Disusun Oleh:
TIM PENANGGULANGAN BENCANA RS SEHAT
Disusun oleh:
Didampingi oleh:
Pada:
Di:
Tanggal
ii
KATA PENGANTAR
Direktur
iii
DAFTAR ISTILAH
iv
RS : Rumah Sakit
SAR : Search and Rescue
Sistem billing : Pengelolaan data pasien dan keuangan dengan program
komputer.
Stabilisasi korban : Penangan korban secara cepat sampai stabil dan siap
dilakukan perawatan selanjutnya.
Triage : Pemilahan korban berdasarkan berat ringannya kasus.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................................iii
Daftar Istilah...................................................................................................................iv
Daftar Isi.........................................................................................................................vi
Bab I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
C. Dasar Hukum........................................................................................................2
Bab II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT..........................................................4
A. Sejarah...................................................................................................................4
B. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas............................................5
C. Data Sarana dan Prasarana................................................................................7
D. Ketenagaan..........................................................................................................10
Bab III: SPO..................................................................................................................14
A. Prosedur untuk semua ancaman bencana (All Hazard)..................................14
B. Prosedur untuk Ancaman Bencana Spesifik (Specific Hazard)......................16
C. Aktivitas...............................................................................................................21
Bab IV: PENGORGANISASIAN.................................................................................45
A. Sistem Komando.................................................................................................45
B. Tupoksi................................................................................................................48
Bab V: FASILITAS........................................................................................................62
A. Penetapan Fasilitas.............................................................................................62
B. Denah Evakuasi..................................................................................................64
C. Daftar Kontak Internal dan Eksternal.............................................................65
Bab VI: PENUTUP........................................................................................................66
Lampiran........................................................................................................................67
A. Form.....................................................................................................................67
B. Kartu Tugas.........................................................................................................74
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan
tigalempeng tektonik lapis bumi, selain itu di Indonesia juga terdapat kurang lebih
sekitar 130 gunung api yang sedang aktif dan terdapat lebih dari 5.000 sungai baik
sungai besar maupun kecil yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga
Indonesia rawan bencana. Indonesia rawan terhadapat bencana alam yang dipengaruhi
oleh kondisi geografis, iklim, maupun geologis, seperti adanya gempa bumi, tsunami,
tanah longsor, banjir bandang, dan lain-lain. Selain bencana dari alam terdapat pula
bencana akibat dari ulah manusia yang bisa dipengaruhi oleh adanya keragaman sosial
budaya masyarakat seperti adanya kecelakaan lalu lintas (pesawat terbang, mobil, kereta
api), pabrik dan lain-lain.
Rumah Sakit SEHAT yang merupakan bagian dari wilayah …., dimana
wilayahnya yang dekat atau dikelilingi oleh beberapa gunung api yang aktif, beberapa
pantai, dan letaknya yang dekat dengan jalur lalu lintas yang ramai dapat mempunyai
potensi akan terjadinya bencana baik itu alam maupun ulah manusia seperti gempa
bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, kebakaran, banjir bandang, tanah longsor,
kecelakaan pesawat, dan lain sebagainya.
Hal ini menuntut peran Rumah Sakit terutama pada saat terjadinya bencana dan
sebagai ujung tombak dalam pelayanan medis pada saat bencana serta sebagai mata
rantai Sistem Penanggulan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Namun pengalaman yang
telah ada seringkali menunjukkan bahwa Rumah Sakit di Indonesia belum atau bahkan
tidak siap dalam menangani atau memberikan pelayanan pada saat terjadinya bencana.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ketidaksiapan sumber daya manusia,
keterbatasan fasilitas, keterbatasan peralatan dan lemahnya manajemen dalam
menanggulangi bencana membuat peran rumah sakit sebagai ujung tombak dalam
pelayanan medis pada saat bencana tidak bisa dilaksanakan dengan optimal bahkan bisa
terjadi bencana baru di rumah sakit.Hal ini didasari oleh karena belum adanya sebuah
sistem yang mengatur penanganan bencana di rumah sakit yang disepakati oleh semua
pihak yang terkait.
