. Unit Transportasi ( Petugas Driver)
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan Transportasi
Tugas :
a. Menyiapkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai (mobil
ambulance dan mobil bantuan lain jika diperlukkan)
b. Menjamin operasional transportasi.
c. Melakukan pelaporan dari setiap kegiatan transportasi

e. Unit Penyediaan Material Non Obat


Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Penyediaan Material Non Obat
Tugas :
a. Menyiapkan tenda darurat dan penerangan sementara
b. Penerimaan dan pengadministrasian barang-barang non obat dan
bantuan dari luar

f. Unit Penyediaan Material Obat


Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Penyediaan Material Obat
Tugas :
a. Mencatat bantuan penerimaan obat.
b. Melakukan penerimaan obat dan penolakkan obat yang tidak sesuai
dengan standar yang digunakan
c. Membuat ceklist obat bantuan dari luar.

3. Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab kepada : Ketua Bencana
Bertanggung jawab untuk : Bertanggung jawab atas perencanaan pada saat bencana.
Tugas :
a. Memastikan ketersediaan tenaga operasional.
b. Pengendalian situasi/kondisi ketenagaan dan
sumberdaya operasional.
c. Dokumentasi, perekamanan data, dan pelaporan.
d. Kemampuan dan kebutuhan operasional

Berikut adalah seksi seksi yang berada di bawah kendali bidang Perencanaan
a. Seksi Penyedia Tenaga
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang perencanaan

31
Bertanggung jawab untuk : Penyediaan tenaga
Tugas :
Tugas Umum
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga umum.
b. Bertanggung jawab atas pemetaan relawan.
c. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan kebutuhan material pelayanan
umum.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.

Tugas Medik
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga medis.
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga medis.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan medis.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan medis.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.

Tugas Keperawatan
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga
keperawatan.
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga keperawatan.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan keperawatan.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan operasional
keperawatan.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan

Tugas Penunjang
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga
penunjang.
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga penunjang.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan penunjang medis.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan penunjang
medis.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.

b. Seksi Situasi
Bertanggung jawab kepada :Kepala Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab untuk :Pemetaan,Pengamatan dan pelacakan korban

32
Tugas :
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kemampuan sumber daya
b. Bertanggung jawab atas pengamatan kondisi fisik dan psikologis
tenaga
c. Bertanggung jawab atas pelacakan korban dan mekanisme rujukan
d. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan
c. Seksi Dokumentasi
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab untuk : Dokumentasi
Tugas :
a. Bertanggung jawab atas penyiapan form rekam data.
b. Bertangggung jawab atas tersedianya kebutuhan data dasar.
c. Bertanggung jawab atas perekaman data kebencanaan.
d. Bertanggung jawab atas laporan kebencanaan.
e. Bertanggung jawab atas kegiatan teknis berbasis teknologi
informasi.
f. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.

4. Bidang Keuangan

Bertanggung jawab Kepada : Ketua Bencana


Bertanggung jawab untuk : Berlangsungnya operasional penanganan
bencana
Tugas :
a. Melakukan rapat koordinasi seksi
b. Membuat laporan keuangan sementara secara periodik
c. Memantau kondisi keuangan rumah sakit
d. Mengelola bantuan keuangan dari pihak luar
e. Menerima laporan dari masing-masing seksi
f. Mengevaluasi laporan dari seksi
g. Laporan pengadaan
h. Laporan pembiaayan/belanja
i. Laporan klaim

33
Berikut adalah seksi seksi yang berada di bawah kendali bidang keuangan:
a. Seksi Pengadaan

Bertanggung jawab kepada : Bidang Keuangan


Bertanggung jawab untuk : Pengadaan barang dan jasa
Tugas :
a. Membuat analisis persediaan yang ada
b. Mendistribusikan persediaan ke unit-unit yang membutuhkan
c. Membuat rekap kebutuhan barang dari user (jenis, jumlah, dll)
d. Melakukan pembelian barang
e. Menerima barang dari proses pembelian dan mengelola barang yang
masuk dari bantuan pihak luar
f. Mendistribusikan barang
g. Membuat laporan pengadaan barang

b. Seksi Klaim

Bertanggung jawab kepada : Bidang Keuangan


Bertanggung jawab untuk : Terlaksananya klaim pasien
Tugas :
a. Menyiap data-data pasien ( koordinasi dengan RM ) :
- Identitas
- Diagnosa
- Tindakan yang diberikan
- Obat , pemeriksaan dll
b. Melengkapi data-data pasien yang berhubungan dengan klaim
c. Membuat rekap biaya per pasien
d. Membuat laporan total klaim
e. Menghubungi pihak terkait dalam rangka kemungkinan klaim dan
alur klaim