Oleh karena itu perlu disusun sebuah prosedur atau sistem manajemen
penanganan bencana di rumah sakit yang baik, tepat, cepat, berkesinambungan sampai
1
paripurna dan terintegrasi dengan semua pihak yang terkait yang diwujudkan dalam
pedoman penanganan/ Disaster Plan Rumah Sakit.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum disusunnya dokumenHospital Disaster Plan ini adalah agar
rumah sakit memiliki pedoman atau sistem manajemen dalam penanganan bencana
di rumah sakit baik bencana internal maupun eksternal.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya dokumen Hospital Disaster Planrumah sakit harus
menyusun rencana yang meliputi:
a. Pengorganisasian penanggulangan bencana
b. Sistem komunikasi saat penanggulangan bencana
c. Sistem evakuasi dan transportasi saat penanggulangan bencana
d. Persiapan logistik, mobilisassi dan aktivaasi SDM
e. Prosedur penanggulangan bencana
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang No: 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang
penanggulangan Bencana.
4. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana.
5. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
7. Keputusan Presiden RI No. 43 Tahun 1990 tentang Badan Koordinasi Nasional
Penanganan bencana di Indonesia.
8. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat/Ketua Badan
Koordinasi Nasional Penanganan Bencana No.11/KEP/Kesra/ IX/1997,
Tentang Sekretariat Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana.
2
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 448/Menkes/SK/VI/1993 Tentang
Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana di Setiap
Rumah Sakit.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/S K/I/I 99 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medik Korban Bencana.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 594/Menkes/SK/VI/1995 Tentang
Pembentukan Pusat Penanggulangan Krisis Akibat Bencana (Crisis Center)
diLingkungan Departemen Kesehatan.
12. Peraturan Daerah …
13. Peraturan Daerah Kabupaten ….
14. Surat Keputusan Direktur RS SEHAT ….
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Sejarah
…
D. Ketenagaan
…
4
BAB III: SPO
5
Pastikan Jenis Bencana yang terjadi
6
B. Prosedur untuk Ancaman Bencana Spesifik (Specific Hazard)
Kemungkinan bencana yang terjadi di rumah sakit adalah :
1. Kebakaran
2. Gempa bumi
3. Gunung Meletus
1. KEBAKARAN
Pada saat kebakaran, kemungkinan jenis korban yang dapat terjadi adalah :
luka bakar, trauma, sesak nafas, histeria (gangguan psikologis) dan korban
meninggal.
Bila terjadi kebakaran selalu ingat :
a. Kejadian kebakaran harus dilaporkan
b. Bila bangunan bertingkat, gunakan tangga dan jangan gunakan lift.
c. Matikan listrik, dan gunakan lampu emergency untuk penerangan.
d. Matikan alat-alat lain seperti : mesin anastesi, suction, alat-alat elektronik dll
e. Tetap tenang dan jangan panik.
f. Tempat yang rendah memiliki udara yang lebih bersih.
Langkah –langkah yang dilakukan ketika terjadi kebakaran :
a. Prosedur penanganan kebakaran secara umum :
1. Pindahkah korban ke tempat yang aman (masuk dalam alur evakuasi)
2. Hubungi petugas satpam (ext.....) untuk menghubungi petugas kebakaran
bahwa :
- Ada kebakaran
- Lokasi kebakaran
- Sebutkan nama pelapor
3. Jika memungkinkan batasi penyebaran api, dengan menggunakan APAR
4. Padamkan api jika memungkinkan dan jangan mengambil resiko.
7
Bila kebakaran tersebut tidak dapat dikuasai oleh Regu Pemadam Rumah
sakit selanjutnya adalah :
- Membunyikan alarm sebagai tanda/isyarat bahwa telah terjadi kebakaran
besar.
- Melaporkan terjadinya kebakaran kepada BPBD dan Dinas Pemadan
kebakaran kabupaten).
- BPBD akan mengerahkan massa untuk membantu memadamkan
kebakaran.
- Mengkoordinasi pelaksanaan evakuasi pasien serta menyelamatkan
dokumen / jiwa.
3. Prosedur Evakuasi
Pada prosedur penanggulangan kebakaran besar, pelaksanaan evakuasi
petugas dan pasien di koordinir oleh kepala ruang /ketua tim jaga masing masing
ruangan. Pelaksanaan evakuasi dimulai dari lokasi yang terbakar kemudian
diikuti oleh ruangan-ruangan yang terdekat. Evakuasi pasien dilaksanakan
melalui ”Tangga Darurat” atau jalan yang sudah ditentukan ebagai jalur evkuasi
korban.
Hal – hal yang perlu diperhatikan sewaktu evakuasi adalah :
- Berjalan dengan cepat jangan lari.
- Jangan membawa atau memakai barang – barang yang dapat menyulitkan
pelaksanaan evakuasi.
- Memberikan prioritas kepada pasien yang lemah fisiknya.
- Apabila hendak membuka pintu, rabalah dan rasakan lebih dahulu pintunya
untuk meyakinkan apakah dibalik pitu tersebut ada api atau tidak.
- Menuruni tangga dengan cara berjajar berturut – turut sesuai lebar kapasitas
tangga.
- Bila mungkin keadaan mengijinkan, tutuplah semua pintu dan jendela untuk
membantu memperlambat rambatan api.
- Apabila terperangkap dalam asap, bernafaslah dengan pendek – pendek
melalui hidung, bergeraklah dengan cara merangkak karena udara dibawah
lebih dingin/sejuk. Apabila terpaksa harus menerobos asap, tahanlah nafas
anda, kalau perlu pakailah masker
- Keluar dari tangga darurat harus melalui pintu menuju halaman dan
berkumpul di tempat yang cukup aman serta melapor kepada kepala
ruang/ketua tim jaga.
8
- Mengecek kembali apakah semua petugas dan pasien sudah aman dan
lengkap.
2. GEMPA BUMI
Jenis korban yang dapat timbul pada saat terjadinya gempa bumi adalah : trauma,
luka bakar, sesak nafas dan meninggal.
9
a. Di dalam ruangan : Merunduklah, lindungi kepala anda dan bertahan di tempat
aman. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat. Tetaplah di
dalam ruangan sampai goncangan berhenti dan yakin telah aman untuk keluar,
menjauhlah dari jendela. Pasien yang tidak bisa mobilisasi lindungi kepala
pasien dengan bantal
b. Di luar gedung :. Cari titik aman yang jauh dari bangunan, pohon dan kabel.
Melindungi kepala dari jatuhnya kaca-kaca dan benda yang mungkin jatuh
dengan menggunakan tangan, tas atau apa pun yang ada dibawa. Rapatkan
badan ke tanah. Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
3. GUNUNG MELETUS
Prosedur penanganan Korban Bencana Gunung meletus:
a. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) bagi petugas yang langsung
berinteraksi dengan korban gunung meletus.
b. Mengarahkan pembersihan korban yang datang ke Rumah Sakit akibat gunung
meletus ke area Dekontaminasi area sebelum dilakukan penanganan di area
dalam Rumah Sakit.
c. Menutup hidung dengan menggunakan masker ataupun kain yang bisa
membantu mengurangi terhirupnya polutan/ partikel akibat gunung meletus.
d. Pastikan semua pasien mendapatkan masker.
e. Patuhi batas lokasi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah bila akan
mengirimkan tim bantuan ke wilayah bencana.
10
C. Aktivitas
AKTIVASI BENCANA
No Dokumen : No. Revisi : Halaman 1 dari 1
00
11
KOORDINASI LINTAS SEKTOR
No Dokumen : No. Revisi : Halaman 1
00
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
RS SEHAT
SPO Oktober 2015
12
PENYAMPAIAN INFORMASI KE MEDIA
No Dokumen : No. Revisi : Halaman 1 dari 1
00
13
MOBILISASI TIM / SDM
No Dokumen : No. Revisi : Halaman 1 dari 1
00
Pengertian Suatu kegiatan memobilisi SDM yang ada jika terjadi bencana dalam rumah
sakit
Tujuan Mendayagunakan SDM yang ada dengan cepat dan tepat
Memberikan penanganan korban bencana secara cepat
Kebijakan UU No.24 Tahun Bencana tahun 2007
UU tentang Akreditasi
Prosedur 1. Tim Penanggulangan Bencana sudah diaktifkan oleh Direktur
2. Ketua tim bencana menggerakan Tim yang sudah diaktifkan
3. Dalam hal terjadi peningkatan jumlah korban yang tidak mampu
diatasi oleh tim Bencana yang sudah disiapkan maka Sumber Daya
Manusia yang ada pada ruangan-ruangan pelayanan yang tidak
intensif dikerahkan untuk melakukan pertolongan dan tindakan
keselamatan nyawa terhadap para korban bencana tersebut.