34
c. Seksi Administrasi

Bertanggung jawab kepada : Bidang Keuangan


Bertanggung jawab untuk : Kelengkapan administrasi di keuangan.
Tugas :
a. Menerima tagihan pembayaran yang telah dilakukan oleh bagian
pengadaan
b. Memeriksa dokumen-dokumen pertanggungjawaban pembayaran
c. Melakukan pembayaran menggunakan dana taktis rumah sakit
d. Mencatat seluruh pembiayaan
e. Menyiapkan data-data penerimaan dan pengeluaran dana.
f. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran terkait
penanganan bencana.

35
BAB V: FASILITAS
A. Penetapan Fasilitas
Penetapan perubahan fungsi ruangan dalam penanggulangan bencana dengan
tujuan untuk mengelola maupun menampung beberapa kegiatan dalam mendukung
penanganan korban bencana sehingga penanganan dan pengelolaannya dapat lebih
terkoordiasi terarah, perubahan fungsi ruangan adalah sebagai:

Tabel Penetapan Fasilitas untuk Situasi Bencana


No Fasilitas Yang disiapkan untuk Ruangan Sehari - hari
Bencana
1 Pos Komando Ruang Pertemuan Lantai 2
2 Ruang Media Ruang Pengurus Barang
3 Ruang informasi Ruang Tata Usaha
4 Staging Area/Tempat Kumpul Relawan Rumah dinas Dokter
5 Ruang Triage
- Merah UGD
- Kuning Poliklinik
- Hijau Parkiran Motor
- Hitam Kamar Jenazah

6 Titik Kumpul Asrama Putri, Taman Teletabis,


Parkiran depan UGD dan Taman DOA
depan Nifas 3
7 Discharge Area / Ruang Pemulangan Rumah Tunggu Ngai Sia
8 Area Dekontaminasi Gerbang Timur RS SEHAT

Berikut ini adalah gambar denah rumah sakit pada situasi normal (pada halaman
sebelah):

36
Gambar Denah RS SEHAT

37
B. Denah Evakuasi

38
C. Daftar Kontak Internal dan Eksternal

Internal rumah sakit


No. Bagian/person No. telepon
1 Direktur
2 KaBag Tata Usaha
3 Kabid Pelayanan
4 Kabid Penunjang
5 Kabid Keuangan
6 Koordinator Supervisi
7 KaBid Kepegawaian
8 Kepala UGD
9 Kepala Instalasi Farmasi
10 Kepala Gizi
11 Kepala Rekam Medik
12 Kepala IPSRS
13 Koordinator Sopir
14 Koordinator Satpam

Eksternal rumah sakit


No. Instansi No. Telepon
1 BPBD
2 PMI
3 SAR
4 TNI
5 POLRI
6 PLN
7 PDAM
8 Dinas Kesehatan

39
BAB VI: PENUTUP

Dengan disusunnya Dokumen Hospital Disaste Plan RS SEHAT, diharapkan


rumah sakit mempunyai pedoman dalam penanganan bencana apabila benar-benar
terjadi bencana. Diharapkan dengan adanya dokumen ini, rumah sakit diharapkan
dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan penanganan bencana serta simulasi yang
sesuai dengan dokumen ini ke depannya agar dokumen ini dapat teruji secara
oprasional.