4. SDM yang dikerahkan tersebut wajib mengikuti arahan dan petunjuk
dari Ketua Tim Penanggulangan Bencana di rumah sakit.
14
TRIASEKORBAN BENCANA
No Dokumen : No. Revisi : Halaman
00 1 dari 2
XXX SPO PLY RJDM 2015
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
RS SEHAT
SPO 16 Oktober 2015
1. Pengertian Suatu sistem seleksi atau menilai keadaan pasien sesuai dengan derajat
kegawatan pada saat pasien datang dengan menggunakan penilaian ABCD
2. Tujuan Agar pasien dengan kondisi gawat darurat diberikan prioritas penanganan
pertama dibandingkan pasien dengan kondisi tidak gawat
TRIASEKORBAN BENCANA
No Dokumen : No. Revisi : Halaman
XXX SPO PLY RJDM 2015 00 2 dari 2
15
ancaman jiwa dalam waktu dekat. Pasien mungkin mengalami cedera
dalam jenis cakupan yang luas (misal : cedera abdomen tanpa shok,
cedera dada tanpa gangguan respirasi, fraktura mayor tanpa shok,
cedera kepala atau tulang belakang leher tidak berat, serta luka bakar
ringan). Dengan kriteria pasien yang tidak dikelompokkan dalam
katagori segera dan minor.
Label hijau untuk pasien tidak gawat tidak darurat pasien degan cedera
minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera, memerlukan bantuan
pertama sederhana namun memerlukan penilaian ulang berkala (cedera
jaringan lunak, fraktura dan dislokasi ekstremitas, cedera maksilo-fasial
tanpa gangguan jalan nafas, serta gawat darurat psikologis).Hijau akan
dipisahkan pada sejak awal triase. Dalam triase lebih dikenal dengan
walking wounded.
Label hitam untuk pasien yang datang sudah meninggal
c. Pasien ditempatkan sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan
5. Unit Terkait IGD, Poliklinik, parkiran dan pemulasaran jenasah
16
DEKONTAMINASI PASIEN
No Dokumen : No. Revisi : Halaman
00 1 dari 1
XXX SPO PLY RJDM 2015
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
RS SEHAT
SPO 16 Oktober 2015
1. Pengertian Tata cara penanganan pasien korban bencana dengan luka kotor atau terkena
bahan kimia sebelum dibawa ke ruang UGD
2. Tujuan 1. Membersihkan pasien dari kotoran/paparan bahan kimia sebelum
ditindaklanjuti di UGD
2. Mempermudah proses penangan tindakan medik dan keperawatan
selanjutnya
3. Mencegah infeksi
3. Kebijakan SK Direktur BLUD RS SEHAT No.74/TU.01/UM/2014 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Prosedur Operasional pada BLUD RS SEHAT
4. Prosedur 1. Pasien masuk ke RS SEHAT melalui pintu utama dan dilakukan triage
oleh dokter/perawat
2. Jika pasien nampak kotor, pasien diarahkan ke area dekontaminasi
Petugas menggunakan APD sebelum melakukan dekontaminasi
pasien
Buka seluruh pakaian korban
Pasien dimandikan/dibersihkan dengan air mengalir dalam waktu
1 menit dari ujung kepala sampai ujung kaki (dengan 41/2 ember
air/6 galon air)
Pasien digosok dengan antiseptik cair (detol/hibiscrub)
Pasien dikeringkan dengan handuk bersih, kemudian diselimuti
dengan selimut bersih
Pasien dimasukan ke ruang UGD sesuai kriteria triage
5. Unit Terkait IGD , Petugas dekontaminasi
17
MENERIMA PASIEN BARU KORBAN BENCANA
DI IGD