40
LAMPIRAN
A. Form
Form Daftar Hadir Petugas

No Tanggal Nama Unit Kerja Tandatangan Keterangan


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Rumah Sakit SEHAT

41
42
Form Registrasi Relawan
Rumah Sakit SEHAT

Tanggal:

Jam:

IDENTITAS: o Perorangan
1. Nama: o Institusi
2. Golongan Darah:
3. Alamat:
4. Nomor Telp: Keahlian:
5. E-Mail: Identitas Profesi:
6. Warga Negara: o Ada
7.Pengalaman Penanganan Korban Bencana: o Tidak
o Ya
o Tidak Verifikasi:
o Kartu Anggota
o Surat Rekomendasi
o Referensi

43
Form Penempatan Relawan

No Nama Profesi Alamat Gol. e-mail telephone Unit Periode


Darah Penugasan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

44
Rumah Sakit SEHAT

45
Form Daftar Hadir Relawan

No Tanggal Nama Institusi Unit Penugasan Tandatangan Keterangan


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Rumah Sakit SEHAT

46
47
Form Penerimaan Donasi Barang

No Tanggal Nama Donasi Alamat Nama Jenis Jumlah Harga Penerima


Barang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Rumah Sakit SEHAT

48
49
Form Penerimaan Donasi Uang

No Tanggal Nama Donasi Alamat Tunai/cheuque No Cheuque Penerima


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Rumah Sakit SEHAT

50
51
Form Distribusi

Rumah Sakit SEHAT

FORM REKAPITULASI DISTRIBUSI DONASI KE INSTALASI/ UNIT PELAYANAN

KOP Ruangan/ Unit:


Tanggal:
Jam:
N0 Jenis Jumlah Jumlah Di Sisa Unit Keterangan
barang Yang Ada Distribusi Barang Penerima
1
2
3
Penanggung Jawab:

FORM DISTRIBUSI DONASI KE INSTALASI/ UNIT PELAYANAN

KOP Ruangan/ Unit Penerima:


Tanggal:
Jam:
No Jenis Barang Jumlah Keterangan
1
2
3
Yang Menyerahkan: Yang Menerima:

52
B. Kartu Tugas
Contoh Kartu Tugas *bisa diperbanyak

KARTU TUGAS - ……………………….

Untuk : SATGAS TI
ALAT KOMUNIKASI
……………………….
Nama : YUSUF
HERI HADI
PURCAHYANTO,
………………………. ST

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI:


Memeriksa
………………………. fungsi
. dan tambahan jika diperlukan, terhadap:
Software dan hardware
Telepon internal sim-rs
dan eksternal
Hardware
Mesin fax komputer kantor
Mengoperasikan komunikasi melalui internet.
Pengeras suara
Radio/ HT
Internet
Memasang: tanda-tanda, tulisan-tulisan, petunjuk arah.

Tanggal Mulai : ………………………. Tanggal berakhir : ……………………….


Posisi Untuk : ………………………. Laporan ke : ……………………….
Ka.UnitKomunikasi
Ka.Unit Komunikasi
Lokasi : ……………………….
IPSRS RSUDPS
Ruang SIM-RS dan TI
Telepon : ……………………….
0274-367381 psw:187
psw:117 Fax : ……………………….
Cara menghubungi : ………………………. Call sign radio : ……………………….
Lain
Tanda tangan

53
54
KARTU TUGAS - …………………….

Untuk : ……………………….
Nama : ……………………….

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI:


……………………….

Tanggal Mulai : ………………………. Tanggal berakhir : ……………………….


Posisi Untuk : ………………………. Laporan ke : ……………………….
Lokasi : ……………………….
Telepon : ………………………. Fax : ……………………….
Cara menghubungi : ………………………. Call sign radio : ……………………….
Lain
Tanda tangan

55
KETUA TIM PENANGGULANGAN BENCANA

Bertanggung Jawab Kepada : Direktur Rumah sakit


Bertanggung jawab Untuk : Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan operasi

TUGAS:
1. Merencanakan dan mengendalikan pelayanan operasi
2. Memberikan laporan kepada Direktur Rumah Sakit terkait proses tersebut diatas.
3. Menindaklanjuti upaya permintaan bantuan
4. Memastikan proses penanganan korban dan sumber pendukungnya terlaksana dan
tersedia sesuai kebutuhan.
5. Melakukan koordinasi kerja kepada instansi lain dan rumah sakit jejaring
6. Memberikan pelimpahan wewenang kepada wakil Tim Penanggulangan Bencana bila
Ketua Tim Penanggulangan Bencana tidak ditempat

Kartu Tugas - PELIMPAHAN WEWENANG

56

Anda mungkin juga menyukai