No Dokumen : No. Revisi : Halaman
XXX SPO PLY RJDM 2015 00 1 dari 1
Ditetapkan Tanggal Disahkan oleh Direktur
RS SEHAT
SPO 16 Oktober 2015
1. Pengertian Suatu kegiatan penerimaan pasien baru korban bencana yang datang ke IGD
dengan kasus gawat darurat maupun tidak gawat
2. Tujuan Pasien segera mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhannya
3. Kebijakan SK Direktur BLUD RS SEHAT no.74/TU.01/UM/2014 tenyang Pedoman
Penyusunan Standar Prosedur Operasional pada BLUD RS SEHAT
4. Prosedur 1. Pasien dijemput dari halaman IGD oleh perawat dengan menggunakan
kursi roda, brankar atau dipapah
2. Pasien tiba diruangan IGD langsung dilakukan triage oleh
dokter/perawat senior yang telah mendapat pelatihan PPGD/BTCLS
3. Pasien ditempatkan ditempat tidur dalam kamar periksa sesuai hasil
Triage
4. Petugas melakukan pengkajian
5. Bila pasien rujukan dari rumah sakit lain/Puskesmas, perhatikan surat
rujukannya dan meminta informasi penanganan yang sudah dilakukan
6. Penanganan pasien dilakukan segera oleh tim emergency
7. Semua tindakan dan pengobatan serta perubahan kondisi pasien
dicatat dalam catatan perkembangan pasien oleh petugas IGD
Setelah dilakukan tindakan, pengobatan dan perawatan di IGD
selanjutnya :
Pasien dipulangkan atau
Pasien Rawat Inap
8. Catat semua kunjungan dalam buku registerIGD
5. Unit Terkait Rawat Inap, Loket Pendaftaran, Loket Kasir
18
16 Oktober 2015
19
BAB IV: PENGORGANISASIAN
A. Sistem Komando
KETUA TIM
PENANGGULANGAN BENCANA
KABAG TATA USAHA
20
Susunan Sistem Komando Hospital Disaster Plan
RS SEHAT SEHAT
21
8. Bidang Perencanaan : Kasubag Perencanaan
a. Seksi Penyedia Tenaga : Kasubag UP dan Diklat
b. Seksi Situasi : Koordinator Supervisi
c. Seksi Dokumentasi : Kepala Ruangan Rekam Medik
22
B. Tupoksi
Uraian tugas adalah tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap personil
dalam sistem penanganan bencana di rumah sakit SEHAT sesuai dengan struktur yang
telah disusun. Struktur ini diaktifkan saat terjadinya situasi bencana baik di dalam
rumah sakit maupun penanganan korban bencana dari luar rumah sakit.
1. Ketua
Bertanggung jawab kepada : Berkoordinasi dengan Bupati dan Dinas Kesehatan.
Bertanggung Jawab Untuk : Mengatur pengelolaan penanganan bencana dan korban.
Tugas :
a. Memberi arahan kepada masing-masing kepala
bidang untuk pengelolaan penanganan bencana.
b. Memimpin pertemuan koordinasi secara periodik.
c. Mengatur dan mengarahkan pusat komando
d. Memberikan keseluruhan petunjuk untuk operasi
penanganan bencana di rumah sakit.
Manajemen Relawan
Bertanggung jawab kepada : Ketua bencana
23
Bertanggung jawab untuk : Mengkoordinir relawan di rumah sakit
Tugas :
a. Mengkaji kebutuhan adanya relawan.
b. Merencanakan dan mengkoordinir penyediaan
relawan.
c. Melakukan koordinasi dengan unit eksternal dalam
upaya pemenuhan kebutuhan relawan.
d. Mengkoordinir proses seleksi relawan berdasarkan
keahlian dan kebutuhan, serta merencanakan
penugasannya.
e. Mengkoordinir pendokumentasian semua relawan
yang bekerja di RS dan mengelola proses
penugasannya.
3. Bidang Operasional
Bertanggung jawab kepada : Ketua Bencana
Bertanggung jawab untuk : Berlangsungnya operasional penanganan bencana
Tugas :
a. Menginstruksikan kepada penanggungjawab
pelayanan pada unitnya untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan job description
b. Menentukan kebijakan yang terkait operasional
c. Berkoordinasi dengan Ketua Tim Penanggulangan
Bencana
d. Melaksanankan kebijakan yang telah ditentukan oleh
Ketua Tim Penanggulangan Bencana
e. Membuat laporan akhir penanganan bencana kepada
Ketua Tim Penanggulangan Bencana
f. Berikut adalah bidang pelayanan yang berada di
bawah kendali bidang operasional :
24
a. Mengatur kesiapan SDM baik dokter maupun perawat
dan bidan
b. Berkoordinasi dengan divisi dan sie yang lain
c. Membuat laporan pelayanan medis saat bencana
d. Berikut adalah unit-unit yang ada dibawah kendali
Seksi Pelayanan Medis:
c. Unit Bedah
Bertanggung jawab kepada : Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan di OK
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM OK dan sarana prasarana sesuai
kebutuhan
b. Mengaktifkan pelayanan OK darurat jika diperlukan
c. Betanggungjawab atas keamanan asset rumah sakit di OK
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit yang terkait
e. Membuat laporan pelayanan OK saat bencana
25
b. Mengaktifkan pelayanan kamar bersalin dan ruang bayi darurat
jika diperlukan
c. Bertanggungjawab atas keamanan asset rumah sakit di VK dan
ruang bayi
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit yang terkait
e. Membuat laporan pelayanan VK dan Ruang bayi saat bencana
26
f. Unit Out –patient
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Poliklinik dan sarana prasarana sesuai
kebutuhan
b. Mengaktifkan pelayanan poliklinik darurat jika diperlukan
c. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakit di Poliklinik
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
e. Membuat laporan pelayanan poliklinik saat bencana.
f. Unit In-Patient
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan di Rawat Inap
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Rawat inap dan sarana prasarana
sesuai kebutuhan
b. Mengaktifkan Pelayanan Rawat Inap darurat jika diperlukan
c. Menganalisis kebutuhan kebutuhan logistik medis dan non
medis di pelayanan
d. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakitdi Rawat
Inap
e. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
f. Melakukan koordinasi dengan rumah sakit lain untuk melakukan
rujukan
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan
27
g. Unit Kamar Jenazah
Bertanggung jawab kepada: Seksi Pelayaanan Medis
Bertanggung jawab untuk: Pelayanan di kamar Jenazah
Tugas :
a. Mengatur kesiapan SDM Kamar jenazah dan sarana prasarana
sesuai kebutuhan
b. Mengaktifkan Pelayanan Kamar Jenazah darurat jika diperlukan
c. Bertanggung jawab atas keamanan asset rumah sakit di Kamar
Jenazah
d. Berkoordinasi dengan seksi dan unit terkait
e. Membuat laporan pelayanan Kamar jenazah saat bencana
2. Bidang Logistik
Bertanggung jawab kepada : Ketua Tim bencana
Bertanggung jawab untuk : Operasional logistik
Tugas :
a. Mengorganisasikan dan mengarahkan kegiatan
logistik
b. Berkoordinasi dengan unit penyediaan logistik non
medis
c. Menyediakan material medis dan non medis
d. Menyiapkan dan mensuplai dan melakukan
pemeliharaan sarana dan prasarana fisik dan
lingkungan rumah sakit.
e. Malaporkan catatan bantuan stok obat.
f. Mengkoordinasi bantuan secara eksternal
28
g. Merencanakan dan mengadakan seluruh kebutuhan
dalam penanganan bencana
h. Menindaklanjuti bantuan logistik dari instansi terkait
dan donatur
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan logistic
j. Menganalisa kebutuhan-kebutuhan logistik medis dan
non medis di pelayanan
k. Memastikan penyediaan sarana transportasi (termasuk
ambulance), kebersihan lingkungan dan keamanan
rumah sakit serta ketertiban lalu lintas.
Berikut adalah bidang pelayanan yang berada di bawah kendali bidang logistik:
a. Unit Komunikasi Dan Fasilitas
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan Komunikasi dan fasilitas
Tugas :
a. Menyediakan alat komunikasi internal dan eksternal ( HT,
telepon, nomor yang bisa dihubungi )
b. Menyiapkan fasilitas peralatan penunjang ( kelistrikan, Genset,
bahan bakar, lampu, senter dll )
c. Mengatur alur informasi
d. Menyiapkan dan memeriksa gas oksigen,peralatan tulis dan
peralatan lain.
e. Melakukan pencatatan, pelaporan dan dokumentasi.
29
b. Unit makanan dan minuman (Kepala Instalasi Gizi)
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan makanan dan minuman
Tugas :
a. Merencanakan kebutuhan bahan makanan dan minuman
b. Melakukan proses pengadaan makanan dan minuman
( Pemesanan, pembelanjaan, penerimaan, penyimpapanan,
pengolahan sampai pendistribusian makanan dan minuman ).
c. Menyiapkan ceklist.
- Formulir penerimaan bantuan logistik
- Fomulir penerimaan bahan makanan-minuman
- Formulir penggunaan bahan makanan-minuman
- Formulir permintaan makanan-minuman pasien.
- Formulir permintaan makanan-minuman keluarga pasien
- Formulir pemesanan bahan makanan – minuman
- Formulir pengadaan
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan
- Penerimaan bahan makanan – minuman
- Penggunaan bahan makanan – minuman.
- Melakukan dokumentasi kegiatan.
c. Unit Sanitasi (Kepala Sanitasi)
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan sarana dan prasaranan sanitasi
Tugas :
a. Menyediakan air bersih dengan jumlah yang mencukupi dan aman
dikonsumsi sesuai dengan baku mutu pemeriksaan laboratorium air
bersih dan air minum.
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan
sanitasi pengelolaan sampah (tempat sampah sampai pembuangan
akhir).
c. Menyediakan toilet umum dengan jumlah yang memadai.
d. Menyediakan sarana pengolahan limbah cair (Saluran limbah,
septictank, saluran peresapan)
e. Menjaga kebersihan / mengawasi kebersihan tempat hunian
sementara atau tenda darurat.
f. Mengendalikan keberadaan vektor dan binatang pengganggu
(nyamuk, lalat, tikus, kecoa, kuncing dan anjing).
g. Mengawasi sanitasi makanan yang diolah maupun makanan jadi.
h. Mengawasi kebersihan lingkungan tempat hunian sementara,
kebersihan toilet dan tempat sampah.
i. Melakukan cara-cara personal hygiene (cuci tangan,mandi dan gosok
gigi)
30
d. Unit Transportasi ( Petugas Driver)
Bertanggung jawab kepada : Bidang logistik
Bertanggung jawab untuk : Pelayanan Transportasi
Tugas :
a. Menyiapkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai (mobil
ambulance dan mobil bantuan lain jika diperlukkan)
b. Menjamin operasional transportasi.
c. Melakukan pelaporan dari setiap kegiatan transportasi
3. Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab kepada : Ketua Bencana
Bertanggung jawab untuk : Bertanggung jawab atas perencanaan pada saat bencana.
Tugas :
a. Memastikan ketersediaan tenaga operasional.
b. Pengendalian situasi/kondisi ketenagaan dan
sumberdaya operasional.
c. Dokumentasi, perekamanan data, dan pelaporan.
d. Kemampuan dan kebutuhan operasional
Berikut adalah seksi seksi yang berada di bawah kendali bidang Perencanaan
a. Seksi Penyedia Tenaga
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang perencanaan
31
Bertanggung jawab untuk : Penyediaan tenaga
Tugas :
Tugas Umum
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga umum.
b. Bertanggung jawab atas pemetaan relawan.
c. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan kebutuhan material pelayanan
umum.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.
Tugas Medik
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga medis.
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga medis.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan medis.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan medis.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.
Tugas Keperawatan
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga
keperawatan.
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga keperawatan.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan keperawatan.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan operasional
keperawatan.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan
Tugas Penunjang
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kebutuhan tenaga
penunjang.
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian tenaga penunjang.
c. Bertanggung jawab atas kinerja relawan penunjang medis.
d. Berkoordinasi atas pemenuhan alat dan bahan penunjang
medis.
e. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.
b. Seksi Situasi
Bertanggung jawab kepada :Kepala Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab untuk :Pemetaan,Pengamatan dan pelacakan korban
32
Tugas :
a. Bertanggung jawab atas pemetaan kemampuan sumber daya
b. Bertanggung jawab atas pengamatan kondisi fisik dan psikologis
tenaga
c. Bertanggung jawab atas pelacakan korban dan mekanisme rujukan
d. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan
c. Seksi Dokumentasi
Bertanggung jawab kepada : Kepala Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab untuk : Dokumentasi
Tugas :
a. Bertanggung jawab atas penyiapan form rekam data.
b. Bertangggung jawab atas tersedianya kebutuhan data dasar.
c. Bertanggung jawab atas perekaman data kebencanaan.
d. Bertanggung jawab atas laporan kebencanaan.
e. Bertanggung jawab atas kegiatan teknis berbasis teknologi
informasi.
f. Melaporkan kepada penanggung jawab bidang perencanaan.
4. Bidang Keuangan
33
Berikut adalah seksi seksi yang berada di bawah kendali bidang keuangan:
a. Seksi Pengadaan
b. Seksi Klaim
34
c. Seksi Administrasi
35
BAB V: FASILITAS
A. Penetapan Fasilitas
Penetapan perubahan fungsi ruangan dalam penanggulangan bencana dengan
tujuan untuk mengelola maupun menampung beberapa kegiatan dalam mendukung
penanganan korban bencana sehingga penanganan dan pengelolaannya dapat lebih
terkoordiasi terarah, perubahan fungsi ruangan adalah sebagai:
Berikut ini adalah gambar denah rumah sakit pada situasi normal (pada halaman
sebelah):
36
Gambar Denah RS SEHAT
37
B. Denah Evakuasi
38
C. Daftar Kontak Internal dan Eksternal
39
BAB VI: PENUTUP
40
LAMPIRAN
A. Form
Form Daftar Hadir Petugas
41
42
Form Registrasi Relawan
Rumah Sakit SEHAT
Tanggal:
Jam:
IDENTITAS: o Perorangan
1. Nama: o Institusi
2. Golongan Darah:
3. Alamat:
4. Nomor Telp: Keahlian:
5. E-Mail: Identitas Profesi:
6. Warga Negara: o Ada
7.Pengalaman Penanganan Korban Bencana: o Tidak
o Ya
o Tidak Verifikasi:
o Kartu Anggota
o Surat Rekomendasi
o Referensi
43
Form Penempatan Relawan
44
Rumah Sakit SEHAT
45
Form Daftar Hadir Relawan
46
47
Form Penerimaan Donasi Barang
48
49
Form Penerimaan Donasi Uang
50
51
Form Distribusi
52
B. Kartu Tugas
Contoh Kartu Tugas *bisa diperbanyak
Untuk : SATGAS TI
ALAT KOMUNIKASI
……………………….
Nama : YUSUF
HERI HADI
PURCAHYANTO,
………………………. ST
53
54
KARTU TUGAS - …………………….
Untuk : ……………………….
Nama : ……………………….
55
KETUA TIM PENANGGULANGAN BENCANA
TUGAS:
1. Merencanakan dan mengendalikan pelayanan operasi
2. Memberikan laporan kepada Direktur Rumah Sakit terkait proses tersebut diatas.
3. Menindaklanjuti upaya permintaan bantuan
4. Memastikan proses penanganan korban dan sumber pendukungnya terlaksana dan
tersedia sesuai kebutuhan.
5. Melakukan koordinasi kerja kepada instansi lain dan rumah sakit jejaring
6. Memberikan pelimpahan wewenang kepada wakil Tim Penanggulangan Bencana bila
Ketua Tim Penanggulangan Bencana tidak ditempat
56